Selain flu dan diare, gangguan kesehatan yang juga kerap terjadi pada anak adalah sembelit. Sebelum Anda mengetahui cara mengatasi sembelit pada anak, penting bagi orang tua memahami gejalanya terlebih dahulu.
Pasalnya, anak mungkin tak mengerti apa yang terjadi dan tidak selalu dapat mengkomunikasikannya kepada Anda, terutama untuk yang berusia dini. Bisa saja mereka mengalami sembelit untuk beberapa waktu sebelum orang tua menyadarinya.
Gejala Sembelit pada Anak
Secara umum sembelit artinya frekuensi BAB yang jarang atau kurang dari tiga kali dalam sepekan. Biasanya ini tidak berlangsung lama, dan dapat teratasi dengan pengobatan rumahan.
Gejala sembelit pada bayi antara lain menangis tiap kali BAB, feses keras dan kering, serta frekuensinya lebih jarang. Anda dapat menggunakan kebiasaan si Kecil sebagai ukuran.
Contoh, jika bayi Anda biasanya BAB sekali sehari, sekarang menjadi beberapa hari sekali.
Secara umum balita yang mengalami sembelit akan merasakan gejala yang sama dengan bayi. Anak sembelit dapat terlihat dari perut kembung, perut terlihat membesar, enggan ke toilet, dan beberapa mungkin mengalami lecet anus akibat mengejan.
Sementara gejala sembelit pada anak yang lebih tua adalah, mengeluh sakit perut, pakaian dalamnya sering kotor oleh bekas feses, dan nyeri ketika BAB.
Pengobatan Rumahan untuk Sembelit pada Anak
Sebagai solusi untuk pada si Kecil, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut.
Photo by Lubomirkin on Unsplash
1. Penuhi Asupan Serat
Anda perlu memodifikasi menu harian si Kecil untuk mengatasi sulit BAB secara aman. Ini artinya tambahkan lebih banyak sayuran, kacang-kacangan, dan buah segar seperti apel, pir, kacang polong, plum, dan pisang.
Sebagai snack sore hari Anda juga dapat menghidangkan yogurt, mengingat makanan/minuman dengan kandungan probiotik efektif untuk menyehatkan dan melancarkan pencernaan.
Lalu berapa pastinya jumlah serat yang buah hati Anda butuhkan? Melansir dari situs Healthline, rumusnya adalah menambahkan usia anak dengan lima.
Jadi, contohnya usia si Kecil saat ini adalah delapan tahun, tambahkan dengan lima, jadi tiga belas. Artinya anak memerlukan 13 gram serat setiap hari untuk menjaga kesehatan pencernaan.
2. Memenuhi Kebutuhan Cairan
Salah satu hal yang perlu Anda ingat adalah memberi anak minum yang cukup untuk memperlancar pencernaan. Ini karena menjalankan diet tinggi serat tanpa cairan yang cukup bisa memicu masalah pencernaan yang lain.
Selain minum susu, anak juga harus minum banyak air ketika mengalami sulit BAB. Anda juga perlu membatasi konsumsi gula baik dalam bentuk makanan atau minuman manis.
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebagaimana dilansir dari situs Alodokter, kebutuhan cairan anak secara umum berdasarkan usianya adalah:
- 7 – 12 bulan: 800 mililiter
- 1 – 3 tahun: 1,3 liter
- 4 – 8 tahun: 1,7 liter
- 9 – 13 tahun: 2,1 – 2,4 liter
- 14 tahun ke atas: 2,3 – 3,3 liter
Dengan jumlah tersebut, cairan anak akan terpenuhi sehingga proses buang air besar jadi lebih lancar.
3. Berikan Jus Lemon
Salah satu buah untuk mengatasi sembelit pada anak adalah lemon. Pasalnya, kandungan vitamin C-nya yang tinggi dapat membantu menarik cairan dalam usus.
Ketika jumlah air dalam usus meningkat, perut akan terstimulasi untuk mengeluarkan kotorannya.
Lemon juga memiliki kandungan pektin (serat) tinggi untuk memperlancar pencernaan dan menghambat pencernaan gula serta karbohidrat kompleks. Akibatnya kadar gula dalam darah akan menurun.
Untuk mendapatkan khasiat utuh dari serat pektin, sebaiknya berikan juga daging buahnya.
Mengkonsumsi perasan jeruk lemon dengan air hangat ketika bangun tidur juga membantu membilas sisa metabolisme semalam dan memperlancar pencernaan.
4. Membuat Anak Makan Secara Teratur
Anda bisa melakukannya dengan membuat jadwal makan untuk buah hati. Hal ini penting untuk menstimulasi pergerakan pada saluran cerna si Kecil. Efeknya, lambat laun mereka akan terbiasa BAB dengan lebih teratur.
Anda bisa mulai dengan memberikan anak sarapan, makan siang, dan makan malam pada jam-jam yang sama setiap harinya.
5. Toilet Time Secara Rutin
Setiap pagi setelah bangun tidur, ajak si Kecil untuk ke toilet, demikian pula setelah bersantap atau makan snack.
Untuk anak-anak yang berusia dini, Anda sebaiknya mengatakan “ayo ke kamar mandi sekarang”, daripada, “apa adik/kakak mau pup?”
Bisa jadi anak sembelit akibat menahan BAB karena kondisi toilet yang membuatnya tidak nyaman. Untuk mengatasinya pastikan menjaga kebersihan toilet, memberi pengharum beraroma fresh, dan menambahkan pernak-pernik lucu.
Beberapa anak juga menghindari toilet karena takut pergi sendiri. Pada awalnya Anda dapat menemani sambil pelan-pelan meyakinkan kalau pedobearpics com perlu ditakuti.
Jangan memarahi si kecil jika dia tak kunjung BAB walaupun sudah lama duduk di kloset. Ini justru dapat meningkatkan kecemasannya sehingga sembelit makin parah.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa memberikan reward kecil, misalnya snack favorit yang bukan pemicu sembelit, ketika dapat BAB secara rutin.
6. Kurangi Konsumsi Susu Pada Anak
Mengurangi pemberian susu pada anak juga bisa jadi tips mengatasi sembelit yang efektif. Ini terutama pada anak-anak yang membawa kecenderungan intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Kondisi ini bisa mengakibatkan diare atau malah sembelit pada anak.
Jadi jika Anda sering mendapati buah hati sulit BAB setelah mengkonsumsi susu, sebaiknya hentikan pemberian susu sementara atau seterusnya. Anda perlu meminta rekomendasi dokter anak dalam hal ini.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mengganti pemberian susu sapi dengan susu nabati seperti kedelai.
7. Ajak Anak Beraktivitas Fisik
Cara mengatasi sembelit pada anak usia dini maupun usia yang lebih tua adalah mendorong mereka untuk bergerak aktif atau berolahraga. Hal ini dapat menjaga pergerakan ususnya yang pada akhirnya membantu memperlancar proses pencernaan.
Cara paling mudah yang dapat Anda coba adalah mengajak anak aktif bermain selama paling sedikit setengah sampai satu jam setiap hari.
Alternatif lainnya adalah mengajak anak berolahraga atau mendaftarkan mereka pada klub olahraga, misalnya berenang, senam, atau bela diri. Ini sekaligus merupakan kesempatan untuk membantunya belajar bersosialisasi.
8. Beri Pijatan Perut
Jika Anda melakukannya dengan tepat pijatan lembut juga dapat membantu merangsang keinginan BAB pada anak. Pastikan Anda tak melakukannya dengan keras.
Elus perut anak dengan hati-hati searah jarum jam, kira-kira seperti tengah menguleni adonan. Selanjutnya pijat dari arah panggul sampai ke selangkangan dengan hati-hati.
Agar anak merasa rileks Anda dapat menggunakan minyak telon atau minyak pijat. Anda bisa melakukan aktivitas ini sambil bercerita atau mengajak anak mengobrol.
9. Berikan Obat Rumahan
Photo by CDC on Unsplash
Anda bisa mencoba obat tradisional susah BAB untuk balita misalnya campuran biji rami dan madu. Biji rami sendiri, atau sering disebut flaxseed memang berasal dari tanaman flax dan dikenal sebagai sumber serat yang tinggi.
Khasiatnya yang lain adalah sebagai senyawa antikarsinogenik (anti kanker), sumber antioksidan, dan protein nabati berkualitas.
Sementara madu dapat meningkatkan imunitas dan secara umum menjaga kesehatan seluruh tubuh, termasuk sistem pencernaan.
Membuat ramuan dari dari kedua superfood ini dapat membantu mengatasi sembelit baik untuk anak (di atas satu tahun) maupun orang dewasa.
10. Berikan Buah Pisang dengan Campuran Air Hangat
Rekomendasi obat sembelit anak rumahan yang aman adalah campuran pisang dengan air hangat. Walaupun terbilang ampuh, namun Anda perlu memilih buah pisang yang benar-benar matang.
Ini karena pisang yang sudah masak memiliki kandungan pektin atau serat makanan yang mudah larut dalam air.
Khasiatnya adalah menyerap air di usus anak sehingga feses menjadi lebih lunak. Selanjutnya feses akan terdorong keluar melalui usus dan memperlancar BAB.
Sebaliknya, pisang yang masih mentah justru tinggi karbohidrat kompleks atau pati yang membutuhkan waktu lama untuk mencernanya. Cegah anak untuk mengkonsumsi pisang mentah ketika sulit BAB karena justru dapat memperparah sembelitnya.
11. Berikan Obat Pencahar
Jika berbagai cara cepat mengatasi sembelit pada anak di atas tidak menunjukkan hasil, Anda dapat memberikan obat pencahar dengan kandungan zat laktulosa. Bahan aktif ini cukup ampuh untuk melunakkan feses sehingga anak bisa BAB lebih mudah.
Selain obat pencahar yang diminum, di pasaran juga tersedia obat pencahar lewat dubur. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan rekomendasi obat pencahar yang aman.
Sebenarnya penggunaan obat-obatan untuk mengatasi BAB pada anak kurang disarankan. Ini karena obat pencahar biasanya hanya diberikan sesuai pertimbangan medis tertentu. Jadi, jangan sampai gegabah, ya.
Kenali Pemicu Sembelit pada Anak, Dapatkan Solusinya
Penyebab sembelit pada anak bisa beragam, berikut beberapa di antaranya
· Stres
Siapa sangka stres atau kecemasan terhadap sesuatu bisa memicu masalah pencernaan, seperti sembelit karena fungsi ususnya terganggu.
Salah satunya ketika anak mengekspresikan kondisi tertekannya dengan menahan BAB atau tidak mau ke toilet.
· Sering Menunda BAB
Anak yang suka menunda ke toilet juga bukan berarti sedang tertekan, tetapi bisa saja karena terlalu asyik bermain. Karena itu menerapkan toilet time sangat disarankan.
· Kurang Aktivitas Fisik
Hal ini seringkali merupakan dampak dari kecanduan gadget. Akibatnya, anak lebih suka rebahan sambil main game di hp atau tablet dan malas bergerak sehingga pencernaannya jadi kurang lancar.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, terapkan peraturan screen time yang membatasi berapa lama anak boleh main hp, misalnya dua jam setiap hari minggu.
· Kekurangan Asupan Serat dan Cairan
Kurang asupan serat dan cairan dapat menghambat kerja usus. Akibatnya feses menjadi keras dan kering, sehingga terjadi sembelit.
· Alergi Susu
Berbeda dengan komposisi nutrisi ASI, susu formula dan susu sapi lebih sulit dicerna tubuh. Pada beberapa anak alergi susu juga bisa terjadi yang memicu sembelit atau justru diare.
· Masa Peralihan Makanan
Pada bayi, peralihan dari konsumsi susu ke MPASI atau makanan padat tak jarang juga memicu sembelit. Biasanya ini tidak membawa dampak yang serius karena sistem pencernaan masih beradaptasi.
Sekarang tak perlu panik lagi jika terjadi sembelit pada anak karena Anda bisa mencoba solusi di atas. Namun Anda perlu meminta bantuan tenaga medis jika ini berlangsung terus – menerus atau jika anak merasa sangat kesakitan setiap kali BAB.
Mengatasi penyebab sembelit pada anak yang tak ada kaitannya dengan masalah medis, seperti stres pada anak juga dapat membantu memperlancar pencernaan buah hati. Gunakan solusi yang tepat agar anak merasa nyaman dan lancar buang air besar.
Baca Juga : Bolehkan Memberikan Air Berkarbonasi pada Anak Balita
Secara umum sembelit artinya frekuensi BAB yang jarang atau kurang dari tiga kali dalam sepekan. Biasanya ini tidak berlangsung lama, dan dapat teratasi dengan pengobatan rumahan.
Penyebab sembelit diantaranya adalah stress,sering menunda BAB,kurang aktivitas fisik,kekurangan asupan serat,alergi susu, dan masa peralihan makanan.
Gejala sembelit pada bayi antara lain menangis tiap kali BAB, feses keras dan kering, serta frekuensinya lebih jarang. Anda dapat menggunakan kebiasaan si Kecil sebagai ukuran. Sedangkan, balita yang mengalami sembelit akan merasakan gejala yang sama dengan bayi. Anak sembelit dapat terlihat dari perut kembung, perut terlihat membesar, enggan ke toilet, dan beberapa mungkin mengalami lecet anus akibat mengejan. Sementara itu gejala sembelit pada anak yang lebih tua adalah, mengeluh sakit perut, pakaian dalamnya sering kotor oleh bekas feses, dan nyeri ketika BAB. 1. Apa itu sembelit?
2. Penyebab sembelit pada anak?
3. Apa gejala sembelit pada anak?