Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak sangatlah penting. Tak heran jika gaya pengasuhan sebagai orang tua menjadi sebuah hal yang patut Anda masukkan dalam list kebutuhan utama. Anda mungkin sering mendengarkan kalimat bahwa orang tua adalah sekolah pertama bagi anak.
Yup, that’s true! Kenapa?
Seorang anak lahir dengan kondisi belum mengenal dunia. Orang yang pertama kali memperkenalkan segala macam hal adalah Anda sebagai orang tua. Orang tua bijak tentu perlu memahami peran pentingnya tersebut.
Pola pikir orang tua kadang kala tidak sejalan dengan anak. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan generasi yang kian nyata. Anda perlu memahami bahwa pola pikir yang menurut Anda baik, belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak. Namun, bukan berarti Anda menjadi orang tua permisif yang menggampangkan atau mengiyakan segala keinginan anak.
Bijak untuk anak tentu menjadi tantangan tersendiri, terlebih bagi Anda yang berstatus sebagai orang tua baru. Tapi, bukan berarti sesuatu yang mustahil untuk Anda lakukan, kan? Anak yang bahagia lahir dari orang tua bijak yang bahagia pula.
Lalu, bagaimana cara menjadi orang tua bijak bagi anak?
Setidaknya ada beberapa cara yang bisa Anda pahami dan terapkan. Tidak hanya bagi Anda yang telah menjadi orang tua, ini juga penting bagi Anda calon orang tua. Yuk, simak beberapa penjelasan berikut. Kira-kira Anda sudah punya bekal yang mana nih.
10 Cara Menjadi Orang tua Bijaksana untuk Anak
Berikut ini adalah 10 tips untuk menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak.
1. Pahami Karakter setiap Anak
Photo by Thiracardz on Freepik
Setiap orang memiliki karakter dan sifat yang berbeda satu sama lain, termasuk anak Anda. Bahkan anak kembar identik sekalipun memiliki karakter yang berbeda. Jadi, sebagai orang tua bijak, mindset paling utama yang perlu Anda miliki adalah bahwa setiap anak terlahir dengan berbagai macam keunikan, termasuk karakter mereka.
Ketika Anda memiliki mindset tersebut, Anda akan memahami bahwa anak itu punya potensinya masing-masing. Anda tidak bisa menjadikan anak sebagai perpanjangan keinginan atau mimpi Anda yang tidak terwujud. Karena Anda sudah paham bahwa anak Anda bukanlah diri kecil Anda.
2. Pahami Kebutuhan Setiap Anak
Setiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya masing-masing, begitupun dengan anak Anda. Kelak anak akan bertumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab jika sedari kecil anak sudah paham akan kebutuhannya. Anda sebagai orang tua turut bertanggung jawab untuk melatih hal tersebut.
Karena dalam usia bayi hingga balita secara kognitif anak belum tau mana yang baik dan buruk, Anda sebagai orang tua bijak perlu memahami kebutuhan anak dan mendampingi anak mencapai kebutuhan tersebut.
Menjadi orang tua bijak tidak hanya memahami kebutuhan secara fisik, tapi juga memahami kebutuhan secara psikologis bagi anak. Oleh karena itu, Anda pun perlu belajar dan memahami kebutuhan dari anak di setiap tahapan perkembangannya.
3. Jalin Kelekatan Psikologis dengan Anak
Kedua poin di atas tidak bisa Anda penuhi ketika Anda sebagai orang tua tidak memiliki kelekatan secara psikologis dengan anak, termasuk mempererat ikatan emosional dengan anak. Hubungan yang erat dengan anak akan membantu orang tua memahami situasi dan kondisi anak secara emosional.
Menjalin kelekatan psikologis tentu akan membuat hubungan orang tua-anak menjadi lebih positif. Anda bisa mengajak anak untuk merefleksikan dengan cara menanyakan kegiatan keseharian anak dan bagaimana perasaan anak. Hal ini tentu akan sangat berharga bagi orang tua dan juga anak.
Ketika anak merasa lekat dengan orang tuanya, maka tak sulit bagi orang tua untuk mendapatkan informasi mengenai masalah yang sedang anak Anda hadapi. Karena anak akan dengan senang hati menceritakan masalah dan kesehariannya kepada Anda sebagai orang tua.
4. Dengarkan Anak Ketika Sedang Berbicara
Ketika anak bercerita dan berbicara, Anda harus fokus mendengarkan apa yang anak Anda sampaikan. Hindari sambil bermain gadget, mengerjakan hal lain, dan sebagainya. Mengapa? Karena saat itu prioritas utama yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan dan menanggapi.
Ketika anak Anda berbicara kemudian Anda sibuk dengan hal lainnya, anak akan merasa tidak menjadi prioritas dan merasa tidak didengarkan. Jika Anda ingin menjadi orang tua bijak, maka luangkan waktu Anda untuk mendengarkan anak Anda sehingga Anda akan menanggapinya jauh lebih baik.
5. Sadari Bahwa Anak Mengobservasi Perilaku Anda
“Orang tua adalah sekolah pertama bagi anak”. Mengawali poin kelima ini, kalimat tersebut sangat relate. Anak adalah sosok peniru yang baik. Anak akan meniru apa yang mereka lihat dan dengarkan. Oleh karena itu, sebagai orang tua bijak, Anda perlu menyadari hal tersebut.
Sering kali orang tua memarahi anak karena mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau berperilaku yang kurang baik. Orang tua bijak perlu memahami bahwa anak mencontoh atau meniru hal tersebut dari lingkungannya, salah satunya dari perilaku orang tua.
Jadi, ketika bersama atau sedang berada di sekitar anak Anda, hindari penggunaan kata-kata kasar atau negatif dan juga perilaku yang kurang baik.
6. Ajarkan Kedisiplinan Kepada Anak
Setiap anggota keluarga memerlukan kedisiplinan dalam menjalani keseharian. Termasuk anak Anda. Disiplin bukan berarti Anda menjadi orang tua otoriter dan pengatur.
Disiplin dari orang tua kepada anak akan memberikan pendidikan perilaku dan mengajarkan anak mengontrol diri. Anak akan belajar mana perilaku yang pantas dan tidak pantas dalam lingkungan sosial.
Anak mungkin akan menguji batasan yang Anda telah tetapkan untuknya, tetapi anak yang bertanggung jawab seringkali lahir dari kedisiplinan yang orang tua terapkan dalam keluarga. Hal ini pun akan anak bawa hingga dewasa.
Orang tua punya peran untuk menetapkan aturan dalam keluarga yang akan membantu anak mengembangkan sikap positif dan kemampuan mengendalikan diri. Misalnya, aturan tidak boleh bermain game jika pekerjaan rumah belum selesai, dan dilarang ada pukulan, ejekan, atau olok-olok yang menyakitkan.
Anda pun bisa menerapkan strategi memberi peringatan dengan konsekuensi seperti “time out” atau memberi peringatan untuk menghilangkan beberapa reward. Orang tua seringkali melakukan kesalahan untuk menindaklanjuti aturan dengan tidak adanya strategi konsekuensi.
Selain itu, konsistenlah dengan penerapan aturan dan konsekuensi pendisiplinan Anda. Jangan menerapkannya sehari kemudian hari berikutnya Anda menjadi acuh akan aturan yang Anda buat sendiri. Kunci mengajarkan kedisiplinan adalah konsistensi. Orang tua bijak adalah orang tua yang memberi contoh dan konsisten.
7. Berikan Apresiasi Atas Setiap Pencapaian Anak
Tidak hanya memberikan peringatan atau konsekuensi ketika anak melakukan perilaku yang melewati batas, orang tua bijak pun perlu memberikan apresiasi atas setiap pencapaian anak. Tentu hal ini pun butuh konsistensi dalam penerapannya.
Ketika Anda menghilangkan atau tidak memberikan apresiasi terhadap pencapaian anak, anak akan merasa tidak berharga. Tentu hal tersebut akan menjadi penghambat bagi tumbuh kembang anak. Jadi, selain konsisten dengan kedisiplinan, sebagai orang tua bijak Anda pun perlu konsisten memberi apresiasi.
Misalnya, ketika anak Anda yang berusia satu tahun berhasil menyelesaikan permainan puzzle, Anda bisa mengapresiasi anak melalui kalimat-kalimat positif. “Wah, hebat sekali anak Mama/ Papa”. Kalimat sederhana, namun sering orang tua lupakan.
8. Sering Mengajak Anak Berdiskusi dan Pahami Sudut Pandangnya
Jadilah teman berdiskusi yang nyaman bagi anak Anda. Sering-seringlah mengajak anak Anda berdiskusi sesuai dengan usia mereka. Ketika berdiskusi, pahami sudut pandang anak. Jangan merasa paling benar karena Anda lebih tua dan berpengalaman.
Dengarkan dengan baik bagaimana cara anak mengeksplorasi pendapatnya saat berdiskusi dan tanggapi dengan baik, tidak menyudutkan dan mengecilkan pendapat anak. Hal ini akan membuat anak lebih kreatif dan berani mengemukakan pendapat. Menjadi teman diskusi yang asik bagi anak juga bagian dari usaha menjadi orang tua bijak.
9. Bekali Anak Dengan Berbagai Keterampilan
Orang tua bijak akan memberikan bekal terbaik bagi anak. Penting bagi anak untuk menjadi sosok tangguh dan mandiri sehingga orang tua perlu mempersiapkan berbagai keterampilan dasar bagi anak.
Bukan hanya bekal pendidikan secara formal, tapi anak juga membutuhkan keterampilan hidup seperti bagaimana ketika anak mendapatkan sebuah masalah maka orang tua sejak dini perlu melatih problem solving bagi anak. Tentu tetap memperhatikan usia perkembangan anak.
Misalkan dengan permainan puzzle bagi anak usia satu tahun. Sebagai orang tua bijak, dampingi anak Anda untuk menyelesaikan susunannya. Jangan menyelesaikan karena mungkin Anda terlalu gemes untuk menyelesaikan puzzle tersebut. Biarkan anak mendapatkan pola untuk menyelesaikan puzzle tersebut, Anda hanya perlu mendampingi.
10. Sadari Bahwa Anda Juga Punya Keterbatasan dan Kebutuhan Sendiri
Photo by sofatutor on Unsplash
Anda sebagai orang tua adalah manusia biasa juga, sama halnya dengan orang lain yang tidak sempurna. Sebagai orang tua pun perlu menyadari dan menghadapi hal tersebut. Anda tentu punya kelemahan, selain kekuatan yang Anda miliki selaku orang tua. Kenali batasan kemampuan Anda dan memiliki ekspektasi yang tidak memaksakan anak dan diri Anda begitupun pasangan Anda.
Tidak semua hal ada pada genggaman dan kendali Anda. Misalkan, Anda paham betul bahwa Anda memiliki keterbatasan untuk mengajarkan anak Anda Matematika ataupun pelajaran lainnya.
Anda bisa menjadikan aktivitas mengasuh anak sebagai suatu kegiatan yang bisa Anda atur. Tetapkan fokus Anda pada bidang yang paling esensial akan perhatian Anda daripada bersikeras menangani semua hal dalam satu waktu. Tidak ada salahnya untuk mengakui situasi lelah yang Anda alami.
Berikan diri Anda waktu untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang Anda bisa merasa bahagia jika Anda melakukan kegiatan tersebut. Tapi, jangan terlena sehingga lupa akan kebutuhan anak dan pasangan Anda.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri untuk memenuhi kebutuhan tidaklah mencerminkan bahwa Anda tidak memikirkan keluarga. Ini merupakan bagian dari kepedulian akan kesejahteraan psikologis diri sendiri. Prinsip ini pun penting bagi anak untuk meneladaninya dari sosok orang tua.
BACA JUGA: Ayah Ibu Bekerja, Ini Pola Asuh yang Sebaiknya Diterapkan Orang Tua
Penutup
Peran orang tua dalam kehidupan anak adalah sesuatu yang patut dan mutlak harus ada. Bijaksana dalam memilih gaya pengasuhan akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Tidak mudah memang, namun bukankah menjadi orang tua bijak adalah sebuah impian? Jadi, Anda sebagai orang tua pun perlu mengasah diri.
Berbagai macam cara menjadi orang tua bijak telah Anda pelajari. Tinggal bagaimana kemudian Anda menerapkan dan terus meningkatkan serta mengembangkan kemampuan diri dalam mendalami peran sebagai orang tua.
Menjadi orang tua bijak bukanlah sesuatu yang tidak mungkin Anda lakukan. Siapapun Anda, apapun latar belakang keluarga Anda dahulu, dimana Anda dulunya tumbuh dan berkembang, status sosial seperti apa, tidak menjadi penghalang ketika Anda ingin berusaha mewujudkan mimpi Anda menjadi orang tua bijak.
Orang tua bijak akan melahirkan dan mendidik generasi yang tangguh dan mandiri. Generasi yang cerdas dan kreatif. Generasi yang memahami letak kekuatan dan kelemahannya. Anak yang bijak pun lahir dari lingkungan bijaksana dan ada peran orang tua dalam lingkungan tersebut.
Bagaimana cara menjadi orang tua yang bijak?
1. Pahami Karakter setiap Anak 2. Pahami Kebutuhan Setiap Anak 3. Jalin Kelekatan Psikologis dengan Anak 4. Dengarkan Anak Ketika Sedang Berbicara 5. Sadari Bahwa Anak Mengobservasi Perilaku Anda 6. Ajarkan Kedisiplinan Kepada Anak 7. Berikan Apresiasi Atas Setiap Pencapaian Anak 8. Sering Mengajak Anak Berdiskusi dan Pahami Sudut Pandangnya 9. Bekali Anak Dengan Berbagai Keterampilan 10. Sadari Bahwa Anda Juga Punya Keterbatasan dan Kebutuhan Sendiri
Bagaimana cara membangun komunikasi untuk menjadi orang tua yang bijak?
Menjalin kelekatan psikologis tentu akan membuat hubungan orang tua-anak menjadi lebih positif. Anda bisa mengajak anak untuk merefleksikan dengan cara menanyakan kegiatan keseharian anak dan bagaimana perasaan anak. Hal ini tentu akan sangat berharga bagi orang tua dan juga anak.
Apa efek positif untuk anak dari menjadi orang tua yang bijak?
Orang tua bijak akan melahirkan dan mendidik generasi yang tangguh dan mandiri. Generasi yang cerdas dan kreatif. Generasi yang memahami letak kekuatan dan kelemahannya. Anak yang bijak pun lahir dari lingkungan bijaksana dan ada peran orang tua dalam lingkungan tersebut.