Ketika anak-anak atau bahkan orang dewasa merasakan gejala masuk angin seperti demam, badan pegal, perut mual, dan hidung tersumbat, kerokan seringkali dijadikan salah satu alternatif untuk meredakan gejala tersebut. Namun, sebelum Anda melakukan kerokan pada anak-anak, penting untuk memahami apakah ini aman dilakukan dan apa saja pertimbangan yang harus diperhatikan.

Apa Itu Kerokan?

Kerokan adalah metode pengobatan tradisional yang melibatkan gesekan kulit dengan benda bergerigi atau tumpul, seperti uang koin, gelas, atau batu yang sudah diolesi minyak. Tujuan dari kerokan adalah untuk meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit dan mengurangi gejala-gejala masuk angin seperti pegal-pegal dan kaku pada otot.

Kerokan telah menjadi bagian dari budaya pengobatan tradisional di berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun kerokan umumnya dianggap aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama ketika kerokan dilakukan pada anak-anak.

Sejarah Kerokan

Kerokan bukanlah praktik pengobatan yang baru. Sebenarnya, ini adalah salah satu metode pengobatan alternatif tertua yang dikenal manusia. Praktik ini memiliki akar yang dalam dalam berbagai budaya di seluruh dunia, dan namanya mungkin berbeda-beda tergantung pada daerahnya.

Tradisi Tiongkok

Di Tiongkok, kerokan dikenal sebagai “Gua Sha.” Praktik ini telah ada selama ribuan tahun dan merupakan bagian integral dari pengobatan tradisional Tiongkok. Gua Sha melibatkan penggunaan alat khusus, seringkali terbuat dari jade atau bahan lainnya, untuk menggosok kulit dengan minyak atau lotion khusus. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aliran darah, menghilangkan racun, dan meredakan berbagai masalah kesehatan.

Tradisi Jawa

Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, kerokan juga merupakan bagian penting dari pengobatan tradisional. Praktik ini dikenal sebagai “kerikan” atau “kerokan.” Biasanya, seorang praktisi akan menggunakan uang logam yang telah diberi minyak untuk menggosok kulit pasien. Selain mengobati berbagai penyakit, kerokan dianggap mampu membantu meredakan ketegangan otot dan stres.

Tradisi Mesoamerika

Di wilayah Mesoamerika, seperti Meksiko, kerokan dikenal sebagai “ventosaterapia” atau “cupping therapy.” Praktik ini melibatkan penggunaan cangkir kaca atau bambu yang dipanaskan dan ditempelkan ke kulit untuk menciptakan vakum. Ini bertujuan untuk meningkatkan peredaran darah dan meredakan berbagai penyakit dan ketidaknyamanan.

Tradisi Timur Tengah

Di beberapa negara Timur Tengah, kerokan dikenal sebagai “Hijama” atau “cupping therapy.” Praktik ini serupa dengan ventosaterapia, di mana cangkir ditempelkan ke kulit dengan tujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengeluarkan racun dari tubuh.

Teknik Kerokan

Teknik kerokan dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi lokal. Namun, ada beberapa prinsip dasar yang umumnya diterapkan dalam praktik ini. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam melakukan kerokan:

Persiapan Kulit

Sebelum melakukan kerokan, kulit area yang akan dikerok biasanya diolesi dengan minyak atau lotion. Ini membantu mengurangi gesekan yang berlebihan saat alat atau benda tumpul digunakan untuk menggosok kulit.

Penggosokan atau Penempelan

Kemudian, praktisi akan menggunakan benda tumpul, seperti uang logam, cangkir kaca, atau alat khusus lainnya, untuk menggosok atau menempelkan kulit. Proses ini dilakukan dengan lembut tetapi dengan cukup tekanan untuk merangsang aliran darah di bawah permukaan kulit.

Terbentuknya Ruam atau Bekas

Hasil dari kerokan adalah terbentuknya ruam atau bekas merah muda atau merah gelap di kulit. Ini adalah tanda bahwa darah telah ditarik ke permukaan kulit, yang merupakan salah satu tujuan utama dari praktik ini.

Efek Sementara

Ruam atau bekas yang muncul setelah kerokan umumnya akan hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada intensitas kerokan. Ini adalah efek sementara, dan kulit akan pulih dengan sendirinya.

Kerokan pada Anak, Amankah atau Hanya Mitos?

Dalam dunia kedokteran, kerokan pada anak dianggap aman jika dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan beberapa pertimbangan. Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, seorang Spesialis Penyakit Dalam, menjelaskan bahwa kerokan bisa memberikan efek sugesti nyaman pada seseorang. Namun, penting untuk memperhatikan cara melakukan kerokan pada anak-anak agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, seorang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, menjelaskan bahwa bayi dan balita sebaiknya tidak dikerok dengan gesekan terlalu kuat. Hal ini disebabkan karena kulit anak-anak, terutama bayi dan balita, masih sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi. Sebagai solusi alternatif, Prof. Didik menyarankan penggunaan irisan bawang merah ketika ingin melakukan kerokan pada anak-anak. Penggunaan bawang merah dianggap lebih aman daripada penggunaan benda keras seperti koin yang biasa digunakan dalam kerokan.

Kerokan dengan Bawang Merah untuk Anak Lebih Aman

Mengapa penggunaan bawang merah dianggap lebih aman untuk kerokan anak-anak? Prof. Didik menjelaskan bahwa kerokan dengan bawang merah dapat memberikan efek vasodilatasi, yaitu melebarkan pembuluh darah dan memberikan efek menenangkan. Hal ini menjadikan banyak orang mempercayai “khasiat” kerokan bawang merah dalam meredakan gejala masuk angin.

Namun, sebelum melakukan kerokan dengan bawang merah, pastikan untuk melakukannya dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  • Siapkan bawang merah dan iris menjadi beberapa bagian.
  • Olesi permukaan kulit anak dengan minyak kelapa atau minyak zaitun untuk mengurangi gesekan.
  • Tempatkan irisan bawang merah di atas area yang ingin dikerok.
  • Lakukan gerakan kerokan dengan lembut dan hindari tekanan yang terlalu kuat.
  • Perhatikan reaksi anak selama kerokan. Jika anak merasa tidak nyaman atau kulitnya teriritasi, hentikan proses kerokan segera.
  • Alternatif Lain untuk Mengatasi Masuk Angin pada Anak

Selain kerokan, ada beberapa cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala masuk angin pada anak-anak:

Minum Banyak Air

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masuk angin pada anak adalah dengan memastikan mereka cukup terhidrasi. Air membantu tubuh untuk menghilangkan racun dan menjaga sistem pencernaan berfungsi dengan baik. Minuman seperti air putih, teh herbal tanpa gula, atau kaldu ayam rendah garam adalah pilihan yang baik untuk membantu mengatasi masuk angin.

Anda juga dapat memberikan jus buah segar yang rendah gula, seperti jus apel atau jus lemon yang dicampur dengan air hangat. Hindari memberikan minuman berkafein atau minuman berkarbonasi kepada anak-anak karena dapat menyebabkan dehidrasi.

Konsumsi Makanan Ringan yang Tepat

Makanan ringan yang tepat dapat membantu mengatasi masuk angin pada anak Anda. Makanan berat dan berlemak dapat membuat perut anak semakin kembung dan tidak nyaman. Sebaliknya, pilihlah makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna seperti:

  • Biskuit gandum utuh
  • Yogurt rendah lemak
  • Pisang
  • Oatmeal
  • Sup sayur
  • Menghindari makanan pedas atau makanan berlemak tinggi dapat membantu mencegah gejala masuk angin semakin parah.

Pijatan Perut Ringan

Pijatan perut ringan dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kembung pada anak yang mengalami masuk angin. Anda bisa melakukan pijatan ini dengan lembut menggunakan minyak bayi atau minyak kelapa. Pijat perut anak dengan gerakan melingkar searah jarum jam, mulai dari bagian atas perut ke bawah. Ini dapat membantu merangsang pergerakan usus dan mengurangi perasaan kembung.

Pastikan untuk bertanya pada anak Anda apakah mereka merasa nyaman dengan pijatan ini, dan hentikan jika mereka merasa tidak nyaman atau sakit.

Gunakan Bantal Pemanas

Bantal pemanas adalah alternatif lain yang efektif untuk mengatasi masuk angin pada anak. Panaskan bantal pemanas sesuai petunjuk dan letakkan di atas perut anak selama beberapa menit. Ini dapat membantu meredakan perasaan kembung dan nyeri perut. Pastikan bantal pemanas tidak terlalu panas dan selalu periksa suhunya sebelum menempatkannya di perut anak.

Minum Teh Jahe atau Peppermint

Teh jahe atau peppermint dapat membantu meredakan gejala masuk angin pada anak. Jahe memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu merangsang sistem pencernaan. Peppermint juga dikenal memiliki efek menenangkan pada perut. Anda bisa memberikan teh jahe atau peppermint yang hangat kepada anak Anda untuk membantu meredakan gejala masuk angin.

Pastikan untuk menggunakan teh herbal tanpa tambahan gula atau pemanis buatan yang dapat memperburuk kondisi anak.

Menggunakan Essential Oil

Beberapa jenis minyak esensial seperti lavender, peppermint, atau rosemary dapat digunakan untuk mengatasi masuk angin pada anak. Anda dapat mencampurkan beberapa tetes minyak esensial dengan minyak pembawa seperti minyak kelapa atau minyak almond dan menggosokkannya di perut anak dengan lembut. Minyak esensial ini dapat membantu meredakan rasa sakit perut dan kembung.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua minyak esensial aman untuk anak-anak. Pastikan untuk menggunakan minyak esensial yang sesuai dengan usia anak Anda dan konsultasikan dengan seorang ahli aromaterapi jika Anda tidak yakin.

Jalani Aktivitas Ringan

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan santai atau bermain di luar dapat membantu meredakan gejala masuk angin. Gerakan-gerakan ini dapat membantu merangsang pergerakan usus dan mengurangi perasaan kembung. Namun, hindari aktivitas fisik yang terlalu berat atau mengganggu kenyamanan anak.

Pentingnya Istirahat

Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan tubuh anak Anda dari masuk angin. Pastikan mereka cukup tidur malam dan beri waktu untuk beristirahat di siang hari jika diperlukan. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh anak memperbaiki diri dan mengatasi masuk angin dengan lebih efektif.

Konsultasi dengan Dokter

Jika gejala masuk angin anak Anda tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Meskipun masuk angin biasanya bukan masalah serius, dalam beberapa kasus, gejala yang serupa dapat menjadi tanda masalah medis yang lebih serius. Dokter dapat membantu menentukan penyebab masalah tersebut dan memberikan perawatan yang sesuai.

Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan

Terlepas dari alternatif yang dapat membantu mengatasi masuk angin pada anak, pencegahan tetap menjadi langkah terbaik. Pastikan anak Anda memiliki pola makan yang sehat, cukup minum air, dan menjaga kebersihan diri mereka. Mengajari anak-anak tentang pentingnya kebersihan tangan juga dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan infeksi.

Kerokan pada anak dapat menjadi cara yang aman untuk meredakan gejala masuk angin jika dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kulit anak yang sensitif. Penggunaan bawang merah sebagai alternatif dalam kerokan dianggap lebih aman daripada penggunaan benda keras seperti koin. Namun, selalu penting untuk memantau reaksi anak selama proses kerokan.

Selain kerokan, ada berbagai cara lain yang dapat membantu mengatasi masuk angin pada anak-anak, seperti penggunaan obat penurun demam, air garam, humidifier, petroleum jelly, permen tenggorokan, mandi air hangat, dan sup ayam. Jika gejala masuk angin anak tidak membaik atau bertambah parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.