Beberapa orang menganggap sepele masalah akidah padahal akidah merupakan hal prinsip yang sangat penting. Banyak yang belum menyadari pentingnya aqidah dalam kehidupan. Padahal tanpa akidah yang benar tindakan ibadah bisa tertolak, dan tak mendapat pahala, segala tindakan dan amal perbuatan menjadi sia-sia. Sangat fatal akibatnya. Mengingat pentingnya akidah ini maka hal tersebut penting diajarkan dan telah ditanamkan sejak kecil, dengan cara pendidikan yang benar, dan juga selalu saling mengingatkan tiap saat, karena keimanan tiap orang itu bisa naik turun. Akidah itu landasan basic dalam beragama. Tiap penganut kepercayaan memiliki akidahnya masing-masing.
Arti Aqidah dalam Islam
Aqidah atau العقيدة dalam Islam adalah berarti iman, yakni iman yang teguh dan kuat. Akidah atau i’tiqod berasal dari bahasa Arab yakni dari kata al ‘aqdu yang memiliki arti kokoh, dan kuat, serta erat, jadi makna akidah adalah keyakinan akan suatu hal yang kokoh, kuat, yakin dan tanpa adanya keraguan sedikitpun. Pondasi dasar aqidah Islam didasarkan pada hadis Jibril, yang memuat mengenai definisi Islam, yakni meliputi rukun Islam, dan rukun Iman, serta ihsan.
Rukun Islam itu ada lima. Sesuai hadis riwayat Bukhari dan Muslim antara lain menyebutkan Nabi menyatakan bahwa Islam itu dibangun atas lima hal, yakni persaksian mengenai kebenaran bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah, terkecuali hanya Allah semata, dan bahwa nabi Muhammad adalah merupakan utusan Allah, serta mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, serta pergi haji bagi yang mampu, dan juga melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Lalu rukun Iman itu ada enam. Sesuai hadits Umar bin Al-Khathab yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi pernah menjawab pertanyaan dari malaikat Jibril yang menjelma menjadi manusia, yakni bahwa rukun iman itu adalah beriman kepada Allah, dan juga kepada para Malaikat Nya, lalu juga kepada kitab-kitab Nya, serta kepada para rasul Nya, dan juga beriman pada hari Kiamat serta juga kepada takdir, baik itu takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Sedangkan ihsan atau احسان bermakna kesempurnaan atau yang terbaik, yakni ketika seseorang menyembah Allah karena Allah semata dan senantiasa merasa selalu dalam pengawasan dan jangkauan Allah, dimanapun dan kapanpun saja berada.
Ayat AlQuran tentang Aqidah
Al Quran mengajarkan tentang aqidah dalam beberapa ayatnya, yang menunjukkan bahwa kedudukan aqidah dalam Islam itu sangat penting dan merupakan hal prinsip yang sangat mendasar yang melandasi segala tindakan dalam kehidupan, agar amalan itu tidak tertolak dan mendapat ridho Allah sehingga bisa masuk ke Surga Nya. Tauhid dalam diri tiap muslim harus dipegang erat.
QS At Taubah 9:31
Allah sang Maha Pencipta telah menjelaskan perintah Nya, bahwa manusia hanya disuruh untuk menyembah Tuhan yang Esa saja, yakni Allah semata, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah, selain Allah dan larangan untuk mempersekutukan Nya dengan apapun.
QS Al An Am 6:88
Melalui ayat itu Allah telah menjelaskan bahwa jika manusia mempersekutukan Allah, maka akan lenyaplah segala amalan yang telah mereka kerjakan, menjadi tak berarti lagi.
QS Al Maidah 5:72
Juga disebutkan di ayat tersebut bahwa bagi yang mempersekutukan sesuatu, apapun itu, dengan Allah, maka pasti Allah haramkan surga baginya, dan tempatnya di akherat nanti ialah Neraka.
Dan masih banyak ayat-ayat Quran yang menjelaskan hal tersebut. Jadi tiap manusia haruslah memiliki akidah yang teguh yakni meyakini Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, dan Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Jika sampai keimanan goyah dan berbuat syirik, mempersekutukan Allah, maka menjadi sia-sia amalan yang dilakukan, karena dosa syirik itu adalah dosa besar yang tak terampuni.
QS An Nisa 4:116
Allah telah berfirman bahwa siapapun yang berbuat syirik, mempersekutukan Allah maka ia telah berbuat dosa besar, dan Allah tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut, dan Allah masih bisa mengampuni dosa lain selain dosa syirik, sesuai kehendakNya.
QS Al Kahfi 18:107-108
Disebutkan di ayat tersebut bahwa orang-orang yang beriman dan juga beramal saleh, maka akan Allah masukkan ke dalam surga Firdaus, surga tertinggi yang menjadi tempat tinggal yang kekal selama di akherat, dan tidak ingin dan juga tidak akan dipindahkan.
Jadi jelas di sini diperlukannya kualitas akidah dalam kehidupan, yakni yang meliputi keimanan yang teguh dan pelaksanaan amal yang sholeh, mencakup rukun Islam dan rukun Iman. Sehingga bisa mencapai surga yang tertinggi dan bisa langsung masuk surga tanpa hisab, dan tak hanya mendapat surga terendah dan harus melewati neraka dulu. Dijelaskan pula dalam hadis mengenai pentingnya iman yang dapat menjadi penyelamat terakhir, sebagaimana hadis riwayat Bukhari dari Abu Said, yang menyatakan bahwa kelak orang yang memiliki keimanan Islam, meski iman itu hanya seberat biji sawi, maka akan bisa dikeluarkan dari neraka dan lalu diangkat ke surga.
Keimanan Islam itu adalah mengimani bahwa Allah lah satu-satunya tuhan, dan tiada tuhan selain Allah. Disebut iman sebiji sawi karena meski orang itu yakin Allah sebagai satu-satunya tuhan, namun imannya itu tipis sehingga ia lalai melanggar laranganNya dengan berbuat berbagai dosa yang mengakibatkan bekal amalan baiknya lebih sedikit dari perbuatan dosanya, ketika ditimbang, sehingga orang tersebut harus masuk neraka dulu, baru kemudian akan bisa masuk ke surga setelah selesai menjalani hukuman atas segala perbuatan dosanya.
Itulah pentingnya dan kekuatan iman itu, namun jangan juga sepelekan perbuatan dosa, karena waktu di neraka itu sangat panjang dan lama, meski tidak kekal bagi orang yang memiliki iman, dan juga siksa neraka itu amat pedih. Kemudian jika timbul pertanyaan bagaimana dengan orang tak beriman, namun beramal baik selama di dunia, atau orang yang keliru akidahnya, mengapa terhapus dan tak bisa menjadi bekal di akherat amal baiknya tersebut. Maka hal ini karena mereka telah Allah bayar lunas amal baiknya itu di dunia, sehingga tak bersisa lagi amal baiknya yang bisa dibawa menjadi bekal hingga ke akherat, guna mengimbangi timbangan hisab antara perbuatan amal baik dibanding dosanya, saat penentuan penempatannya di neraka atau di surga.
Dibayar lunas di sini ialah seperti dengan digantinya takdir buruknya selama di dunia dengan takdir baik di pandangan mereka, bisa jadi itu adalah rejeki yang melimpah, diberikannya anak, pasangan, kedamaian, ketenangan, kesenangan dan bahagia semu yang sementara, dan yang hanya berlaku di dunia saja, istilahnya adalah istdraj. Istidraj ialah kesenangan serta nikmat yang Allah berikan kepada orang-orang yang jauh dari Nya, yang sebenarnya hal tersebut merupakan azab baginya. Sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran 3:178. Jadi jagalah keimanan dan akidah dengan baik dan benar, agar tak menjadi sia-sia amal baik yang dilakukan, dan dapat diterima amal ibadah yang di laksanakan.
Itulah pentingnya aqidah dalam kehidupan. Jangan sepelekan masalah aqidah ini, dan sebaiknya telah ditanamkan dan diajarkan kepada anak semenjak dini.
Kesimpulan
Apa pengertian dari Aqidah secara istilah?
Aqidah berarti keyakinan akan suatu hal yang kokoh, kuat, yakin dan tanpa adanya keraguan sedikitpun.
Bagaimana jika seseorang tidak memiliki Aqidah yang benar?
Ibadah bisa tertolak dan tak mendapat pahala dan segala tindakan dan amal perbuatan menjadi sia-sia.
Mengapa kita harus memiliki Aqidah?
Karena Aqidah yaitu iman yang teguh dan kuat, yang berarti hal yang kokoh, kuat, yakin dan tanpa adanya keraguan sedikitpun.