Pertumbuhan bayi bagai masa emas yang dinikmati oleh orang tua, tetapi pertumbuhan anak juga menjadi masa yang membuat Ayah dan Ibu menjadi was-was. Mitos dan fakta seputar pertumbuhan anak banyak sekali beredar dan membuat orang tua menjadi kebingungan menanganinya. Perlu dipahami bahwa pertumbuhan setiap anak berbeda dan tidak perlu terlalu dipikirkan. Tentu saja harus cermat menyikapi nya agar tidak terlalu menjadi beban. Terlebih lagi di zaman yang sangat canggih seperti sekarang, informasi bisa didapat dengan sangat mudah melalui internet. Informasi yang meyakinkan bisa saja hanya mitos, berikut Mitos dan fakta dibalik perkembangan bayi agar tidak terjadi kesalahpahaman dan bayi dapat tumbuh dengan informasi yang benar.
Kuku Bayi Tidak Boleh Dipotong Sampai Usia 40 Hari
Tidak semua bayi tumbuh dengan kuku yang panjang, tetapi tidak sedikit pula yang lahir dalam keadaan sudah memiliki kuku yang panjang. Pada awalnya kuku bayi akan terasa lunak sehingga tidak berbahaya. Jika dibiarkan terlalu lama, kuku bayi akan keras dan tentu saja bisa melukai bayi. Tangan bayi sangat suka untuk bergerak kesana dan kemari, tentu saja semua orang tua tidak menginginkan adanya luka pada bayi. Hal ini menjadi mitos yang sangat sering tersebar sehingga kuku bayi dibiarkan dalam keadaan panjang dan keras sampai usia bayi satu bulan lewat sepuluh hari.
Yang perlu dipahami adalah jenis alat untuk menggunting atau memotong kuku bayi berbeda dengan orang dewasa. Ukuran potong kuku bayi jauh lebih kecil dibandingkan untuk orang dewasa dan memiliki bagian pegangan yang besar sehingga nyaman untuk dipegang atau digunakan oleh orang yang memotong kuku bayi tersebut. Gunakan alat pemotong kuku yang khusus diciptakan untuk bayi yang baru lahir. Potong kuku bayi dengan lembut dan sangat hati-hati agar tidak ada bagian yang terluka. Pastikan juga bayi dalam keadaan yang nyaman ketika kuku mereka tengah di potong. Hindari memotong kuku bayi ketika bayi baru saja dimandikan karena saat itu tekstur kuku bayi masih lunak dan semakin rapuh.
Bayi Harus Dibedong Agar Kaki Bayi Tidak Bengkok
Hal ini sangat sering dikatakan oleh nenek si bayi ketika bayi baru saja lahir. Membedong bayi menjadi hal yang wajib di Indonesia. Orang yang lebih tua selalu mengatakan hal ini agar kaki bayi tidak bengkok dan bisa tumbuh dengan normal. Pada kenyataannya, hal ini menjadi mitos yang sudah seperti fakta untuk masyarakat Indonesia. Apa tujuan sebenarnya membedong bayi? Untuk kehangatan bayi sendiri. Bayi yang baru lahir tentu saja sangat sensitif dan akan mudah merasa kedinginan. Inilah manfaat membedong bayi yang sebenarnya. Kekhawatiran ini muncul karena ketika baru lahir, kaki bayi cenderung membentuk angka 6 dan tidak lurus.
Membedong bayi terlalu ketat justru akan membuat bayi merasa tidak nyaman karena seperti dikekang. Jika terpaksa harus dibedong, bedong bayi secukupnya jangan sampai terlalu ketat dan membuat bayi sesak. Karena kebanyakan bayi dibedong hingga tubuh bagian atas, tentu saja bayi akan merasa tidak nyaman jika dibiarkan dalam keadaan lama dalam keadaan bedong. Mitos seperti ini berkembang secara turun menurun dan dipercayai oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Hindari kesalahpahaman antara fakta dan mitos yang bisa membuat bayi merasa tidak nyaman seperti mitos yang satu ini. Perkembangan anak adalah hal yang utama. Pastikan memercayai dan memahami informasi yang akurat.
Menarik Hidung Bayi akan Membuat Mancung
Mitos berikutnya sudah sangat mendarah daging di Indonesia. Bahkan banyak yang merasa mitos ini merupakan fakta dan meyakini bahwa bayi mereka memiliki hidung yang mancung karena cara ini. Ayah dan Ibu harus percaya dan meyakini bahwa bentuk dan mancung hidung seorang bayi berasal dari faktor genetik dan bukan karena menariknya ketika masih bayi. Menarik hidung bayi akan membuat bayi merasa kesakitan dan menimbulkan rasa tidak nyaman lalu warna kemerahan akibat menarik terlalu sering. Jika banyak yang mengatakan bahwa anak mereka berhasil dengan cara ini, Anda tidak perlu memercayai karena sudah jelas hal ini merupakan mitos.
Menarik atau memijat hidung bayi hanya akan membuat kemungkinan timbulnya cedera semakin besar. Otot-otot yang berada di sekitar hidung akan mengalami luka karena terlalu sering ditarik. Hidung bayi merupakan salah satu organ yang tumbuh dan terbentuk pada awal pembentukan bayi dan hidung akan terus bertumbuh sesuai dengan genetika yang diturunkan dari kedua orang tua bayi sampai bayi lahir ke dunia. Jika banyak yang menganjurkan untuk memijat daerah hidung bayi karena merupakan suatu tradisi, lebih baik dihentikan untuk alasan kesehatan hidung bayi. Sebaiknya, Orang tua bayi membiarkan hidung bayi tumbuh dengan alami dengan terus menjaga kebersihan hidung bayi selama pertumbuhan.
Bayi Tidak Bisa Melihat Saat Baru Lahir
Bayi bisa melihat begitu baru lahir, hal ini dibuktikan dengan respon seperti tertawa dan menatap objek yang dilihat bayi. Tetapi, penglihatan bayi belum sempurna dan akan terus berkembang secara bertahap seiring tumbuh kembang bayi. Jika Anda pernah merasa bayi tersenyum atau menatap Anda dalam waktu yang lama, hal ini menandakan bayi sudah bisa mengenali objek pandangannya sehingga mitos bayi yang tidak bisa melihat ketika baru lahir adalah salah. Perkembangan penglihatan bayi dalam bulan-bulan pertama ketika lahir sangat pesat sehingga saat tahap selanjutnya, penglihatan bayi akan semakin sempurna. Hal ini juga berkembang dalam mengenali warna.
Pada bulan kedua, bayi yang awalnya hanya bisa melihat warna hitam, putih, dan warna yang terang saja akan berkembang menjadi banyak warna. Inilah saat yang tepat untuk memperlihatkan buku, mainan, dan hal lain yang memiliki warna terang seperti merah, jingga, dan yang lainnya. Sesekali membacakan buku juga akan meningkatkan pertumbuhan bayi. Jika Anda pernah melihat bayi yang sudah mengenali orang tua, kakak, atau orang lain dalam awal bulan keempat, bulan ini menjadi masa bayi bisa melihat objek yang bergerak dengan baik. Bayi sudah memahami bentuk orang tuanya sehingga akan sering tersenyum ketika bertemu dengan Ayah atau Ibunya. Bayi juga sangat tertarik untuk menarik barang-barang yang ada di sekitarnya.
Perkembangan bayi setiap bulannya akan mengalami peningkatan hingga benar-benar bisa memahami objek yang sedang dalam pandangan mereka. Penglihatan yang sempurna hampir seperti orang dewasa akan terjadi ketika bayi berusia 8 bulan. Pada bulan ke-9 bayi sudah bisa melihat benda-benda kecil dan mampu untuk menunjuk benda yang diinginkan meskipun benda tersebut berukuran kecil dan tidak familiar. Ketika genap berusia 12 bulan, bayi pun bisa memperhatikan dengan cermat semua hal yang ada di sekitarnya. Meskipun setiap bayi berbeda, hal ini terjadi pada rata-rata bayi.
Tidak Mempedulikan Kemampuan Berbicara Anak
Mitos perawatan bayi yang berkembang di Indonesia selanjutnya adalah membiarkan bayi tidak berbicara karena menganggap bayi akan berbicara ketika saatnya tiba. Banyak sekali yang menyepelekan hal ini dan tidak peduli karena merasa belum waktunya. Kenyataannya kemampuan bicara bayi juga perlu dilatih seperti hal lain. Banyak sekali dokter yang sudah mengatakan bahwa hal ini harus dipahami secara serius. Kemampuan bicara bayi tidak akan timbul sendirinya tanpa adanya dorongan oleh orang tua bayi. Jika merasa sudah terlalu terlambat, Anda bisa menghubungi ahli tumbuh kembang bayi atau dokter spesialis agar mendapat penanganan yang tepat sesuai arahan ahli.
Ketika berumur 18 bulan, setidaknya bayi bisa mengatakan 20 kata-kata umum. Sedangkan bayi yang berumur 24 bulan sudah bisa mengatakan kata-kata sederhana seperti “bye”, “apa itu?”, dan “makan ini”. Tetapi, Anda juga tidak bisa langsung menafsirkan bahwa ada sesuatu yang salah kepada bayi Anda. Hal ini menjadi catatan penting untuk para Orang tua agar tidak membuang kesempatan emas bayi untuk berbicara. Ajaklah bayi berbicara sedini mungkin dengan kata-kata sederhana dan sering diulang. Jangan sampai masa-masa seperti ini menjadi ancaman untuk Anda karena tidak mempedulikan dan menganggap latihan bicara tidak akan bermanfaat. Sama seperti indera lain, Anda harus bisa melatih agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Penelitian-penelitian baru tentang perkembangan otak dini tampaknya menunjukkan bahwa otak dari beberapa bayi yang terlambat, yang biasanya normal, dapat diatur secara berbeda. Memaksa bayi untuk berbicara sebelum otak mereka siap atau sama buruknya, menangani masalah yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan mereka yang sebenarnya dan dapat membuat mereka mundur. Tentu saja bayi Anda akan berbicara ketika sudah waktunya, yang diperlukan adalah rangsangan atau ajakan agar bayi mau berlatih untuk berbicara sedini mungkin. Sama seperti orang dewasa pada umumnya, bayi tidak akan mau untuk berlatih berbicara jika tidak diajak oleh orang tuanya.
Jika penyebab keterlambatan bicara tidak pasti pada usia 2 atau 2 setengah tahun, perawatan harus fokus pada mengajar anak bagaimana berbicara. Rekomendasi untuk menghindari latihan otot mulut (seperti merangsang lidah dengan sikat gigi listrik), menggosok sikat pada lengan, terapi chelation, meniupkan gelembung, memakai headphone, otak. melatih permainan komputer, diet khusus, atau perawatan lain yang tidak terbukti atau tidak relevan untuk dibicarakan. Dan orang tua harus selalu ada kehadirannya untuk menjadi bagian dari semua treatment apa pun. Tetapi hal ini hanya jika anak Anda benar-benar mengalami masalah dalam berkomunikasi dan ini pun sudah dianjurkan oleh ahli sehingga aman untuk dilaksanakan.
Untuk selanjutnya, Anda bisa memahami betapa pentingnya mengajak bayi Anda untuk berbicara sehingga terhindar dari masalah yang bisa saja timbul di kemudian hari. Apabila Anda bertemu dengan orang tua yang tidak mempedulikan masa berbicara bayi mereka, segera ingatkan agar bayi segera dilatih berbicara sesering mungkin. Di Indonesia, banyak sekali mitos untuk bayi yang sangat tidak masuk akal dan dipercayai oleh banyak pihak. Dibalik kebenaran mitos tersebut, Anda sebagai orang tua yang cerdas harus bisa memilah informasi yang masuk demi kebaikan bayi Anda. Jika dirasa terjadi sesuatu yang mencurigakan kepada bayi Anda, segera hubungi rumah sakit untuk konsultasi agar bisa diatasi dengan cara yang benar.
Baca Juga : Cara Mengobati Perut Kembung Pada Bayi
Apakah mitos Kuku Bayi Tidak Boleh dipotong Sampai Usia 40 Hari benar?
Tidak semua bayi tumbuh dengan kuku yang panjang, tetapi tidak sedikit pula yang lahir dalam keadaan sudah memiliki kuku yang panjang. Pada awalnya kuku bayi akan terasa lunak sehingga tidak berbahaya. Jika dibiarkan terlalu lama, kuku bayi akan keras dan tentu saja bisa melukai bayi. Tangan bayi sangat suka untuk bergerak kesana dan kemari, tentu saja semua orang tua tidak menginginkan adanya luka pada bayi. Hal ini menjadi mitos yang sangat sering tersebar sehingga kuku bayi dibiarkan dalam keadaan panjang dan keras sampai usia bayi satu bulan lewat sepuluh hari. Yang perlu dipahami adalah jenis alat untuk menggunting atau memotong kuku bayi berbeda dengan orang dewasa. Ukuran potong kuku bayi jauh lebih kecil dibandingkan untuk orang dewasa dan memiliki bagian pegangan yang besar sehingga nyaman untuk dipegang atau digunakan oleh orang yang memotong kuku bayi tersebut. Gunakan alat pemotong kuku yang khusus diciptakan untuk bayi yang baru lahir. Potong kuku bayi dengan lembut dan sangat hati-hati agar tidak ada bagian yang terluka. Pastikan juga bayi dalam keadaan yang nyaman ketika kuku mereka tengah di potong. Hindari memotong kuku bayi ketika bayi baru saja dimandikan karena saat itu tekstur kuku bayi masih lunak dan semakin rapuh.
Apakah benar Bayi Tidak Bisa Melihat Saat Baru Lahir?
Bayi bisa melihat begitu baru lahir, hal ini dibuktikan dengan respon seperti tertawa dan menatap objek yang dilihat bayi. Tetapi, penglihatan bayi belum sempurna dan akan terus berkembang secara bertahap seiring tumbuh kembang bayi. Jika Anda pernah merasa bayi tersenyum atau menatap Anda dalam waktu yang lama, hal ini menandakan bayi sudah bisa mengenali objek pandangannya sehingga mitos bayi yang tidak bisa melihat ketika baru lahir adalah salah. Perkembangan penglihatan bayi dalam bulan-bulan pertama ketika lahir sangat pesat sehingga saat tahap selanjutnya, penglihatan bayi akan semakin sempurna. Hal ini juga berkembang dalam mengenali warna. Pada bulan kedua, bayi yang awalnya hanya bisa melihat warna hitam, putih, dan warna yang terang saja akan berkembang menjadi banyak warna. Inilah saat yang tepat untuk memperlihatkan buku, mainan, dan hal lain yang memiliki warna terang seperti merah, jingga, dan yang lainnya. Sesekali membacakan buku juga akan meningkatkan pertumbuhan bayi. Jika Anda pernah melihat bayi yang sudah mengenali orang tua, kakak, atau orang lain dalam awal bulan keempat, bulan ini menjadi masa bayi bisa melihat objek yang bergerak dengan baik. Bayi sudah memahami bentuk orang tuanya sehingga akan sering tersenyum ketika bertemu dengan Ayah atau Ibunya. Bayi juga sangat tertarik untuk menarik barang-barang yang ada di sekitarnya. Perkembangan bayi setiap bulannya akan mengalami peningkatan hingga benar-benar bisa memahami objek yang sedang dalam pandangan mereka. Penglihatan yang sempurna hampir seperti orang dewasa akan terjadi ketika bayi berusia 8 bulan. Pada bulan ke-9 bayi sudah bisa melihat benda-benda kecil dan mampu untuk menunjuk benda yang diinginkan meskipun benda tersebut berukuran kecil dan tidak familiar. Ketika genap berusia 12 bulan, bayi pun bisa memperhatikan dengan cermat semua hal yang ada di sekitarnya. Meskipun setiap bayi berbeda, hal ini terjadi pada rata-rata bayi.
Apakah Menarik Hidung Bayi akan Membuat Mancung?
Ayah dan Ibu harus percaya dan meyakini bahwa bentuk dan mancung hidung seorang bayi berasal dari faktor genetik dan bukan karena menariknya ketika masih bayi. Menarik hidung bayi akan membuat bayi merasa kesakitan dan menimbulkan rasa tidak nyaman lalu warna kemerahan akibat menarik terlalu sering. Jika banyak yang mengatakan bahwa anak mereka berhasil dengan cara ini, Anda tidak perlu memercayai karena sudah jelas hal ini merupakan mitos. Menarik atau memijat hidung bayi hanya akan membuat kemungkinan timbulnya cedera semakin besar. Otot-otot yang berada di sekitar hidung akan mengalami luka karena terlalu sering ditarik. Hidung bayi merupakan salah satu organ yang tumbuh dan terbentuk pada awal pembentukan bayi dan hidung akan terus bertumbuh sesuai dengan genetika yang diturunkan dari kedua orang tua bayi sampai bayi lahir ke dunia. Jika banyak yang menganjurkan untuk memijat daerah hidung bayi karena merupakan suatu tradisi, lebih baik dihentikan untuk alasan kesehatan hidung bayi. Sebaiknya, Orang tua bayi membiarkan hidung bayi tumbuh dengan alami dengan terus menjaga kebersihan hidung bayi selama pertumbuhan.