Siapa yang tidak pernah mendengar mengenai Google? Search engine satu ini menjadi perusahaan teknologi raksasa yang sudah mendunia. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, yang saat itu masih menyandang status sebagai mahasiswa Phd di Stanford University, California pada September 1998.
Sejak didirikan hingga saat ini, sejarah Google mencangkup perkembangan teknologi itu sendiri. Terutama yang berhubungan dengan teknologi digital. Saat ini perusahaan Google menyediakan produk dan layanan yang berhubungan dengan internet. Mulai dari software dan hardware, komputer cloud, teknologi periklanan online, search engine, dan banyak lain. Google bahkan termasuk salah satu dari Big Four perusahaan teknologi. Bersama dengan Amazon, Apple, dan Microsoft.
Di Indonesia, Google juga memiliki popularitas yang tinggi. Sebagai mesin pencari saja, masyarakat Indonesia memiliki julukan tersendiri untuk Google yaitu ‘Mbah Gugel.’ Julukan ini secara langsung menggambarkan bahwa mesin pencari ini mampu memberikan semua informasi yang dibutuhkan. Tidak heran bila Google juga menjadi mesin pencari nomor satu dengan pengguna terbanyak di internet.
Mengulik mengenai sejarah dan latar belakang perusahaan ini memang masih akan terkait sosok pendiri dan pemilik Google, Larry Page dan Sergey Brin.
Sejarah Berdirinya Google
Google didirikan secara resmi pada 4 September 1998. Saat itu masih berlokasi di sebuah garasi milik seorang teman, Susan Wojcicki. Kantor pertama Google ini terletak di Menlo Park, California. Sebelum resmi berdiri sebagai perusahaan, Google melewati perjalanan yang panjang.
Penemuan Google diawali dengan research project dari Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan mahasiswa PhD atau Pascasarjana Doktoral di Stanford University, California, Amerika Serikat. Proyek mereka awalnya juga melibatkan Scott Hassan. Hasan membuat program kode awal untuk cikal bakal mesin pencari Google.
Page dan Brin menemukan teori yang menganalisa hubungan serta keterkaitan antara website. Serta kaitannya dengan kemunculan di mesin pencari. Mereka lantas menciptakan teori algoritma PageRank. PageRank menentukan tingkat relevansi sebuah website, dengan urutan nomor di setiap halamannya. Algoritma PageRank juga memungkinkan untuk mengubungkan halamanan tersebut dengan situs aslinya. Algoritma ini yang masih digunakan sebagai standar pencarian di mesin pencari Google hingga saat ini.
Asal Nama Google
Nama Google rupanya hadir karena ketidaksengajaan. Malah bisa dikatakan karena typo. Page dan Brin ketika itu sepakat untuk menamakan mesin pencari mereka Googol. Bukannya Google seperti yang dikenal luas saat ini.
Keduanya lantas bertemu dengan salah seorang investor yang berminat dengan mesin pencari serta algoritma pencarian PageRank, Andy Bechtolsheim. Bechtolsheim menunjukan ketertarikan dan setuju berinvestasi $100.000. Menariknya, saat memberikan investasi ini Bechtolsheim salah mengeja nama Googol. Bukannya Googol, ia justru menuliskan Google.
Page dan Brin awalnya kebingungan. Sebelum akhirnya setuju menggunakan nama Google untuk perusahaan sekaligus mesin pencari mereka.
Fakta Menarik Pendiri Google
Membicarakan mengenai sejarah Google memang tidak akan terlepas dari pendirinya. Larry Page dan Sergey Brin. Larry Page dan Sergey Brin selain membangun Google dari awal juga mengembangkan perusahaan tersebut sehingga berkembang secara pesat dan besar seperti saat ini.
Namun masih ada beberapa hal menarik lain dari pemilik Google ini yang tak banyak diketahui. Seperti misalnya, obsesi dan ketertarikan mereka dengan penuaan pada manusia. Sergey Brin rupanya memiliki ambisi besar untuk menghentikan penuaan. Ia pernah menyebut bahwa memperpanjang usia, bahkan mencegah penuaan merupakan pencapaian yang luar biasa.
Sebuah obsesi yang tentunya membuat Brin menarik perhatian banyak pihak. Ketertarikan Brin mengenai masalah penuaan didedikasikan dengan mendanai berbagai proyek pengetahuan. Salah satunya mendanai riset National Academy of Medicine yang bertujuan untuk membuat proses penuaan pada manusia berhenti.
Di tahun 2013, Google juga membuat gebrakan besar dengan mendirikan anak perusahaan, California Life Company atau Calico. Perusahaan ini dipimpin oleh chairman Apple.inc, Arthur Levinson. Dalam pernyataan publik, Page mengungkap bahwa Calico merupakan perusahaan “health and well-being”. Calico berfokus pada isu mengenai kesehatan. Terutama penuaan serta penyakit yang berhubungan dengan proses penuaan itu sendiri. Keseriusan dua pemilik Google tersebut kepada Calico ditunjukan juga dengan pendanaan senilai $1 miliar.
Calico tentu saja menarik lebih banyak perhatian kepada obsesi Brin dan Page dengan konsep hidup selamanya. Majalah Times bahkan menulis judul provokatif dalam liputan mengenai perusahaan ini. Dengan menulis “Can Google Solve Death?”.
Brin pernah menanggapi kritikan penulis ternama Yuval Noah Harari. Dalam bukunya “Homo Deus”, Harari menyebut Google tidak akan bisa menyelesaikan mengenai kematian seperti yang mereka ambisikan. Kritikan ini dibalas pedas oleh Brin yang mengklaim dirinya memang tidak berencana untuk mati.
Larry Page dan Sergey Brin memang tidak akan pernah terlepas dari dua hal yang seolah melatarbelakangi mereka yakni Google dan obsesi untuk mengalahkan penuaan, serta kematian.
Perkembangan Perusahaan Google
Setelah perusahaan resmi berdiri, Google memperlihatkan perkembangan yang pesat. Perusahaan ini mendapatkan sederet investasi. Termasuk dari Jeff Bezos, penemu Amazon.com. Saat sudah berdiri di garasi di Menlo Park saja, Google rupanya mengumpulkan investasi tak kurang dari 1 juta dolar. Di tahun 1999, kantor pusat Google pindah dari Menlo Park ke Palo Alto, California.
Google semakin berkembang saat mulai menjual iklan yang berasosiasi dengan kata kunci pencarian. Meski hal ini rupanya bertentangan dengan keinginan Page dan Brin. Pada tahun 2000, Google menggantikan Inktomi sebagai mesin pencari untuk Yahoo!, yang saat itu menjadi website paling populer. Meningkatnya popularitas Google membuat investor menginginkan adanya tim manajemen internal yang lebih kuat di dalam Google. Pada tahun 2001, Eric Schmidt diangkat menjadi Chairman dan CEO.
Tahun 2003, Google semakin berkembang dengan pindah ke lokasi kantor baru, yang dikenal dengan Googleplex. Kantor pusat Google kali ini merupakan 1600 Amphitheatre Parkway, di Mountain View, California. Saat itu kata “Google” sudah semakin dikenal dan digunakan secara luas. Bahkan “Google” ditambahkan dalam kamus Merriam-Webster Collegiate Dictionary dan Oxford English Dictionary.
Tidak Berhenti Hanya Sebagai Mesin Pencari
Meski awalnya ditemukan oleh Larry Page dan Sergey Brin sebagai mesin pencari, Google berkembang menjadi lebih dari itu. Terutama setelah Google menjadi perusahaan publik dengan IPO di tahun 2004. Di saat yang sama kala itu, Larry Page, Sergey Brin, dan Eric Schmidt setuju untuk bekerja di Google selama 20 tahun. Sampai tahun 2024.
Oktober 2006, Google mengakuisisi YouTube dengan nilai $1.65 miliar. Pada tahun 2007, Google juga membuat persetujuan untuk mengakuisisi DoubleClick. Google mulai merambah ranah hardware dengan melakukan akuisisi pada Motorola Mobility, di tahun 2011. Langkah ini rupanya dilakukan untuk melindungi paten Google, yang saat itu melawan perusahaan seperti Apple dan Microsoft.
Akuisisi ini juga membuat Google dapat terus menawarkan sistem operasi mobile Android. Tahun 2012 merupakan puncak untuk Google. Bukan hanya karena meraih keuntungan $50 miliar. Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya $38 miliar.
Di tahun ini Google mulai lebih melebarkan sayap. Merambah berbagai bidang teknologi. Baik itu software, hardware, serta tentu saja yang berkaitan dengan penggunaan internet. Popularitas dan jumlah pengguna Google meroket dengan tajam di seluruh dunia.
Pada tahun 2015, Google mengumumkan rencana untuk mengorganisasi perusahaan konglomerat di bawah Alphabet. Google tentu saja menjadi subordinary utama dari Alphabet.
Dilakukan juga perubahan pada manajemen, dimana Sundar Pichai menjadi CEO menggantikan Larry Page. Sedangkan Page menjadi CEO di Alphabet. Sampai tahun 2016, perusahaan Google sudah beroperasi di lebih dari 40 negara dengan 70 kantor berbeda. Selain itu berdasarkan data Alexa, Google.com menjadi situs paling banyak dikunjungi di seluruh dunia.
Situs lain yang berada di bawah naungan Google, seperti YouTube dan Blogger juga berada di urutan 100 besar.
Produk Dari Google
Saat ini bila ditanya apa itu Google, jawabannya tentu saja bukan hanya sebuah mesin pencari. Google sudah menjadi perusahaan teknologi raksasa yang membawahi serta memimpin perkembangan digital di seluruh dunia.
Google bukan hanya berhubungan dengan sederet situs yang diakuisisi. Seperti YouTube, dan lain-lain. Perusahaan ini juga memiliki beberapa produk digital yang mereka kembangkan sendiri.
Berikut diantaranya merupakan produk dari Google sampai saat ini:
1. Google Mail
Produk Goole satu ini sudah tentu menjadi yang paling dikenal, serta paling banyak digunakan. Google Mail atau biasa disebut dengan GMail digunakan untuk saling berkirim pesan atau surat secara digital. GMail juga bisa terhubung dengan berbagai produk dari Google yang lain. Membuat penggunaan email dari produk satu ini semakin krusial saat berselancar di dunia digital.
Google Mail memiliki beberapa turunan berbeda. Seperti Google Drive, yang merupakan penyimpanan digital dengan teknologi cloud computing. Selain itu juga ada Hangout, yang memudahkan pengguna bercakap-cakap secara langsung. Bahkan juga melakukan panggilan telepon dan video.
2. Google Docs
Google Docs juga menjadi salah satu produk yang tidak asing. Fungsi dari Google Docs untuk mengedit dokumen secara digital. Produk ini memiliki beberapa turunan pula. Seperti Google Sheet. Selain itu Google Docs juga terhubung dengan GMail serta Google Drive.
3. Google Maps
Saat mengakuisisi Waze di tahun 2013, Google memang berniat semakin mengembangkan produk mapping service mereka. Google Map saat ini juga menjadi produk yang banyak digunakan. Selain memiliki keterkaitan dengan berbagai aplikasi berbeda.
Google terus mengembangkan Google Maps dengan memberikan layanan dengan Street Views, dan lain-lain. Petunjuk arah serta lokasi di Google Maps juga diklaim terbaik dibandingkan produk mapping service lainnya.
4. Android OS
Produk dari Google yang juga sudah ternama. Sistem operasi mobile ini menjadi salah satu terbanyak digunakan. Terutama karena Google menggunakan sistem open source. Sehingga berbagai perusahaan bisa menggunakan sistem operasi in, serta mengubahnya sesuai dengan kebutuhan.
Selain 4 produk di atas, tentunya masih ada berbagai layanan dari Google yang digunakan sehari-hari.
Sejarah Google memang sangat panjang. Kisah para pendiri dan pemilik Google juga memiliki sisi menarik tersendiri. Page dan Brin menunjukan kegigihan didukung dengan ambisi yang begitu besar. Sampai akhirnya bisa mewujudkan impian mereka. Bahkan impian tersebut tidak hanya berhenti pada mesin pencari dengan algoritma khusus saja. Melainkan menjadi sebuah perusahaan teknologi raksasa. Serta ternama di seluruh dunia.
Jadi setelah ulasan dan informasi di atas, tentu Anda sudah memiliki jawaban pasti jika menerima pertanyaan apa itu Google, bukan?
Baca Juga : 5 Sejarah Perkembangan Komputer dari Masa ke Masa
Bagaimana Sejarah Berdirinya Google?
Google didirikan secara resmi pada 4 September 1998. Saat itu masih berlokasi di sebuah garasi milik seorang teman, Susan Wojcicki. Kantor pertama Google ini terletak di Menlo Park, California. Sebelum resmi berdiri sebagai perusahaan, Google melewati perjalanan yang panjang. Penemuan Google diawali dengan research project dari Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan mahasiswa PhD atau Pascasarjana Doktoral di Stanford University, California, Amerika Serikat. Proyek mereka awalnya juga melibatkan Scott Hassan. Hasan membuat program kode awal untuk cikal bakal mesin pencari Google. Page dan Brin menemukan teori yang menganalisa hubungan serta keterkaitan antara website. Serta kaitannya dengan kemunculan di mesin pencari. Mereka lantas menciptakan teori algoritma PageRank. PageRank menentukan tingkat relevansi sebuah website, dengan urutan nomor di setiap halamannya. Algoritma PageRank juga memungkinkan untuk mengubungkan halamanan tersebut dengan situs aslinya. Algoritma ini yang masih digunakan sebagai standar pencarian di mesin pencari Google hingga saat ini.
Bagaimana Asal Nama Google?
Nama Google rupanya hadir karena ketidaksengajaan. Malah bisa dikatakan karena typo. Page dan Brin ketika itu sepakat untuk menamakan mesin pencari mereka Googol. Bukannya Google seperti yang dikenal luas saat ini. Keduanya lantas bertemu dengan salah seorang investor yang berminat dengan mesin pencari serta algoritma pencarian PageRank, Andy Bechtolsheim. Bechtolsheim menunjukan ketertarikan dan setuju berinvestasi $100.000. Menariknya, saat memberikan investasi ini Bechtolsheim salah mengeja nama Googol. Bukannya Googol, ia justru menuliskan Google. Page dan Brin awalnya kebingungan. Sebelum akhirnya setuju menggunakan nama Google untuk perusahaan sekaligus mesin pencari mereka.
SebutkanFakta Menarik Pendiri Google!