Belajar merupakan kegiatan yang penting untuk anak-anak. Meski mereka menganggapnya sebagai hal yang membosankan, namun aktivitas ini perlu ditanamkan sejak dini. Ada banyak metode yang bisa dikenalkan, salah satunya gaya belajar auditori. Perlu Anda ketahui, ada 3 metode belajar yang paling cocok untuk anak-anak. Ke-3 metode tersebut akan kami coba bahas di sini untuk Anda. Pastikan Anda menyimaknya sampai selesai agar aktivitas belajar si kecil lebih optimal.
Metode Belajar Kinestetik (Gerakan)
Gaya belajar kinestetik pada dasarnya cukup mudah dikenali. Si kecil dengan metode belajar ini umumnya suka dengan aktivitas fisik. Berikut ciri-cirinya:
1. Memiliki Keunikan Saat Menjelaskan Sesuatu
Ciri-ciri metode pembelajaran anak kinestetik adalah senang menjelaskan sesuatu dengan bahasa tubuh. Mereka juga lebih mudah mengingat “siapa yang melakukan apa”, ketimbang “siapa yang mengatakan apa”.
2. Tertarik dengan Benda di Sekitarnya
Mereka juga cenderung lebih suka dengan bentuk yang menarik dan juga bertekstur. Terutama pada benda-benda yang ada di sekitarnya. Contohnya, senang memainkan puzzle untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya. Mereka juga senang menyentuh benda-benda yang ada di sekitarnya. Tujuannya untuk mempelajari lebih detail tentang benda tersebut.
3. Senang Meniru Tokoh dalam Cerita
Anak-anak cenderung suka berperan menjadi karakter yang dia baca dari buku cerita. Mereka juga biasanya akan menirukan gerakan suatu tokoh tertentu.
4. Aktif Bergerak
Si kecil juga biasanya sangat suka dengan kegiatan atau permainan yang melibatkan fisik. Mereka senang bergerak ke sana kemari saat berbicara, menghafal, dan mendengar. Tangannya juga akan refleks bergerak saat mereka berbicara. Untuk mengoptimalkan metode ini, ajak mereka bermain peran. Contohnya seperti berperan menjadi seorang penjual atau pembeli. Tujuannya yaitu untuk mengajari mereka berhitung dan mengenal konsep uang.
Bantu juga si kecil untuk mengasah kemampuan auditori dan visualnya. Terkait metode auditori dan visual akan kami jelaskan setelah metode ini. Selain itu, ajak juga mereka untuk memerankan isi cerita. Tujuannya untuk merangsangnya agar mereka mau membaca tulisan yang panjang. Contohnya, si kecil berperan sebagai pahlawan kemerdekaan dan Anda sebagai penjajah.
Metode Belajar Auditori (Pendengaran)
Gaya belajar ini memungkinkan si kecil untuk menyerap informasi hanya dengan mendengar saja. Anak dengan gaya belajar ini bisa dibedakan dengan cara mereka menyerap informasi. Mereka cenderung suka dengan hafalan dan bacaan. Auditori adalah gaya belajar yang menyerap informasi hanya dengan mendengarkan. Contohnya, ketika anak mendengarkan musik, mereka akan mudah menghafalnya. Bahkan mereka juga bisa mengulangi frasa maupun komentar yang tidak sengaja didengarkan. Selain itu, juga ada beberapa ciri-ciri lain yang sudah kami rangkum berikut:
1. Suka Berkelompok
Anak akan senang ketika diajak diskusi. Si kecil suka dengan cara belajar dan bekerja dalam sebuah kelompok. Mereka juga akan senang ketika teman, guru, atau orang tuanya memintanya menjelaskan hal-hal tertentu.
2. Suka Bercerita
Ciri lain dari gaya belajar ini bisa kita lihat dari kebiasaannya dalam bersosialisasi. Mereka akan suka bercerita pada orang-orang di sekitarnya, khususnya orang tua. Anak akan suka bercerita tentang hal-hal yang dialaminya.
3. Lebih Suka dengan Penjelasan
Anak dengan gaya belajar auditori tidak suka membaca instruksi. Mereka cenderung lebih tertarik dengan mendengarkan penjelasan. Bagi mereka, penjelasan lebih mudah dipahami dibandingkan membaca suatu instruksi.
4. Hobi Mendengarkan Musik dan Berdendang
Ciri-ciri anak yang suka dengan metode belajar auditori juga bisa dilihat dari hobinya. Salah satunya yaitu hobi mendengarkan musik dan menyanyikan lagu yang mereka dengarkan. Untuk mendukung metode belajar ini tidaklah sulit. Pertama-tama, silahkan amati aktivitas yang disukainya. Kemudian silahkan Anda lakukan pendekatan melalui metode belajar auditori.
Contohnya, ketika Anda tahu bakatnya mudah menghafal lirik lagu, Anda bisa mengenalkan metode sejenis lainnya. Misalnya seperti hafalan doa-doa yang dikemas ke dalam bentuk sebuah lagu, dan lainnya. Si kecil dengan gaya belajar ini biasanya akan kesulitan memahami huruf-huruf secara visual. Sebagai solusi, cobalah untuk membantu mereka melafalkan huruf secara lantang. Tujuannya yaitu agar si kecil mudah mengingatnya.
Metode Belajar Visual (Penglihatan)
Gaya belajar visual yaitu metode belajar yang menyerap informasi dengan cara melihat. Contohnya menyerap informasi melalui sebuah simbol. Metode belajar semacam ini akan lebih optimal jika si kecil melihat informasinya langsung. Sederhananya, si kecil harus melihat informasi secara visual, baru mereka bisa menyerapnya. Seperti metode belajar yang lain, gaya visual juga bisa dikenali dengan beberapa ciri-ciri berikut:
1. Memiliki Ketertarikan Pada Seni
Metode belajar visual akan mendorong si kecil untuk menyukai karya seni. Inilah yang menjadi alasan kenapa mereka suka dengan kesenian. Contohnya seperti lukisan, pahatan, maupun gambar.
2. Suka Mencatat Informasi yang Penting
Si kecil suka mencoret-coret saat mendengarkan informasi yang dianggapnya penting. Meskipun coretannya sulit dipahami, namun ini menjadi salah satu ciri bahwa mereka senang dengan gaya belajar tersebut.
3. Bercerita Melalui Gambar
Karena ketertarikan pada seni yang cukup tinggi, cara mereka menjelaskan pun cukup unik. Contohnya seperti bercerita melalui gambar untuk menjelaskan sesuatu, dibandingkan berbicara secara langsung.
4. Cara Mengingat yang Unik
Anak dengan metode belajar ini memiliki cara mengingat yang unik. Mereka akan mudah mengingat huruf, bentuk maupun warna. Namun, mereka sulit menyampaikan informasi secara verbal. Anda bisa mengoptimalkan metode belajar ini dengan menyuguhkan tontonan mendidik. Mulailah dari acara-acara TV, Youtube, dan lainnya. Melalui cara ini, mereka dapat dengan mudah belajar. Jika anak Anda memiliki ciri-ciri di atas, berarti mereka suka dengan metode belajar visual. Untuk mengoptimalkannya Anda juga bisa mengarahkan bakat mereka dengan memberi buku gambar.
Anak Berpotensi Memiliki Lebih Dari 1 Metode Belajar
Apakah mungkin anak memiliki lebih dari 1 gaya belajar? Contohnya gabungan antara gaya belajar visual dengan metode auditori. Hal tersebut bisa saja terjadi. Terutama untuk anak-anak yang memasuki usia prasekolah. Sekolah biasanya akan mengoptimalkan metode belajar anak. Bahkan metode prasekolah akan menyampaikan pelajaran dengan beberapa pendekatan sekaligus. Mulai dari auditori, visual, maupun kinestetik. Artinya, bisa saja si kecil memiliki dua atau bahkan tiga gaya belajar sekaligus. Pasalnya, metode belajar prasekolah meliputi pengenalan warna (visual), membacakan buku (auditori) dan bermain balok (kinestetik).
Cara Mengetahui Gaya Belajar Anak
Masih bingung bagaimana cara mengetahui gaya belajar si kecil? Berikut kami jelaskan cara mengetahui hal itu dengan mudah:
1. Memperhatikan Minat Anak
Cara mereka belajar biasanya tidak jauh dari minatnya. Contohnya ketika anak suka mendengarkan musik dan mengingat lagu. Minat tersebut berkaitan dengan gaya belajar auditori. Contoh lainnya, anak yang senang membaca buku. Minatnya terhadap buku bisa berkaitan dengan gaya belajar visual. Sedangkan anak-anak yang suka dengan aktivitas fisik, mereka cenderung memiliki gaya belajar kinestetik.
2. Coba Semua Gaya Belajar
Jika Anda ingin mengetahuinya secara akurat, cobalah untuk mencoba semua metode belajar. Kenalkan semua gaya belajar mulai dari visual, kinestetik, maupun auditori. Kemudian lihatlah mana yang paling diminati oleh si kecil. Anda bisa mencoba satu per satu gaya belajar setiap hari. Hari pertama cobalah kenalkan gaya belajar audio. Hari kedua Anda kenalkan belajar melalui eksperimen. Kemudian di hari terakhir, cobalah belajar menggunakan flashcard. Pastikan Anda memperhatikan metode mana yang diserap secara optimal oleh anak. Ketahui juga ketertarikan dan minat untuk masing-masing gaya belajar. Metode yang mereka minati berpengaruh pada kenyamanan mereka saat belajar.
3. Cara Anak Dalam Menyelesaikan Masalah
Setiap gaya belajar memiliki cara penyelesaian permasalahan yang berbeda. Anak-anak akan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Dalam kasus ini, mereka akan menggunakan metode yang disukainya. Berikut telah kami rangkum contoh penyelesaian masalah untuk masing-masing metode:
- Metode kinestetik cenderung menyelesaikan masalah dengan aktivitas fisik. Contohnya, menyelesaikan masalah puzzle dengan mencobanya langsung menggunakan tangan.
- Metode visual memiliki tingkat kepekaan yang tinggi. Mereka akan mudah mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah dengan hanya melihat perubahan pada lingkungan.
- Metode auditori suka berdiskusi saat menyelesaikan masalah.
4. Bicarakan dengan Guru yang Mengajar
Anda juga bisa mencoba untuk berbicara pada guru atau wali kelas si kecil. Pasalnya, mereka tahu bagaimana cara si kecil beraktivitas di sekolah. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah mengetahui gaya belajar mereka. Ketahui aktivitas dan minat mereka dari gurunya. Setelah itu, silahkan tentukan apakah si kecil suka dengan gaya belajar visual, atau metode yang lainnya.
Tips Agar Anak Semangat Belajar
Setiap anak memiliki cara belajar sendiri. Tugas Anda adalah membuat aktivitas belajar mereka menjadi menyenangkan. Berikut kami paparkan tips agar aktivitas belajar si kecil agar lebih menyenangkan dan efektif.
1. Pilih Metode Belajar yang Sesuai
Tips pertama ini berkaitan dengan memperhatikan metode belajar anak. Pastikan Anda sudah mengetahui gaya belajar mereka. Kemudian sesuaikan aktivitas belajar si kecil dengan apa yang mereka minati. Ada banyak keuntungan jika Anda memilih aktivitas belajar yang sesuai dengan minat mereka. Salah satunya yaitu menjadi kunci sukses saat menghadapi pelajaran di sekolah nanti.
2. Siapkan Ruang Belajar dan Alat Tulis Lengkap
Tempat belajar yang nyaman akan membuat aktivitas belajar si kecil menjadi lebih kondusif. Buatlah senyamanan mungkin. Buang barang-barang yang tidak penting, dan simpan barang-barang yang penting untuk aktivitas belajar mereka. Jangan lupa juga untuk menyiapkan alat tulis yang lengkap. Simpan secara rapi di ruang belajar mereka. Pastikan alat-alatnya lengkap mulai dari penggaris, pensil warna, penghapus, dan sebagainya.
3. Berlakukan Rewards Untuk Anak yang Rajin Belajar
Siapkanlah rewards menarik untuk anak yang rajin belajar. Terutama saat mereka mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini juga bagus untuk memicu penyemangat mereka agar mau rajin belajar dan mendapatkan nilai bagus. Buatlah kesepakatan dengan si kecil. Katakan kepada mereka, jika mereka rajin belajar dan mendapatkan nilai bagus, maka Anda akan menyiapkan sebuah hadiah. Kesepakatan ini merupakan bentuk target atau goals pencapaian prestasi.
4. Jauhkan Benda yang Membuat Anak Menjadi Tidak Fokus
Ada banyak benda yang dapat membuat aktivitas belajar si kecil terganggu. Salah satunya adalah gadget atau smartphone. Saat mereka belajar, usahakan untuk menjauhkan barang-barang tersebut agar aktivitas mereka tidak terganggu. Selain itu, jauhkan juga mainan yang mereka sukai dari ruang belajar. Pastikan juga ruang belajarnya tidak ada benda-benda seperti TV yang dapat mengganggu aktivitasnya. Dengan begitu, mereka bisa fokus pada aktivitas belajar.
5. Optimalkan Pencahayaan di Ruang Belajar
Pencahayaan juga menjadi faktor yang penting yang perlu diperhatikan. Pasalnya, kurangnya pencahayaan di ruang belajar dapat membuat mata dan kepala mudah pusing. Pencahayaan yang minim juga dapat berpengaruh pada kesehatan mata. Pastikan pencahayaan di ruang belajar bagus dan terang. Karena, cahaya yang minim dapat mengakibatkan si kecil malas belajar. Cahaya yang redup juga dapat mengakibatkan mata mudah lelah dan mengantuk. Temukan metode belajar si kecil sejak dini. Apakah anak Anda senang dengan gaya belajar visual, kinestetik, atau auditori? Dengan mengetahuinya, Anda tidak akan sulit untuk mengoptimalkan proses belajar mereka. Yuk, cari tahu sekarang juga!
Baca Juga: 10 Jenis Olahraga yang Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak
Apa saja matode belajar kinestetik?
Metode belajar kinestetik (gerakan) memiliki keunikan saat menjelaskan sesuatu, tertarik dengan benda di sekitarnya, senang meniru tokoh dalam cerita, aktif bergerak.
Apa saja metode belajar auditori?
Metode belajar auditori (pendengaran) ada suka berkelompok, suka bercerita, lebih suka dengan penjelasan, hobi mendengarkan musik dan berdendang.
Apa saja metode belajar visual?
Metode belajar visual (penglihatan) ada memiliki ketertarikan pada seni, suka mencatat informasi yang penting, bercerita melalui gambar, cara mengingat yang unik.