Meskipun bukan penyakit yang membahayakan, tetap saja penyakit cacar air pada anak harus segera mendapat penanganan. Sebab, penyakit ini tidak hanya merusak kulit, namun juga umumnya diikuti gejala, seperti demam, pilek, lesu, lemah, hingga mudah merasa lelah.
Gejala utama penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster ini dapat dilihat dari timbulnya ruam atau bintik-bintik merah yang muncul pada kulit. Lantas, kapan bintik-bintik merah itu mulai berisi air dan bagaimana cara penanganannya?
Fakta Tentang Cacar Air Pada Anak
Penting bagi Anda untuk mengetahui fakta tentang cacar air pada anak. Dengan begitu, Anda bisa segera melakukan penanganan sebelum virus menyebar dan menular orang-orang di sekitarnya. Berikut 7 fakta penting tentang cacar air pada anak.
1. Muncul Gelembung-Gelembung Cacar
Fakta pertama jika anak Anda terkena cacar air bisa dilihat dari timbulnya gelembung-gelembung cacar di seluruh tubuh. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pernah merilis hasil penelitiannya tentang jumlah gelembung cacar air pada anak yang bisa mencapai lebih dari 500 gelembung.
Gelembung-gelembung itu kemudian menyebar ke sekujur tubuh anak. Saat itu pula, anak akan merasakan gatal, perih, dan nyeri yang luar biasa. Penyakit cacar air ini tidak bisa dianggap remeh, terutama jika terjadi pada bayi dan anak-anak, karena bisa mengancam jiwa.
2. Muncul Gejala Sekitar 1 Minggu
Selain timbul bintik-bintik merah dan gelembung yang berisi air, cacar air juga diikuti beberapa gejala. Jika munculnya ruam di kulit disertai gejala demam, merasa lelah, dan sakit kepala. Ada kemungkinan anak terkena penyakit cacar air. Gejala ini umumnya terjadi selama 1 minggu hingga 10 hari.
3. Penyakit Yang Sangat Menular
Cacar air termasuk penyakit yang mudah sekali penularannya. Cara penularan penyakit cacar air pada anak bisa terjadi melalui percikan ludah atau melalui udara. Virus cacar air menyebar melalui udara dan menular kepada orang lain ketika penderita cacar air bernapas atau berbicara.
Selain melalui percikan ludah dan udara, penyakit cacar air pada anak juga bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita. Virus akan menular jika terjadi kontak langsung dengan kulit penderita yang dipenuhi gelembung berisi nanah. Atau, secara langsung menyentuh cairan gelembung cacar.
4. Hanya Butuh Waktu 1 Hari
Selain sangat cepat penularannya, virus cacar air memiliki masa inkubasi yang sangat cepat. CDC menunjukkan hasil penelitiannya bahwa masa inkubasi virus cacar air, yakni timbulnya ruam dan gelembung sejak terinfeksi, hanya sekitar 1 hingga 2 hari.
Sementara menurut laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), munculnya gelembung-gelembung itu menandakan anak tersebut sudah tertular cacar air sekitar 3 – 7 hari. Artinya, hanya butuh waktu sekitar 1 minggu bagi virus cacar air untuk menyebar dan berkembang biak di seluruh tubuh anak.
5. Tidak Bisa Diobati Dengan Vaksin
Jika anak diketahui sudah terinfeksi virus cacar air, cara mengatasi cacar air pada anak adalah dengan memberinya obat dengan dosis yang tepat. Namun, sayang, ketika anak sudah tertular dan virus sudah menyebar ke seluruh tubuh, pemberian vaksin sudah tidak bisa mengobati cacar air.
Pencegahan penularan melalui pemberian vaksin hanya bisa dilakukan apabila belum lewat 48 jam (2 hari) sejak anak sehat melakukan kontak dengan pasien cacar air. Namun, jika sudah lebih dari 2 hari sejak pertama kontak dengan pasien, vaksin tidak bisa menyembuhkan karena virus sudah menyebar.
6. Vaksin Jadi Obat Pencegahan Paling Efektif
Dalam dunia kedokteran, vaksin masih menjadi pilihan utama para petugas medis sebagai obat pencegahan suatu penyakit. Saat ini, vaksin tetap menjadi obat pencegahan paling efektif. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sangat merekomendasikan perlunya vaksinasi untuk mencegah anak terkena suatu penyakit, termasuk penyakit cacar air.
Pemberian vaksinasi perlu dilakukan sebelum anak terkena cacar air. Dalam beberapa kasus, pemberian vaksin bisa menimbulkan efek samping pada anak. Namun, vaksin cacar air yang diberikan pada anak-anak terbukti tidak menimbulkan efek samping sama sekali.
7. Menyerang Anak Dibawah Usia 12 Tahun
Anak-anak dibawah usia 12 tahun sangat rentan terkena cacar air. Untuk itu, sangat penting anak usia sekolah, diberi vaksinasi untuk mencegah cacar pada anak. Laporan Kids Health menunjukkan vaksin cacar air sangat efektif mencegah infeksi pada anak (99% berhasil, luar biasa!).
Lantas, kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin cacar air pada anak dilakukan? Waktu terbaiknya adalah ketika anak berusia 12 – 15 bulan (diberikan suntikan pertama). Kemudian, ketika anak berusia 4 – 6 tahun (diberi suntikan kedua). Sedangkan anak diatas 13 tahun dan belum pernah diberi vaksin wajib dapat 2 dosis vaksin.
Langkah Penanganan Cacar Air Pada Anak
Apa yang harus dilakukan oleh seorang ibu jika anaknya diketahui sudah terinfeksi virus cacar air? Tentu, seorang ibu harus melakukan langkah-langkah penanganan segera agar penyakitnya tidak bertambah parah. Berikut langkah penanganan yang bisa dilakukan.
1. Jangan Garuk Ruam Yang Muncul Pada Kulit
Mencegah anak agar tidak menggaruk ruam yang timbul pada kulit merupakan salah satu cara ampuh mengatasi cacar air pada anak. Memang tidak mudah melarang anak untuk tidak menggaruk kulit ketika sedang terkena penyakit cacar air.
Gatal-gatal yang disebabkan oleh ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh membuat anak sangat sulit menahan untuk tidak menggaruknya. Padahal, jika anak Anda dibiarkan menggaruk bintil cacar air, hal itu dapat menyebabkan bekas luka setelah cacar air sembuh.
- Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seorang ibu agar anaknya tidak tergoda menggaruk kulitnya, antara lain:
- Jangan biarkan kuku anak panjang-panjang. Segera potong jika sudah panjang.
- Jika masih bayi, pakaikan sarung tangan
- Pakaikan pakaian longgar dan lembut untuk memastikan kulit anak tetap aman (tidak tergores).
- Gunakan lotion atau krim pelembab untuk membantu mengurangi gatal-gatal pada kulit.
- Saat mandi gunakan air hangat. Kemudian, keringkan dengan handuk dan pastikan handuk tidak digosok ke kulit, cukup ditepuk perlahan sampai air di tubuh terserap handuk.
2. Berikan Obat Sakit Cacar Air
Seorang anak yang mengalami cacar air biasanya disertai gejala-gejala seperti demam tinggi atau rasa nyeri di sekujur tubuh. Untuk mengatasi demam dan nyeri, seorang ibu umumnya akan memberikan obat demam atau pereda nyeri.
Beberapa jenis obat yang sering dipakai untuk mengatasi cacar air, seperti paracetamol, acetaminophen, dan ibuprofen. Namun, alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tersebut. Tujuannya, agar pemberian obat pada anak sesuai dosis yang dianjurkan.
Untuk anak yang terkena cacar air, penggunaan obat aspirin sangat tidak dianjurkan, bahkan harus dihindari. Sebab, penggunaan aspirin pada anak bisa mempengaruhi hati dan otak, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
3. Perhatikan Asupan Makanan dan Air Putih
Cacar air memang membuat anak tersiksa. Apalagi, cacar air tidak hanya muncul di permukaan kulit, namun juga timbul di dalam mulut dan tenggorokan. Anak yang sedang menderita penyakit cacar air pastinya akan kehilangan nafsu makan.
Bintil-bintil di mulut dan tenggorokan tentu menyebabkan anak tidak nyaman makan. Selera makan pun hilang dan anak akan menolak untuk makan dan minum. Seorang ibu tentunya tidak akan membiarkan anaknya tidak mau makan karena kehilangan selera makan. Anak harus dipastikan mau menerima asupan makanan dan minum air putih yang cukup. Jika bayi yang mengalami cacar air, Anda harus memastikan bayi Anda cukup menerima asupan susu atau ASI.
Pemberian air putih bagi anak yang sedang menderita sakit cacar sangat penting. Minum air putih yang cukup tidak hanya dapat mencegah dehidrasi namun juga dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit cacar air pada anak.
Ketika sedang mengalami sakit cacar air, sebaiknya Anda tidak memberi anak makan makanan yang berasa terlalu asin, pedas, atau asam. Makanan itu justru bisa membuat mulut semakin terasa sakit. Sebaliknya, Anda perlu memberi anak makanan lembut dan dingin, misalnya sup, puding, bubur, agar-agar, atau kentang tumbuk.
4. Waktu Istirahat Yang Cukup
Memberikan waktu istirahat yang cukup juga salah satu upaya penyembuhan penyakit cacar air pada anak yang cukup efektif. Segera istirahatkan di rumah jika anak sudah mengalami gejala demam disertai timbulnya bintik-bintik merah pada kulit. Tujuannya, agar sistem kekebalan tubuh anak kembali pulih.
Selain memulihkan sistem imun, istirahat yang cukup juga bisa membantu proses regenerasi sel darah putih yang berperan sebagai “tentara” yang memberantas infeksi. Dengan meningkatnya sistem imun pada tubuh maka waktu penyembuhan cacar air pun bisa lebih cepat.
5. Cegah Penularan di Rumah
Salah satu ciri penyakit cacar air, termasuk ciri-ciri cacar air pada anak, adalah mudah sekali menular. Untuk mencegah penularan kepada orang lain, ketika anak terserang penyakit cacar air, sebaiknya Anda tidak mengajaknya ke luar rumah.
Sampai kapan anak penderita cacar air tidak boleh keluar rumah? Sampai bintik-bintik cacar air berubah bentuk menjadi koreng dan dipastikan tidak ada lagi bintik-bintik baru yang tumbuh. Proses “karantina” membutuhkan waktu minimal sekitar 1 minggu.
Anggota keluarga di rumah tentu sangat berpotensi tertular penyakit yang cepat mewabah ini. Bagi keluarga di rumah, cara pencegahan penularannya adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Ketika berinteraksi dengan anak penderita cacar air selalu gunakan masker.
- Setelah melakukan kontak agar segera mencuci tangan.
- Hindari pemakaian bersama untuk barang-barang pribadi, seperti handuk, pakaian, atau tidur sekamar.
- Pakaian bekas anak yang terkena cacar air sebaiknya dipisah saat dicuci.
- Segera bersihkan dengan cairan antiseptik, benda atau apapun yang terkena kontak langsung anak penderita cacar air.
6. Segera Periksa Dokter Jika Bertambah Parah
Jika anak menunjukkan gejala yang bertambah parah yang ditunjukkan, misalnya, dengan bintil-bintil merah yang semakin meluas ke sekujur tubuh, bahkan sampai ke organ kelamin. Atau, anak mengalami demam tinggi yang tidak berangsur turun. Maka Anda harus segera membawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk menghalangi infeksi virus cacar air pada anak, dokter biasanya akan memberikan pengobatan berupa antivirus. Jika ditemukan kasus anak penderita cacar air yang memiliki sistem imun lemah, dokter akan memberikan suntikan immunoglobulin. Suntikan itu akan memperkuat sistem imun untuk “berperang” melawan infeksi.
Ada pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Jika demikian, obat cacar air paling ampuh adalah selalu menjaga daya tahan tubuh agar tubuh tidak mudah terserang penyakit, termasuk penyakit cacar air. Namun, jika penyakit ini sudah menyerang anak Anda, segera lakukan upaya penyembuhan.
Baca Juga : 5 Langkah Merawat Anak yang Terkena Campak
Sebutkan 7 Fakta Tentang Cacar Air Pada Anak!
7 Fakta Tentang Cacar Air Pada Anak 1. Muncul Gelembung-Gelembung Cacar 2. Muncul Gejala Sekitar 1 Minggu 3. Penyakit Yang Sangat Menular 4. Hanya Butuh Waktu 1 Hari 5. Tidak Bisa Diobati Dengan Vaksin 6. Vaksin Jadi Obat Pencegahan Paling Efektif 7. Menyerang Anak Dibawah Usia 12 Tahun
Sebutkan Langkah Penanganan Cacar Air Pada Anak!
1. Jangan Garuk Ruam Yang Muncul Pada Kulit 2. Berikan Obat Sakit Cacar Air 3. Perhatikan Asupan Makanan dan Air Putih 4. Waktu Istirahat Yang Cukup 5. Cegah Penularan di Rumah 6. Segera Periksa Dokter Jika Bertambah Parah
Sebutkan cara pencegahan penularannya!
● Ketika berinteraksi dengan anak penderita cacar air selalu gunakan masker. ● Setelah melakukan kontak agar segera mencuci tangan. ● Hindari pemakaian bersama untuk barang-barang pribadi, seperti handuk, pakaian, atau tidur sekamar. ● Pakaian bekas anak yang terkena cacar air sebaiknya dipisah saat dicuci. ● Segera bersihkan dengan cairan antiseptik, benda atau apapun yang terkena kontak langsung anak penderita cacar air.