Dalam beberapa saat terakhir, angka penularan Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Bahkan banyak kota sudah mulai membuka fasilitas hiburan seperti mall dan bioskop.
Oleh karena itu, lembaga yang berwenang di negara ini memutuskan untuk membuka kembali sekolah yang pembelajaran tatap mukanya juga terhenti lebih dari satu tahun terakhir ini.
Namun hal itu bukan tanpa resiko. Penyebaran virus yang menyebabkan pandemi ini masih membayangi benak setiap orang.
Lantas bagaimana sekolah bisa mencegah penularan dan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah?
Bagaimana Covid-19 Menular?
Seperti penularan melalui media virus pada umumnya, virus Corona cukup mudah menyebar. Penularannya bisa terjadi melalui cairan atau droplets dari mulut atau hidung.
Ketika seseorang yang sedang sakit bersin, meler, atau pun batuk, ada kemungkinan virus itu menempel ke media lain yang terdekat. Namun bagaimana virus bisa mendarat ke manusia?
Yang pertama adalah terhirup oleh siapa saja yang berdiri dalam radius 1-2 meter. Cara yang kedua adalah virus tersebut menempel di permukaan benda padat dan orang lain menyentuhnya.
Sedangkan menurut penelitian, manusia sangat sering menyentuh area wajah padahal tangan merupakan bagian tubuh yang paling banyak tertempel virus dan bakteri.
Oleh karena itu, selain menggunakan masker yang benar, sering-sering cuci tangan pakai sabun adalah hal yang wajib Anda dan anak-anak lakukan untuk terhindar dari virus yang satu ini.
Langkah Pencegahan Penularan Covid-19
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak cukup rentan tertular dan menyebarkan virus yang satu ini. Selain memang belum mendapatkan vaksin, usia anak memang masih belum aware dengan seberapa bahayanya virus Covid-19.
Nah, apabila anak Anda mulai mengikuti tatap muka dalam waktu dekat ini, ada beberapa cara yang kami tawarkan. Tentu saja, selain peran aktif pihak sekolah, orang tua pun wajib memberikan pengertian selama di rumah.
Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mencegah penularan virus Corona di lingkungan sekolah.
1. Cuci Tangan Pakai Sabun
Photo by Danielle MacInnes on Unsplash
Rutin mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya dengan air mengalir adalah saran pertama yang digaungkan sejak pertama kali pandemi masuk ke Indonesia.
Oleh karena itu, sebaiknya anak juga dibiasakan untuk mencuci tangannya. Tentu saja hal ini akan lebih efektif apabila Anda sebagai pihak orang tua memberikan pemahaman dan menerapkannya di rumah.
Pihak sekolah, di sisi lain, akan menerapkan cuci tangan pakai sabun ini pada beberapa kondisi wajib yang meliputi:
- Sebelum memulai pelajaran di kelas.
- Sebelum makan.
- Setelah dari kamar mandi.
- Setelah bermain dan melakukan kegiatan lain di sekolah.
- Pulang sekolah.
Ketika di rumah, cuci tangan pakai sabun juga menjadi lebih krusial, seperti setelah memegang hewan peliharaan atau ada kontak langsung dengan produk yang berkaitan dengan peliharaan itu sendiri.
Rasa cinta anak terhadap makhluk hidup memang bagian dari kebiasaan yang baik. Namun sebaiknya meminimalisir kontak langsung dengan hewan liar atau apa saja yang ada di luar rumah. Ketika akan membuang sampah, kami sarankan untuk menggunakan sarung tangan.
Lalu bagaimana jika tidak menemukan tempat cuci tangan yang layak ketika berada di luar rumah atau sekolah?
Anda bisa membekali anak dengan handsanitizer serta tisu basah dan kering. Jangan lupa juga menyediakan tempat untuk membuangnya setelah dipakai.
2. Membuka Ruang UKS
Gejala awal yang muncul dari infeksi virus Corona tidak menunjukkan sesuatu yang spesifik. Bahkan sebagian besar tidak ada bedanya dengan gejala infeksi saluran pernapasan, seperti pilek dan batuk.
Tidak hanya batuk dan pilek, gejala lainnya terasa seperti flu biasa, yaitu nyeri otot, pusing, lemas, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas, dan juga demam.
Oleh karena itu, sebaiknya baik guru dan orang tua tidak langsung percaya terhadap cara mencegah Covid-19 yang sumbernya tidak jelas. Dan pihak sekolah pun ada baiknya mengaktifkan ruang UKS.
UKS atau Usaha Kesehatan Sekolah memang sejak dulu ada untuk memberikan pertolongan pertama kepada warga sekolah yang sakit.
Nah, dengan mengaktifkan kembali ruang UKS ketika sekolah mulai menggelar pembelajaran tatap muka maka siapa saja yang mengalami gejala awal bisa langsung diarahkan ke sana.
Setidaknya untuk mengukur suhu tubuh dan tindakan pertolongan pertama. Apapun penyakitnya, apabila mendapatkan perawatan sejak awal maka akan mencegah penyakit semakin parah.
3. Desinfektan Rutin Setiap Ruangan di Sekolah
Pakar dan penelitian menyebutkan bahwa virus Corona bisa tinggal di permukaan benda padat dalam waktu yang cukup lama. Selain itu, saat ini virus tersebut juga bisa menular lewat udara di ruangan yang memiliki ventilasi buruk.
Salah satu langkah preventif untuk mengurangi penularan dan penyebarannya adalah dengan melakukan desinfektan ruang kelas secara rutin.
Tentu saja tidak hanya ruang kelas, namun semua ruangan yang ada di sekolahan. Guru dan orang tua pun bisa bekerja sama menjaga kebersihan sekolah.
Karena tidak hanya Corona, berbagai virus dan bakteri berbahaya lainnya tentunya bisa menular ke siapa saja. Oleh karena itu, kebersihan kelas dan ruangan lainnya di sekolah harus tetap terjaga.
4. Menggunakan Masker dengan Benar
Photo by Kelly Sikkema on Unsplash
Pemerintah dan bahkan lembaga kesehatan dunia selalu mewanti-wanti untuk menggunakan masker. Menggunakan masker yang benar dapat menekan angka penyebaran virus ini.
Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak, terutama di usia sekolah dasar, agak sulit untuk tetap mengenakan masker selama berada di sekolah.
Oleh karena itu, peran aktif orang tua sangat penting dalam mengajak anak menggunakan masker dengan benar.
Kabar baiknya adalah saat ini sudah banyak pilihan masker yang lebih aman dalam menghambat penularan virus. Anda bisa memilih masker yang membuat anak tetap merasa nyaman namun tetap aman dan terlindungi.
Selain itu, ajak anak untuk rutin mengganti masker sesering mungkin.
5. Memberi Pemahaman Etika Ketika Sakit
Tidak hanya tindakan pencegahan, memberi pemahaman kepada anak-anak tentang etika ketika sakit adalah salah satu langkah yang perlu.
Salah satu hal yang membuat anak-anak mudah sakit adalah karena mereka belum memiliki awareness tentang bagaimana harus bersikap ketika sedang sakit, atau bagaimana virus bisa menular dengan mudah.
Oleh karena itu, apabila anak sedang pilek atau batuk, Anda bisa mengajaknya untuk menggunakan masker meskipun itu ada di rumah. Dan tentu saja, ajarkan juga bahwa sampah medis harus dibuang pada tempatnya.
Selain itu, anak bisa membiasakan diri untuk cuci tangan sesering mungkin. Membatasi kontak fisik ketika sakit juga perlu Anda ajarkan kepada anak-anak.
6. Bawa Bekal dari Rumah
Photo by qi bin on Unsplash
Ketika nantinya sekolah mulai kembali pembelajaran tatap muka, membawa bekal dari rumah adalah salah satu hal yang perlu menjadi perhatian orang tua.
Virus sangat mudah menyebar dan menular lewat makanan yang sudah terkontaminasi. Oleh karena itu, ada baiknya apabila Anda selalu membekali anak makanan atau snack dari rumah.
7. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Tidak hanya makanan yang sehat, salah satu cara yang efektif cegah penularan Covid-19 adalah dengan mengkonsumsi multivitamin.
Hal ini perlu Anda lakukan sebagai upaya pencegahan dari dalam. Konsumsi makanan sehat dengan gizi berimbang dan multivitamin akan menciptakan daya tahan tubuh yang jauh lebih baik.
Sosialisasi dari Pihak Sekolah
Selain berbagai tindakan preventif di atas, sekolah pun sebaiknya memberikan imbauan yang berjalan dengan pemahaman kepada anak-anak untuk selalu taat dengan protokol kesehatan.
Ada berbagai cara yang akan membantu sosialisasi di sekolah terkait protokol kesehatan. Daripada mengancam dengan hukuman, tindakan persuasi akan jauh lebih baik. Berikut ini adalah beberapa contoh.
1. Imbauan di Kelas
Sosialisasi secara langsung selalu menjadi cara yang efektif untuk mengajak anak-anak mematuhi protokol kesehatan.
Guru yang memberikan imbauan setiap sebelum dan setelah jam pelajaran sepertinya akan memberikan efektivitas yang cukup baik. Oleh karena itu, dalam melakukan penegahan, peran aktif orang tua dan guru sangat penting.
2. Pengeras Suara
Selain untuk menyampaikan pengumuman di sekolah, pihak sekolah bisa memanfaatkannya untuk memberikan imbauan tentang protokol kesehatan.
Semua yang ada di sekolah tentunya akan dengan mudah mendengarkan pengumuman dari pengeras suara sekolah. Apabila sekolah juga memiliki fasilitas CCTV, akan lebih mudah memberikan teguran langsung.
Kami di Pelita Global memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk memaksimalkan berlakunya protokol kesehatan di sekolah.
3. Poster
Poster adalah salah satu media yang cukup efektif untuk menyebarkan imbauan dan pengumuman. Selain itu, tampilan poster cukup menarik sehingga bisa menjadi media yang efektif untuk menyebarkan pengumuman dan imbauan.
Hanya saja membuat poster yang menarik memerlukan skill dan pemahaman grafis yang cukup baik. Tidak ada salahnya sekolah membuat sayembara atau kompetisi antar siswa untuk membuat poster menarik untuk hal ini.
4. Video
Selain melalui poster, tutur kata langsung dari guru dan pengeras suara, video adalah media yang cukup efektif untuk menyampaikan imbauan protokol kesehatan.
Apalagi untuk anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, penyampaian melalui video akan jauh lebih efektif karena mudah dipahami oleh mereka.
Selain melakukan sosialisasi seperti beberapa hal di atas, penting sekali untuk tetap menjaga jarak setiap orang setidaknya 1,5 meter dan memperhatikan sirkulasi udara di ruang kelas. Akan lebih baik apabila pembelajaran berlangsung di area terbuka.
Akhir Kata
Pembelajaran secara online yang telah berlangsung hampir dua tahun ini memang adalah cara yang tepat untuk membatasi penularan virus yang mengakibatkan pandemi.
Namun pembelajaran tatap muka harus kembali dilakukan karena hal itu mempengaruhi perkembangan anak-anak. Dengan melakukan upaya pencegahan yang kami jabarkan di atas, penyebaran virus ini tentunya bisa terkendali.
Kami di Prestasi Global sangat peduli dengan pendidikan anak Indonesia yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik namun juga menjadi generasi yang mencintai agamanya.
Untuk mengantisipasi segala sesuatu yang terjadi ketika pembelajaran tatap muka kembali diadakan, kami menerapkan langkah-langkah preventif di atas dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, kami memanfaatkan berbagai media dan teknologi untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Dalam mempersiapkan sekolah tatap muka, kami sangat serius mengantisipasi dan mencegah penularan virus Corona. Oleh karena itu, Anda dan para orang tua lainnya tidak perlu cemas akan keselamatan anak Anda.
Selama kami dan Anda bahu-membahu menerapkan langkah pencegahan penularan Covid-19, pembelajaran tatap muka di sekolah akan berjalan dengan aman dan nyaman.
Baca Selengkapnya: Anak dan Remaja dengan 13 Kondisi Ini Tak Bisa Suntik Vaksin Covid-19
Upaya apa saja dalam pencegahan penularan covid-19 di lingkungan sekolah ?
- Cuci tangan pakai sabun dan membilas dengan air mengalir - Membuka ruang UKS untuk memberikan pertolongan pertama kepada warga sekolah yang sakit - Desinfektan rutin setiap ruangan di sekolah - Menggunakan masker yang benar - Memberikan pemahaman etika ketika sakit - Membawa bekal dari rumah - Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Sosialisasi sepeti apa yang harus di lakukan oleh pihak sekolah untuk pencegahan covid-19 ?
- Imbauan di kelas dalam sosialisasi secara langsung selalu menjadi cara yang efektif untuk mengajak anak-anak mematuhi protokol kesehatan - Pengeras suara, salah satu fasilitas sekolah yang lebih mudah memberikan pengumuman dalam protokol kesehatan -Poster, salah satu media yang cukup menarik sehingga menjadi media yang efektif untuk menyebarkan pengumuman dan imbauan -Video, salah satu media yang efektif dalam pencegahan covid-19
Gejala apa saja yang terdapat pada infeksi virus covid ?
Tidak hanya gejala batuk dan pilek saja yang tidak ada bedanya dengan gejala infeksi saluran pernapasan. Tetapi, ada beberapa gejala infeksi covid-19 seperti nyeri otot, pusing, lemas, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas, dan juga demam.