Informasi seputar gaya belajar anak yang beragam mulai berkembang sejak tahun 1070-an. Gaya belajar adalah metode yang secara konsisten dilakukan anak untuk menangkap informasi, berpikir, mengingat, dan menelaah stimulus lainnya.
Dewasa ini banyak berkembang tes gaya belajar yang bisa dilakukan oleh anak di berbagai usia. Tes ini dilakukan untuk mencari tahu metode atau pendekatan seperti apa yang paling tepat untuk menunjang proses belajar anak
Selain melalui tes, Anda juga bisa mengetahui metode belajar yang tepat dengan melihat karakteristik anak Anda. Gaya belajar anak dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu gaya belajar primer dan gaya belajar sekunder.
Gaya belajar primer terdiri dari gaya belajar spasial, auditory, linguistik, kinestetis, dan matematis. Sedangkan gaya belajar sekunder terdiri dari gaya belajar interpersonal dan gaya belajar intrapersonal. Untuk lebih memahaminya, berikut ulasan terkait 7 gaya belajar anak yang bisa Anda jadikan referensi:
Primer: Visual Learner (Pelajar Spasial)
Gaya belajar visual mengedepankan penyerapan informasi melalui penglihatan, seperti menangkap gambar, warna, bagan, peta, grafik, diagram, dan tabel. Karena itulah pelajar spasial lebih condong mempelajari segala sesuatu secara garis besar dan mengesampingkan detail.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar spasial, diantaranya:
- Memiliki kesadaran yang tinggi terhadap warna, kecerahan, dan elemen visual lainnya
- Cenderung senang berimajinasi yang dalam
- Sangat menikmati rangsangan visual, baik dua dimensi maupun tiga dimensi
- Lebih memahami perkataan orang lain melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah
- Lihai dalam membaca peta atau bagan
- Pandai menangkap informasi dari menonton video
- Mudah mengenali perubahan fisik, baik terhadap benda hidup maupun benda mati
- Sering menggunakan daftar untuk mengingat sesuatu
- Menyukai tempat yang tenang dan mudah terganggu oleh suara
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar spasial, diantaranya:
- Merepresentasikan materi pembelajaran secara visual dan kreatif
- Berikan anak media untuk berkreasi, misalnya kertas dan pensil warna
- Bisa menggunakan highlighter marker untuk menandai bagian penting dalam buku anak
- Penggunaan warna cerah dan mencolok bisa mempertajam ingatan anak terhadap sesuatu
- Film dokumenter akan lebih disenangi dibandingkan membaca buku teks
- Menambahkan kata penting dengan simbol sederhana untuk membantu pengingat
- Membuat daftar tugas untuk memicu dan mengevaluasi pembelajaran anak
- Menyediakan anak ruang belajar yang tenang
Primer: Aural Learner (Pelajar Auditory)
Pelajar auditory lebih mudah menyerap informasi dengan cara mendengarkan, misalkan musik, rekaman, hingga percakapan sehari-hari. Strategi gaya belajar auditori yang paling umum diterapkan adalah metode ceramah dan juga diskusi.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar auditory, diantaranya:
- Cenderung senang berbicara, baik pada orang lain maupun kepada diri sendiri
- Mudah menangkap isi ceramah
- Menyukai kegiatan berdiskusi
- Lebih mudah mengingat petunjuk yang diberikan secara lisan
- Sering susah berkonsentrasi di lingkungan yang ramai dan bising
- Lebih gampang mengingat nama daripada wajah seseorang
- Senang mengeksplorasi musik
- Mengungkapkan perasaan melalui nada bicara dan volume suara
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar auditory, diantaranya:
- Berikan anak peluang untuk menjelaskan atau menguraikan idenya
- Memperkenalkan materi pembelajaran melalui musik dan lagu, misalkan lagu untuk mengingat urutan alfabet, nama-nama hari, dan lainnya
- Untuk memperdalam ingatan, mintalah anak menjelaskan ulang ide dengan kalimatnya sendiri
- Dalam hal menghafalkan suatu materi, anak bisa merekam suaranya untuk didengarkan ulang kapan saja
- Menerapkan sesi tanya jawab untuk memperdalam pembahasan tentang materi tertentu
- Mengikutkan anak dalam perlombaan debat
- Belajar dengan membaca secara lantang
- Memperdengarkan podcast dengan topik yang sesuai dengan usia anak sebagai alternatif pengganti musik
Primer: Verbal Learner (Pelajar Linguistik)
Pelajar linguistik menguasai kata-kata dengan menakjubkan, baik kata yang tertulis maupun yang didengar secara lisan. Anak dengan gaya belajar ini cenderung memahami kata secara detail dibandingkan memahami secara umum.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar linguistik, diantaranya:
- Tertarik dengan berbagai kata, baik kata umum maupun kata khusus
- Menyukai permainan yang melibatkan kata di dalamnya
- Mudah mengingat kutipan, sajak, dan istilah-istilah bermakna
- Memiliki perbendaharaan kata yang banyak
- Menikmati kegiatan membaca dan menulis, baik fiksi maupun non fiksi
- Cenderung senang mempelajari bahasa asing
- Terkadang memiliki kesulitan dalam memvisualisasikan ide
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar linguistik, diantaranya:
- Mengutamakan penggunaan instruksi tertulis dibandingkan instruksi visual
- Buatlah daftar kata baru setiap hari, lengkap dengan artinya untuk menambah kosakata
- Sering-seringlah meminta anak Anda membacakan sesuatu untuk Anda
- Aplikasikan teknik mnemonik untuk membantu anak mengingat sesuatu
- Memberikan fasilitas untuk menuliskan cerita, baik ceritanya sehari-hari maupun cerita yang berasal dari imajinasinya
- Membaca dengan lantang juga bisa menjadi alternatif anak menghafal informasi
- Berikan anak Anda suatu topik lalu tugaskan untuk menulis informasi yang diketahuinya
- Cobalah mengajak anak bermain kata sebagai media belajar yang menyenangkan, misalkan teka teki silang, scrabble, dan permainan serupa.
Primer: Physical Learner (Pelajar Kinestetik)
Gaya belajar kinestetik merupakan metode belajar yang aktif mempergunakan anggota tubuh, seperti bergerak, menyentuh, dan aktivitas fisik lainnya. Para pelajar kinestetik cenderung menerima dan merekam informasi dengan baik melalui gerakan yang terhubung dengan cerita atau visual.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar kinestetik, diantaranya:
- Sangat baik dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh, misalkan untuk olahraga, menari, dan aktivitas serupa
- Sulit untuk tetap diam
- Memiliki banyak energi untuk melakukan berbagai aktivitas
- Memiliki motorik yang baik, terutama motorik kasar
- Senang mempelajari sesuatu secara langsung daripada teori
- Umumnya sukar untuk fokus pada hal yang hanya melibatkan audio dan visual
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar kinestetik, diantaranya:
- Belajar dengan melibatkan gerakan tubuh
- Menggambar atau menulis di media yang besar
- Bermain peran bersama anak Anda untuk membantu mempelajari sejarah dan sastra
- Menggunakan media benda untuk memahami konsep matematika, misalkan mengumpulkan kelereng untuk belajar penjumlahan dan pengurangan
- Melakukan eksperimen sains secara langsung bersama anak Anda
- Memberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan olahraga, seni tari, atau pementasan drama
Primer: Logical Learner (Pelajar Matematis)
Pelajar matematis memiliki cara berpikir yang logis dalam menyelesaikan suatu permasalah melalui pola, langkah, dan urutan. Pelajar tipe ini berteman baik dengan angka serta menyukai sistem pembelajaran yang sistematis dan teratur.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar matematis, diantaranya:
- Suka membuat perencanaan secara rinci
- Memiliki orientasi tujuan yang jelas dalam mengerjakan sesuatu
- Mengerjakannya sesuatu sesuai dengan prosedur atau langkah yang pasti
- Menggemari permainan yang mengedepankan strategi
- Memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi terhadap banyak hal, terutama yang berbau hukum sebab akibat
- Lebih cenderung mudah memahami visual dibandingkan kata-kata
- Biasanya tidak begitu kreatif dalam hal seni
- Umumnya melihat sesuatu secara detail dan sulit memahami gambaran besar
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar matematis, diantaranya:
- Menyediakan materi pembelajaran dengan secara runtut, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang
- Mendorong sistem pembelajaran dengan memecahkan sebuah studi kasus, ajukan pertanyaan terkait untuk mendorong logika anak
- Membuat kalender pembelajaran yang bisa diikuti untuk memantau progres
- Memberikan highlighter marker untuk menandai bagian penting dalam buku sebagai pengingat
- Mempelajari cerita atau sejarah secara runtut waktu
- Pengelompokan, klasifikasi, atau kategorisasi sangat membantu pelajar untuk menghapal informasi yang banyak
Sekunder: Social Learner (Pelajar Interpersonal)
Pelajar interpersonal membutuhkan orang lain untuk merangsang ide, yaitu menjalin komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Para pelajar interpersonal sangat nyaman berada dalam kelompok, membangun sosial, dan bertukar informasi di dalamnya.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar interpersonal, diantaranya:
- Mudah bergaul dan beradaptasi dengan banyak orang
- Menggemari kegiatan dalam kelompok belajar, kerja tim, atau kegiatan kolaboratif lainnya
- Memiliki jiwa pemimpin yang tinggi
- Tidak takut bertanya, pada suatu forum sekalipun
- Menyenangi kegiatan sosial atau apapun yang berhubungan dengan orang lain
- Pandai memahami orang lain
- Mudah mendapatkan teman yang baru
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar interpersonal, diantaranya:
- Cenderung memiliki kesulitan untuk bekerja sendiri
- Memberikan anak waktu untuk belajar dengan orang lain, sebagai orang tua Anda juga bisa berperan sebagai teman belajar anak
- Memperkenalkan dan mengajak ajak menghadiri klub buku
- Mengajak anak berdiskusi tentang topik yang sesuai dengan usia mereka
- Membawa anak ke kelompok bermain
- Mendampingi anak dalam mengikuti komunitas belajar online
- Mengikutkan anak pada kegiatan karya wisata untuk menambah wawasan anak
- Bermain peran bersama anak juga bisa menjadi media belajar yang menyenangkan
Sekunder: Solitary Learner (Pelajar Intrapersonal)
Pelajar intrapersonal lebih nyaman untuk belajar sendiri tanpa campur tangan orang lain. Pelajar yang terkenal karena kemandiriannya ini akan menghabiskan lebih banyak waktu merefleksikan diri di lingkungan yang tenang.
Berikut beberapa karakteristik yang dimiliki pelajar intrapersonal, diantaranya:
- Menikmati waktu dalam kesendirian
- Sangat mandiri, termasuk dalam menentukan perencanaan dan tujuan
- Senang mencurahkan isi hati ke jurnal atau buku harian
- Mengetahui kemampuan diri sendiri dengan baik
- Tidak menyukai keramaian
- Sulit membuka diri ke orang baru
Berikut beberapa tips belajar yang bisa diterapkan pelajar intrapersonal, diantaranya:
- Mendorong anak membuat catatan harian, baik untuk catatan akademis maupun curahan hati
- Menyediakan banyak buku atau akses internet agar anak bisa mencari jawaban secara mandiri
- Motivasi anak untuk meningkatkan kepercayaan dirinya
- Membuat daftar centang item untuk memotivasi penyelesain tugas
- Ajak anak Anda merencanakan cita-citanya guna mendorong semangat belajarnya
Gaya belajar anak usia dini harus diterapkan karena setiap anak memiliki kecerdasan yang unik dan spesial. Oleh karena itu, pemilihan metode belajar yang tepat menjadi penunjang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Salah satu sekolah yang menerapkan metode ini adalah Sekolah Prestasi Global. Di sekolah ini para guru dan pihak sekolah mendukung cara belajar anak yang bermacam-macam. Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi profil Sekolah Prestasi Global.
Dengan mengetahui gaya belajar anak berdasarkan karakteristiknya, kini saatnya Anda mencoba menerapkannya di rumah. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Anda dapat menyekolahkan anak Anda ke sekolah yang mendukung metode tersebut, seperti halnya di Sekolah Prestasi Global.
Gaya belajar visual mengedepankan penyerapan informasi melalui penglihatan, seperti menangkap gambar, warna, bagan, peta, grafik, diagram, dan tabel. Karena itulah pelajar spasial lebih condong mempelajari segala sesuatu secara garis besar dan mengesampingkan detail.
Gaya belajar kinestetik merupakan metode belajar yang aktif mempergunakan anggota tubuh, seperti bergerak, menyentuh, dan aktivitas fisik lainnya. Para pelajar kinestetik cenderung menerima dan merekam informasi dengan baik melalui gerakan yang terhubung dengan cerita atau visual.
karakteristik yang dimiliki pelajar matematis, diantaranya: 1. Suka membuat perencanaan secara rinci 2. Memiliki orientasi tujuan yang jelas dalam mengerjakan sesuatu 3. Mengerjakannya sesuatu sesuai dengan prosedur atau langkah yang pasti 4. Menggemari permainan yang mengedepankan strategi 5. Memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi terhadap banyak hal, terutama yang berbau hukum sebab akibat 6. Lebih cenderung mudah memahami visual dibandingkan kata-kata 7. Biasanya tidak begitu kreatif dalam hal seni 8. Umumnya melihat sesuatu secara detail dan sulit memahami gambaran besar 1. Apa itu gaya belajar visual?
2. Apa itu gaya belajar kinestetik?
Apa Karakteristik yang dimiliki pelajar matematis