Anak Saleh, Dambaan Tiap Orangtua
“Aku sangat menginginkan anak yang saleh, adakah tips atau doa agar anak menjadi saleh?” Demi mendapatkan anak yang saleh, tidak jarang orang tua berani menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk memberi pendidikan terbaik. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن “Tidak ada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679).
Namun kita pun tidak bisa hanya menggantungkan diri pada sarana pendidikan semata tanpa berdoa.
Yang Sering Terlupakan: Berdoa kepada Pendidik Terbaik.
Namun, pendidikan yang baik saja tidaklah cukup. Selain mendidik dan menyediakan fasilitas pendidikan, orang tua pun harus senantiasa berdoa kepada Allah, Rabb (yang di antara makna “Rabb” adalah pengatur, pemelihara, pendidik) seluruh alam semesta. Selain tarbiyah (pendidikan) formal dan non-formal, kita pun harus meminta agar Allah menjaga, memelihara, mendidik, dan menumbuhkan anak kita dengan sebaik-baiknya dalam lindungan-Nya.
Kedudukan Doa yang Sangat Agung
Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
الدعاء هو العبادة
“doa adalah sesuatu yang sangat mendasar dalam ibadah” [HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan selainnya, dishahihkan oleh Al-Albani].
Yakni, begitu besar-lah kedudukan doa sebagai sebuah ibadah. Bahkan, di setiap ibadah terdapat unsur doa (permohonan kepada Allah dan kerendahan diri di hadapan-Nya). Maka, hendaknya para orang tua tidak hanya menyandarkan diri dan merasa tenang dengan pendidikan yang telah ia berikan pada anaknya. Yang tidak kalah penting, adalah orang tua harus senantiasa memohon kepada Allah, Pendidik yang terbaik, agar menjadikan anaknya saleh.
Tentunya kita familiar dengan kisah dari anak Nabi Ya’qub, salah seorang Nabi yang agung. Anak Nabi Ya’qub, yakni Nabi Yusuf ‘Alaihissalam, terpisah dari orang tua dan saudaranya sejak kecil dan hidup di tengah-tengah daerah yang asing. Namun di tengah keterasingan dan cobaan-cobaan yang begitu dahsyat (termasuk godaan dari istri Al-Aziz penguasa Mesir saat itu), beliau tumbuh dengan baik di bawah penjagaan Allah hingga menjadi seorang Nabi dan pembesar di Mesir. Di tengah zaman yang penuh gempuran cobaan ini, para orang tua harus terus berdoa kepada Allah agar menjaga dan melindungi anak-anaknya. doa agar anak saleh adalah perisai bagi keluarga Muslim dari beragam fitnah (cobaan).
Doa Orang Tua Itu Mustajab
Orang tua pun hendaknya tidak meninggalkan doa yang baik untuk anaknya, karena doa untuk anak dari orang tua termasuk doa yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yakni doa orang tua, doa orang yang bepergian, (safar) serta doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadis ini hasan). Selain semangat mendoakan doa-doa yang baik, orang tua pun harus menjaga diri agar tidak mendoakan anaknya dengan doa-doa yang buruk.
Doa-Doa Terbaik
Lalu apa saja kumpulan doa untuk anak yang bisa ayah dan ibu utarakan demi kebaikan anak-anak? Berikut beberapa doa untuk anak saleh terbaik yang bersumber dari Al-Qur’an serta hadits-hadits yang shahih:
1. Doa Nabi Ibrahim
Di antara doa-doa yang paling baik adalah doa yang para Nabi ‘Alaihimushshalatu Wassalam contohkan. Diceritakan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Ibrahim, bapak para Nabi, berdoa:
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaaffaat: 100)
Imam Asy Syaukani rahimahullah mengutip pendapat para pakar tafsir bahwa makna doa ini adalah, “Ya Rabb, anugerahkanlah padaku anak yang saleh yang termasuk jajaran orang-orang yang saleh, yang bisa semakin menolongku taat pada-Mu”. Jadi selain saleh, anak tersebut pun membantu orang tuanya agar semakin taat kepada Allah.
2. Doa Nabi Zakariya
Nabi Zakariya ‘alaihissalam berdoa,
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa] [QS. Ali Imron: 38].
Seorang pakar tafsir, Ibnu Katsir rahimahullah, menyebutkan bahwa makna ayat ini adalah “Ya Rabb anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang saleh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54)
3. Doa ‘Ibadurrahman
‘Ibadurrahman (hamba-hamba Allah) berdoa:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)
4. Doa Orang yang Telah Menginjak Umur 40 Tahun
Hendaknya orang yang telah menginjak umur ini berdoa:
Seseorang yang telah dewasa dan menginjak usia 40 tahun memohon pada Allah,
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Robbi awzi’nii an asy-kuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘ala walidayya wa an a’mala shoolihan tardhooh, wa ash-lihlii fii dzurriyatii, inni tubtu ilaika wa inni minal muslimiin” [Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri] [QS. Al Ahqof: 15].
5. Doa Memohon Perlindungan bagi Anak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan kedua cucu beliau, Hasan dan Husain, dengan doa di hadits berikut:
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الحَسَنَ وَالحُسَيْنَ، وَيَقُولُ: إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan doa perlindungan kepada Hasan dan Husain. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya bapak kalian berdua (yakni Nabi Ibrahim) biasa memberikan doa perlindungan kepada anaknya, Ismail dan Ishaq dengan berdoa, ‘Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua gangguan setan, binatang yang mengganggu, dan pandangan mata yang jahat.’” (teks doa: a’uudzu bikaalimaatillaahi at-taammaati min kulli syaithoonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin) (HR. Bukhari no. 3371)
6. Doa Menjauhkan Anak dari Zina dan Perbuatan yang Nista
Pergaulan bebas dan segala turunannya adalah momok yang mengerikan bagi ayah dan bunda di zaman modern ini. Adakah doa agar Allah menjaga anak kita dari hal-hal tersebut: Suatu ketika, seorang pemuda mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan meminta izin kepada beliau untuk berzina. Rasulullah kemudian menasihati pemuda tersebut dengan nasihat yang dalam, kemudian meletakkan tangan beliau di dada pemuda itu dan berdoa:
«اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ»
‘Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, serta jagalah kemaluannya. (HR. Ahmad dalam musnad-nya) Hingga pemuda tersebut pun tidak lagi menoleh pada perkara-perkara keji. Maka hendaknya para orang tua mempraktikkan yang telah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lakukan ini pada anak-anaknya.
7. Doa yang Hendaknya Kita Rutinkan Tiap Pagi dan Petang
Sebagai hamba yang lemah, kita senantiasa diliputi beragam masalah di keseharian kita. Salah satu kekhawatiran utama orang tua adalah mengenai anak-anaknya. Rasulullah mengajarkan umatnya agar membaca doa ini di tiap pagi (setelah shalat subuh) dan petang (setelah shalat ashar/maghrib):
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan serta keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta-ku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) serta tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari hadapanku, belakang, kanan, kiri dan atas-ku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1x)
Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa
Selain doa-doa di atas, ayah dan bunda juga bisa mendoakan anak-anaknya dengan doa-doa lainnya yang baik dengan bahasa ibu masing-masing (jika bisa dengan bahasa Arab maka lebih baik). Agar doa lebih mustajab, hendaknya doa ayah dan bunda utarakan di antaranya di waktu-waktu ini:
- Di antara azan dan iqamat
- Saat hujan turun
- Sepertiga malam terakhir
- Saat sujud dalam shalat
- Di penghujung shalat (setelah membaca tahiyat akhir dan sebelum salam)
- Ketika berbuka puasa (termasuk puasa sunnah)
- Di hari Arafah
- Hari Jum’at setelah shalat Ashar
Adab-Adab Berdoa
Selain berdoa dengan doa-doa yang matsur dan di waktu mustajab, hendaknya pula memperhatikan adab-adab berdoa, yakni:
- Menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan
- Berdoa dengan suara lirih dan tidak dikeraskan
- Khusyu’, merendahkan hati dan penuh harap akan dikabulkannya doa
- Memulai doa dengan memuji Allah
- Bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (minimal membaca “Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad”)
- Beristighfar (memohon ampun) akan dosa-dosa
- Menutup doa dengan hamdalah (mengucap “Alhamdulillah”)
Kesimpulan
Anak yang saleh adalah idaman tiap orang tua. Selain menjadi penyejuk dan buah hati, anak yang saleh pun bisa memberi manfaat besar pada orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Selain memberi pendidikan terbaik di rumah dan di luar rumah, orang tua juga hendaknya berdoa kepada Allah dengan doa-doa terbaik untuk kebaikan anaknya di waktu-waktu mustajab dan dengan mempraktekkan adab doa yang terbaik. Dengan senantiasa mengamalkan doa agar anak menjadi saleh ini, semoga dengan izin Allah anak-anak ayah dan bunda bisa menjadi penyejuk hati di dunia dan akhirat.
Baca juga: 6 Doa untuk Kedua Orang Tua
Apa Saja Adab-Adab Berdoa?
1. Menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan
2. Berdoa dengan suara lirih dan tidak dikeraskan
3. Khusyu’, merendahkan hati dan penuh harap akan dikabulkannya doa
4. Memulai doa dengan memuji Allah
5. Bershalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam (minimal membaca Allahumma Shalli Ala Muhammad”) 6. Beristighfar (memohon ampun) akan dosa-dosa
7. Menutup doa dengan hamdalah (mengucap Alhamdulillah)
Sebutkan Waktu-Waktu Mustajab untuk Berdoa!
1. Di antara azan dan iqamat
2. Saat hujan turun
3. Sepertiga malam terakhir
4. Saat sujud dalam shalat
5. Di penghujung shalat (setelah membaca tahiyat akhir dan sebelum salam)
6. Ketika berbuka puasa (termasuk puasa sunnah)
7. Di hari Arafah
8. Hari Jum’at setelah shalat Ashar
Apa Isi dari Doa Nabi Zakariya?
Seorang pakar tafsir, Ibnu Katsir rahimahullah, menyebutkan bahwa makna ayat ini adalah Ya Rabb anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang saleh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.(Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 3/54)