Apakah Anda sudah mengetahui bagaimana cara menumbuhkan rasa empati pada anak? Jika belum, maka Anda harus segera memperkenalkan sifat empati kepada buah hati.
Usia anak-anak merupakan waktu yang tepat untuk belajar banyak hal khususnya berbagai hal kebaikan. Dari beragam hal baik yang perlu Anda ajarkan, salah satu hal penting ialah rasa empati.
Dengan mengajarkan rasa empati kepada anak-anak maka mereka bisa lebih menghargai orang lain terutama teman temannya. Hal ini akan membantu si kecil untuk bisa membangun hubungan baik dengan orang orang sekitarnya.
Apa Itu Empati
Sebelum mengajarkan kepada anak tentang rasa empati, Anda harus tahu dulu apa yang dimaksud dengan empati.
Empati adalah kemampuan dalam memahami apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Dengan memiliki sikap empati, manusia bisa melihat dari sudut pandang orang lain dan memahami perasaan orang lain dengan lebih mudah.
Manusia akan membayangkan bagaimana jika mereka berada dalam posisi orang lain. Sikap ini memiliki peran yang penting untuk menjaga hubungan dengan orang lain.
Setiap manusia sudah menunjukkan tanda tanda empati semenjak dini. Sikap ini dapat berkembang seiring dengan bertambahnya usia.
Namun, tingkat empati pada setiap orang berbeda beda. Ada yang sangat mudah untuk melakukan empati tetapi ada juga yang mengalami kesulitan.
Berbagai faktor mempengaruhi tingkat empati yang dimiliki oleh setiap orang seperti lingkungan hingga pola asuh orang tua. Sebagai orang tua, Anda memiliki peranan penting untuk memperkenalkan sikap empati ini kepada anak-anak. Ajarkan anak-anak untuk bisa merasakan sikap empati dan peduli terhadap sesama.
Lalu, bagaimana langkah yang tepat untuk mengajarkan anak rasa empati dan peduli terhadap sesama? Simak berbagai tips sederhana untuk menumbuhkan rasa empati pada anak-anak berikut ini
1. Memenuhi Kebutuhan Emosional Anak
Sebelum meminta anak untuk bisa merasakan emosi orang lain pastikan Anda telah memenuhi kebutuhan emosional anak.
Jika Anda ingin si kecil mampu merasakan dan menggambarkan rasa simpatinya kepada orang lain, maka berikan dukungan emosional kepada mereka terlebih dahulu.
Misalkan, si kecil memperlihatkan raut wajah yang sedih, maka Anda bisa menghiburnya atau memeluk anak. Anda juga bisa bertanya kepada anak apa yang sedang dirasakan oleh si anak. Tanyakan apa yang membuat si kecil menjadi sedih dan kecewa. Anda bisa mengatakan hal hal seperti “Adek kenapa sedih, yuk udahan sedihnya sekarang senyum lagi ya”. Hal ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan si kecil dan mereka bisa merasakan bahwa orang tuanya peduli.
2. Mengembangkan Identitas Moral Pada Anak
Michele Borba, seorang penulis buku tentang empati pada anak mengatakan bahwa orang tua harus membantu anak mengembangkan identitas moral. Maksud dari mengembangkan identitas moral ialah membantu mereka melihat diri mereka sebagai orang yang peduli.
Jika anak-anak berbuat sesuatu, Anda jangan hanya memuji anak-anak atas perbuatan baik mereka. Namun, ajarkan juga untuk mengembangkan identitas moral agar anak anak mengetahui bahwa mereka adalah orang yang peduli. Bantu mereka memahami bahwa mereka adalah orang yang akan menghargai orang lain.
Jika mereka sadar bahwa mereka adalah orang yang peduli, maka hal ini akan membantu si kecil mengembangkan rasa empati dengan baik.
3. Menjadi Contoh
Anak-anak kerap sekali untuk mencontoh apa yang orang tua lakukan sehari hari. Sehingga, apabila Anda ingin anak untuk bersikap empati, maka Anda harus memberikan contoh nyata.
Oleh karena itu, ketika Anda berada dekat dengan anak maka jagalah sikap dan pastikan Anda hanya memberikan contoh yang baik. Untuk memperkenalkan rasa empati pada anak, lakukanlah sikap empati kepada orang lain. Si kecil akan mengamati sikap orangtua kemudian akan mengikuti tindakan tersebut.
Anak akan melihat bagaimana Anda bersikap kepada pasangan, orang lain hingga binatang. Apakah Anda menunjukkan rasa empati atau tidak kepada orang lain.
Selain menunjukkan sikap empati kepada orang lain, tentunya Anda juga harus bersikap empati kepada anak. Hal ini akan membuat anak belajar empati bukan hanya karena melihat perlakukan orang tua, namun karena mereka merasakannya.
4. Kenalkan Empati Melalui Cerita dan Buku
Cara selanjutnya untuk mengenalkan rasa empati kepada anak-anak ialah dengan memanfaatkan cerita dan buku. Untuk membantu anak anak membangun sikap empati mereka, Anda bisa mengajarkannya melalui cerita. Dengan karakter yang memiliki sikap empati, maka mereka akan terinspirasi untuk bersikap empati.
Begitu Pula dengan film yang mereka tonton dan menggambarkan karakter yang penuh empati. Hal ini akan mempermudah anak-anak untuk mengenali sikap empati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.
Pilihlah buku cerita maupun film yang memiliki nilai nilai positif agar anak-anak semakin tertarik untuk menirunya. Sesungguhnya, buku maupun cerita yang tepat seringkali menjadi media yang mudah untuk mengajarkan rasa empati kepada si kecil.
5. Ajari Anak Mengatasi Emosi Negatif
Meskipun baru berusia dini, bukan berarti anak tidak bisa merasakan emosi negatif. Anda harus bisa memberi tahu si kecil bagaimana cara menghadapi emosi negatif tersebut.
Misalkan ketika anak bertengkar dengan saudaranya karena berebut mainan. Mereka seringkali bertengkar bahkan memukul saudaranya tersebut.
Perilaku ini muncul karena rasa marah karena mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka mau, yakni mainan.
Anda sebagai orang tua harus memberi tahu bagaimana langkah yang benar bagi anak untuk menghadapi rasa amarah ini. Ketika anak-anak bertengkar, Anda jangan langsung memarahinya. Biarkan mereka merasa tenang terlebih dahulu lalu ajak mereka untuk berbicara mengapa mereka bertengkar.
Setelah si kecil menjelaskan semuanya, maka kini Anda perlu memberikan penjelasan yang tepat. Katakan bahwa perbuatan mereka tidak baik “Kalian jangan bertengkar, kalau misalnya kakak gak mau kasih mainannya jangan dipukul ya”, dan “Adek bilang sama kakak minta baik baik untuk pinjam mainannya, nanti kakak akan kasih ke adek”. “Kakak gantian mainnya sama adek barengan ya biar mainnya makin seru”
Dengan mengajarkan bagaimana mereka bisa mengatasi emosi negatif, mereka juga akan belajar bagaimana memahami perasaan saudara lainnya. Langkah ini mampu mengajarkan rasa empati sekaligus berbagai pada anak-anak.
6. Perlakukan Anak Dengan Hormat
Salah satu hal yang seringkali dilakukan oleh orangtua ialah memperlakukan anak dengan seenaknya. Seharusnya, orang tua juga memperlakukan anak dengan hormat.
Langkah ini ampuh untuk mengajarkan empati pada anak TK dengan sikap langsung yang mereka rasakan sehari hari.
Ketika Anda meminta anak untuk tidur siang, lakukan dengan baik dan jangan langsung memaksanya. Hal ini akan membuat anak kesal dan bahkan merasa tidak nyaman. Alih alih langsung menyuruh mereka tidur, jelaskan dan bicarakan baik baik untuk meminta mereka beristirahat. Dalam berbagai kesempatan, coba untuk selalu meminta si kecil untuk melakukan sesuatu dengan cara yang baik.
Jika orang tua selalu memperlakukan anak dengan hormat dan sopan, maka hal ini akan tertanam pada diri mereka. Anak-anak akan menghargai orang lain pula sebagaimana mereka diperlakukan oleh orang tuanya selama ini.
7. Jelaskan Bahwa Semua Orang Sama
Hal yang paling penting dalam bersosialisasi adalah tidak memandang rendah orang lain. Anda harus menjelaskan bahwa setiap orang sama meskipun sepertinya terlihat kekurangan pada dirinya. Anda bisa mengajak mereka untuk bertemu dengan berbagai orang termasuk orang orang yang memiliki keterbatasan. Misalkan pada orang yang memiliki keterbatasan fisik, tentu saja anak-anak akan bertanya mengapa mereka berbeda.
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan meskipun perbedaan fisik terjadi namun pada dasarnya semua manusia sama. Misalkan para difabel tersebut ternyata tetap bisa melakukan banyak hal dan berkreasi. Anda harus mengatakan bahwa mereka tetap manusia normal dengan berbagai kelebihan meskipun terdapat kekurangan.
Hal ini membuat anak-anak harus tetap menghargai siapapun dan tak boleh memandang rendah orang lain. Bantulah anak untuk bisa bersikap empati dengan membangun jiwa sosial mereka sejak dini.
8. Jangan Biarkan Anak Untuk Membully
Banyak orang orang yang merasa tertekan karena mendapatkan perlakuan bullying ketika sekolah. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus orang tua sehingga si kecil tidak menjadi orang orang yang suka menyakiti hati orang lain.
Cara menghindari anak-anak untuk melakukan bullying ialah dengan menumbuhkan rasa empati. Ajarkan kepada si kecil untuk tidak boleh mengejek teman temannya dan tidak membuat teman temannya sakit hati. Beri penjelasan bahwa mengejek orang lain akan membuat temannya sakit hati dan sedih. Anda bisa mengatakan hal seperti “Adek jangan mengejek temannya ya, memangnya adek mau diejek sama teman adek?”
Dengan memberikan gambaran tersebut, maka si kecil masih bisa merasakan bahwa membully adalah tindakan yang salah. Mereka akan merasakan sakit hati pula apabila ada temannya yang mengejek dirinya. Meskipun sulit, namun Anda tetap harus melatih anak untuk bisa memposisikan diri sebagai orang lain.
9. Sabar
Melatih anak-anak untuk melakukan berbagai hal baik memang bukan hal mudah. Terdapat berbagai tantangan yang akan Anda hadapi untuk membantu si kecil memiliki rasa empati. Anda harus tetap bersabar karena hal ini akan sangat berharga untuk kehidupan anak hingga dewasa nanti.
Contoh empati pada anak yang bisa Anda ajarkan kepada anak-anak ialah membantu teman teman ketika merasa kesulitan. Hal ini akan membuat si kecil memiliki sifat penolong dan lebih peka terhadap perasaan orang lain. Sifat baik ini akan tertanam dalam diri si kecil dan membuatnya untuk tumbuh menjadi orang yang bijaksana.
Kembali lagi, untuk bisa mencapai hal ini maka Anda harus bersabar untuk melatih si kecil.
Kesimpulan
Melatih anak-anak untuk menjadi orang yang empati, lingkungan menjadi faktor yang penting. Selain dukungan orang tua, lingkungan belajar juga sangat penting untuk membuat anak-anak memiliki sifat empati.
Oleh karena itu, Anda harus memilih sekolah yang memiliki lingkungan yang tepat dan pendidikan yang baik. Sekolah Prestasi Global adalah sekolah yang tidak hanya memperhatikan pendidikan namun juga mengembangkan karakter.
Salah satu nilai dari Prestasi Global adalah Empati. Dengan nilai ini, murid murid diajarkan untuk melihat situasi dari perspektif orang lain. Hal ini membuat si kecil bisa menempatkan diri pada posisi orang lain sehingga bisa menghargai orang lain.
Bagaimana, ternyata cara menumbuhkan rasa empati bisa Anda lakukan di rumah, bukan? Meskipun sulit, namun jika Anda melakukannya dengan konsisten maka anak bisa memiliki rasa empati hingga ia dewasa.
Baca juga : Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia
Mengembangkan identitas moral ialah membantu mereka melihat diri mereka sebagai orang yang peduli. Mengajarkan juga untuk mengembangkan identitas moral agar anak anak mengetahui bahwa mereka adalah orang yang peduli. Bantu mereka memahami bahwa mereka adalah orang yang akan menghargai orang lain. Jika mereka sadar bahwa mereka adalah orang yang peduli, maka hal ini akan membantu si kecil mengembangkan rasa empati dengan baik.
Emosi negatif anak, contohnya saat anak bertengkar. Perilaku ini muncul karena rasa marah mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Sebagai orang tua harus memberi tahu langkah yang benar bagi anak untuk menghadapi rasa amarah. Biarkan mereka merasa tenang terlebih dahulu lalu ajak mereka untuk berbicara mengapa mereka bertengkar. Katakan bahwa perbuatan mereka tidak baik. Dengan mengajarkan bagaimana mereka bisa mengatasi emosi negatif, mereka juga akan belajar bagaimana memahami perasaan
Cara menghindari anak-anak untuk melakukan bullying ialah dengan menumbuhkan rasa empati. Ajarkan kepada si kecil untuk tidak boleh mengejek teman temannya dan tidak membuat teman temannya sakit hati. Beri penjelasan bahwa mengejek orang lain akan membuat temannya sakit hati dan sedih. Maka si kecil masih bisa merasakan bahwa membully adalah tindakan yang salah. Apakah yang dimaksud dengan mengembangkan identitas moral?
Bagaimana cara mengatasi Emosi Negatif pada anak?
Bagaimana cara mengajarkan anak agar tidak melakukan bullying?