Beberapa dari Anda mungkin saat ini sedang mencari cara didik konsistensi anak. Sebab bagaimanapun juga mengajarkan konsistensi sarat akan banyak manfaat. Seperti salah satunya adalah anak-anak mampu memegang teguh prinsip.

Sehingga mereka tidak mudah diombang-ambingkan oleh lingkungan sekitar. Untuk mengajarkan konsistensi pada anak, orang tua harus tahu dulu apa yang ingin diterapkan pada buah hatinya. Penjelasan selengkapnya bisa Anda dapatkan berikut ini.

Konsistensi Belajar

Menyambung dari pembahasan sebelumnya, sebelum Anda ingin mengajarkan konsistensi, maka tentukan dulu apa yang ingin diterapkan pada anak. Contohnya konsistensi dalam belajar atau disiplin.

Untuk membiasakan belajar sejak dini, bisa jadi Anda menerapkan konsep waktu belajar pukul 16.00 – 17.00 WIB. Mengapa dipilih waktu tersebut karena pada jam itu adalah saat setelah anak-anak bermain.

Jika di atas jam tersebut, biasanya anak-anak justru merasa mengantuk dan tidak mau belajar. Selain itu, Anda juga harus memikirkan hal lain misalnya merencanakan kegiatan anak yang harus tuntas dalam waktu 15 menit pada periode waktu tersebut.

Apabila kebiasaan ini diterapkan secara konsisten, manfaatnya bisa langsung dirasakan untuk beberapa tahun kedepan. Contohnya saat anak sudah menginjak usia SD, di mana pada masa tersebut mereka sudah punya kebiasaan belajar pada ham yang telah ditentukan.

Pengajaran konsistensi belajar seperti ini harus dilandasi oleh kesabaran orang tua. Anda sebagai orang tua harus senantiasa berjuang dan tak boleh cepat menyerah. Contohnya saat anak menolak belajar dan lebih memilih bermain, Anda tidak boleh membiarkannya.

Sebab hal tersebut nantinya akan memicu anak-anak menjadi tidak konsisten. Coba arahkan dengan kata-kata seperti “coba selesaikan dulu melipat ini sedikit, baru boleh main”. Orang tua harus siap bernegosiasi, bahkan tidak masalah jika anak terpaksa melakukannya.

Paling penting, mereka tetap belajar sesuai jam yang telah ditentukan. Biasanya, anak-anak akan menolak sambil merengek. Untuk kondisi seperti ini, jangan dulu memberikan respon seperti marah-marah. Lebih baik berikan kesempatan anak untuk meluapkan emosinya.

Bila perlu biarkan anak-anak sendiri dulu. Setelah mulai tenang, Anda dekati anak lagi dan berusaha memberikan pengertian mengenai aturan yang ditetapkan. Cara belajar sejak dini semacam ini sangat direkomendasikan untuk dicoba.

Cara Didik Konsistensi Anak

Dari sekian hal, sebenarnya yang terpenting dari mendidik konsistensi anak yaitu melatih mereka untuk bertanggung jawab pada proses yang dilakukannya. Pada konteks belajar, konsistensi merupakan bagian dari proses pendalaman.

Dengan begitu, anak tidak hanya akan belajar tentang sesuatu di permukaan saja, namun apapun yang membuat mereka merasa bisa atau menguasainya. Jika Anda bingung, silahkan terapkan cara didik konsistensi pada anak berikut ini:

Kesepakatan Bersama

Pendidikan konsistensi termasuk konsistensi belajar dan tanggung jawab bisa dimulai dari dialog yang membentuk kesepakatan-kesepakatan antara anak dan orang tua. Dalam kesepakatan tersebut juga meliputi konsekuensi baik positif maupun negatif.

Oleh karena anak akan terlibat, maka kesepakatan tersebut mampu menjadi sebuah pintu masuk bagi mereka belajar konsistensi. Caranya adalah dengan menepati semua kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

Ketuntasan Proyek

Proses belajar konsistensi bisa dimulai dari hal-hal kecil atau sederhana. Contohnya dengan mengajarkan pada anak untuk menyelesaikan segala sesuatu hingga tuntas. Seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya.

Di mana Anda menentukan waktu belajar sejak dini pada jam tertentu. Maka pada jam tersebut, anak harus menyelesaikan tugasnya sampai tuntas. Jangan sampai Anda luluh hanya karena anak merengek atau apapun itu. Tugas harus selesai hingga akhir, tidak boleh berhenti di tengah jalan.

Paket Kecil Tapi Berulang

Bagaimanapun juga anak-anak masih terlalu kecil. Anda tidak boleh membiasakan hal terlalu berat. Misalnya untuk konsistensi dalam belajar, lebih baik ambil waktu pendek namun berulang-ulang. Ini justru kunci keberhasilan mengajarkan anak konsistensi.

Contoh saya, Anda dapat membiasakan anak membaca buku kecil satu bab setiap hari. Anda juga bisa pasang target belajar 1 jam namun berkelanjutan. Tentu akan lebih baik daripada menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu saja, namun justru tak menyentuhnya lagi dalam waktu selanjutnya.

Membuat Jadwal

Salah satu cara didik konsistensi Anak lainnya adalah dengan membuat jadwal yang telah disepakati. Jadwal ini juga akan membantu anak lebih konsisten di masa depan. Anda bisa menentukan jadwal secara periodik contohnya untuk harian maupun mingguan.

Jangan lupa pastikan anak juga mengikuti semua jadwal yang ditentukan tersebut. Tidak boleh sampai ada perubahan di tengah jadwal. Anda bisa membuat jadwal periode baru jika memang benar-benar ingin melakukan perubahan

Pembimbingan

Tak kalah diperlukan dalam pembelajaran konsistensi pada anak adalah peran orang tua. Peran orang tua disini adalah sebagai pembimbing anak hingga anak mampu membangun motif internalnya sendiri.

Pendampingan dalam pengajaran konsistensi belajar ini perlu dilakukan secara continue atau bertahap. Sebagai orang tua, Anda tidak boleh cepat puas hanya dengan melihat anak terlihat bersemangat belajar dalam satu minggu pertama.

Oleh karena sudah merasa cukup puas, Anda langsung melepaskannya begitu saja. Hal semacam ini sangat keliru. Anda masih perlu membangun semangat anak-anak, memberikan bimbingan, dialog, serta interaksi bersama mereka.

Tips Membiasakan Anak Belajar Sejak Dini

Konsistensi apalagi tentang membiasakan diri anak belajar tentu bukan perkara mudah bagi para orang tua. Namun bukan berarti sama sekali tidak ada cara yang dapat dicoba. Anda bisa mempertimbangkan tips di bawah ini.

Menggunakan Cara Halus

Cara membiasakan anak belajar sejak dini bisa Anda lakukan menggunakan cara halus. Anda tidak harus membebani anak dengan banyak tugas yang berat. Cukup libatkan anak dengan beberapa pekerjaan rumah yang ringan.

Hal tersebut bermanfaat untuk menumbuhkan kebiasan serta rasa tanggung jawab pada anak. Jangan lupa menjadi pendamping anak saat mengerjakan tugasnya tersebut, sebagai langkah menanamkan kebiasaan belajar sejak kecil.

Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya seperti menyiram tanaman, membersihkan tempat tidur, membantu menyiapkan camilannya sendiri di dapur, dan sebagainya. Lakukan aktivitas tersebut secara konsisten, sambil sesekali memberikan pengertian anak-anak untuk mengerjakan semua itu sendiri supaya lebih mandiri.

Jika sudah, orang tua sudah bisa mulai membiasakan konsistensi belajar misalnya sehari 30 menit. Seandainya anak di waktu belajar justru menolak, beri mereka pengertian dengan cara positif, menarik, dan spesifik.

Anda juga disarankan untuk mencari hal-hal yang sekiranya dapat meningkatkan semangat anak dalam belajar. Contoh anak suka olahraga, maka di waktu sela-sela belajar tanyakan tentang jenis-jenis olahraga yang digemari olehnya.

Pantau Perkembangan

Saat anak dirasa sudah berdisiplin Anda tetap harus melakukan pemantauan. Selalu ikuti perkembangan belajar anak baik di rumah maupun sekolah. Lakukan komunikasi yang cukup instens pada pengajar di sekolah mereka. Apalagi sekarang sudah ada teknologi komunikasi canggih, menjadikannya lebih mudah.

Itu dia tadi penjelasan cukup singkat tentang trik didik konsistensi belajar pada anak. Bagaimana pun sebagai orang tua, informasi di atas sangat diperlukan. Untuk mempersiapkan masa depan anak menjadi lebih baik.