Dirgahayu Republik Indonesia dilaksanakan semarak seluruh Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Perayaan kemerdekaan Indonesia ini tak lepas dari sejarah Indonesia merdeka yang penuh perjuangan dan pengorbanan.
Penjajahan yang dialami bangsa Indonesia terbilang cukup lama, hingga 350 tahun lebih. Dengan bersatu padu dengan kekuatan serta senjata apa adanya, Indonesia berhasil meraih kemerdekaan. Lantas, bagaimana kisah perjuangan para pahlawan Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah? Berikut ulasan terkait sejarah singkat kemerdekaan Indonesia.
Sejarah kemerdekaan Indonesia singkat dapat dilihat dari peristiwa antara tahun 1945 hingga 1955 yang diawali dengan keprihatinan rakyat Indonesia.
Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pertama kali pada 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada bulan Ramadhan tahun 1365 H. Peristiwa bersejarah ini persis terjadi hari Jumat. Perjuangan para pahlawan negara diawali sejak kedatangan bangsa Portugis. Bangsa Portugis datang menjajah Indonesia untuk mengambil hasil kekayaan Indonesia yaitu rempah-rempah.
Melihat bagaimana kayanya Indonesia dengan hasil rempah memancing bangsa Eropa lain untuk turut melakukan penjajahan. Tujuannya pun tak jauh beda, rempah yang dimiliki Indonesia. Bertahun-tahun melawan Portugis, Belanda datang sebagai negara penjajah baru. Pada tahun 1602 lahirlah VOC yang didirikan Belanda. VOC atau verenigde oostindische compagnie memiliki tujuan merajai pasar rempah Indonesia.
Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda berlangsung selama tiga setengah abad. Selang beberapa lama muncullah Jepang menggantikan menjajah Indonesia. Hal ini terjadi setelah adanya perjanjian antara Belanda dan Jepang. Tanpa syarat Belanda menyerah. Kedatangan bangsa Asia, Jepang ini disambut baik karena menjanjikan kedamaian. Sayangnya, perlakuan Jepang tidak ada bedanya dengan Belanda. Bahkan jauh lebih sadis.
Di masa penjajahan Jepang tercipta kerja paksa atau rodi yang menyiksa pribumi. Dalam masa penjajahan Jepang yang sangat menyakitkan ini mengobarkan semangat bangsa Indonesia untuk merdeka. Terjadinya perang melawan Jepang hingga terbentuk BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Sama seperti namanya, lembaga yang disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai ini bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya meraih kemerdekaan. Sehari setelahnya, nama BPUPKI berganti menjadi PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pembentukan PPKI dilakukan setelah adanya pengeboman di Kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang.
Pengeboman ini terjadi pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang menyebut lembaga PPKI ini dengan nama Dokuritsu Junbi Inkai dengan tujuan yang berfokus pada meraih kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Penting Menjelang Kemerdekaan Indonesia
Beberapa peristiwa penting mewarnai sejarah Indonesia sebelum merdeka. Peristiwa inilah yang memicu diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa peristiwa penting tersebut.
1. Jepang Menyerah pada Sekutu
Setelah peristiwa Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom, pada tanggal 6 dan 9 Agustus dan mengorbankan 14.000 penduduk sebagai korban. Pengeboman ini dilakukan oleh Uni Soviet yang menyerang melalui Manchuria. Dasar pengeboman karena Jepang mengingkari kesepakatan netralitas antara kedua negara, Jepang dan Uni Soviet. Pasca kedua kota Jepang dibom, Kaisar Hirohito turut turun tangan.
Kaisar Hirohito memerintahkan Dewan Penasihat Militer guna menerima Deklarasi Potsdam yang diajukan sekutu sebagai syarat. Di sisi lain, Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat menemui Marsekal Terauchi pada 9 Agustus di Dalat, Vietnam. Dari pertemuan ini diketahui bahwa Jepang berada di ambang kehancuran.
Pihak Jepang juga memberitahukan jika proklamasi kemerdekaan bisa dilaksanakan pada 24 Agustus 1945. Meskipun peristiwa ini disembunyikan, nyatanya berita tetap bocor. Bocornya Jepang memberikan kemerdekaan pada Indonesia dikarenakan Sutan Syahrir yang mendengar siaran radio bahwa Jepang menyerah pada sekutu.
Pemberitahuan ini disiarkan melalui radio oleh Kaisar Hirohito yang mengumumkan isi perjanjian yaitu penyerahan kekuasaan dan penyerahan diri Jepang. Setelah mendengarnya, Sutan Syahrir memberitahu Chairil Anwar terkait pengeboman Nagasaki dan ultimatum menyerah Jepang. Dengan informasi ini, pahlawan bawah tanah merencanakan proklamasi kemerdekaan secepatnya.
Bahkan, mereka menolak pemberian hadiah kemerdekaan dari Jepang.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 14 Agustus, Soekarno, Hatta, dan Radjiman pulang ke tanah air. Sekembalinya mereka, mereka didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan oleh Sutan Syahrir, Darwis, Chaerul Saleh, dan Wikana. Sayangnya usul tersebut ditolak dengan alasan akan terjadinya pertumpahan darah karena kekuasan Jepang belum sepenuhnya diambil alih Indonesia.
Perbedaan pendapat ini lantas menciptakan dua kubu, golongan tua dan muda. Golongan muda berada di pihak Sutan Shahrir dan golongan tua berpihak pada Soekarno Hatta. Hal ini yang memicu peristiwa penculikan Soekarno Hatta yang lantas dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok. Tujuan penculikan tersebut untuk mengamankan golongan tua agar tidak terpengaruh tipu daya Jepang.
Tujuan lainnya adalah untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok turut membawa Ibu Fatmawati selaku istri dan putranya, Guntur yang pada saat itu berusia 9 tahun.
Di saat yang sama, terjadi pertemuan antara wakil golongan muda yang diwakili Wikana dan wakil golongan tua oleh Mr. Ahmad Soebardjo yang merundingkan tempat di mana dibacakannya proklamasi kemerdekaan. Hasil perundingan ini didapat bahwa Jakarta, kediaman Ir. Soekarno tempat paling pas dibacakannya proklamasi kemerdekaan.
3. Pertemuan dengan Jenderal Yamamoto
Dari peristiwa Rengasdengklok, malamnya Soekarno Hatta kembali ke Batavia atau Jakarta. Kembalinya ke Batavia untuk menyambagi penguasa militer Jepang. Sayang, saat ditemui di Koningsplein, kantor tersebut telah kosong.
Akhirnya, Soekarno memutuskan untuk bertemu dengan tangan kanan Komandan Jepang di Jawa, Jenderal Yamamoto.
Pertemuan ini berlangsung di kediaman wakil admiral bernama Maeda Tadashi. Dari pertemuan ini, didapat bahwa Jepang telah menyerah dan tidak memiliki kewenangan atas kemerdekaan Indonesia.
4. Teks Proklamasi Kemerdekaan
Peristiwa Rengasdengklok dan pertemuan dengan Jenderal Yamamoto mampu menggugah pendirian golongan tua bahwa kemerdekaan tidak bisa diraih tanpa pertumpahan darah. Gejolak dan desakan masih terjadi hingga berakhir dengan diadakannya pertemuan PPKI. Pertemuan ini dilangsungkan di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945. Pertemuan ini dihadiri oleh golongan muda dan tua.
Rumah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut Jepang ini dianggap paling aman untuk melakukan perumusan naskah proklamasi. Perumusannya sangat singkat. Setelah rapat selesai maka tersusunlah teks proklamasi yang disepakati bersama.
Teks proklamasi disusun oleh Soekarno,Achmad Soebardjo, Moh. Hatta, Sudiro, B. M. Diah, Sukarni, dan Sayuti Melik. Teks ini yang ditulis tangan langsung oleh Soekarno dan sebelumnya mengalami beberapa perubahan hingga akhirnya disetujui semua pihak yang hadir dan ditandatangani.
Sebelum disahkan, teks proklamasi ditulis ulang menggunakan mesin tik hasil mencuri dari kantor perwakilan angkatan laut Jerman. Selanjutnya ditandatangani dan disebarkannya teks tersebut.
5. Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah teks proklamasi jadi, keesokan harinya adalah peristiwa paling penting untuk Indonesia yaitu pembacaan kemerdekaan Indonesia. Disaksikan rakyat Indonesia, akhirnya Soekarno membacakan teks proklamasi di kediamannya pada pukul 10.00 WIB. Yang beralamat di Jln. Pegangsaan Timur. Upacara ini berlangsung lancar dengan beberapa susunan acara.
Dimulai dari pengibaran bendera merah putih yang dijahit langsung oleh Ibu Fatmawati dan sambutan walikota oleh Suwiryo dan dr. Muwardi. Upacara ini dihadiri oleh banyak tokoh penting baik kawula muda maupun tua, seperti Wilopo, Tabrani, Gafar Pringgodigdo, dan Trimurti.
Acara dimulai dengan deklarasi proklamasi kemerdekaan, dilanjutkan dengan pidato Ir. Soekarno dan sambutan walikota.
Awalnya tugas pengibar bendera diserahkan pada Trimurti, tetapi beliau menolak. Penolakan ini berdasarkan alasan bahwa pengerek bendera adalah seorang prajurit. Akhirnya pengibar bendera diputuskan dilakukan oleh Soehoed dan Latief Hendraningrat.
Pengibaran sang saka merah putih ini dibarengi dengan dilantunkannya lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Hingga saat ini, bendera merah putih jahitan Ibu Fatmawati masih tersimpan apik di Museum Tugu Monas.
Bendera ini pula menjadi bukti dan saksi bisu kemerdekaan Indonesia yang penuh perjuangan dan pengorbanan. Tersiarnya kabar kemerdekaan Indonesia hingga ke luar negeri menjadi peristiwa paling dikenang oleh masyarakat Indonesia dan membuat Indonesia menjadi negara yang berdiri sendiri bebas dari penjajah.
Isi Teks Proklamasi
Isi dari teks proklamasi tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Dengan pemindahan kekuasaan atas nama Indonesia akan dilakukan dengan tempo singkat.
Teks ini sejatinya buah pikiran dari Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Moh. Hatta. Naskah aslinya ditulis tangan dalam selembar kertas berwarna putih blocknote. Panjang kertas 25,3 cm dengan lebar 21,5 cm. Ketebalan kertas 0,5 mm.
Dalam teks otentiknya terdapat dua coretan pada kata pengambilan diganti menjadi pemindahan dan diusahakan diganti dengan diselenggarakan.
Sedangkan teks proklamasi dalam tulisan mesin tik dilakukan beberapa perubahan, yakni:
- Kata hal-hal menggantikan kata hal2 yang berada pada paragraf kedua dari teks proklamasi
- Kata Seksama menggantikan kata saksama
- Kata tempo merupakan perubahan dari kata tempoh
- Penggantian pada tanggal dan bulan, serta tempat Djakarta ditulis Djakarta kemudian diikuti hari 17, bulan dan diikuti tahunnya
- Kata wakil-wakil digantikan dengan atas nama bangsa Indonesia
Peristiwa Setelah Kemerdekaan Indonesia
Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia, teks proklamasi disebarkan melalui berbagai media yang dimiliki Indonesia. Disiarkan melalui radio sebanyak tiga kali, disebarluaskan dari mulut ke mulut, selebaran, dan pers. Sehari setelahnya, PPKI menetapkan dan mengesahkan Pancasila dan UUD (Undang-undang Dasar) 1945 sebagai dasar hukum Indonesia.
Dengan demikian, resmilah Indonesia sebagai negara yang merdeka. Rakyat memegang kedaulatan tertinggi dan ditetapkannya presiden pertama yaitu Ir. Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta.
Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air Sebagai Wujud Kedaulatan
Panjangnya perjalanan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan tentu menimbulkan kesadaran bahwa kemerdekaan ini tidak mudah didapat. Sebagai generasi penerus yang tak perlu bersusah payah melawan penjajah.
Bisa menjadikan sejarah kemerdekaan Indonesia ini sebagai gambaran betapa kuat, keras, dan gigihnya bangsa Indonesia dulu dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Sebagai generasi penerus, harusnya memiliki sikap cinta tanah air untuk menjaga kedaulatan dan patriotisme. Beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
- Mencintai produk lokal atau produksi dalam negeri
- Menjaga kerukunan antar sesama
- Menumbuhkan rasa cinta Indonesia dan bangga akan NKRI
- Tidak memicu konflik yang memecah belah bangsa
- Menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap umat beragama lain serta toleransi
- Turut serta bela negara
- Menghargai hasil karya yang dimiliki orang lain
- Menumbuhkan jati diri patriotisme
Mempelajari sejarah Indonesia merdeka secara jelas dan detail juga bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta dan nasionalisme dalam diri seseorang.
Dengan mengingat perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan demi semua rakyat Indonesia membuat generasi penerus menjadi lebih semangat lagi dalam menjaga keutuhan NKRI.
Itulah sejarah Indonesia merdeka secara singkat. Meskipun telah bebas dari belenggu penjajah, nyatanya ini adalah awal mula bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan negara. Dan tugas ini berada pada tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Baca Juga : Sejarah Perkembangan Teknologi
Bagaimana Sejarah Singkat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pertama kali pada 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada bulan Ramadhan tahun 1365 H. Peristiwa bersejarah ini persis terjadi hari Jumat. Perjuangan para pahlawan negara diawali sejak kedatangan bangsa Portugis. Bangsa Portugis datang menjajah Indonesia untuk mengambil hasil kekayaan Indonesia yaitu rempah-rempah. Melihat bagaimana kayanya Indonesia dengan hasil rempah memancing bangsa Eropa lain untuk turut melakukan penjajahan. Tujuannya pun tak jauh beda, rempah yang dimiliki Indonesia. Bertahun-tahun melawan Portugis, Belanda datang sebagai negara penjajah baru. Pada tahun 1602 lahirlah VOC yang didirikan Belanda. VOC atau verenigde oostindische compagnie memiliki tujuan merajai pasar rempah Indonesia. Penjajahan yang dilakukan oleh Belanda berlangsung selama tiga setengah abad. Selang beberapa lama muncullah Jepang menggantikan menjajah Indonesia. Hal ini terjadi setelah adanya perjanjian antara Belanda dan Jepang. Tanpa syarat Belanda menyerah. Kedatangan bangsa Asia, Jepang ini disambut baik karena menjanjikan kedamaian. Sayangnya, perlakuan Jepang tidak ada bedanya dengan Belanda. Bahkan jauh lebih sadis. Di masa penjajahan Jepang tercipta kerja paksa atau rodi yang menyiksa pribumi. Dalam masa penjajahan Jepang yang sangat menyakitkan ini mengobarkan semangat bangsa Indonesia untuk merdeka. Terjadinya perang melawan Jepang hingga terbentuk BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sama seperti namanya, lembaga yang disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai ini bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya meraih kemerdekaan. Sehari setelahnya, nama BPUPKI berganti menjadi PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Pembentukan PPKI dilakukan setelah adanya pengeboman di Kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang. Pengeboman ini terjadi pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang menyebut lembaga PPKI ini dengan nama Dokuritsu Junbi Inkai dengan tujuan yang berfokus pada meraih kemerdekaan Indonesia.
Sebutkan Peristiwa Penting Menjelang Kemerdekaan Indonesia!
1. Jepang Menyerah pada Sekutu 2. Peristiwa Rengasdengklok 3. Pertemuan dengan Jenderal Yamamoto 4. Teks Proklamasi Kemerdekaan Pembacaan Teks Proklamasi
Sebutkan cara memiliki sikap cinta tanah air untuk menjaga kedaulatan dan patriotisme!
- Mencintai produk lokal atau produksi dalam negeri - Menjaga kerukunan antar sesama - Menumbuhkan rasa cinta Indonesia dan bangga akan NKRI - Tidak memicu konflik yang memecah belah bangsa - Menumbuhkan rasa saling menghargai terhadap umat beragama lain serta toleransi - Turut serta bela negara - Menghargai hasil karya yang dimiliki orang lain - Menumbuhkan jati diri patriotisme