Perkembangan psikologi anak mengikuti usianya. Perubahan yang terjadi secara progresif dan berkelanjutan terkait psikis dan fisik pada diri seseorang didefinisikan sebagai perkembangan psikologi. Hal ini juga terjadi secara signifikan pada anak usia SMP. Anda memiliki anak usia SMP, perhatikan bagaimana perkembangan psikologi itu terjadi dan tentukan bagaimana sikap Anda dalam berinteraksi dengannya. Bagi Anda yang belum tahu seperti apa kondisi psikologi anak usia SMP dan perkembangannya, berikut ini kami akan ulas beberapa kondisi perkembangan tersebut:
Hakikat Perkembangan Psikologi
Perkembangan psikologi pada hakikatnya adalah sesuatu yang akan terus terjadi, saling mempengaruhi dan sedikit berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Biasanya perkembangan tersebut mengikuti pola tertentu dan terjadinya pada tempo yang berlainan. Bagi orang tua maupun pendidik sangat penting untuk memperhatikan kondisi perkembangan psikologi siswanya agar bisa membuat pola interaksi dan komunikasi yang tepat. Ingat, anak SMP bukanlah anak SD atau mahasiswa yang bisa Anda sikapi dengan cara-cara kekanak-kanakan atau terlalu membiarkan layaknya orang dewasa, secara psikologis mereka dalam kondisi khusus yang perlu penyikapan khusus juga.
Karakteristik dan Perkembangan Anak Usia SMP
Anak usia SMP umumnya adalah mereka yang berusia 13 sampai 15 tahun. Merupakan usia yang berada pada kelompok perkembangan usia remaja pada fase awal. Masa remaja fase menengah adalah mereka yang berusia 15 sampai 18 tahun dan remaja fase akhir adalah usia 18 sampai 21 tahun. Perkembangan psikologi anak remaja usia SMP ini meliputi beberapa hal, antara lain:
1. Perubahan Fisik
Pada usia SMP anak-anak mulai mengalami perkembangan fisik yang cukup jelas, di antaranya adalah terjadinya kondisi yang tidak proporsional antara tinggi dan berat badan. Selain itu, ciri-ciri sekunder dari seksualnya pun mulai terlihat. Sebagai orang tua perlu mendampingi kondisi ini, menjelaskan, memberi pemahaman, mengarahkan dan memberi informasi pengetahuan yang dibutuhkan anak terkait dengan perubahan fisik yang terjadi. Anak perempuan bisa didampingi oleh ibunya dan anak laki-laki bersama ayahnya. Demikian juga di lingkungan sekolah, seorang guru juga harus peka dengan kondisi perkembangan ini. Jika memungkinkan perlu memberi arahan dan pengetahuan kepada siswa agar menjadi sesuatu yang tidak tabu.
2. Kecenderungan Psikologi
Pada usia SMP ini, anak-anak akan mengalami masa ambivalensi, yakni kondisi di mana seseorang dalam keinginan antara bergaul atau menyendiri. Pada kondisi ini akan terlihat bagaimana kecenderungan seorang anak mulai mengisolasi diri atau bahkan bergaul dengan lebih terbuka dengan teman-temannya. Tak hanya itu, kecenderungan untuk terlepas dari dominasi dan peran orang tuanya pun mulai terlihat. Anak mulai terlihat ingin bebas dari bantuan orang tua, peran atau hal-hal lain yang melibatkan orang tua mereka.
Pada kondisi ini orang tua harus mengambil jarak yang tepat. Membebaskan dan membiarkan begitu saja dalam kondisi fitrah anak yang tidak siap tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologi selanjutnya. Bagaimana jarak yang proporsional bisa diciptakan sambil memastikan fitrah dasar dalam diri anak bisa tumbuh dengan baik sehingga menjadi benteng perkembangan diri yang lebih efektif.
3. Kecenderungan Membandingkan Norma
Anak usia SMP akan mengalami kecenderungan di mana mereka akan membandingkan antara norma dan etika secara konsep dengan kondisi praktik kenyataan yang dilakukan oleh orang dewasa. Hal ini akan sangat terlihat bagaimana anak mulai menyaksikan dan memberi penilaian terhadap apa yang ada di sekitarnya. Misalnya kepada orang tua, ketika ada hal yang dirasa tidak sejalan dengan konsep dan aturan pemikiran mereka, jangan heran jika akan banyak komplain terhadap hal-hal yang tidak sesuai.
4. Kecenderungan Kondisi Spiritual
Tidak semua anak tumbuh dengan bekal fitrah spiritual yang baik dan siap. Pada kondisi anak dengan fitrah yang masih labil soal keimanan, biasanya anak akan mempertanyakan tentang eksistensi Tuhan dalam kehidupan mereka. Sikap mempertanyakan kemurahan Tuhan, kasih sayang Tuhan terhadap mereka, bahkan keadilan sering menjadi pertanyaan dalam diri anak usia ini. Rasa mencari dan ingin tahu yang lebih dalam sehingga membutuhkan arahan dan bimbingan yang tepat.
Peran orang tua dan guru sangat menentukan. Sebenarnya jika penanaman fitrah spiritualitas sudah dilakukan sejak usia pra sekolah, pada usia SMP ini justru anak akan semakin matang dengan keyakinan spiritualitas tersebut, tetapi jika belum inilah saat di mana peran orang tua dan guru penting terlibat. Anak-anak yang tidak merasakan keberadaan Tuhan dalam hidupnya cenderung akan bersikap apa saja sesuai dengan yang mereka tahu dan inginkan. Terlebih pada masa ini ruang untuk pergaulan yang terbuka semakin luas. Akses informasi yang begitu cepat tanpa diimbangi dengan kemampuan filter spiritual yang baik untuk menerimanya.
Perkembangan emosional yang sedang labil tanpa didukung kematangan secara spiritualitas inilah yang sering menyebabkan anak-anak mengalami masalah umum pada fase perkembangannya. Bukan hanya dalam pergaulan, terkadang juga berdampak pada perkembangan mental dalam diri anak. Emosi anak pada usia ini memang cenderung ekspresif, reaktif, dan labil. Mulai tampak sikap membuat standar serta harapan terhadap kehidupan pribadinya dibandingkan dengan kehidupan sosial yang ada.
5. Kecenderungan Karir dan Minat
Anak usia SMP yang sudah dibentuk sejak dini untuk menentukan kecenderungan terhadap minat dan karir yang akan mereka jalani biasanya akan lebih mudah didorong dan dimotivasi pada usia ini. Namun, tentunya tidak semua remaja memiliki kesempatan mendapatkan bekal tersebut di usia anak. Oleh karena itu, masih banyak juga remaja usia SMP yang belum mengenali kecenderungan dan minatnya. Masih mencoba berbagai hal.
Anak yang sudah dibentuk sejak dini biasanya pada usia SMP ini akan semakin matang baik dari segi minat dan karir yang mulai mereka jalani. Bahkan pada usia ini, orang tua sudah bisa mulai memberi tanggung jawab atas kemampuan yang mereka miliki. Kehidupan orang-orang hebat dalam sejarah menunjukkan, pada usia remaja setingkat SMP anak-anak sudah secara matang mampu mengenali kemampuannya, matang secara keilmuan dan kepribadian. Hal seperti ini bukan suatu yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi telah ditempa cukup lama selama bertahun-tahun sejak usia dini.
Fakta yang terjadi di kehidupan sosial saat ini kebanyakan usia SMP masih jauh dari kematangan dan pengenalan dirinya terhadap minat dan karir. Bahkan hal tersebut berlanjut terus hingga usia menjelang kuliah. Belum ada kematangan sikap, minat hingga bakat yang sudah dikenali. Akhirnya kesuksesan yang diraih pun terlambat, atau bahkan tidak tercapai karena masih bingung menentukan arah hingga masa kuliah.
Kecenderungan Negatif Usia Anak SMP yang Perlu Disikapi Bijak
Beberapa karakteristik pada diri remaja usia SMP yang perlu disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan masalah, antara lain:
- Emosi yang tidak stabil menyebabkan sering bermasalah dengan orang tua, keluarga atau teman.
- Merasa canggung dalam pergaulan.
- Dalam hal gerakan aktivitas kadang merasa kaku.
- Kadang merasa kekosongan dalam hidup yang disebabkan perubahan pandangan dan pikiran.
- Jiwa pribadi sering mengalami pertentangan secara internal, hal inilah kemudian yang terbawa dalam interaksi dengan orang lain termasuk orang tua.
- Seringkali bersikap menantang dan menentang orang tua
- Adanya hal-hal yang tidak bisa dipenuhi atau diraih dapat menyebabkan rasa gelisah dan sejenisnya.
- Suka melakukan eksperimen dan eksplorasi.
- Memiliki kecenderungan untuk berkhayal, melakukan fantasi dan lebih banyak berbicara.
- Memiliki kecenderungan untuk membentuk kelompok dalam pergaulan.
Kondisi-kondisi internal dalam diri remaja usia SMP di atas ada yang mampu diselesaikan secara pribadi oleh individu terkait dan ada juga yang tidak. Bagi yang tidak inilah yang akan menjadi masalah lebih luas. Orang tua maupun pendidik penting memahami perkembangan psikologi anak SMP tersebut untuk memastikan sikap dan perilaku yang dihadirkan untuk menghadapinya tepat dan tidak menimbulkan masalah. Orang tua yang tidak sadar dengan kondisi psikologi anaknya biasanya akan mudah melakukan pertentangan. Konflik antara anak dan orang tua sangat sering terjadi karena disebabkan orang tua yang tidak memahami perkembangan anaknya.
Cara Mengarahkan Perkembangan Anak Usia SMP Agar Positif dan Produktif
Berdasarkan pada kondisi-kondisi yang dijelaskan di atas, maka sebagai pendidik atau orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Memahami secara mendalam perkembangan psikologi anak usia SMP
- Memberikan bekal fitrah keimanan yang cukup pada anak sejak dini sehingga setelah usia remaja fitrah tersebut lebih mudah dibangkitkan lagi.
- Bersifat mengayomi bukan menghakimi.
- Membuka ruang dialog, berbincang, mendengarkan dan berpikir lebih bijak menghadapi hal-hal yang mungkin tidak Anda sukai.
- Fokus pada potensi positif anak dan mendorong serta memotivasinya dengan berbagai cara.
- Mendukung pilihan dan aktivitas positif anak.
- Mendorong anak melakukan aktivitas-aktivitas hobi yang bernilai positif
- Tidak memberikan beban ekspektasi berlebihan kepada anak, sementara kondisinya tidak mampu.
- Memberikan pilihan yang bijaksana dengan tetap memperhatikan baik buruknya kehidupan yang dijalani.
- Terus membangun interaksi dan hubungan yang baik, mendampingi terutama jika anak dalam kondisi bermasalah.
- Memilihkan pendidikan terbaik untuk anak.
Pendidikan formal menjadi rumah kedua bagi anak untuk belajar dan menjalani perkembangan psikologisnya. Oleh karena itulah sebagai orang tua sangat penting memilihkan pendidikan sekolah formal berkualitas yang cocok dengan kondisi tumbuh kembang anak. Sudahkah Anda menemukan sekolah terbaik yang bisa memenuhi kebutuhan perkembangan putra-putri Anda di usia SMP? Jika belum inilah saat yang tepat untuk Anda menemukannya. Sekolah Prestasi Global menjadi pilihan terbaik untuk Anda, mengapa?
Sekolah ini dirancang dengan sistem pendidikan yang menekankan pada keseimbangan intelektualitas dan moralitas melalui penanaman nilai-nilai religiusitas. Putra-putri Anda akan dibimbing oleh tenaga pengajar yang memahami kondisi perkembangan anak sesuai dengan usianya, termasuk SMP. Ada banyak sekolah yang mampu memberikan garansi intelektual terbaik bagi anak, tetapi sekolah yang memberikan keseimbangan antara akhlak dan intelektualitas tentu saja masih menjadi kebutuhan hingga saat ini.
Para pengajar yang ada di Sekolah Prestasi Global memahami dengan cermat perkembangan psikologi anak sesuai dengan perkembangannya. Anak-anak menempuh pendidikan dengan tenang, aman, nyaman dan memberikan output pendidikan sesuai dengan kebutuhan zaman. Ingat, bukan hanya orang pintar yang dibutuhkan, tetapi juga berakhlak dan beriman.
Baca Juga : Tahapan Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini yang Perlu Diketahui
Apa itu Perkembangan Psikologi?
Perkembangan psikologi adalah Perubahan yang terjadi secara progresif dan berkelanjutan terkait psikis dan fisik pada diri seseorang.
Apa itu Hakikat Perkembangan Psikologi?
Sesuatu yang akan terus terjadi, saling mempengaruhi dan sedikit berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Sebutkan 3 fase kelompok perkembangan usia remaja
-Masa remaja fase awal adalah mereka yang berusia 13 sampai 15 tahun -Masa remaja fase menengah adalah mereka yang berusia 15 sampai 18 tahun -Masa remaja fase akhir adalah mereka yang berusia 18 sampai 21 tahun