Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, termasuk anak-anak yang masuk dalam kelompok berkebutuhan khusus. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki karakteristik tak sama dengan anak-anak yang seusia dengannya. Istilah ABK ini juga dibuat untuk menggantikan istilah Anak Luar Biasa (ALB).
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tersebut diberikan pendidikan khusus melalui Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, faktanya kondisi ini justru semakin membuat tembok eksklusif interaksi sosial dengan anak-anak pada umumnya. Apakah Anda memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus? Kami akan memberikan tips bagaimana mengajar anak ABK agar lebih efektif dan berhasil strategi pembelajarannya:
Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dikelompokkan atas beberapa kondisi, antara lain:
- Tunagrahita merupakan anak-anak yang memiliki tingkat intelegensi di bawah rata-rata.
- Tunalaras merupakan kondisi di mana seorang anak tidak mampu mengontrol emosi dalam interaksi sosial.
- Tunarungu adalah kondisi di mana seorang anak mengalami masalah atau hambatan dalam pendengaran.
- Tunanetra merupakan kondisi di mana seorang memiliki hambatan dalam hal penglihatan.
- Tunadaksa adalah kondisi di mana seseorang memiliki masalah dalam gerak.
- Tunaganda merupakan kondisi di mana seseorang memiliki kondisi kelainan secara ganda, misalnya dari segi intelegensi ditambah dengan masalah penglihatan atau yang lainnya.
- Kesulitan belajar merupakan kondisi di mana seorang anak memiliki masalah kemampuan psikologis dalam hal berbicara, menulis, penggunaan bahasa dan lainnya.
- Anak berbakat merupakan anak-anak yang memiliki IQ hingga 140 yang biasanya memiliki bakat kreatif khusus, pola pikir lebih kreatif, intelegensi yang tinggi, memiliki pola pikir abstrak dan sebagainya.
- Anak autis yakni kondisi di mana anak mengalami masalah gangguan berbahasa yang disebabkan adanya masalah pada otak.
- Hiperaktif atau yang saat ini dalam istilah medis disebut dengan ADHD (Attention Deficit Disorder).
Cara Mengajar Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Sistem pendidikan yang diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus dikenal dengan pendidikan inklusi, yakni sebuah sistem pendidikan yang dirancang untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi pada kelompok anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut. Kebutuhan khusus tersebut terbagi dua, ada yang permanen dan tidak permanen. Kondisi tunarungu, tunadaksa, hiperaktif, tunanetra, tunagrahita, tunalaras dan seterusnya merupakan kondisi khusus permanen. Sedangkan kondisi tidak permanen misalnya anak-anak jalanan, anak korban bencana alam, anak di daerah 3T dan sejenisnya. Nah, bagi Anda yang ingin mengajar anak dengan kondisi-kondisi seperti di atas, bisa memperhatikan beberapa strategi berikut ini:
1. Observasi
Setiap perilaku yang ditunjukkan anak dengan kebutuhan khusus pada dasarnya adalah cara mereka berkomunikasi. Observasi diperlukan dalam proses pengajaran yang Anda lakukan. Bagaimana mereka menatap, berusaha mengatakan sesuatu kepada Anda, semua itu adalah cara komunikasi yang penting Anda pahami. Cara paling mudah untuk memahami hal ini adalah dengan bertanya kepada orang tua si anak. Hal-hal baru yang akan membuat Anda lebih paham dengan kondisi anak bersangkutan.
2. Pola Interaksi
Pola interaksi sejak awal mengajar ABK harus tepat. Kesalahan yang sering dilakukan adalah memulai pembelajaran pada anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut diawali dengan pertanyaan-pertanyaan. Cara yang tepat adalah bagaimana Anda mampu menunjukkan cara perkenalan yang baik di depan mereka. Kenalkan diri, ajak bersentuhan melalui salaman, sentuh pundaknya, tatap matanya dan mulailah membangun komunikasi. Namun, penting diketahui bahwa tidak semua anak dengan kebutuhan khusus tersebut menyukai sentuhan. Anak autis misalnya tidak menyukai sentuhan dalam komunikasinya. Anda harus memahami kondisi kebutuhan khusus di setiap anak yang berbeda.
3. Fleksibel
Kemampuan mengajar yang Anda miliki memang harus setingkat lebih cerdas dan sabar dibandingkan pengajaran pada anak-anak biasa. Bagaimana aturan dijalankan secara fleksibel. Hal paling penting bagaimana output dari pendidikan bisa dicapai dengan tetap memberikan kesempatan anak-anak memiliki semangat belajar yang baik. Misalnya anak dengan kebutuhan khusus tersebut tidak mau ditinggal orang tuanya saat belajar. Hal sederhana yang bisa Anda lakukan adalah bagaimana tetap membiarkan orang tua bersama anaknya lebih dulu, lalu mulailah orang tua mundur perlahan-lahan menjauhi si anak. Lakukan cara-cara kreatif dan fleksibel sehingga membuat anak tetap nyaman dan betah belajar bersama rekan-rekannya. Sedikit lebih sabar dan cerdas akan membuat Anda menemukan banyak hal dalam mengajar anak dengan kebutuhan khusus tersebut.
4. Lingkungan Belajar Aman dan Nyaman
Mengajar anak dengan kondisi kebutuhan khususnya sangat penting memperhatikan aspek lingkungan dan tempat belajar. Anak-anak dengan kondisi tersebut seringkali melakukan hal-hal tak terduga yang bukan hanya mengancam keselamatan diri mereka tetapi juga teman-temannya. Oleh karena itu, hal penting yang perlu Anda lakukan adalah memastikan lingkungan tempat belajar dalam kondisi aman dan nyaman. Benda-benda berbahaya yang mungkin bisa digunakan anak-anak sebaiknya dijauhkan. Pastikan kondisi lingkungan aman untuk keselamatan semua anak.
5. Konsisten dengan Aturan
Bila Anda mengajar anak yang berkebutuhan khusus bersama dengan anak-anak lainnya yang tidak membutuhkan dukungan khusus, maka setiap aturan harus diterapkan secara konsisten dan ditujukan untuk semuanya. Misalnya ada aturan bagi yang melanggar peraturan harus keluar kelas, maka aturan tersebut juga harus diterapkan kepada anak yang berkebutuhan khusus tersebut.
Hal yang membedakannya adalah Anda harus memberikan dukungan secara penuh kepada si anak untuk menjalankan aturan yang akan dijalankan. Dukungan tersebut membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Jangan membedakan aturan antara yang berkebutuhan khusus dan tidak, sebab selain akan membuat masalah baru pada teman-teman lainnya, anak yang berkebutuhan khusus tersebut juga tetap akan berada pada tembok eksklusif berkebutuhan khusus yang dimilikinya. Jadi sebagai pengajar harus konsisten menerapkan aturan ke semua anak, dan bagi anak yang berkebutuhan khusus tersebut perlu didukung sepenuhnya untuk menjalankannya.
6. Berpikiran Positif
Strategi mengajar anak dengan kebutuhan khusus selanjutnya adalah soal pola pikir Anda yang harus selalu positif. Tidak memiliki asumsi-asumsi negatif terhadap proses belajar dan perkembangan si anak. Pikiran positif ini akan memberi Anda kesempatan berpikir lebih cerdas dan kreatif dalam menemukan teknik-teknik pengajaran yang sesuai dengan kondisi anak. Pikiran negatif hanya akan membuat kreativitas Anda menurun. Mengajar anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut menuntut komunikasi yang efektif dengan keluarga anak terkait.
Tips parenting untuk anak berkebutuhan khusus ini perlu Anda praktikkan sebelum Anda memutuskan untuk mengajar dan mengasuh anak-anak tersebut. Jadi guru tidak bisa sendiri. Tumbuhkan pikiran positif dengan berkomunikasi dengan keluarga anak. Hal-hal baru terkait si anak akan Anda temukan setelah membangun komunikasi tersebut. Kerjasama yang berimbang antara guru dan orang tua agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif.
7. Penggunaan Isyarat dalam Belajar
Penggunaan isyarat dalam proses mengajar anak berkebutuhan khusus menjadi hal penting yang bisa dicoba untuk pembelajaran yang lebih efektif. Isyarat yang dilakukan bisa berbentuk audio, visual, dan sentuhan. Misalnya Anda membuat siulan untuk menandakan pembelajaran akan segera dimulai. Cara seperti ini cenderung akan lebih disukai oleh anak berkebutuhan khusus dibandingkan Anda bicara biasa. Tepuk tangan, sentuhan ke pundak atau yang lainnya juga menjadi contoh model isyarat yang bisa Anda coba untuk menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
8. Penggunaan Media Belajar yang Inovatif
Penggunaan media dengan fokus tertentu bisa digunakan untuk membantu proses mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Edukasi anak dengan kebutuhan khusus juga membutuhkan perangkat media belajar sebagai bentuk inovasi dan kreativitas cara mengajar. Misalnya menggunakan alat benda dengan warna yang mencolok untuk memfokuskan pada aspek penglihatan.
Media yang memfokuskan pada audio juga bisa digunakan, atau yang mengkombinasikan antara audio dan visual seperti perangkat multimedia juga cukup mungkin digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. Hal yang perlu diperhatikan adalah media yang dipakai harus aman dan tidak beresiko membahayakan anak. Terlebih lagi anak berkebutuhan khusus terkadang bisa melakukan hal-hal tak terduga.
Cara Mengajar Berdasarkan Kelompok Berkebutuhan Khusus
Strategi mengajar juga bisa dilakukan berdasarkan kelompok kebutuhan khusus yang ada, di antaranya:
1. Anak Berbakat
Mendorong anak berbakat untuk meraih prestasi merupakan strategi yang tepat. Pembelajaran harus cepat dan kompleks, menyeimbangkan pembelajaran intelektual dan emosional, menekankan modifikasi proses dan produk, dan lainnya.
2. Anak Tunadaksa
Sistem pengajaran yang tepat pada kondisi kebutuhan khusus tunadaksa adalah pendidikan segregasi, integrasi serta penataan ruang lingkungan belajar yang tepat.
3. Anak Tunagrahita
Bagi anak dengan kondisi tunagrahita maka ada beberapa teknik pembelajaran yang bisa diterapkan antara lain modifikasi tingkah laku, individualisasi dan kooperatif. Strategi tersebut menjadi strategi yang bisa diterapkan dengan sistem pembelajaran daring saat ini. Anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa menjalankan pendidikan dari rumah dengan kombinasi model belajar yang disebutkan di atas.
4. Anak Tunarungu
Sistem pengajaran untuk anak dengan kondisi tunarungu bisa dilakukan secara individu dengan seorang guru, atau bisa juga dengan menggunakan sistem beregu. Strategi tatap muka atau menggunakan media juga bisa dipilih.
Sekolah Terbaik untuk Pendidikan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus
Salah satu tantangan bagi orang tua yang akan memilih sekolah untuk anak-anak dengan kondisi berkebutuhan khusus adalah memastikan sekolah yang akan dipilih memang ramah untuk anak-anak mereka atau tidak. Solusi memilih sekolah khusus seperti Sekolah Luar Biasa sudah mulai ditinggalkan. Anak-anak harus ditempatkan di lingkungan sosial yang tepat agar mereka bisa menembus tembok inklusi yang selama ini dimiliki. Sekolah terbaik adalah sekolah yang mampu mendidik semua anak dengan baik. Edukasi yang diberikan bisa diterima oleh berbagai kondisi dari peserta didik. Seperti halnya yang ada di Sekolah Prestasi Global. Kami menawarkan sistem pendidikan yang ramah untuk semua anak.
Kurikulum dengan target keseimbangan antara intelektualitas dengan pemahaman agama diterapkan. Didukung dengan tenaga pengajar berpengalaman yang memiliki kemampuan mengajar terbaik dengan berbagai kondisi dan intelektualitas anak. Kenyamanan orang tua dalam menitipkan anak di sebuah lembaga pendidikan adalah prioritas kami dalam menyediakan sistem pendidikan, terutama bagi orang tua yang memiliki kondisi anak-anak secara khusus. Sekolah Prestasi Global menawarkan pendidikan berkualitas ke semua kalangan. Kami memastikan semua orang bisa dengan mudah mengakses layanan pendidikan berkualitas. Pendidikan milik semua, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Baca juga : Kemendikbud Ajak Anak SMP Bijak Bermain Media Sosial
Apakah anak berkebutuhan khusus bisa belajar di lingkungan sembarangan?
anak berkebutuhan khusus tidak bisa belajar di lingkungan sembarangan. mereka harus ditempatkan di lingkungan yang nyaman dan aman untuk belajar dan explore lingkungannya. Anak-anak dengan kondisi tersebut seringkali melakukan hal-hal tak terduga yang bukan hanya mengancam keselamatan diri mereka tetapi juga teman-temannya.
Bagaimanakah cara belajar bagi anak Tunagrahita?
Beberapa teknik pembelajaran yang bisa diterapkan bagi anak tunagrahita yaitu modifikasi tingkah laku, individualisasi dan kooperatif. Strategi tersebut menjadi strategi yang bisa diterapkan dengan sistem pembelajaran daring saat ini. Anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa menjalankan pendidikan dari rumah dengan kombinasi model belajar yang disebutkan di atas.
Bagaimanakah media belajar yang baik bagi anak berkebutuhan khusus?
Penggunaan media dengan fokus tertentu bisa digunakan untuk membantu proses mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Misalnya menggunakan alat benda dengan warna yang mencolok untuk memfokuskan pada aspek penglihatan. Media yang memfokuskan pada audio juga bisa digunakan, atau yang mengkombinasikan antara audio dan visual seperti perangkat multimedia juga cukup mungkin digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. media yang dipakai harus aman dan tidak beresiko membahayakan anak.