Saat si kecil mulai bisa aktif bicara orang tua pastinya akan senang dengan perkembangan normal dari anaknya. Namun terkadang saking aktifnya anak berbicara, anak punya kebiasaan kurang baik yaitu suka menyela pembicaraan. Agar kebiasaan ini hilang, Anda harus mengajarkan etika percakapan untuk anak.
Apa pentingnya mengajarkan etika percakapan? Apa saja etika percakapan yang dimaksud? Dan bagaimana tips untuk mengajarkannya pada anak? Semua jawaban atas pertanyaan tersebut bisa Anda temukan dengan menyimak ulasan selengkapnya hanya di halaman ini.
Mengapa Anak Suka Menyela Pembicaraan?
Photo by Keren Fedida on Unsplash
Suka menyela pembicaraan merupakan salah satu pelanggaran etika percakapan. Umumnya anak-anak suka sekali memotong pembicaraan ketika orangtuanya sedang berbicara. Apa sebenarnya yang mendorong si anak berperilaku seperti itu? Ternyata ada beberapa alasan yaitu:
- Anak merasa bosan karena tidak terlibat dalam pembicaraan antara orang dewasa. Alhasil, anak mencari perhatian dengan menyela pembicaraan dan mengganggu fokus Anda.
- Saat anak memikirkan sesuatu dia tidak akan bisa menunggu untuk mengungkapkannya pada Anda. Beberapa anak merasa tidak pernah diberikan kesempatan berbicara sehingga anak akan menyela pembicaraan agar Anda mendengarkannya.
- Alasan yang paling umum yang mendasari perilaku ini, anak tidak mengetahui bahwa menyela pembicaraan orang lain adalah tindakan yang tidak benar. Untuk itu, Anda sebagai orangtua perlu memberikan pemahaman pada anak betapa tidak bagusnya memotong pembicaraan orang lain.
Apa Saja Pentingnya Mengajarkan Etika Percakapan Anak?
Etika percakapan yang berkaitan dengan kesopanan saat berbicara ini harus anak pahami dan terapkan sejak usia dini. Pelajaran mengenai etika bermula dari rumah. Orangtua memiliki andil penting untuk mengajarkan etika percakapan yang baik.
Etika percakapan dan berbagai nilai moral seperti saling menghormati, menghargai, menjaga sopan santun, dan nilai moral lainnya akan berperan dalam membentuk karakter anak.
Pendidikan karakter sejak usia dini sangat penting untuk Anda ajarkan agar anak menjadi orang yang berkarakter baik saat dewasa nantinya. Pengajaran etika akan menjadi penentu sikap anak saat dewasa pada Anda sebagai Orang tua dan saat berada di lingkungan masyarakat.
Begitu pula dengan etika percakapan, saat anak terbiasa menyela pembicaraan sejak kecil maka hingga dewasa kebiasaan ini akan terbawa. Hal ini karena sejak kecil anak menganggap perbuatan menyela pembicaraan merupakan perbuatan yang benar dan bisa anak lakukan.
Seperti Apa Etika Percakapan Untuk Anak?
Terdapat beberapa etika percakapan atau etika berbicara dengan orang lain yang harus Anda ajarkan sebagai Orangtua yang menginginkan anak memiliki kepribadian yang baik. Berikut daftarnya:
1. Fokus Mendengarkan Saat Orang Lain Berbicara
Saat bercakap-cakap, Anda tentunya harus mendengarkan dan menyimak lawan bicara Anda. Ini adalah bagian dari etika percakapan. Anda bisa mengajarkannya pada si kecil dengan memberi contoh. Saat si kecil berbicara, Anda perlu mendengarkan dan fokus pada apa yang dikatakan si kecil.
Anda bisa mengekspresikan fokus Anda dengan menganggukkan kepala. Selain itu, bisa juga dengan membuat beberapa perubahan gestur tubuh sesuai cerita si kecil.
Seperti saat orang terkejut, bingung, senang, dan lain sebagainya. Dengan begitu, anak akan mengerti bahwa penting untuk mendengarkan saat orang lain berbicara.
2. Tidak Menyela Pembicaraan
Etika percakapan yang juga sangat penting untuk Anda ajarkan yaitu tidak menyela pembicaraan atau memotong pembicaraan. Anak-anak memang selalu ingin mengutarakan sesegera mungkin hal-hal yang mereka ingin ketahui atau ceritakan.
Saat Anda tidak mendengarkannya, anak terkadang berteriak dan membesarkan suaranya agar bisa terdengar oleh Anda yang sedang berbicara padanya atau dengan orang lain.
Tentu saja sikap anak ini kurang sopan. Olehnya itu, ajarkan anak tidak memotong pembicaraan ketika orang tua berbicara dengannya atau dengan orang lain.
Ketika si kecil memotong pembicaraan dan tidak memberi Anda kesempatan berbicara, Anda harus segera mengangkat tangan dan memberi simbol untuk berhenti bicara.
Jika Anda sering mengulangi tindakan tersebut, lambat laun anak akan paham bahwa menyela pembicaraan itu perilaku yang kurang baik.
3. Menjaga Kesopanan Saat Berbicara
Etika percakapan lainnya yang mesti Anda ajarkan yaitu senantiasa menjaga kesopanan saat berbicara. Kesopanan disini terkait dengan sikap atau gestur tubuh saat berbicara dengan orang lain.
Misalnya saja, tidak bertolak pinggang, menunjuk-nunjuk wajah lawan bicara, melipat tangan di dada, atau memasukkan kedua tangan dalam saku celana.
Berikan pengertian pada si kecil bahwa tindakan tersebut akan memberi kesan kasar, marah, sombong, dan tidak sopan. Berikan contoh sikap tubuh yang baik saat berbicara dengan orang lain.
4. Menggunakan Kata-Kata yang Mudah Orang Lain Pahami
Memakai kata-kata yang mudah orang lain pahami juga jadi salah satu etika percakapan. Ajarkan anak Anda untuk menggunakan kata-kata yang baik atau sopan serta yang bisa lawan bicara pahami.
Terkadang anak kecil masih memiliki kosakata yang minim. Sehingga sebagai Orang tua, Anda perlu memilihkan dan menuntunnya untuk memilih kata-kata yang baik.
Saat Anda melakukan hal tersebut anak tidak hanya sopan saat berbicara tapi juga keterampilan komunikasinya akan berkembang dengan baik. Saat terbiasa menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah untuk orang lain pahami maka anak akan terbiasa berbicara secara jelas dan terstruktur.
5. Berpikir Sebelum Berbicara
Sejak dini Anda pastinya sudah mengajarkan anak untuk selalu berkata jujur dan selalu mengungkap hal-hal yang anak pikirkan dan rasakan. Selain mengajarkan hal-hal tersebut, Anda juga perlu mengajarkan anak untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
Beri pengertian pada anak bahwa jika sekiranya apa yang ingin si kecil bicarakan akan menyakiti perasaan lawan bicaranya atau orang lain yang mendengarkannya maka sebaiknya tidak perlu dikatakan.
Anda bisa menceritakan atau mengambil sebuah contoh. Misalnya, ketika ada temannya yang sangat gemuk, si kecil tidak boleh berteriak dan mengutarakan isi pikirannya dengan suara lantang yang mengatakan bahwa “si x gemuk sekali”.
Anda harus memberi pengertian pada si kecil, walaupun dia ingin mengatakan hal yang sebenarnya dia harus menahan diri dan tidak mengungkapkan isi pikirannya yang bisa membuat orang lain malu atau marah.
Saat anak terbiasa berpikir sebelum berbicara maka perilaku baik ini akan membuat anak lebih peka terhadap lingkungannya dan tau memposisikan diri di mana pun dia berada.
Tips Mengajarkan Etika Percakapan Pada Anak
Photo by Jerry Wang on Unsplash
Mengajarkan etika percakapan bukanlah proses yang instan. Anda membutuhkan effort lebih sebagai orangtua dalam membiasakan anak menerapkan etika percakapan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan pada si buah hati.
1. Jadilah Orangtua yang Bisa Memberi Contoh
Anak-anak merupakan peniru terbaik. Apa yang orangtuanya lakukan akan dengan mudah ditiru oleh anaknya. Jadi, jika Anda ingin mengajarkan etika percakapan mulailah dengan memberikan contoh. Saat Anda berbicara dengan orang lain dan anak Anda menyaksikannya.
Cobalah beri contoh dengan menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara, bicara dengan menggunakan kata-kata yang baik, serta sikap tubuh yang mencerminkan bahwa Anda menghargai lawan bicara Anda. Dengan melakukan hal demikian, anak akan paham mengenai cara berbicara yang baik dengan orang lain.
2. Memanfaatkan Media Buku atau Permainan
Tips agar anak tidak menyela pembicaraan, contoh yang baik juga bisa datang dari media seperti buku. Pilihlah buku yang tokoh-tokoh dalam ceritanya memiliki karakter yang mementingkan kesopanan saat berbicara pada orang lain atau orang yang lebih tua.
Anda bisa menceritakan isi buku tersebut sambil menambahkan penjelasan terkait mengapa setiap orang perlu menjaga etika percakapan. Selain buku, Anda juga bisa menggunakan media permainan. Anda bisa memilih permainan yang mengutamakan kesabaran.
Contoh, permainan lempar-tangkap bola yang mengharuskan si kecil menunggu giliran dan menangkap bola sesuai instruksi.
3. Tekankan Kenapa Anak Harus Mementingkan Etika Percakapan
Agar anak sadar mengenai pentingnya etika percakapan, anak harus tau alasan kenapa dia harus bersikap demikian. Beri pengertian pada anak bahwa menyela pembicaraan akan melukai perasaan orang lain dan berarti anak tidak menghormati orang tersebut.
Jelaskan pula konsekuensinya bahwa ketika anak terus menyela pembicaraan orang lain, orang tersebut akan pergi menjauh dan tidak suka mengobrol dengannya.
Pahamkan bahwa kalau semua orang pergi dari dia maka dia tidak akan punya teman dan akan selalu kesepian. Saat anak sudah tau alasan serta konsekuensi dari melanggar etika percakapan maka lambat laun anak akan menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Jangan Beri Respon Pada Anak Ketika Menyela Pembicaraan
Jika Anda selalu membiarkan anak menginterupsi Anda dan meladeni serta memberi perhatian pada anak yang menyela. Anda secara tidak langsung menegaskan bahwa memotong pembicaraan itu boleh-boleh saja untuk anak lakukan.
Sebaiknya Anda tidak harus merespon atau meladeni si anak saat menyela pembicaraan. Dengan begitu, Anda menunjukkan bahwa memotong pembicaraan tidak akan berhasil untuk mencari perhatian.
Setelah Anda selesai bicara barulah berikan pengingat lembut seperti, “Kamu mengganggu percakapan jika demikian dan itu tidak sopan. Mama akan menjawab pertanyaanmu sebentar lagi saat tiba giliranmu bicara.”
5. Beri Pujian Anak Anda
Penting untuk mengapresiasi dengan memberi pujian ketika anak berperilaku baik. Termasuk ketika dia tidak lagi menyela pembicaraan dan mau bersabar hingga Anda mempersilakannya berbicara. Pujian bisa berupa ucapan terima kasih karena sudah sopan dan menghormati orang lain berbicara.
Bisa juga dengan memberi pujian betapa perilaku yang baru saja si kecil tunjukkan sangatlah bagus dan memintanya untuk seterusnya bersikap demikian. Jika anak sudah terbiasa dan tidak pernah lagi menyela pembicaraan, Anda bisa memberikan pujian plus hadiah kejutan yang anak Anda sukai.
Apresiasi dari Anda sebagai orang tua akan menjadi pendorong atau motivasi bagi anak untuk selalu berperilaku yang baik setiap saat.
Sekarang Anda sudah tahu pentingnya etika percakapan untuk anak dan cara menanamkannya pada anak sejak usia dini. Kami di Prestasi Global selain menambah ilmu pengetahuan anak, Kami juga membantu para orang tua untuk menanamkan etika percakapan.
Baca Juga: 9 Cara Agar Anak Memiliki Sopan Santun dan Etika yang Baik
Suka menyela pembicaraan merupakan salah satu pelanggaran etika percakapan. Umumnya anak-anak suka sekali memotong pembicaraan ketika orangtuanya sedang berbicara. Beberapa alasan yaitu anak merasa bosan karena tidak terlibat dalam pembicaraan antara orang dewasa. Alhasil, anak mencari perhatian dengan menyela pembicaraan dan mengganggu fokus Anda. Lalu, saat anak memikirkan sesuatu dia tidak akan bisa menunggu untuk mengungkapkannya pada Anda. Beberapa anak merasa tidak pernah diberikan kesempatan berbicara sehingga anak akan menyela pembicaraan agar Anda mendengarkannya.
Etika percakapan yang berkaitan dengan kesopanan saat berbicara ini harus anak pahami dan terapkan sejak usia dini. Pelajaran mengenai etika bermula dari rumah. Orangtua memiliki andil penting untuk mengajarkan etika percakapan yang baik. Etika percakapan dan berbagai nilai moral seperti saling menghormati, menghargai, menjaga sopan santun, dan nilai moral lainnya akan berperan dalam membentuk karakter anak.
Mengajarkan etika percakapan bukanlah proses yang instan. Anda membutuhkan effort lebih sebagai orangtua dalam membiasakan anak menerapkan etika percakapan. Beberapa tips yang bisa Anda terapkan pada si buah hati adalah jadilah orangtua yang bisa memberi contoh, memanfaatkan media buku atau permainan, tekankan kenapa anak harus mementingkan etika percakapan, jangan beri respon pada anak ketika menyela pembicaraan, beri pujian anak Anda. Apa alasan seorang anak suka menyela pembicaraan?
Jelaskan pentingnya mengajarkan etika percakapan pada anak?
Jelaskan tips mengajarkan etika percakapan terhadap anak?