Sebagaimana surat lain di Quran, surat Al Waqiah pun memiliki keistimewaan dan keutamaannya sendiri. Surat Al Waqiah populer sebagai surat yang mengundang datangnya rezeki. Tidak hanya itu, Al Waqiah juga memiliki kandungan dan makna yang sarat manfaat bagi umat Islam.
Mengenal Kandungan Surat Al Waqiah
Photo by Masjid MABA on Unsplash
Al Waqiah merupakan urutan surat ke 56 dalam Quran. Allah menurunkan Al Waqiah tepat setelah surat Taha dan sebelum surat Asy-Syuara. Keterangan tersebut berdasar pada Bithaqat at-Ta’rif bi Suwar al-Mushaf asy-Syarif oleh Muhammad ibn Umar Nasif sebagai penulis.
Sering muncul pertanyaan surat Al Waqiah berapa ayat. Surat ini terdiri dari 96 ayat. Nama ‘Al Waqiah’ diambil dari ayat pertama yang berbunyi ‘iżā waqa’atil-wāqi’ah’. Arti surat Al Waqiah adalah hari kiamat sebagaimana pokok pembahasan utama ayat ke 1-20.
Menegaskan pendapat tersebut, Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wasith mencantumkan hal serupa. Bahwa surat Al Waqiah memberikan sontekan umat muslim terkait datangnya hari kiamat. Di hari akhir nanti, akan ada dua golongan yakni al-yamin dan asy-syimal yang dikategorikan berdasar amal perbuatan.
Al Waqiah juga menunjukkan secara jelas gambaran kondisi manusia saat hari kiamat serta balasan yang mereka peroleh. Selain itu, surat Al Waqiah juga menyampaikan bukti-bukti kekuasaan Allah dalam menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya.
Catatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa Al Waqiah juga memiliki faedah lain. Termasuk adanya nilai pendidikan atas keimanan. Sebagaimana ayat-ayat surat ini yang menceritakan penciptaan serta asal usul manusia, tanaman, dan air, hingga iman atas hari kiamat.
Keutamaan Surat Al Waqiah
Photo by Masjid MABA on Unsplash
Nabi Muhammad sering melantunkan surat Al Waqiah sebagai bacaan saat melaksanakan salat sunah dua rakaat. Adapun pendapat ini berdasar pada hadis riwayat Ahmad yang berbunyi:
“Kadang kala beliau SAW membaca surat Al-Waqi’ah dan yang semisalnya dalam dua rakaat,” (H.R. Ahmad)
Menerapkan sunah qauliyah sebagaimana yang Rasulullah saw. contohkan menjadi keutamaan membaca surat Al Waqiah. Selain itu, terdapat fadhilah lain yang bisa umat muslim dapatkan saat rutin melafalkan surat Al Waqiah.
1. Terjaga dari Kekurangan
Surat Al Waqiah untuk apa? Surat Al Waqiah memiliki banyak faedah, di antara yang banyak umat Islam yakini yaitu sebagai pengundang rezeki. Konteks rezeki yang dimaksud tidaklah terbatas pada materi, tetapi juga ketenangan jiwa. Sebagaimana yang tertuang pada hadis riwayat Baihaqi:
“Barang siapa membaca surah al-Waqi’ah setiap malam, niscaya ia tidak akan pernah miskin atau kekurangan selamanya.” (H.R. Baihaqi).
Tidak hanya itu, riwayat Ibnu Abbas dan Anas dalam Fathul Qadir oleh Asy-Syaukani menyebutkan surat al-ghina sebagai julukan dari Al Waqiah. Al-ghina bermakna surat yang mendatangkan kecukupan. Oleh karena itu, berdasar riwayat yang sama, Rasulullah saw. menganjurkan untuk membacanya.
«سورة الواقعة سورة الغنى، فاقرؤوها، وَعَلِّمُوهَا أَوْلَادَكُمْ»
“Surat Al-Waqiah adalah surat yang mendatangkan rezeki (kekayaan), maka bacalah dan ajarkan surat ini kepada anak-anakmu!” Dalam versi sahabat Anas, ada tambahan “ajarkanlah kepada istri dan anak-anakmu!”
2. Meningkatkan Iman akan Hari Akhir
Sunan At-Tirmidzi menjelaskan bahwa Al Waqiah termasuk dalam jajaran surat yang membuat Nabi Muhammad saw. beruban. Bukan dalam artian sebenarnya, beruban memiliki makna tersirat sebagai pertambahan umur.
Al-Mubarakfuri dalam Tuhfat Al-Ahwadziy memaknai beruban sebagai dekatnya waktu kematian, kiamat, dan kehidupan setelahnya.
شَيَّبَتْنِي هُودْ وَالْوَاقِعَةُ وَالْمُرْسَلَات وَ عَمَّ يَتَسَاءَلُون و إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
“Aku telah dibuat beruban oleh surat Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba’ (‘Amma Yatasa’alun) dan At-Takwir.”
Sebagai bagian dari umat Rasulullah saw, hendaknya turut membaca Al Waqiah yang merupakan pengingat akan datangnya hari kiamat. Ini juga merefleksikan makna berkaitan dengan balasan bagi umat beriman serta yang mengingkarinya. Harapannya, semakin mengenal hari kiamat, maka semakin tebal iman kita.
Pun membaca Al Waqiah sebagai pengingat bahwasannya kehidupan adalah bekal akan kematian. Tentu sebagai umat Rasulullah saw, kita ingin mengikutinya menjadi bagian dari ashab al-yamin atau golongan kanan yang beriman. Dengan demikian, kita berhak untuk mendapatkan nikmat Allah.
3. Mendapat Cinta Allah dan Manusia
Sahabat Nabi Muhammad saw. Menjadi rujukan bagaimana umat Islam menjalankan aktivitas sehari-hari sebagai umat muslim. Berlaku pula pada pemaknaan surat Al Waqiah. Sebagai orang-orang yang dekat dengan Rasulullah semasa hidup, keterangan sahabat adalah pendapat yang bisa dijadikan tauladan.
Berkaitan dengan surat Al Waqiah, Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203 menyebutkan ucapan Imam Ja’far Ash Shadiq (ra). Beliau mengungkapkan bahwa manfaat membaca surat Al Waqiah yakni mendatangkan cinta dari Allah dan manusia. Rasa cinta tertuang termasuk lancarnya rezeki dan jauh dari penyakit dunia.
Sebagaimana yang Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) katakan:
“Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukminin (ra) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”
Umat muslim mana yang tidak berkenan mendapatkan cinta dari Allah dan makhluk-Nya? Rahman dan rahim Allah Swt. memperluas datangnya rezeki, menghindarkan seseorang dari kekurangan dan kesungkaran. Saat Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka dengan senang hati memenuhi keinginannya.
Pun berlaku dengan sesama manusia. Adanya cinta dalam hablumminannas akan meningkatkan kualitas persaudaraan. Menjauhkan diri dari penyakit fisik maupun hati duniawi yang dapat muncul karena adanya pertengkaran di antara sesama makhlukNya.
4. Menjauhkan Diri dari Kelalaian
Lalai mendapatkan maklum pada setiap manusia. Namun saat lalai telah menjadi sifat yang terjadi berulang, maka dapat memberikan efek buruk dan membahayakan bagi manusia itu sendiri. Pun Allah mengingatkan bahwa umat Islam hendaknya tidak menjadi makhluk lalai.
Sifat lalai dapat muncul akibat anggapan sesuatu tidak ada gunanya atau meremehkan. Mereka yang lalai juga akan melakukan suatu hal dengan setengah hati karena menganggap tidak ada keuntungan darinya. Padahal orang-orang ini tidak akan mendapatkan apa pun selain kelalaiannya.
Demi melindungi diri dari lalai, maka umat Islam harus mendekatkan diri pada Allah. Meminta bantuan agar terlindungi dari sifat buruk, termasuk lalai. Di sinilah salah satu keutamaan surat Al Waqiah yakni memohonkan perlindungan atas sifat lalai.
Catatan tentang Al Waqiah menjauhkan dari sifat lalai berdasar pada Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203. Sebagaimana Ubay bin Ka’b berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Wâqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”
Hendaknya umat muslim membiasakan untuk mengamalkan hal-hal baik yang menjauhkan diri dari sifat lalai. Salah satu yang dapat dicoba yakni rutin membaca Al Waqiah. Harapannya, tentu semakin mendekatkan diri pada Allah dan jauh dari sifat lalai.
Bacaan Surat Al Waqiah
Berikut surat Al Waqiah lengkap tanpa arti yang bisa Anda baca kapan pun dan di mana pun.
1. QS Al Waqiah 1-50
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ ﴿١﴾ لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ﴿٢﴾ خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ ﴿٣﴾ إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا ﴿٤﴾ وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا ﴿٥﴾ فَكَانَتْ هَبَاءً مُّنبَثًّا ﴿٦﴾ وَكُنتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً ﴿٧﴾ فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ ﴿٨﴾ وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ ﴿٩﴾ وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ ﴿١٠﴾
أُولَـٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ ﴿١١﴾ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ ﴿١٢﴾ ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ ﴿١٣﴾ وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ ﴿١٤﴾ عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ ﴿١٥﴾ مُّتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ ﴿١٦﴾ يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ ﴿١٧﴾ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ ﴿١٨﴾ لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ ﴿١٩﴾ وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ ﴿٢٠﴾
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ ﴿٢١﴾ وَحُورٌ عِينٌ ﴿٢٢﴾ كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ ﴿٢٣﴾ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٢٤﴾ لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا ﴿٢٥﴾ إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا ﴿٢٦﴾ وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ ﴿٢٧﴾ فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ ﴿٢٨﴾ وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ ﴿٢٩﴾ وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ ﴿٣٠﴾
وَمَاءٍ مَّسْكُوبٍ ﴿٣١﴾ وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ ﴿٣٢﴾ لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ ﴿٣٣﴾ وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ ﴿٣٤﴾ إِنَّا أَنشَأْنَاهُنَّ إِنشَاءً ﴿٣٥﴾ فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا ﴿٣٦﴾ عُرُبًا أَتْرَابًا ﴿٣٧﴾ لِّأَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٣٨﴾ ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ ﴿٣٩﴾ وَثُلَّةٌ مِّنَ الْآخِرِينَ ﴿٤٠﴾
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ ﴿٤١﴾ فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ ﴿٤٢﴾ وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ ﴿٤٣﴾ لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ ﴿٤٤﴾ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُتْرَفِينَ ﴿٤٥﴾ وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنثِ الْعَظِيمِ ﴿٤٦﴾ وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ ﴿٤٧﴾ أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ ﴿٤٨﴾ قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ ﴿٤٩﴾ لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ ﴿٥٠﴾
2. QS Al Waqiah 51-96
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ ﴿٥١﴾ لَآكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ ﴿٥٢﴾ فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ ﴿٥٣﴾ فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ ﴿٥٤﴾ فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ ﴿٥٥﴾ هَـٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ ﴿٥٦﴾ نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ ﴿٥٧﴾ أَفَرَأَيْتُم مَّا تُمْنُونَ ﴿٥٨﴾ أَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ ﴿٥٩﴾ نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ ﴿٦٠﴾
عَلَىٰ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٦١﴾ وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ ﴿٦٢﴾ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ ﴿٦٣﴾ أَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ ﴿٦٤﴾ لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ ﴿٦٥﴾ إِنَّا لَمُغْرَمُونَ ﴿٦٦﴾ بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ ﴿٦٧﴾ أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ ﴿٦٨﴾ أَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنزِلُونَ ﴿٦٩﴾ لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ ﴿٧٠﴾
أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ ﴿٧١﴾ أَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنشِئُونَ ﴿٧٢﴾ نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِّلْمُقْوِينَ ﴿٧٣﴾ فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ ﴿٧٤﴾ ۞ فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ﴿٧٥﴾ وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ ﴿٧٦﴾ إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ ﴿٧٧﴾ فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ ﴿٧٨﴾ لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ ﴿٧٩﴾ تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٨٠﴾
أَفَبِهَـٰذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ ﴿٨١﴾ وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ ﴿٨٢﴾ فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ ﴿٨٣﴾ وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ ﴿٨٤﴾ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَـٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ ﴿٨٥﴾ فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ ﴿٨٦﴾ تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٨٧﴾ فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ ﴿٨٨﴾ فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ ﴿٨٩﴾ وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩٠﴾
فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩١﴾ وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ ﴿٩٢﴾ فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ ﴿٩٣﴾ وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ ﴿٩٤﴾ إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ ﴿٩٥﴾ فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ ﴿٩٦﴾
Kesimpulan
Mempelajari keutamaan surat dalam Alquran membantu kita sebagai umat muslim memahami Islam lebih dalam. Pun menjadi panduan dalam beraktivitas sebagai bagian dari ibadah dan bekal menuju kematian.
Al Waqiah merupakan salah satu surat dengan berbagai keutamaan yang sangat cocok untuk dibaca sehari-hari. Agar memahami maksimal, mengenalkan faedah surat dapat dimulai sedini mungkin pada anak-anak.
Menjelaskan secara sederhana pada si buah hati tidak hanya menanamkan keimanan, tetapi juga membantu bonding antara orang tua dan si kecil.
Prestasi Global merupakan institusi pendidikan berbasis keilmuan dan keislaman. Sebagai orang tua, Anda tidak perlu khawatir pengetahuan si kecil tentang agama. Bersama kami, Anda dapat menjelaskan secara perlahan keutamaan surat Al Waqiah, Alquran, dan pendidikan islami lainnya.
Baca Juga: 17 Ayat Alquran tentang Bersyukur dan Artinya yang Perlu Anak Tahu
Sebagai bagian dari umat Rasulullah saw, hendaknya turut membaca Al Waqiah yang merupakan pengingat akan datangnya hari kiamat. Ini juga merefleksikan makna berkaitan dengan balasan bagi umat beriman serta yang mengingkarinya. Harapannya, semakin mengenal hari kiamat, maka semakin tebal iman kita.
Al Waqiah merupakan urutan surat ke 56 dalam Quran. Allah menurunkan Al Waqiah tepat setelah surat Taha dan sebelum surat Asy-Syuara. Keterangan tersebut berdasar pada Bithaqat at-Ta’rif bi Suwar al-Mushaf asy-Syarif oleh Muhammad ibn Umar Nasif sebagai penulis.
Beliau mengungkapkan bahwa manfaat membaca surat Al Waqiah yakni mendatangkan cinta dari Allah dan manusia. Rasa cinta tertuang termasuk lancarnya rezeki dan jauh dari penyakit dunia. Sebagaimana yang Imam Ja’far Ash-Shadiq (ra) katakan: “Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam Jum’at, ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia; surat ini adalah bagian dari sahabat Amirul Mukminin (ra) yang bagi beliau memiliki keistimewaan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” Bagaimana Keutamaan Surat Al Waqiah yang Isinya Meningkatkan Iman akan Hari Akhir?
Apa Itu Surat Al Waqiah?
Bagaimana Ucapan Imam Ja’far Ash Shadiq (ra) yang Mengungkapkan Manfaat Membaca Surat Al Waqiah?