Setiap orang memiliki masa yang disebut dengan golden age (0 hingga 5-8 tahun). Di masa inilah, anak akan menyerap apa yang ada di lingkungan sekitarnya. Karena itulah, golden age berpengaruh pada psikologi perkembangan anak.
Mulai dari apa yang dirasakan, dilihat, didengar, diterima dari lingkungan dan orang di sekitarnya. Walaupun terlihat sederhana, tetapi hal itulah yang akan membentuk dan mempengaruhi mental dan kepribadian anak khususnya saat dewasa.
Lalu, apa yang mempengaruhi psikologis pada anak?
Setidaknya ada 4 ruang lingkup dari psikologi perkembangan pada anak. Tahapan tersebut yaitu fisik, kognitif, bahasa dan sosio-emosional.
Untuk lebih tahu lengkapnya mengenai perkembangan psikologi pada anak tersebut, simak informasi berikut.
Perkembangan Fisik, Kemajuan yang Bisa Ditunjukkan Anak
Perkembangan fisik pada psikologi anak tidak selalu mengenai badan. Perkembangan fisik mengacu pada setiap jenis kemajuan yang ditunjukkan anak. Mulai dari berguling, merangkak, duduk, tengkurap, berjalan, berlari.
Umumnya, perkembangan fisik berlangsung secara berurutan. Misalnya merangkak terlebih dahulu baru berjalan. Namun, kondisi ini bisa berbeda-beda tingkat pencapaiannya.
Contohnya, anak Anda merangkak lebih dahulu tapi butuh waktu lebih lama sebelum anak mulai berjalan. Sebaliknya, anak dari kakak Anda butuh waktu lama untuk merangkak tetapi lebih cepat mulai berjalan.
Karena kemampuan anak berbeda-beda, maka tidak heran jika pencapaian yang dilakukan oleh anak juga berbeda-beda.
Jika dijabarkan, ada 2 tipe dari perkembangan fisik pada anak usia dini, yaitu:
Perkembangan Tentang Gerakan Kompleks, Perkembangan Motorik
Di pertumbuhan motorik mencakup tentang gerakan rumit yang ditunjukkan oleh anak. Ada 2 jenis motorik, yaitu:
1. Motorik Halus
Di motoric halus, pergerakan dipengaruhi oleh otot yang lebih kecil terutama di area penggerak seperti di jari kaki dan tangan, mata. Maka dari itu gerakan ini mencakup kegiatan seperti meraih, menulis, menggambar.
2. Motorik Kasar
Motorik kasar mempengaruhi pergerakan yang menggunakan otot lebih besar yaitu kaki dan tangan. Kegiatan yang termasuk motorik kasar adalah berjalan, keseimbangan, koordinasi, berlari.
Jika dilihat dari aspeknya, menurut ahli, motoric kasar dilihat dari:
- Intensitas dan kekuatan otot.
- Kualitas gerakan.
- Rentang gerak.
a. Perkembangan Fisik Sesuai Pola, Pertumbuhan Fisik
Ternyata, perkembangan fisik pada anak usia dini mengikuti pola tertentu. Ada 3 pola dalam pertumbuhan fisik anak, yaitu:
-
Otot Besar Dahulu
Pola ini adalah perkembangan fisik yang disebabkan karena otot besar yang lebih dahulu berkembang sebelum otot kecil. Bagian otot besar tersebut diantaranya adalah kaki dan tangan. Sedangkan otot kecil contohnya adalah otot di jemari tangan.
Jika anak mengalami perkembangan pola ini, maka anak akan lebih menguasai gerakan motorik kasar terlebih dahulu. Baru setelah itu, bisa menguasai gerakan yang menggunakan motorik halus.
-
Tubuh Bagian Tengah Dahulu
Otot bagian tengah tubuh memiliki perkembangan terlebih dahulu dan lebih kuat dibandingkan otot lain di tangan dan kaki.
-
Bagian Atas Ke Bawah atau Sebaliknya
Perkembangan bagian atas ke bawah misalnya kemampuan bayi mengangkat kepalanya lebih dahulu sebelum berjalan.
b. Perkembangan Kognitif, Perkembangan Mengenai Intelektual Anak
Tidak hanya fisik, dalam psikologi anak usia dini, perkembangan kognitif atau intelektual memiliki peran penting. Perkembangan kognitif ini meliputi:
- Kemampuan berpikir
- Pemecahan masalah
Jadi bisa dikatakan kalau perkembangan kognitif ini berkaitan tentang pemikiran dan proses mengenai suatu hal. Dari pemikiran inilah, anak bisa memahami apa yang sedang terjadi di sekelilingnya dan berinteraksi.
Ada 4 tahapan perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget, psikologis dan epistemologis genetik dari Swiss. Menurut Jean Piaget seperti yang dituliskan di Verywell Mind, yaitu:
-
Tahapan Sensorimotor (0-2 Tahun)
Di tahapan ini, persepsi indera dan rangsangan motoric anak masih sangat terbatas. Ini menyebabkan respons dan perilaku anak yang terbatas.
-
Tahapan Pre-Operational (2-6 Tahun)
Pada tahapan ini, anak akan mulai aktif berbicara dan menggunakan bahasa. Walaupun begitu, anak masih belum bisa menyerap dan memahami logika secara konkrit.
Misalnya memanipulasi informasi, melihat dari sudut pandang orang lain. Maka dari itu,banyak orang yang mengatakan kalau anak kecil tidak bisa berbohong.
-
Tahapan Konkret Operasional (7-11 Tahun)
Di tahapan ini, pemahaman anak akan sesuatu lebih berkembang. Misalnya anak lebih bisa menjumlahkan angka, mengurutkan, membagi atau menyusun.
Anak bisa berfikir lebih logis dibandingkan sebelumnya. Bahkan mengenai sesuatu yang lebih konkrit. Walaupun begitu, anak masih belum mampu memahi konsep hipotesis atau konsep abstrak terlalu baik.
-
Tahapan Formal Operasional (12 Tahun hingga Dewasa)
Di tahapan ini, anak perlahan bisa memahami konsep abstrak dan memiliki pemikiran yang logis.
Anak mulai mampu membuat suatu perencanaan yang sistematis, penalaran deduktif. Bahkan, anak juga mulai mampu memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Perkembangan Bahasa, Kemampuan Anak untuk Berbicara
Awalnya, anak Anda mengoceh/berbicara dengan bahasa yang bahkan Anda sendiri tidak tahu apa artinya. Lama kelamaan, anak Anda akan menyerap bahasa yang Anda gunakan dan kemudian mencoba berbicara.
Ada 3 tahapan pengembangan bahasa pada anak, yaitu:
-
Tahap Pra Lingual (0-12 Bulan)
Pada tahapan pra lingual, anak akan mengoceh menggunakan bahasa yang ia mengerti ke orang tua dan sekitarnya.
Namun, tahapan ini, anak tidak hanya sebatas berbicara saja. Awalnya, anak akan menerima stimulus dari luar, misalnya diajak berbicara oleh orang tua. Setelah itu, anak akan menunjukkan responnya.
Respons yang diberikan ini berbeda-beda. Bisa jadi, anak Anda akan menjawab pertanyaan Anda dengan ocehannya, bisa pula tersenyum atau menangis.
-
Tahap Lingual (12-18 Bulan)
Di tahapan ini, Anak akan mulai berbicara dengan jelas walaupun hanya 1 kata saja dan 2 patah kata di usia 18 bulan.
Umumnya, anak mulai berbicara usia 12-13 bulan. Namun, karena kemampuan anak berbeda-beda, ada yang butuh waktu lebih singkat dan ada yang butuh waktu lebih lama .
-
Tahap Diferensial (2,5-5 tahun)
Pada tahapan ini, anak mampu berbicara dalam kalimat pendek. Perbendaharaan kata yang digunakan juga masih sedikit dan sangat sederhana. Walaupun begitu, seiring dengan bertambahnya usia, perbendaharaan katanya akan berkembang.
Perkembangan Sosio-Emotional yang Sangat Berpengaruh Pada Psikologi Anak
Diantara 4 lingkup perkembangan psikologi pada anak usia dini, perkembangan sosio-emotional memiliki peranan penting.Kenapa? Karena di tahapan ini, akan berpengaruh secara langsung terhadap psikologi sosial anak, kemandirian, watak dan karakter anak.
Di tahapan ini, kedekatan, interaksi antara anak dengan orang tua dan lingkungan sekitar akan sangat mempengaruhi.
Menurut Erik Erikson, seorang ahli psikoanalisis, mengemukakan bahwa lingkungan dan pengalamanlah yang akan menentukan apakah karakter yang dimiliki positif atau negative.
Jadi, semakin bagus kedekatan dan interaksi tersebut, maka watak dan karakter yang terbentuk akan semakin bagus.
Jika kemampuan sosial dan emosionalnya baik, maka anak akan mempunyai kecerdasan interpersonal yang baik. Alhasil, anak lebih outgoing dan mudah untuk berbaur dengan masyarakat.
Moral Berperan Penting dalam Psikologis Anak
Perkembangan psikologi setiap anak berbeda. Pola asuh dan kondisi sekitar memiliki peranan penting dalam mempengaruhi kepribadian anak termasuk psikologi anak SD. Kepribadian tersebut juga berpengaruh pada moral yang dimiliki. Jika anak menerima pola asuh yang benar maka akan mampu memahami apa yang dilarang dan apa yang tidak.
Kenapa itu perlu? Karena tanpa moral, anak akan susah untuk bergaul, diterima bahkan bekerja sama dengan orang lain.
Sayangnya, dewasa ini banyak anak yang justru tahu tentang moral di saat usia yang menjelang remaja atau bahkan saat dewasa. Tentu hal tersebut menjadi kerugian tersendiri bagi anak dan orang lain yang ada di sekitarnya.
Maka dari itulah, orang tua wajib memahami perkembangan psikologis anak sejak dini. Bahkan, Anda perlu memahami dan menerapkan pola asuh sesuai dengan usia anak.
Cara Asuh Anak Usia Dini
Ada banyak cara asuh yang bisa diterapkan orangtua karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun, menurut California Department of Education pola asuh untuk untuk anak 5 bulan hingga 2 tahun, yaitu:
-
5 Bulan
Di usia 5 bulan, bayi sudah bisa membalikkan badan dan duduk tapi masih disangga. Bayi cenderung bisa memegang mainannya sendiri dan mengoceh.
Pada usia yang beranjak aktif ini, tentu Anda harus memastikan lingkungan bayi tetap aman. Anda juga bisa bercerita untuk merangsang perkembangan otak anak.
-
9 Bulan
Di usia 9 bulan, anak sudah sangat aktif dan mencoba meraih apa yang ada di sekelilingnya. Selain itu, di usia ini, anak sudah mampu menunjukkan ketertarikan, kesenangan atau kesedihannya.
Maka dari itu, Anda perlu mengamankan benda yang berbahaya seperti gunting, benda kecil dan tajam. Di sisi lain, Anda perlu memberikan edukasi lebih, menyediakan makanan yang bernutrisi.
-
12 Bulan
Bayi sudah bisa berjalan di usia 12 bulan. Bayi juga akan mengeluarkan sepatah 2 patah kata seperti mama dan
Papa. Selain itu, tingkat keingintahuannya juga tinggi. Jadi, anak akan lebih sering bermain tanah dan mempelajari sesuatu sesuai dengan petualangan yang dilakukan.
Sebagai orangtua, Anda perlu menjadi support system dengan memberi semangat, menjadi ‘asisten’ anak dan menyediakan tempat yang aman.
-
12-18 Bulan
Bayi sudah mulai makan menggunakan sendok, menunjukkan temperamen atau tantrumnya. Anak Anda juga sudah mampu untuk menunjukkan ekspresinya dengan lebih terlihat.
Maka dari itu, pengertian dari orang tua sangat diperlukan. Anda perlu membiarkan anak bereksplorasi dan memberikan selamat sebagai bentuk apresiasi.
-
18-24 Bulan
Anak mulai berkreasi sesuai dengan imajinasinya. Kosa katanya juga semakin bertambah bahkan anak akan menjadi semakin aktif. Maka dari itu, memastikan keselamatannya adalah hal utama yang perlu dilakukan.
Berikan pilihan pasti atau alternatif ketika anak hendak melakukan sesuatu yang kurang tepat. Misalnya bermain hujan saat sedang sakit.
Namun yang pasti, Anda harus lebih sabar. Di satu sisi Anda harus bisa mengontrol anak Anda. Sedangkan di sisi lain, Anda perlu untuk tetap lembut dan penuh kasih sayang.
Jadi, Apa Lingkup Tahapan Perkembangan Psikologi untuk Anak Usia Dini?
Jadi, ada 4 lingkup perkembangan yang berperan dalam psikologi perkembangan anak, yaitu fisik, kognitif, bahasa dan sosio-emosional. Selain itu moral dan pola asuh wajib diperhatikan karena berperan penting menentukan karakter dan psikologi pada anak.
1. Motorik halus Di motoric halus, pergerakan dipengaruhi oleh otot yang lebih kecil terutama di area penggerak seperti di jari kaki dan tangan, mata. Maka dari itu gerakan ini mencakup kegiatan seperti meraih, menulis, menggambar. 2. Motorik kasar Motoric kasar mempengaruhi pergerakan yang menggunakan otot lebih besar yaitu kaki dan tangan. Kegiatan yang termasuk motorik kasar adalah berjalan, keseimbangan, koordinasi, berlari.
● Otot Besar Dahulu ● Tubuh Bagian Tengah Dahulu ● Bagian Atas Ke Bawah atau Sebaliknya
● Tahap Pra Lingual (0-12 Bulan) ● Tahap Lingual (12-18 Bulan) ● Tahap Diferensial (2,5-5 tahun)
Sebutkan Dan Jelaskan 2 jenis motorik
Sebutkan 3 pola dalam pertumbuhan fisik anak
Sebutkan 3 tahapan pengembangan bahasa pada anak