Pernah mendengar istilah penyakit ain? Mungkin Anda pernah mengalami situasi dimana saat menemani buah hati Anda bermain, makan, belajar atau tidur siang, tiba-tiba muncul kebiasaan yang tidak biasanya pada anak Anda seperti: mogok makan, anak Anda yang biasa tidur dengan nyenyak menjadi rewel tanpa sebab, atau justru menangis tanpa henti.
Tentu saja setiap orang tua pernah mengalami situasi ini. Ada beberapa hal yang mungkin saja terjadi kepada anak-anak di luar kebiasaan mereka. Hal ini bisa saja disebabkan oleh pandangan mata jahat atau penyakit ain.
Biasanya, hal ini sering terjadi kepada balita, namun bukan hanya anak-anak tapi orang dewasa pun bisa terdampak dari ain ini. Lalu bagaimana pandangan Penyakit Ain dalam Islam, Mitos atau Fakta?
Pada artikel kali ini, Anda akan mendapatkan pembahasan lengkap mengenai apa itu penyakit ain? Bagaimana ciri-cirinya agar bisa mengenali penyakit tersebut di lingkungan terdekat Anda, dampak apa saja yang ditimbulkan dari penyakit pandangan mata jahat ini?
Lalu hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menanganinya. Dan yang terakhir, Anda akan mengetahui semua kebiasaan yang tersebar di masyarakat tentang penyakit ain, mitos atau fakta?
Semuanya akan diuraikan secara komprehensif dari perspektif islam, agar Anda bisa lebih memahami dan mengetahui secara detail tentang penyakit ain dalam islam.
Apa itu Penyakit Ain?
Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan internet memudahkan siapa saja untuk bisa mengaksesnya secara bebas. Apalagi dengan adanya media sosial saat ini, membagikan aktivitas sehari-hari dari mulai bangun hingga kembali tidur bisa dengan mudah kita bagikan kepada siapa pun.
Photo by Vitolda Klein on Unsplash
Termasuk di saat Anda melakukan banyak aktivitas bersama anak. Seperti mengajaknya belajar, bermain atau bahkan ketika buah hati bisa tertidur lelap di kamarnya. Melakukan aktivitas sehari-hari yang penuh keceriaan, Anda pun mendokumentasikannya baik lewat foto atau video yang kemudian mengunggahnya lewat sosial media.
Tanpa sadar momen melakukan berbagi kegiatan di media sosial telah membuka peluang rasa kagum berlebihan dari siapa saja yang melihat foto atau video anda bersama anak.
Hal tersebut bisa menjadi penyebab pandangan mata jahat atau ain masuk ke dalam kehidupan Anda dan anak yaitu munculnya gangguan di luar kebiasaan normal.
Mungkin dalam benak Anda akan ada pertanyaan bagaimana bisa, hanya dari sebuah pandangan mata seseorang lalu bisa memberikan dampak negatif kepada objek yang dilihat, seperti tiba-tiba menangis atau merasakan sakit.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab Tafsir Surat Muawwidzatain berkata, “Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya. Segala yang menjadi tujuan tukang pandang terkadang bisa mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, hewan, tanaman, dan harta.
Singkatnya, penyakit Ain adalah sebuah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan seseorang yang memiliki hati iri dengki dan hasad. Dalam pandangan islam, penyakit ini dapat menimbulkan banyak kerugian bagi korbannya, mulai dari sakit ringan hingga kematian.
Bahkan yang lebih menakutkan, terkadang pandangan mata tersebut dapat mengenai sasaran hanya dengan melalui pandangan kekaguman yang luput dari mengingat Allah.
Seperti yang pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pernah hampir terkena penyakit Ain ini.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar al Qur’an dan mereka mengatakan ‘Sesungguhnya dia (Muhammad) benar-benar gila.” (Al Qalam [68]: 51)
Selain itu, terdapat juga hadits dari Ibnu Abbas yang menjelaskan tentang penyakit ini. Bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pengaruh Ain itu benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, Ainlah yang dapat melakukannya.” (HR. Muslim)
Ciri-ciri Anak Terkena Penyakit Ain?
Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang ciri-ciri seorang anak yang terkena Ain. Di antara cirinya yang paling umum adalah: menangis dengan tidak wajar (bukan karena lapar, sakit atau mengompol), kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu pada ibunya tanpa sebab, atau kondisi tubuh sang anak yang kurus kering dan tanda-tanda lainnya yang dapat terlihat namun tidak wajar.
Photo by Caleb Woods on Unsplash
Sebagai orang tua, sudah selayaknya kita mencegah berbagai keburukan yang dapat terjadi pada buah hati. Begitu pun dengan penyakit ini tidak terkecuali. Penyakit Ain tidak boleh kita anggap kecil karena efeknya yang sangat berbahaya.
Karena itu, jika Anda melihat ciri-ciri yang tak biasa pada anak, ada baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan yang akan kami bahas nanti pada artikel ini.
Perlu untuk Anda ketahui, ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa Ain dapat menyerang siapa saja termasuk anak-anak.
Dari Amrah dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, “Pada suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk rumah. Tiba-tiba beliau mendengar anak kecil menangis, lalu Beliau berkata, “Kenapa anak kecilmu ini menangis? Tidakkah kamu mencari orang yang bisa mengobati dia dari penyakit Ain?” (HR. Ahmad, Baqi Musnadil Anshar. 33304).
Begitu pula hadits Jabir radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma’ binti Umais, “Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma menjawab, “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa Ain”. Beliau berkata, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!” (HR. Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
Menurut dua hadits di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ain dapat menyerang anak kecil dengan ciri yang paling umum: menangis dengan tidak wajar, dan perubahan fisik yang terlihat dengan jelas (kurus kering).
Dampak dari Penyakit Ain?
Memiliki karunia terindah berupa anak yang lucu dan menggemaskan di zaman sekarang membuat tak sedikit orang tua yang ingin terus ‘update’ tentang keseharian anaknya di media sosial.
Memang tidak ada aturan yang melarang seseorang untuk membagikan momen-momen kebahagiaan tersebut. Tapi, sebagai orang tua yang belajar dan mengemban tanggung jawab kepada anak Anda sudah selayaknya untuk memahami ada risiko di balik semua aktivitas tersebut.
Ya, membagikan foto ataupun video anak di media sosial dapat menjadi salah satu celah pembuka bagi anak Anda untuk terkena penyakit Ain.
Karena itulah, kita wajib mengingat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap yang memiliki kenikmatan pasti ada yang iri (dengki).” (Shahihul Jami’ 223. Lihat majalah Al Furqon).
Maka, sudah seharusnya untuk lebih berhati-hati dalam berbagi kebahagiaan kepada orang lain, terlebih ‘oversharing’ di media sosial.
Cara Menangani Penyakit Ain
Sebagai seorang muslim, wajib untuk mengimani pedoman yang berbunyi “Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Tak terkecuali dengan penyakit Ain ini. Ada dua pencegahan dan juga cara menangani penyakit Ain bagi mereka yang diduga menderitanya.
Photo by Milada Vigerova on Unsplash
1. Bagi Seseorang yang Memungkinkan Memberi Ain
Hendaknya jika seseorang mengagumi sesuatu dari saudara muslimnya maka hal pertama untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mendoakan kebaikan dan keberkahan baginya.
Karena berdasarkan surat Al Kahfi ayat 39, ketika seseorang takjub akan sesuatu sebaiknya kita mengucapkan doa: Masya Allah lahaulla walla quwwata illabillah.
2. Bagi yang Memungkinkan Terkena Ain
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel ini, penyakit Ain dapat menyerang melalui pandangan mata dari seseorang. Maka sebaiknya orang tua tidak terlalu berlebihan dalam membagikan momen kebahagiaannya bersama buah hati.
Hal ini tentu dapat menimbulkan perasaan dengki ataupun kekaguman pada mereka yang mendengar dan kemudian memandang sang anak. Jika kasusnya seperti ini, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Hendaknya orang tua mendoakan anak-anak dengan doa perlindungan dari keburukan, dzikir dan ruqyah syar’i yang telah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Metode yang disunnahkan dan masyhur untuk mengobati penyakit Ain diantaranya adalah dengan membaca surat muawidzatain (surat Annas, al Ikhlas, al-Falaq). Ada pula do’a yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan untuk Hasan dan Husain, yaitu:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh Ain yang buruk.” (HR. Bukhari dalam kitab Ahaditsul Anbiya’: 3120)
Atau dengan doa,
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَِ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.” (HR. Muslim 6818).
Kemudian, Anda dapat mengamalkan do’a yang dibacakan oleh malaikat Jibril alaihissalam ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat gangguan setan:
بِسْمِ اللهِ أرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءِِ يُؤْذِيْكََ مِن شَرِّ كُلِّ نَفْسِِ وَ عَيْنِ حَاسِدِِ اللهُ يَشْفِيكَ
“Dengan menyebut nama Allah, aku membacakan ruqyah untukmu dari segala sesuatu yang mengganggumu dari kejahatan setiap jiwa dan pengaruh Ain. Semoga Allah menyembuhkanmu.”
Mitos Penyakit Ain
Terbatasnya pengetahuan mengenai penyakit ini menyebabkan banyak mitos yang berkembang di masyarakat dan menjadikannya sebuah kebiasaan yang tidak benar dan tidak berdasar.
Sebagai pribadi yang berhati-hati dan bertanggung jawab, sudah selayaknya kita membekali diri dan keluarga kita dengan pengetahuan bekal agama yang mendalam.
Berikut kami ambil contoh mitos kebiasaan masyarakat yang masih umum terlihat di beberapa daerah:
1. Menaruh Gunting di Bawah Bantal
Banyak yang meyakini dengan kebiasaan ini maka akan mengusir semua gangguan dari penyakit-penyakit dan keburukan pada anak-anak. Namun kenyataannya, hal ini termasuk pada kesyirikan karena menggantungkan sesuatu pada hal yang tidak dapat memberi manfaat atau menolak bahaya.
Baca Juga: Selain Covid-19, Waspadai 3 Penyakit Ini yang Bisa Menyerang Buah Hati
2. Mengalungkan Anak dengan Jimat
Dapat juga berupa tulisan-tulisan mantra dan sebagainya. Sama seperti point pertama, praktik ini masih sering terlihat di pedesaan. Padahal Ini juga termasuk pada perbuatan syirik yang justru hanya akan melemahkan sang anak dan orang tua karena meminta perlindungan pada benda mati dan bukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
1. Apa pengertian dari penyakit Ain?
penyakit Ain adalah sebuah penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan seseorang yang memiliki hati iri dengki dan hasad.
2. Bagimana menangani penyakit Ain?
Bagi Seseorang yang Memungkinkan Memberi Ain dengan mendoakan kebaikan dan keberkahan baginya, Bagi yang Memungkinkan Terkena Ain adalah dengan membaca surat muawidzatain (surat Annas, al Ikhlas, al-Falaq).
3. Mengapa momen melakukan berbagi kegiatan di media sosial telah membuka peluang rasa kagum berlebihan?
Karena Hal tersebut bisa menjadi penyebab pandangan mata jahat atau ain masuk ke dalam kehidupan Anda dan anak yaitu munculnya gangguan di luar kebiasaan normal.