Empati adalah hal yang sangat penting untuk diajarkan pada anak-anak sejak dini. Jika Anda kebetulan melihat bayi tersenyum dan cekikikan, Anda mungkin akan langsung tersenyum kembali bahkan sebelum Anda memutuskan untuk melakukannya secara sadar.

Atau mungkin Anda pernah mendengar bahwa menguap itu “menular”—artinya, jika Anda melihat atau mendengar seseorang menguap, kemungkinan besar Anda juga akan menguap.

Ini adalah contoh dasar empati yang efektif, dan respons otomatis terhadap tindakan atau keadaan emosi orang lain mungkin dikaitkan dengan jenis sel otak tertentu, yang disebut “neuron cermin”, yang membantu manusia dan hewan bukan manusia berhubungan dengan orang lain.

Bagaimana Melatih Kemampuan Empati Anak dengan Stimulasi Mirror Neurons?

Bagaimana cara meningkatkan rasa empati? Sebelum membahas itu, mari kita ungkap definis dari neuron itu sendiri. Neuron cermin adalah sel-sel otak yang terletak di antara sel-sel konvensional lainnya (misalnya, sel-sel perintah motorik, yang aktif ketika kita melakukan tindakan fisik, atau neuron cingulate anterior, yang memicu sensasi nyeri).

Meskipun semua sel ini mungkin terletak di area yang sama di otak, neuron cermin terpicu tidak hanya saat kita melakukan atau mengalami sesuatu, namun juga saat kita melihat orang lain melakukan atau mengalami sesuatu.

Dalam arti tertentu, mereka memungkinkan kita merasakan pada tingkat sel apa yang dirasakan orang lain—tanpa melakukan tindakan yang sama atau mengalami pengalaman yang sama. Seperti dijelaskan dalam sebuah artikel di Scientific American, mirror neurons “meruntuhkan perbedaan antara melihat dan melakukan”.

Karena kemampuan menakjubkan sel-sel ini untuk menciptakan semacam simulasi pengalaman makhluk lain di otak kita, neuron cermin diyakini menjadi landasan empati. Mereka membantu kita berhubungan dengan orang lain dan memahami apa yang orang lain rasakan pada tingkat kognitif.

Hal tersebut mencerminkan apa yang dialami orang lain—misalnya, kita mungkin merasa berlinang air mata saat menonton seseorang terisak-isak di film, meski tanpa konteks, atau merasa bahagia saat melihat anak anjing bermain dan melompat dengan gembira. Hal ini yang bisa menumbuhkan empati pada anak.

Dalam hal pendidikan, neuron cermin sangatlah penting. Anak-anak mulai belajar melalui peniruan sejak mereka masih bayi, dan empati berkembang sepanjang masa kanak-kanak. Sebagian besar proses membangun empati berasal dari aktivasi neuron cermin atau dari mengamati tindakan empati.

Neuron- mirror neurons ini membantu kita secara naluriah memahami perasaan orang lain—dan memadukannya dengan teladan perilaku empati yang membantu akan menghasilkan tindakan penuh kasih. Berkat aktivasi neuron cermin, anak-anak dapat merasakan empati dan kemudian menunjukkan empati.

Namun sama seperti keterampilan lain yang ingin kita pertahankan, empati harus dilatih. Meskipun hal ini mungkin lebih alami bagi sebagian orang dibandingkan orang lain, kita semua memiliki kapasitas untuk merasakan empati, dan mempraktikkannya setiap hari akan membantu menjadikannya sebuah kebiasaan.

Melibatkan bagian otak tertentu secara teratur mirip dengan mengemudi di jalan yang sama—semakin sering kita menggunakannya, semakin mudah. Memulai praktik empati sejak usia muda dapat membuat perbedaan besar dalam mendorong anak-anak untuk memperluas empati mereka terhadap hewan.

Sebagai seorang pendidik, Anda memiliki kekuatan untuk meningkatkan empati setiap hari di kelas Anda — meskipun perilaku ini tidak dicontohkan untuk anak-anak di tempat lain.

Ilmu saraf menunjukkan bahwa mirror neurons memengaruhi kemampuan kita untuk memahami keterampilan baru, memperoleh pengetahuan, dan membentuk hubungan emosional yang mendalam dengan orang-orang di sekitar kita. Lalu bagaimana cara melatih empati anak dengan stimulus neuron?

Pertahankan Sikap Positif, Jelaskan Emosi, dan Teladan Empati

Kadang-kadang, mengajarkan empati bukan hanya tentang aktivitas yang Anda rencanakan dalam kurikulum, tetapi lebih tentang energi dan empati yang Anda bawa ke kelas sebagai individu.

Mirror neurons dapat menghasilkan “penularan emosi” atau kemampuan untuk “menangkap” perasaan orang-orang di dekatnya, secara sadar atau tidak sadar, melalui peniruan. Dengan mempertahankan sikap positif di kelas, Anda dapat membantu meningkatkan semangat siswa namun masih banyak lagi yang dapat Anda lakukan.

Kapan pun ada kesempatan, luangkan waktu untuk menjelaskan kepada siswa bagaimana perasaan Anda. Entah Anda sedih dan kewalahan karena sesuatu yang mengecewakan yang diberitakan di berita, atau Anda bahagia dan optimis karena perilaku baik di kelas, membicarakan emosi dapat membantu siswa lebih mudah mengidentifikasi emosi tersebut.

Mencontohkan empati tidak boleh terbatas pada interaksi manusia saja! Manfaatkan setiap kesempatan yang Anda miliki untuk menunjukkan perasaan dan pengalaman hewan.

Tanyakan secara teratur kepada siswa bagaimana menurut mereka perasaan binatang—apakah laba-laba di kelas Anda, kucing atau anjing di rumah seseorang, atau binatang yang disebutkan dalam berita. Perluas diskusi tersebut dengan juga membicarakan tentang cara manusia dapat membantu hewan selain mengidentifikasi perasaan mereka.

Gunakan Perangkat Elektronik yang Bisa Membantu Anak Belajar Tentang Empati

Dengan menggunakan analogi, nilai-nilai empati yang mudah dipahami, video hewan yang menginspirasi, dan kisah nyata hewan yang berhasil mengatasi kesulitan. Hal ini dapat mengajarkan siswa betapa miripnya manusia dengan semua hewan yang berbagi dunia dengan kita dan juga mengeksplorasi perasaan hewan.

Dengan paket kurikulum online dapat membantu siswa memperkuat empati dan apresiasi mereka terhadap hewan—sekaligus mengajari mereka cara mengambil tindakan terhadap hewan dalam kehidupan sehari-hari.

Streaming secara online gratis, dan pesan perangkat kurikulum gratis, yang mencakup lembar kerja dan lembar aktivitas, panduan guru, DVD, dan poster untuk kelas Anda. Hal ini akan sangat membantu Anda dalam mengajarkan anak tentang empati dari bantuan alat elektronik.

Lakukan Latihan Penguatan Empati Harian

Memperkuat jalur empati siswa Anda dan mengaktifkan neuron cermin mereka adalah hal yang penting dalam menumbuhkan kebaikan, jadi terapkan praktik membangun empati secara cepat di kelas Anda setiap hari.

Misalnya Anda bisa mencoba TeachKind untuk mengajarkan tentan empati. TeachKind menawarkan banyak aktivitas sederhana dan menyenangkan yang dapat dilakukan sebagai pemanasan kelas.

Misalnya, cetak satu set kartu flash “Seperti Anda, Hanya Berbeda” dari TeachKind dan tarik satu kartu setiap hari untuk memicu diskusi tentang kemiripan manusia dengan hewan di kartu tersebut.

Anda juga dapat menghabiskan lima menit untuk bermain-main dengan “bola empati”penuh dengan pertanyaan yang membantu siswa berpikir tentang binatang dan perasaannya yang akan menjadi cara meningkatkan rasa empati pada anak.

Jika Anda bekerja dengan siswa yang lebih tua, memulai kelas dengan perintah menulis yang membangun empati adalah cara yang baik untuk membantu mereka mengeksplorasi perasaan mereka secara pribadi dan membangun empati terhadap orang lain.

Gunakan Penguatan Positif Saat Siswa Mencontohkan Empati

Ketika siswa merasa dihargai atas perilaku empati mereka, mereka akan cenderung ingin mengulanginya dan mereka juga akan lebih menghargai dan mengenali perilaku pro-sosial orang lain yang secara langsung akan mengajarkan mereka tentang empati.

Setiap kali Anda melihat seorang siswa mempertimbangkan perasaan orang lain, luangkan waktu sejenak untuk menarik perhatian kepada mereka dan tindakan empati mereka dan pujilah mereka. Itulah cara meningkatkan rasa empati pada anak yang bisa Anda coba terapkan sejak dini. Semoga bermanfaat!