Jupiter dikenal sebagai planet terbesar di muka bumi ini. Ukurannya saja seribu kali ukuran bumi. Sebagai planet terbesar Jupiter memiliki beberapa keunikan tersendiri. Berikut 5 fakta menarik planet Jupiter di bawah ini.
Fakta Pertama: Jupiter Adalah Planet Terbesar di Tata Surya
Planet Jupiter diketahui sebagai planet terbesar di tata surya kita. Jupiter adalah raksasa gas yang sangat besar yang massanya dua setengah kali jumlah massa semua planet di tata surya.
Saking besarnya gas yang membentuk Jupiter, planet ini juga sering disebut Planet Jovian bersama dengan tiga raksasa gas lain yaitu planet Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Sebagai salah satu raksasa gas, diketahui bahwa unsur pembentuk planet Jupiter adalah Hidrogen, Helium, Metana, dan Amonia.
Jupiter merupakan planet kelima terdekat dari matahari setelah planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak dari Jupiter ke matahari adalah 778.55 juta km. Jarak ini sangat jauh jika dibandingkan dengan jarak planet Merkurius ke matahari yang hanya 57 juta km.
Nama Jupiter diambil dari nama salah satu Dewa Romawi, Jupiter atau Jove, yang berarti Bapa Langit atau Bapak para Dewa. Planet ini memiliki simbol petir dari huruf hieroglyph (huruf Romawi kuno) yang melambangkan burung Elang (Jove’s bird).
Ciri-ciri planet Jupiter yang paling kentara adalah ukurannya yang sangat besar dengan diameter sekitar 143.000 km. Planet ini memiliki atmosfer berlapis yang dibatasi oleh perbedaan kerapatan tiap atmosfernya.
Hal inilah yang menyebabkan Jupiter terlihat memiliki warna berlapis-lapis dengan dominasi warna orange dan putih.
Jika dilihat dengan seksama, akan terlihat ciri khas planet Jupiter yaitu bintik besar pada permukaannya yang disebut the Great Red Spot atau Bintik Merah Raksasa. Bintik ini merupakan daerah pusaran badai. Badai atau tornado ini diketahui telah berlangsung terus menerus selama sekitar 300 tahun.
Fakta Kedua: Jupiter Adalah Planet Dengan Satelit Alami Terbanyak
Ciri lain dari Jupiter adalah banyaknya jumlah satelit yang dimilikinya. Menurut data yang diambil tahun 2016, planet ini memiliki 67 satelit. Fakta ini menjadikan planet Jupiter sebagai planet dengan jumlah satelit terbanyak.
Satelit-satelit Jupiter dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Satelit Reguler dan Satelit Ireguler.
– Satelit Reguler
Satelit dalam kelompok ini memiliki bentuk yang hampir bulat dan orbit prograde dengan inklinasi yang kecil. Hal ini membuat satelit yang berada di kelompok reguler berada lebih dekat ke planet Jupiter dibanding satelit di grup ireguler.
Kelompok reguler ini kemudian dibagi menjadi 2 subunit yaitu Satelit Dalam dan Satelit Galileo.
– Satelit Dalam
Satelit Dalam atau Kelompok Amalthea adalah sub unit dari kelompok Satelit Reguler. Satelit yang berada di sub unit ini adalah satelit Metis, satelit Adrastea, satelit Amalthea, dan satelit Thebe.
Satelit Metis memiliki radius rata-rata 21.5 km. Radius rata-rata satelit Adrastea adalah 8.2 km dan satelit Amalthea 83.5 km. Sedangkan radius rata-rata satelit Thebe adalah 49.3 km.
Satelit yang berada dalam sub unit ini memiliki ciri khas jarak yang sangat dekat dengan planet Jupiter. Saking dekatnya, dua dari satelit yang tergabung dalam sub unit ini dapat mengorbit Jupiter dalam kurun waktu kurang dari 1 hari.
Hasil dari pengamatan menunjukkan bahwa ada kemungkinan satelit-satelit ini tidak dari awal berada pada orbit mereka yang sekarang. Sebagai contoh adalah Satelit Amalthea yang dipercaya tidak terbentuk pada orbitnya saat ini.
Satelit Amalthea dipercaya terbentuk di tempat yang jauh dari Jupiter atau benda langit tata surya yang terperangkap gravitasi Jupiter. Satelit-satelit ini memiliki fungsi untuk mengisi ulang dan mempertahankan pasokan materi dalam sistem cincin Jupiter. Satelit Metis dan Satelit Adrastea mengisi materi cincin utama Jupiter.
Sedangkan Satelit Amalthea dan Thebe mengisi materi cincin bagian luar Jupiter yang berada dekat mereka. Dalam menjalankan fungsi tersebut, empat satelit ini dibantu oleh satelit-satelit minor yang belum ditemukan.
– Satelit Galileo
Satelit Galileo atau Kelompok Utama terdiri dari Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Satelit-satelit dalam kelompok ini merupakan satelit terbesar yang dimiliki oleh Jupiter. Satelit-satelit ini ditemukan oleh Galileo Galilei dan Simon Marius secara terpisah pada tahun 1610.
Para peneliti tersebut menemukan bahwa objek-objek tersebut mengitari benda langit lain selain Matahari dan Bumi. Penemuan tersebut membuat satelit yang tergabung dalam kelompok ini menjadi benda langit pertama yang diketahui mengelilingi objek langit lain selain Matahari dan Bumi.
Ukuran dari satelit yang berada di grup ini sangat besar. Satelit-satelit ini termasuk objek terbesar di tata surya diluar Matahari dan planet-planet. Bahkan satelit Ganymede memiliki diameter yang lebih besar dari planet Merkurius.
Satelit-satelit ini terbentuk dari akresi lambat dalam sub nebula Jupiter dengan kecepatan lambat. Pembentukan ini melibatkan cakram gas dan debu yang berada di sekitar Jupiter setelah pembentukannya. Ada dugaan bahwa satelit-satelit tersebut memiliki lautan bawah tanah.
– Satelit Ireguler
Berbeda dari satelit-satelit reguler, satelit kelompok ini memiliki orbit yang berada jauh dari Jupiter. Satelit-satelit yang berada pada kelompok ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan berbentuk lebih eksentrik (bukan bulat). Dengan alasan inilah kelompok satelit ini disebut Satelit Ireguler.
Banyak dari satelit-satelit ini yang dipercaya terbentuk karena adanya tumbukan. Tumbukan yang dimaksud disini adalah tabrakan yang terjadi antara objek induk yang lebih besar dan meteorit. Tumbukan atau tabrakan ini menghasilkan objek yang lebih kecil dan tertangkap gravitasi Jupiter.
Ada dua kelompok identifikasi dalam kelompok satelit Ireguler ini yaitu Satelit Prograde dan Satelit Retrograde.
– Satelit Prograde
Satelit Prograde adalah satelit-satelit yang berputar ke arah rotasi objek induknya. Contoh dari satelit prograde adalah satelit Bumi, Bulan.
Kelompok Satelit Prograde Jupiter terdiri dari beberapa kelompok yang lebih kecil yaitu Themisto, Himalia, Carpo, dan Vale Tudo. Kelompok kecil pertama, Themisto, merupakan kelompok satelit ireguler yang berada di bagian terdalam.
Himalia merupakan kelompok satelit yang tersebar pada sumbu semi mayor. Satelit-satelit pada kelompok ini diduga adalah sisa-sisa dari pecahnya asteroid di sabuk asteroid.
Carpo merupakan kelompok satelit prograde yang tidak dikenal. Kelompok ini memiliki inklinasi tertinggi dibandingkan semua satelit prograde.
Vale Tudo adalah kelompok satelit terluar dibandingkan satelit prograde yang lain. Meski memiliki orbit prograde, satelit pada kelompok ini juga melewati orbit dari satelit retrograde. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya tabrakan antar satelit prograde dan retrograde.
– Satelit Retrograde
Satelit Retrograde adalah satelit-satelit yang berputar berlawanan arah dari rotasi objek induknya. Kelompok satelit retrograde terdiri dari beberapa kelompok lebih kecil sesuai identifikasinya yang berbeda. kelompok satelit tersebut adalah Kelompok Carme, Kelompok Ananke, dan Kelompok Pasiphae.
Satelit pada kelompok Carme memiliki ciri khas warnanya yang merah terang dan bersifat homogen. Satelit-satelit ini diduga berasal dari Asteroid Troya Jupiter.
Satelit pada kelompok Ananke tersebar pada sebaran yang lebih luas dibanding sebaran satelit pada kelompok Carme. Satelit-satelit ini diduga terbentuk dari pecahan asteroid yang kemudian ditangkap gravitasi jupiter. Sebagian besar warna satelit pada kelompok ini adalah abu-abu.
Satelit pada kelompok Pasiphae terlihat lebih bervariasi dibandingkan kelompok satelit retrograde lain. Hal ini dikarenakan warna pada satelit-satelit tersebut yang lebih beragam, dari merah ke abu-abu.
Ada dugaan satelit di kelompok ini adalah hasil dari beberapa tabrakan yang akhirnya terjebak dalam resonansi sekuler Jupiter.
Fakta Ketiga: Jupiter Bisa Dilihat Tanpa Bantuan Alat
Karena ukurannya yang besar, Jupiter dapat ditemukan dengan mudah di langit pada malam hari. Hal ini juga disebabkan karena letaknya di magnitude -2.94. Pada malam hari, planet Jupiter akan menjadi objek ketiga paling terang setelah bulan dan Venus. Planet ini akan berwarna putih atau kuning terang.
Sayangnya, planet ini tidak dapat dilihat setiap hari. Ada waktu-waktu tertentu dimana planet ini akan terlihat di langit seperti pada bulan Juli 2020 ini.
Fakta keempat: Jupiter Dikelilingi Oleh Cincin
Planet Jupiter memiliki cincin tipis yang disebut Cincin Jupiter atau Cincin Jove. Cincin ini terdiri dari tiga bagian. Tiga bagian tersebut adalah Cincin Halo, Cincin Utama, dan Cincin Gossamer yang terbentuk dari debu.
Peneliti yang pertama mengamati cincin ini adalah Voyager 1 pada tahun 1979. Cincin ini kemudian menjadi cincin ketiga di tata surya yang ditemukan setelah cincin Saturnus dan cincin Uranus. Pada tahun 90-an, pengorbit Galileo Galilei mengamati cincin Jupiter ini secara menyeluruh.
Fakta Kelima: Terdapat Aurora di Jupiter
Fakta menarik kelima ini adalah fakta adanya aurora di Planet Jupiter. Aurora ini pertama kali diketahui keberadaannya pada tahun 2011. Meski aurora tidak muncul terus menerus di planet itu, hal ini masih menjadi bahasan menarik bagi peneliti.
Diketahui ukuran aurora di Jupiter 1.000x lebih besar dari aurora yang ada di Bumi. Bahkan uniknya, terdapat dua aurora di Jupiter.
Aurora di Jupiter terdapat pada kutub utara dan kutub selatan planet tersebut. Penampakan aurora di planet ini pernah ditangkap oleh ultraviolet sensing tool Hubble. Dari foto tersebut, terlihat warna aurora di planet Jupiter terdiri dari dua warna dominan yaitu magenta dan putih.
Setelah diamati dalam waktu yang lama, aurora di planet Jupiter diketahui memiliki arus listrik bertekanan tinggi. Aliran listrik tersebut diketahui dapat mencapai 400.000 volt. Karena tingginya tegangan listrik pada aurora di Jupiter, aurora itu terlihat berpendar sangat terang dan menyelimuti permukaan Jupiter.
Diduga aurora di planet ini terbentuk dari adanya badai matahari di planet tersebut. Aurora tersebut hadir dari pergesekan konstan antara angin matahari dan magnetosfer. belum diketahui dampak atau efek yang dimiliki kedua aurora tersebut pada planet Jupiter.
Di atas adalah pembahasan mengenai beberapa fakta menarik Planet jupiter. Ada banyak hal yang belum dikupas karena Jupiter masih diliputi banyak misteri. Semoga perkembangan teknologi dan kualitas sumber daya manusia dapat mengungkap lebih banyak misteri dan dapat bermanfaat bagi peradaban manusia.
Mengapa Jupiter Dapat Dilihat Dengan Mata Telanjang ?
Karena ukurannya yang besar, Jupiter dapat ditemukan dengan mudah di langit pada malam hari. Hal ini juga disebabkan karena letaknya di magnitude -2.94. Pada malam hari, planet Jupiter akan menjadi objek ketiga paling terang setelah bulan dan Venus. Planet ini akan berwarna putih atau kuning terang. Sayangnya, planet ini tidak dapat dilihat setiap hari. Ada waktu-waktu tertentu dimana planet ini akan terlihat di langit seperti pada bulan Juli 2020 ini.
Berapakah Jumlah Satelit Yang Dimiliki Planet Jupiter ?
Menurut data yang diambil tahun 2016, planet ini memiliki 67 satelit. Fakta ini menjadikan planet Jupiter sebagai planet dengan jumlah satelit terbanyak.
Apakah Satelit Terbesar Planet Jupiter ?
Satelit Galileo atau Kelompok Utama terdiri dari Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Satelit-satelit dalam kelompok ini merupakan satelit terbesar yang dimiliki oleh Jupiter. Satelit-satelit ini ditemukan oleh Galileo Galilei dan Simon Marius secara terpisah pada tahun 1610. Para peneliti tersebut menemukan bahwa objek-objek tersebut mengitari benda langit lain selain Matahari dan Bumi. Penemuan tersebut membuat satelit yang tergabung dalam kelompok ini menjadi benda langit pertama yang diketahui mengelilingi objek langit lain selain Matahari dan Bumi. Ukuran dari satelit yang berada di grup ini sangat besar. Satelit-satelit ini termasuk objek terbesar di tata surya diluar Matahari dan planet-planet. Bahkan satelit Ganymede memiliki diameter yang lebih besar dari planet Merkurius. Satelit-satelit ini terbentuk dari akresi lambat dalam sub nebula Jupiter dengan kecepatan lambat. Pembentukan ini melibatkan cakram gas dan debu yang berada di sekitar Jupiter setelah pembentukannya. Ada dugaan bahwa satelit-satelit tersebut memiliki lautan bawah tanah.