Tahukah kalian bahwa masalah kemacetan bukan hanya menjadi salah satu masalah umum yang terjadi di Indonesia? Iya, kemacetan juga menjadi masalah umum yang sering terjadi di kota bahkan negara besar lainnya misalnya saja London. Tidak hanya menjadi salah satu kota yang ternama di dunia, London juga terkenal menjadi salah satu kota yang terkenal dengan kemacetannya. Bahkan London memegang peran sebagai kota dengan lalu lintas paling buruk di Eropa karena tingkat kemacetannya yang tinggi. Untuk tahu lebih banyak mengenai lampu lalu lintas berikut dibawah ini adala penjelasan mengenai sejarah perkembangan lampu lalu lintas.
Lampu lalu lintas dibuat dengan tujuan untuk mengatur lalu lintas. Bayangkan saja jika tidak ada lampu lalu lintas apa yang akan terjadi, terlebih lagi dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainnya. Kalau tidak ada lampu lalu lintas pasti keadaan jalan akan sangat semrawut, bahkan tingkat kecelakaan lalu lintas juga akan meningkat, dan tentu saja akan terjadi kemacetan di mana-mana. Oleh karena itu keberadaan lampu lalu lintas ini sangat penting sekali bagi para pengguna jalan.
Lampu Lalu Lintas Pertama
Karena kemacetan merupakan hal yang terjadi dimana-mana, hal tersebutlah yang melatar belakangi terciptanya lampu lalu lintas. Tahun penemu lalu lintas pertama kali adalah pada tahun 1868 di London, Inggris. Lampu lalu lintas tersebut memberikan tanda “stop” dan juga “go” pada siang hari. Namun, pada malam hari lampu lalu lintas tersebut berganti menjadi merah dan hijau. Untuk menyalakan lampu lalu lintas ini pihak pemerintah Inggris menggunakan bahan bakar gas. Oleh karena itu, setiap lampu lalu lintas maka akan terdapat satu penjaga yang akan memantau jalannya lampu lalu lintas. Nama penemu lalu lintas yang pertama kali tersebut adalah John Peake Knight. Beliau merupakan seorang manajer kereta api di Inggris dan menyarankan untuk mengadaptasi metode semapur yang pada umumnya biasa digunakan untuk kereta api untuk kemudian digunakan mengontrol lalu lintas yang ada di jalan raya.
Sinyal lampu lalu lintas atau lampu lalu lintas yang pertama di dunia tersebut dipasang pada tanggal 9 Desember 1868. Tepatnya lampu lalu lintas tersebut di pasang di persimpangan jalan Bridge Street dan Great George Street di wilayah Westminester, London. Daerah tempat dipasangnya lampu lalu lintas tersebut dekat dengan House Parliament dan Westminster Bridge. Namun sayang sekali, sebulan setelah lampu lalu lintas ini dipasang terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan polisi yang bertugas menjaga lampu lalu lintas tersebut terluka. Rupanya terjadi kebocoran gas yang mengakibatkan salah satu lampu meledak dan nahasnya mengenai polisi yang menjaga lampu lintas tersebut. Kemudian, proyek lampu lalu lintas tersebut dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat dan akan segera dicopot.
Persaingan Hak Paten
Akan tetapi setelah 40 tahun kejadian kecelakaan lampu lalu lintas yang menyebabkan terlukanya seorang polisi yang menjaga sinyal lalu lintas di Inggris, di Amerika Serikat keberadaan sinyal lampu lalu lintas atau lampu lalu lintas mulai heboh dan menjadi trend lagi, terlebih lagi setelah dirilisnya mobil otomatis disana. Kemudian, pada awal tahun 1900an, terdapat beberapa hak paten yang telah diajukan. Masing-masing dari hak paten lampu lalu lintas tersebut memiliki inovasi yang berbeda-beda dari ide dasar sebelumnya.
Lampu lalu lintas rancangan dari Lester Farnsworth Wire mempunyai desain yang berbentuk seperti rumah burung yang memiliki empat sisi dengan warna kuning pada sisi-sisinya. Kemudian pada tahun 1910, seorang penemu asal Amerika Serikat bernama Ernest Sirrine, memperkenalkan sebuah pengenal sinyal lalu lintas atau lampu lalu lintas otomatis di Chicago. Sinyal lalu lintas tersebut menggunakan dua buah lengan yang tidak bercahaya dan diatur seperti salib yang berotasi pada satu sumbu. Selanjutnya, sinyal tersebut memperlihatkan tanda “stop” dan “proceed”. Kemudian, sinyal lampu lintas listrik pertama yang menggunakan tanda lampu merah dan hijau ditemukan oleh seorang polisi di Salt Lake City, Utah yang bernama Lester Farnsworth Wire pada tahun 1912.
Sinyal lalu lintas temuan Wire tersebut mempunyai empat sisi yang membuat sinyal lampu lintas tersebut terlihat sepperti rumah burung. Terlebih lagi sinyal lpu lalu lintas tersebut dipasang menggunakan tiang yang tinggi. Sinyal lalu lintas tersebut kemudian diletakkan ditengah-tengah persimpangan jalan dengan menggunakan bantuan kabel listrik diudara. Untuk mengoperasikannya diperlukan bantuan seorang polisi untuk mengatur lampunya secara manual. Namun, kreditasi untuk “sinyal lampu lalu lintas listrik pertama” jatuh kepada James Hoge. Sistem sinyal lalu lintas rancangannya pertama kali digunakan pada 5 Agustus 1914 di Cleveland. Selebihnya, Hoge menerima hak paten untuk rancangan lampu lalu lintasnya pada tahun 1918, setelah mengajukan permohonannya pada tahun 1913. Sinyal lalu lintas Hoge tersebut menggunakan kata-kata seperti “stop” dan “move” yang dilengkapi dengan cahaya dan dipasang di masing-masing sudut persimpangan. Sistem sinyal lalu lintas Hoge ini menggunakan kabel jadi polisi dan pihak pemadam kebakaran dapat menyesuaikan irama lampu lalu lintas jika berada dalam kasus darurat.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, pengajuan hak paten sinyal lampu lalu lintas masih terus berlanjut. Pada tahun 1917, William Ghiglieri dari San Francisco juga mengajukan pematenan sinyal lalu lampu lintas otomatis pertama yang menggunakan cahaya merah dan hijau. Rancangan milik Ghiglieri ini mempunyai dua pilihan yaitu bisa dioperasikan secara manual dan bisa juga dioperasikan secara otomatis. Kemudian pada tahun 1920, William Potts yang merupakan seorang polisi di daerah Detroit berhasil mengembangkan beberapa sistem sinyal lalu lintas otomatis yang memiliki sinyal tiga warna pertama di dunia yaitu penambahan warna lampu kuning sebagai tanda “hati” bagi para pengguna jalan raya. Dia lah orang pertama yang menjadi penemu dari lampu lalu lintas kuning.
Kemudian, sinyal lalu lintas bagi para pejalan kali untuk pertama kalinya digabungkan pada sinyal lampu lalu lintas utama pada tahun 1930 an. Orang pertama yang mengajukan sinyal lalu lintas untuk para pejalan kaki adalah seorang penemu asal Amerika Serikat bernama John S. Allen. Allen lah yang merancang sinyal lalu lintas bagi para pejalan kaki yang dipasang di trotoar.
Lampu Lalu Lintas di Masa Depan
Traffic light yang juga merupakan nama lain dari lampu lalu lintas terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Sekarang ini banyak lampu lalu lintas “pintar” yang dengan mudahnya dapat memantau keadaan lalu lintas secara langsung atau real-time, termasuk arah, kepadatan sekaligus volume, serta sinyal lalu lintas yang menjadikan kendaraan umum sebagai prioritas. Tidak berhenti sampai disitu saja, karena sekarang ini perkembangan teknologi juga semakin maju dan canggih maka banyak juga terobosan-terobosan baru terkait dengan sinyal lampu lalu lintas. Hal ini dapat dilihat dari paten lampu lalu lintas yang diberi nama atau judul “Smart Traffic Signal” yang merupakan hasil karya dari tim IBM. Lampu lalu lintas cerdas dan pintar ciptaan dari IMB ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mengirimkan data pada kendaraan yang sebelumnya telah dipasangi sebuah receiver. Data-data yang dikirimkan ke receiver tersebut berupa lokasi sekaligus situasi lalu lintas secara real time. Nantinya, data-data yang dikirimkan dari lampu lintas cerdas tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk data visual maupun audio dalam kendaraan yang telah dipasangi receiver terlebih dahulu tentunya.
Istimewanya alat ini bisa memberikan peringatan bagi para penggunanya misalnya berapa laju kecepatan kendaraan yang disarankan. Oleh karena itu, para pengendara akan dapat memaksimalkan perjalanan mereka, atau paling tidak mereka bisa menghindari bahaya di perjalanan terutama di persimpangan jalan. Dengan adanya sinyal lalu lintas pintar seperti ciptaan IMB ini diharapkan akan bisa mendukung kehadiran mobil swakemudi seperti Google Waymo dan juga Uber.
Tetunya perkembangan lampu lalu lintas di masa depan akan sangat diharapkan karena tidak dapat dipungkiri lagi teknologi akan semakin berkembang dan kendaraan-kendaraan pun juga akan ikut berkembang. Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi keberadaan mobil swakemudi juga akan semakin banyak. Oleh karena itu, akan penting sekali dilakukan perubahan serta perbaikan pada sinyal lalu lintas dengan mempertimbangkan teknologi serta kendaraan-kendaraan baru yang akan muncul di masa depan nantinya.
Namun ada hal yang menarik yaitu, para peneliti di MIT Senseable City Lab baru-baru ini baru saja menerbitkan jurnal penelitian di Plos ONE. Mereka dalam penelitiannya tersebut mengasumsikan bahwa lampu lalu lintas tidak ada lagi. Hal ini mereka lakukan karena mereka menganggap di masa depan semua mobil-mobil otomatis sudah dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan mobil-mobil tersebut untuk melakukan komunikasi dengan sesamanya ketika berada di persimpangan jalan. Konsep yang mereka tawarkan adalah para mobil swakemudi tersebut bukannya akan berhenti ketika di persimpangan jalan, namun mereka akan secara otomatis mengatur kembali kecepatannya untuk melewati persimpangan sekaligus secara otomatis juga mengatur jarak aman antar kendaraan sehingga mereka dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang dapat terjadi. Selain itu, konsep yang mereka rancang ini juga fleksibel dimana sistem ini juga telah dirancang untuk memperhitungkan pejalan kali dan juga pesepeda.
Pada akhirnya seiring dengan perkembangan teknologi serta kendaraan yang kian hari kian meningkat, lampu lalu lintas tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mengatur jalannya lalu lintas yang dapat mengurangi kemacetan serta mengurangi tingkat kecelakaan pada awal kemunculannya. Namun, seiring berjalannya waktu lampu lalu lintas sudah menjadi alat yang mampu menjawab perkembangan teknologi kendaraan. Dimana kendaraan yang merupakan salah satu penyebab kemacetan sejak dahulu kala.
Begitulah kira-kira sejarah singkat mengenai sejarah perkembangan lampu lalu lintas. Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan kalian khususnya mengenai sejarah lampu lalu lintas. Meskipun sekarang lampu lalu lintas sudah ada dimana-mana, namun sayang sekali masih banyak sekali pengguna jalan yang mengabaikannya. Masih banyak dari mereka yang sering menerobos lampu lalu lintas, padahal hal tersebut merupakan tindakan yang sangat berbahaya bagi diri sendiri dan juga bagi pengendara dan pengguna jalan yang lain. Namun, terlepas dari itu semua sekarang kalian sudah tahu kan bagaimana sejarah perkembangan lampu lalu lintas dari yang dulunya menggunakan gas sebagai bahan bakar, setelah itu berubah menjadi lampu lalu lintas berbahan bakar listrik, kemudian menjadi lampu lalu lintas otomatis dan pada akhirnya muncullah lampu lalu lintas “pintar” yang dikembangkan khusus untuk mengimbangi kemunculan mobil swakemudi.
Baca juga : 5 Cara Mengajar Murid Agar Cepat Memahami
Tahun berapakah lampu lalu lintas ditemukan?
Karena kemacetan merupakan hal yang terjadi dimana-mana, hal tersebutlah yang melatar belakangi terciptanya lampu lalu lintas. Tahun penemu lalu lintas pertama kali adalah pada tahun 1868 di London, Inggris. Lampu lalu lintas tersebut memberikan tanda “stop” dan juga “go” pada siang hari. Namun, pada malam hari lampu lalu lintas tersebut berganti menjadi merah dan hijau. Untuk menyalakan lampu lalu lintas ini pihak pemerintah Inggris menggunakan bahan bakar gas. Oleh karena itu, setiap lampu lalu lintas maka akan terdapat satu penjaga yang akan memantau jalannya lampu lalu lintas. Nama penemu lalu lintas yang pertama kali tersebut adalah John Peake Knight. Beliau merupakan seorang manajer kereta api di Inggris dan menyarankan untuk mengadaptasi metode semapur yang pada umumnya biasa digunakan untuk kereta api untuk kemudian digunakan mengontrol lalu lintas yang ada di jalan raya. Sinyal lampu lalu lintas atau lampu lalu lintas yang pertama di dunia tersebut dipasang pada tanggal 9 Desember 1868. Tepatnya lampu lalu lintas tersebut di pasang di persimpangan jalan Bridge Street dan Great George Street di wilayah Westminester, London. Daerah tempat dipasangnya lampu lalu lintas tersebut dekat dengan House Parliament dan Westminster Bridge. Namun sayang sekali, sebulan setelah lampu lalu lintas ini dipasang terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan polisi yang bertugas menjaga lampu lalu lintas tersebut terluka. Rupanya terjadi kebocoran gas yang mengakibatkan salah satu lampu meledak dan nahasnya mengenai polisi yang menjaga lampu lintas tersebut. Kemudian, proyek lampu lalu lintas tersebut dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat dan akan segera dicopot.
Bagaimanakah Persaingan Hak Paten di lampu lalu lintas?
Akan tetapi setelah 40 tahun kejadian kecelakaan lampu lalu lintas yang menyebabkan terlukanya seorang polisi yang menjaga sinyal lalu lintas di Inggris, di Amerika Serikat keberadaan sinyal lampu lalu lintas atau lampu lalu lintas mulai heboh dan menjadi trend lagi, terlebih lagi setelah dirilisnya mobil otomatis disana. Kemudian, pada awal tahun 1900an, terdapat beberapa hak paten yang telah diajukan. Masing-masing dari hak paten lampu lalu lintas tersebut memiliki inovasi yang berbeda-beda dari ide dasar sebelumnya. Lampu lalu lintas rancangan dari Lester Farnsworth Wire mempunyai desain yang berbentuk seperti rumah burung yang memiliki empat sisi dengan warna kuning pada sisi-sisinya. Kemudian pada tahun 1910, seorang penemu asal Amerika Serikat bernama Ernest Sirrine, memperkenalkan sebuah pengenal sinyal lalu lintas atau lampu lalu lintas otomatis di Chicago. Sinyal lalu lintas tersebut menggunakan dua buah lengan yang tidak bercahaya dan diatur seperti salib yang berotasi pada satu sumbu. Selanjutnya, sinyal tersebut memperlihatkan tanda “stop” dan “proceed”. Kemudian, sinyal lampu lintas listrik pertama yang menggunakan tanda lampu merah dan hijau ditemukan oleh seorang polisi di Salt Lake City, Utah yang bernama Lester Farnsworth Wire pada tahun 1912. Sinyal lalu lintas temuan Wire tersebut mempunyai empat sisi yang membuat sinyal lampu lintas tersebut terlihat sepperti rumah burung. Terlebih lagi sinyal lpu lalu lintas tersebut dipasang menggunakan tiang yang tinggi. Sinyal lalu lintas tersebut kemudian diletakkan ditengah-tengah persimpangan jalan dengan menggunakan bantuan kabel listrik diudara. Untuk mengoperasikannya diperlukan bantuan seorang polisi untuk mengatur lampunya secara manual. Namun, kreditasi untuk “sinyal lampu lalu lintas listrik pertama” jatuh kepada James Hoge. Sistem sinyal lalu lintas rancangannya pertama kali digunakan pada 5 Agustus 1914 di Cleveland. Selebihnya, Hoge menerima hak paten untuk rancangan lampu lalu lintasnya pada tahun 1918, setelah mengajukan permohonannya pada tahun 1913. Sinyal lalu lintas Hoge tersebut menggunakan kata-kata seperti “stop” dan “move” yang dilengkapi dengan cahaya dan dipasang di masing-masing sudut persimpangan. Sistem sinyal lalu lintas Hoge ini menggunakan kabel jadi polisi dan pihak pemadam kebakaran dapat menyesuaikan irama lampu lalu lintas jika berada dalam kasus darurat. Tidak hanya berhenti sampai disitu, pengajuan hak paten sinyal lampu lalu lintas masih terus berlanjut. Pada tahun 1917, William Ghiglieri dari San Francisco juga mengajukan pematenan sinyal lalu lampu lintas otomatis pertama yang menggunakan cahaya merah dan hijau. Rancangan milik Ghiglieri ini mempunyai dua pilihan yaitu bisa dioperasikan secara manual dan bisa juga dioperasikan secara otomatis. Kemudian pada tahun 1920, William Potts yang merupakan seorang polisi di daerah Detroit berhasil mengembangkan beberapa sistem sinyal lalu lintas otomatis yang memiliki sinyal tiga warna pertama di dunia yaitu penambahan warna lampu kuning sebagai tanda “hati” bagi para pengguna jalan raya. Dia lah orang pertama yang menjadi penemu dari lampu lalu lintas kuning. Kemudian, sinyal lalu lintas bagi para pejalan kali untuk pertama kalinya digabungkan pada sinyal lampu lalu lintas utama pada tahun 1930 an. Orang pertama yang mengajukan sinyal lalu lintas untuk para pejalan kaki adalah seorang penemu asal Amerika Serikat bernama John S. Allen. Allen lah yang merancang sinyal lalu lintas bagi para pejalan kaki yang dipasang di trotoar.
Bagaimanakah Lampu Lalu Lintas di Masa Depan?
Traffic light yang juga merupakan nama lain dari lampu lalu lintas terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Sekarang ini banyak lampu lalu lintas “pintar” yang dengan mudahnya dapat memantau keadaan lalu lintas secara langsung atau real-time, termasuk arah, kepadatan sekaligus volume, serta sinyal lalu lintas yang menjadikan kendaraan umum sebagai prioritas. Tidak berhenti sampai disitu saja, karena sekarang ini perkembangan teknologi juga semakin maju dan canggih maka banyak juga terobosan-terobosan baru terkait dengan sinyal lampu lalu lintas. Hal ini dapat dilihat dari paten lampu lalu lintas yang diberi nama atau judul “Smart Traffic Signal” yang merupakan hasil karya dari tim IBM. Lampu lalu lintas cerdas dan pintar ciptaan dari IMB ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga bisa mengirimkan data pada kendaraan yang sebelumnya telah dipasangi sebuah receiver. Data-data yang dikirimkan ke receiver tersebut berupa lokasi sekaligus situasi lalu lintas secara real time. Nantinya, data-data yang dikirimkan dari lampu lintas cerdas tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk data visual maupun audio dalam kendaraan yang telah dipasangi receiver terlebih dahulu tentunya. Istimewanya alat ini bisa memberikan peringatan bagi para penggunanya misalnya berapa laju kecepatan kendaraan yang disarankan. Oleh karena itu, para pengendara akan dapat memaksimalkan perjalanan mereka, atau paling tidak mereka bisa menghindari bahaya di perjalanan terutama di persimpangan jalan. Dengan adanya sinyal lalu lintas pintar seperti ciptaan IMB ini diharapkan akan bisa mendukung kehadiran mobil swakemudi seperti Google Waymo dan juga Uber.