Penyebaran agama Islam di tanah air tak lepas dari jasa Wali Songo. Jasa mereka amat penting demi menyebarkan agama Islam di Indonesia sejak abad ke-14, khususnya di Pulau Jawa.
Sebagai umat muslim, ada baiknya kita mengenal seluk-beluk tersebarnya agama Islam di tanah air, khususnya di Pulau Jawa, serta beberapa tokoh berjasa di balik hal tersebut. Salah satunya adalah dengan mengenal Wali Songo.
Selain itu, Anda pun dapat menggunakan kisah-kisah Wali Songo untuk mengajarkan kepada putra putri Anda mengenai keteladanan yang berlandaskan Islam. Oleh karena itu, simak penjelasan kami berikut ini.
Siapa Itu Wali Songo?
Pada dasarnya, nama Wali Songo memiliki dua kata, wali dan songo. Menurut bahasa Arab, wali atau waliyullah memiliki arti orang yang mencintai dan dicintai oleh Allah SWT. Sedangkan, menurut bahasa Jawa, kata songo memiliki arti sembilan.
Sehingga, apabila disatukan, arti keseluruhan dari Wali Songo adalah 9 orang yang dicintai oleh Allah SWT. Penamaan tersebut tentu saja disesuaikan dengan jumlah anggota Wali Songo yang berjumlah 9 orang wali.
Pencampuran nama dalam dua bahasa ini pun sesuai dengan lokasi di mana para wali ini melakukan misi penyebaran agama Islam itu sendiri, yaitu di area Jawa.
Umumnya, wali bergelar Sunan, atau suhu-nan dalam Bahasa Cina, yang memiliki arti “guru” atau “pujangga”. Selain itu, gelar tersebut dikenal sebagai suhun/susuhunan dalam Bahasa Jawa, yang memiliki arti “sangat hormat/dihormati”.
Sembilan tokoh wali tersebut adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Tak diragukan lagi, kesembilan tokoh wali tersebut memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di tanah Jawa meskipun sebenarnya bukan hanya mereka tokoh besar yang ikut menyebarkan Islam. Namun, peran Wali Songo memang besar.
Lalu, bagaimana sebenarnya peran Wali Songo serta langkah-langkah yang mereka gunakan untuk menyebarkan agama Islam di Jawa? Simak penjelasan kami berikut ini.
Bagaimana Cara Penyebaran Islam oleh Wali Songo?
Photo by Mufid Majnun on Unsplash
Pada waktu para Sunan memulai untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa, wilayah Jawa merupakan area yang kental dengan budaya dan adat yang belum sepenuhnya lepas dari ajaran Hindu dan Buddha.
Dengan kondisi seperti itu, tentu akan sulit untuk para Sunan jika menggunakan cara yang to the point karena masih banyak masyarakat yang awam dengan ajaran Islam.
Oleh karena itu, para Sunan menggunakan trik perpaduan budaya. Jadi, budaya yang masih masyarakat setempat pegang teguh itu mereka padukan dengan ajaran Islam. Wali Songo menggunakan cara seperti menyisipkan nilai-nilai ajaran Islam pada keseharian, adat-istiadat, bahkan kesenian tradisional masyarakat setempat.
Beberapa contohnya adalah dengan menceritakan kisah para nabi dengan media wayang kulit, menciptakan gending bertemakan Islam dengan iringan gamelan, serta puji-pujian syair keagamaan kepada Sang Pencipta.
Nah, cara tersebut terbukti sukses untuk menggaet masyarakat yang awalnya masih belum paham betul mengenai seluk-beluk Islam menjadi lebih terbuka terhadap ajaran Islam. Apalagi, dengan cara tersebut hubungan para wali dengan masyarakat menjadi lebih cair dan akrab.
Melalui cara-cara tersebut, kita dapat belajar bahwa cara wali mengambil hati masyarakat melalui proses bertahap dan perlahan-lahan. Cara tersebut juga memberikan kesan anti menggurui dan lebih komunikatif tanpa harus menghilangkan seluruh nilai yang dipegang oleh masyarakat.
Selain itu, hasil dari dakwah Islam para wali pun juga memberikan sejarah dan memperkaya budaya Jawa di Nusantara.
Lalu, apakah para wali hanya berhenti sampai situ saja? Tentu tidak.
Selain mengajarkan Islam, para wali juga berperan dalam bidang lain, seperti sosial budaya, politik, serta ekonomi. Bidang-bidang ini pun diselami dan diajarkan oleh para wali lintas generasi.
Mengenal Kisah Teladan Wali Songo
Nah, setelah mengenal Wali Songo serta cara-caranya menyebarkan ajaran Islam, Anda juga harus mengetahui seluk-beluk masing-masing wali beserta kisah keteladanannya. Simak pembahasan berikut.
1. Sunan Gresik
Wali atau sunan dengan nama asli Syekh Maulana Malik Ibrahim ini merupakan sunan yang datang ke Indonesia pada abad ke-14. Sunan Gresik diduga merupakan kelahiran Magribi, Afrika Utara.
Kehadiran beliau di Indonesia diawali dengan kedatangannya di Desa Leran, Gresik. Oleh karena itu, masyarakat memanggil beliau dengan sebutan Sunan Gresik.
Pada waktu beliau pertama datang ke Desa Leran, mayoritas masyarakat setempat merupakan penganut agama Hindu dan Buddha. Saat itu, beliau menjadi pedagang serta tabib dan berdakwah di sela-sela kesibukan tersebut.
Sunan Gresik memulai dagang serta dakwahnya di lokasi dekat pelabuhan karena dinilai sebagai tempat terbuka serta tempat awal kedatangan orang asing ke tempat itu. Dengan begitu, masyarakat bisa menerimanya dengan lebih terbuka.
Hasil dari ajaran beliau yaitu beliau pernah membela masyarakat Jawa dari tindasan warga Majapahit. Selain itu, beliau juga memberi pengajaran mengenai cara bercocok tanam yang terbaru.
2. Sunan Ampel
Sunan dengan nama lain Raden Rahmat ini menjadi pahlawan karena berhasil membuat Prabu Brawijaya terkesan dengan ajaran Islam, meskipun akhirnya sang Prabu tidak masuk Islam.
Sesuai dengan namanya, Sunan Ampel melakukan dakwah di area Ampel, Surabaya. Ajaran beliau yang paling terkenal adalah falsafah 5M atau Moh Limo yang berisi ajaran agar tidak mau melakukan lima jenis tindakan tercela, yaitu: main judi, mabuk, maling, madat atau menghisap ganja/candu, dan madon atau berzina.
3. Sunan Bonang
Makhdum Ibrahim adalah putra dari Sunan Ampel. Beliau menjalankan dakwah di area Tuban, Jawa Timur. Sunan Ampel terkenal sebagai tokoh yang bijak selama berdakwah kepada masyarakat setempat.
Beberapa ajaran beliau yang paling terkenal adalah gubahan Suluk dan tembang Tombo Ati. selain itu, beliau juga merupakan salah satu pelopor keberadaan alat musik bonang pada gamelan.
4. Sunan Drajat
Selain Sunan Bonang, Sunan Drajat juga salah satu putra dari Sunan Ampel. Beliau menyebarkan dakwah di area Drajat, Lamongan, dan mendirikan pondok pesantren di situ.
Sunan Bonang terkenal dengan dakwahnya tentang pengamalan ajaran Islam melalui penuh, kerja keras, peningkatan kemakmuran masyakarat, perilaku terpuji, serta kedermawanan.
Selain itu, beliau juga memberi peninggalan karya seni yang masih ada hingga sekarang yaitu Tembang Macapat Pangkur.
5. Sunan Kudus
Photo by Nizar Kauzar on Unsplash
Beliau merupakan tokoh penting di pemerintahan Kesultanan Demak. Posisinya rangkap, yaitu hakim peradilan negara, panglima perang, serta penasihat Sultan Demak.
Sehubungan dengan hal tersebut, Sunan Kudus memfokuskan target dakwahnya di kalangan penguasa dan orang-orang penting, misalnya Sunan Prawata dan Arya Penangsang.
Masjid Kudus merupakan salah satu peninggalan beliau yang masih tegak berdiri yang terkenal hingga sekarang ini.
6. Sunan Giri
Sunan Giri merupakan tokoh di balik terciptanya tembang untuk dolanan anak-anak, seperti Delikan, Jamuran, dan Jithungan. Tembang-tembang ini masih melekat di kalangan masyarakat Jawa hingga sekarang.
Beliau menyebarkan dakwahnya di area Jawa hingga Indonesia bagian timur. Kabarnya, beliau merupakan salah satu murid dari Sunan Ampel, bersamaan dengan Sunan Bonang.
7. Sunan Kalijaga
Putra dari Adipati Tuban ini memiliki nama lain Raden Said. Beliau juga terkenal sebagai anak didik Sunan Bonang.
Selama perjalanan dakwahnya, beliau berhasil menciptakan ragam budaya dan karya seni seperti wayang, seni busana, hingga seni ukir. Oleh karena itulah beliau terkenal sebagai seniman dan budayawan di era itu.
8. Sunan Muria
Raden Umar Said merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan menyebarkan dakwah di area Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di daerah Gunung Muria.
Beliau berdakwah dengan cara yang kurang lebih serupa dengan ayahandanya, yaitu melalui kesenian wayang dan gamelan. Namun, sasaran dakwah beliau lebih spesifik kepada rakyat jelata, seperti pelaut, nelayan, dan pedagang.
Karya beliau yang masih terkenang hingga sekarang adalah tembang Kinanti dan Sinom.
9. Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah melakukan dakwahnya di area Cirebon. Di bawah pengaruh beliau, area Cirebon berhasil berkembang sebagai pusat dakwah dan lambat laun berkembang jadi Kesultanan Cirebon.
Beliau sering terlibat dalam kegiatan dakwah dan keagamaan di Masjid Demak. Beberapa peninggalan beliau di antaranya adalah Masjid Agung Sang Ciptarasa serta pondok pesantren di area Cirebon.
Manfaat Mengenal Sepak Terjang Wali Songo
Setiap kisah para wali tentu memiliki teladan tersendiri yang berbeda antara satu sama lain, namun tetap berporos pada ajaran Islam. Dengan mengenal dan mempelajari sejarah penyebaran Islam oleh para wali ini, Anda dapat mengambil manfaat.
Para wali pada masa itu tak hanya memberikan ajaran mengenai Islam saja, namun juga pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari yang bermanfaat. Beberapa di antaranya adalah cara untuk bekerja, bercocok tanam, serta praktik kehidupan lainnya.
Selain itu, Anda pun dapat mengenalkan ajaran para wali tersebut kepada putra putri Anda sekalian agar manfaatnya tak hanya berhenti di Anda. Dengan mempelajari sejarah para wali, putra putri Anda akan mengenal lebih dalam mengenai ajaran Islam.
Pembelajaran mengenai sejarah wali dan penyebaran agama Islam di Indonesia juga dapat Anda lakukan dengan cara yang fun dan playful, misalnya dengan mengenalkan mengenai tembang dolanan kepada anak-anak.
Lalu, Anda juga bisa mengajarkan kesenian lain seperti wayang, gamelan, serta syair-syair lainnya. Cara ini akan membuat anak-anak lebih tertarik untuk mengetahui sejarah.
Mengenal Wali Songo dalam Langkah Napak Tilas Penyebaran Agama Islam
Setelah menyimak penjelasan kami di atas mengenai siapa itu Wali Songo, siapa saja anggota Wali Songo, bagaimana cara para wali menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa, kami harap Anda dapat memetik manfaat tentang hal tersebut.
Selain itu, manfaat dari pelajaran tersebut tidak hanya bisa berhenti di Anda, namun juga dapat Anda ajarkan kepada putra dan putri Anda sekalian. Dengan begitu, sejarah tokoh besar Islam tersebut akan tetap harum mewangi.
Kami di Prestasi Global juga menerapkan pembelajaran mengenai sejarah tersebarnya agama Islam di Indonesia serta seluk-beluk tentang Wali Songo. Dengan begitu, para peserta didik kami akan terbantu untuk lebih memahami dan mencintai agama Islam dengan baik.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai program-program serta pembelajaran kami di sekolah modern islami Sekolah Prestasi Global, Anda dapat mendapatkannya dengan lengkap hanya di sini.
Baca Juga : 10 Buku Cerita Islami untuk Anak
Siapa itu Wali Songo ?
Wali Songo adalah 9 orang yang dicintai oleh Allah SWT. Kesembilan tokoh wali tersebut memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Bagaimana Cara yang Digunakan Para Wali dalam Berdakwah ?
Para Sunan menggunakan trik perpaduan budaya. Jadi, budaya yang masih masyarakat setempat pegang teguh itu mereka padukan dengan ajaran Islam. Wali Songo menggunakan cara seperti menyisipkan nilai-nilai ajaran Islam pada keseharian, adat-istiadat, bahkan kesenian tradisional masyarakat setempat.
Siapa Saja yang Disebut Sebagai Wali Songo ?
Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ampel), Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Qasim (Sunan Drajat), Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan (Sunan Kudus), Muhammad Ainul Yakin (Sunan Giri), Raden Said (Sunan Kalijaga), Raden Umar Said (Sunan Muria), Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)