Mendidik anak adalah salah satu tugas orang tua yang paling penting. Proses ini membutuhkan banyak kesabaran agar anak bisa patuh pada orang tua.
Arti patuh disini bukan berarti anak hanya dipaksa menurut atau mengikuti kemauan orang tua. Akan tetapi, anak dibimbing agar mau mendengarkan orang tuanya dan tahu mengapa sesuatu diperbolehkan dan tidak.
Supaya anak dapat patuh sedari kecil, kedisiplinan perlu diterapkan sedari dini. Dilansir dari happyiestbaby, menurut Dr. Harvey Karp pediatri American Academy of Pediatrics, mendidik anak agar disiplin bisa dimulai dari usia 8 bulan.
Untuk memulai mendidik anak di usia semuda itu tentu ada 3 kunci yang harus diingat agar tidak salah langkah.
3 Hal yang Harus Diingat Sebelum Mulai Mendidik Anak
Dalam mendidik anak, intinya adalah membantunya untuk mengerti baik dan buruk, serta batasnya. Menanamkan hal yang baik agar kelak perilaku dan sifatnya juga baik. Supaya hal itu berhasil ada 3 hal yang harus diingat para orang tua sebelum memulainya, hal itu adalah :
- Berkomunikasi dengan cara dan bahasa yang baik
- Menggunakan bahasa yang sederhana
- Jangan mudah luluh pada anak
Poin penting yang juga harus diingat tentang mendidik anak yaitu mendidik bukan berarti menghukum. Lantas, agar anak patuh bila tidak boleh dihukum lalu harus diapakan? Jawabannya kembali lagi ke disiplin.
Perbedaan Mendidik dengan Disiplin dan Menghukum
Keduanya sangat berbeda, karena mendidik tidak seharusnya diidentikan dengan hukuman, tetapi disiplin. Apa perbedaan diantara keduanya?
Mendidik dengan Disiplin | Menghukum |
Memberi pengertian anak bagaimana seharusnya bersikap, sehingga ia tahu | Memberikan rasa takut dengan harapan anak tidak mengulanginya lagi karena takut |
Memperingatkan tanpa menyebabkan rasa takut | Membuat anak merasa takut, mengancam |
Kenapa tidak diperbolehkan menghukum anak atau membuatnya merasa ketakutan agar jera? Padahal cara ini sepertinya efektif agar anak mau menurut.
Hal ini karena anak patuh berarti bukan karena mengerti tapi takut kepada orang tuanya. Rasa takut tersebut bisa mengakibatkan perubahan sikap pada anak dan hal-hal gawat di bawah ini :
- Mental disorder
- Meningkatkan kadar hormon yang menyebabkan stress
- Kemampuan untuk mengontrol emosi yang kurang baik
- Munculnya perilaku berbeda ketika di luar pengawasan orang tua
- Menjadi bullyatau korban bullying
Resikonya sangat besar dan bisa fatal bagi perkembangan anak di masa depan bukan? Untuk itu, pastikan tidak menerapkan hukuman apalagi yang menyebabkan rasa takut pada anak. Lalu bagaimana mendidik anak agar patuh sedari kecil yang benar?
Anda bisa melihat tips mendidik anak agar patuh pada orang tua sedari kecil di bawah ini :
1. Konsisten dalam Segala Hal Baik Siapapun Itu
Dalam mendidik anak konsistensi adalah hal yang penting dan ini tidak hanya berlaku bagi orang tua. Setiap anggota keluarga yang lain, baik itu kakek dan neneknya juga harus menerapkan hal yang sama.
Pola asuh yang sama ketika diterapkan pada anak akan lebih mudah dicerna dan ia akan terbiasa.
Contoh sederhana misalnya, anak tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan ringan sebelum makan. Terapkan aturan ini meski sedang berada di luar, dan beritahu pula orang lain yang berhubungan dengan anak mengenai aturan ini.
Dengan demikian, anak akan paham dan terbiasa dengan sendirinya bahwa ia tidak boleh mengkonsumsi cemilan sebelum makan.
Bagaimana menerapkan disiplin pada anak? Anda dapat memulainya dengan menentukan beberapa hal di bawah ini :
- Buat aturan yang jelas di rumah
- Atur waktu kegiatan anak (contoh waktu tidur atau bermain)
- Buat rencana mengenai apa yang akan dilakukan ketika anak melanggar aturan yang ada
- Beritahu orang yang sering berhubungan dengan anak mengenai aturannya
- Jaga suasana hati Anda
- Pikirkan dengan baik aturan yang dibuat, jangan sampai terlalu rumit dan banyak
- Jangan mudah luluh pada anak, bila salah ya salah
- Bersabar karena perubahan tidak akan terjadi dalam satu malam
2. Jangan Ragu Untuk Memperingatkan Anak
Tips mengasuh anak supaya mau menurut dan mendengarkan orang tuanya yaitu jangan ragu memperingatkan. Memperingatkan disini bukan memberi hukuman yang menyebabkan anak takut, tetapi lebih kepada ia tahu ia bersalah.
Untuk setiap tahapan usia, caranya tentu berbeda-beda, seperti :
- 8 bulan ke atas : Mengacuhkannya sejenak dengan pura-pura melakukan hal lain
- 1 Tahun + : Time out, memberi anak waktu untuk duduk diam tanpa melakukan apapun untuk memikirkan perbuatannya
- 2 Tahun + : Ambil pemicu yang menyebabkannya tidak menurut dan jangan kembalikan hingga ia mengerti
- 3 Tahun + : Pada usia ini yang terpenting adalah berikan pengertian, komunikasi, selain hanya memberikan time out
- Usia Sekolah : Pada usia ini, peringatan yang bisa memberinya pelajaran sangat penting. Contohnya jika ia kesiangan maka alih-alih langsung melarang nonton TV, minta ia tidur lebih awal.
Sebaliknya jika ia berprilaku baik dan sesuai arahan Anda, jangan ragu berikan pujian.
3. Tunjukan Contoh Perilaku yang Baik
Anak akan mencontoh apa yang orang dewasa lakukan di sekitarnya. Jadi, tunjukkanlah perilaku yang baik.
Apabila Anda menginginkan anak untuk ramah, maka tunjukan bagaimana seharusnya ramah. Apabila Anda ingin anak rajin maka contohkanlah bagaimana itu rajin. Tentunya supaya cara mendidik anak ini berhasil kembali lagi, Anda harus konsisten.
4. Ikuti Bagaimana Cara Anak Berpikir
Bagaimana orang tua dan anak dalam memandang sesuatu jelas berbeda. Anak yang masih dalam tahap belajar penuh dengan rasa penasaran karena baru akan berbagai hal. Bagi orang tua mungkin itu hal biasa, tapi tidak bagi anak bisa jadi tidak.
Anda tidak akan menemukan titik terang apabila memandang semuanya dari sudut pandang orang dewasa. Parenting anak adalah untuk anak, jadi supaya bisa diterima ambil juga dari sudut pandangnya.
5. Kenali Emosi Anak dan Penyebab Perubahannya
Anak bisa marah karena tidak mendapatkan yang diinginkan atau bisa juga karena tidak bisa mengungkapkan perasaanya. Disinilah tugas orang tua untuk mengenai emosi yang dialami sang anak dan apa yang menyebabkannya.
Apabila emosi anak sedang tidak stabil atau mungkin ia sedang tantrum, buat suasana hatinya baik dulu. Setelah itu, baru komunikasikan perlahan dan coba pahami apa yang ia rasakan.
6. Buat Suasana Lingkungan yang Nyaman dan Aman Untuk Anak
Suasana lingkungan yang nyaman dan aman untuk anak juga termasuk bagian yang penting dalam mendidiknya. Lingkungan yang kondusif bisa membuat anak lebih fokus dan mengerti apa yang Anda ajarkan.
Seperti apa lingkungan yang aman dan nyaman untuk anak? Lingkungan tersebut harus memenuhi?
- Kebutuhan fisik anak (seperti tempat yang nyaman aman untuknya bergerak)
- Kebutuhan sosial dan kultur ( akses pendidikan, mengajarkan anak tentang bahasa, dll)
- Kebutuhan psikologi (keluarga yang hangat dan harmonis)
- Kebutuhan spiritual (memberikan pemahaman terhadap hidup)
7. Menjaga Kondisi Perasaan Di depan Anak
Tips anak patuh selanjutnya adalah, menjaga perasaan Anda tetap stabil di depan anak.Mereka tidak akan benar-benar paham apa yang Anda rasakan. Apabila perasaan Anda sedang tidak baik dan tiba-tiba meninggikan suara di depan anak, tentu ia kaget.
Apa maksud yang akan disampaikan sebenarnya, tidak akan ditangkap anak. Contohnya, Anda memintanya tidur karena sudah waktunya tapi karena nada Anda tinggi, ia mengira ini bentuk hukuman. Anak tidak akan mengerti bahwa maksud Anda sebenarnya hanya mengingatkan karena memang sudah waktunya.
Bagaimana caranya untuk menjaga kondisi perasaan atau emosi di depan anak? Anda bisa menerapkan beberapa cara di bawah ini :
- Pahami Anda adalah contoh bagi anak
- Tenangkan diri dahulu sebelum bertemu anak
- Keluar sejenak untuk menenangkan pikiran
Apabila sampai kelepasan dan mengeluarkan emosi pada anak maka komunikasikan. Beritahu anak bahwa maksud Anda bukan marah atau menghukumnya, melainkan Anda sedang kesal terhadap hal lain. Buat anak mengerti mengenai perasaan Anda dan jangan menyepelekannya.
8. Panggil Nama Anak dengan Benar
Memanggil nama anak dengan benar membuatnya merasa dihargai dan dianggap. Hal ini juga tidak akan menyinggung perasaannya bila dipakai di berbagai keadaan, berbeda dengan nama panggilan.
Ketika memanggil anak hindari pula menaikan volume suara atau berteriak. Anak lama kelamaan bisa merasa takut walaupun efeknya tidak langsung terlihat.
9. Dengarkan si Kecil dengan Seksama
Dalam mendidik anak, bukan hanya ia yang perlu mendengarkan tetapi juga Anda sebagai orang tua. Selain membuat Anda bisa memandang masalah dari sudut pandang anak, mendengarkan anak juga bermanfaat besar baginya, apa saja?
- Membangun ikatan kuat antara anak dengan orang tua
- Melatih anak agar ia mau terbuka
- Memberinya contoh sebagai pendengar yang baik
- Membangun rasa percaya diri anak
- Membangun kemampuan sosial anak
10. Berpikir Positif dan Jangan Membanding-Bandingkan Anak
Berpikirlah positif bahwa Anda mampu mendidik anak dengan baik supaya ia patuh. Apa yang Anda lakukan dan ajarkan perlahan pasti akan membuat ia mengerti.
Untuk itu jangan membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain. Meskipun usia mereka sama, atau kembar sekalipun, keduanya tetap individu yang berbeda. Membanding-bandingkan anak hanya akan membuatnya kecewa.
Sebagai orang dewasa, Anda juga tidak suka bukan apabila dibanding-bandingkan? Begitu pula dengan anak, biarpun mereka belum terlalu paham tapi mereka bisa merasakannya.
Kesimpulan
Mendidik anak agar patuh kepada orang tua sejak kecil, tidak bisa terjadi dalam semalam. Anda sebagai orang tua perlu mendidiknya secara berkelanjutan agar apa yang diberitahukan kepada anak bisa dimengerti.
Dalam proses mendidik anak supaya patuh tersebut, memberikan hukuman juga bukan solusi. Daripada membuat anak patuh karena takut, akan lebih baik membuatnya patuh karena mengerti.
Anda sebagai contoh juga merupakan poin penting yang harus diingat. Apabila Anda sendiri tidak baik, dari siapa anak akan belajar dan mengetahui hal yang baik?
Kemudian, perkembangan orang tua serta pengetahuan dan pola pikirnya tentu berbeda dengan anak. Untuk itu, jangan lupa untuk memandang sesuatu dari sudut pandang mereka juga. Mendidik anak supaya patuh bukan untuk kepentingan Anda, tapi kebaikan anak dan masa depannya nanti.
Dalam tips mendidik anak di atas mungkin ada yang Anda pahami dan ada yang kurang yakin. Hal ini wajar, karena setiap anak berbeda, dan pada praktek dan penerapannya juga akan berbeda. Jadi, apabila kurang mengerti jangan sungkan untuk berbagi pengalaman atau bertanya pada ahli.
Baca juga :Mendorong Kemandirian Anak dengan Metode Pembelajaran Sentra Dalam Infografik
Apa arti patuh dalam mendidik anak?
bukan berarti anak hanya dipaksa menurut atau mengikuti kemauan orang tua. Akan tetapi, anak dibimbing agar mau mendengarkan orang tuanya dan tahu mengapa sesuatu diperbolehkan dan tidak.
Apa perbedaan mendidik anak dan mengukum?
Mendidik dengan disiplin adalah dengan memberikan pengertian bagaimana seharusnya kepada anak. Menghukum hanya akan membuat rasa jera dan ketakukan terhadap anak, sehingga mental terganggu dan kreatifitas tidak bisa berkembang.
Tips memperingatkan anak itu bagaimana sih?
supaya mau menurut dan mendengarkan orang tuanya yaitu jangan ragu memperingatkan. Memperingatkan disini bukan memberi hukuman yang menyebabkan anak takut, tetapi lebih kepada ia tahu ia bersalah.