Anda pasti pernah mendengar kalimat tentang kebersihan adalah sebagian dari iman, bukan? Bagi umat Islam, kita mengenal kalimat ini sebagai hadist Rasulullah SAW. Hal ini menjelaskan bahwa kebersihan lingkungan merupakan hal penting.
Tak hanya umat Islam, kebersihan diri dan lingkungan harus dipahami dan disadari dengan baik oleh semua manusia. Sayangnya, jika kita melihat lingkungan sekitar, tidak banyak manusia hari ini yang sadar tentang kebersihan lingkungan.
Di jalan-jalan, apalagi di sungai, masih ada orang-orang yang membuang sampah sembarangan. Ini menjadi bukti bahwa meskipun menjaga kebersihan lingkungan sangat sederhana, tidak banyak orang yang sadar untuk melakukannya. Kesadaran untuk menjaga kebersihan tidak muncul begitu saja pada diri manusia. Butuh waktu dan edukasi untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya kebersihan.
Cara Menanamkan Kesadaran Menjaga Kebersihan Lingkungan Pada Anak
Sebagai orang tua, Anda harus bisa memberikan pemahaman yang baik kepada anak tentang pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan.
1. Mulai dengan Rajin Mencuci Tangan
Sebelum era pandemi, mungkin tidak banyak orang yang peduli dengan kebiasaan mencuci tangan. Padahal, mencuci tangan adalah bagian penting dalam menjaga kebersihan, terutama kebersihan diri.
Untuk menanamkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan, anak-anak harus paham terlebih dahulu pentingnya menjaga kebersihan diri. Kebersihan diri dimulai dari mencuci tangan.
Biasakan si kecil mencuci tangan sebelum makan, entah itu ia makan pakai tangan atau pakai sendok. Kemudian, saat selesai makan, anak-anak juga harus mencuci tangan.
Kemudian, saat memasuki rumah sehabis dari luar, Anda juga bisa mengajak mereka mencuci tangan dan kaki. Jadi, saat memasuki rumah, tangan dan kakinya sudah bersih. Begitupun saat hendak tidur, mencuci tangan dan kaki juga perlu.
Beberapa dari Anda mungkin berpikir hal ini sangat berlebihan. Namun, pada kenyataannya, kebiasaan baik ini mampu mendukung kesehatan anak. Menjaga kebersihan diri meminimalisasi penyakit-penyakit yang berkaitan dengan virus atau bakteri. Anak juga tak mudah cacingan.
2. Ajak Anak untuk Peduli dengan Kebersihan Gigi
Berkaitan dengan kebersihan diri, hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah kebersihan gigi dan mulut. Kebiasaan menggosok gigi dua kali sehari perlu dibangun sejak dini. Anak-anak yang rajin menggosok gigi agar terhindar dari berbagai masalah gigi.
Saat mengajari anak-anak untuk menjaga kesehatan gigi, jangan berikan ancaman, ya! Menakut-nakuti anak hanya akan berdampak buruk. Anak-anak akan takut pergi ke dokter gigi. Mereka juga belum tentu mau menggosok gigi seperti yang Anda inginkan.
Ajak anak-anak untuk sadar pentingnya menjaga kebersihan gigi dengan memberikan contoh langsung. Aktivitas gosok gigi bersama juga bisa dicoba.
Kemudian, agar mereka lebih antusias dalam gosok gigi, Anda juga bisa membelikan mereka peralatan gosok gigi yang lucu-lucu.
3. Membiasakan Anak untuk Mandi Dua Kali Sehari
Untuk kita yang tinggal di negara tropis, mandi dua kali sehari adalah keharusan. Mengapa demikian? Karena cuaca yang cenderung terik, kita lebih banyak mengeluarkan keringat. Untuk menghindari bau badan, bakteri yang menempel pada tubuh, dan yang lainnya, kita perlu mandi setidaknya dua kali sehari.
Hal ini mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa keluarga di Indonesia. Di sini, kami hanya ingin menekankan kembali bahwa mandi dua kali sehari itu penting.
Selain membersihkan diri, mandi juga memiliki beberapa manfaat lainnya, seperti memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan sel darah putih, mengurangi risiko darah tinggi, dan lain sebagainya.
4. Membiasakan Anak untuk Rajin Memotong Kuku
Kemudian, kebersihan diri yang wajib diperhatikan oleh anak adalah memotong kuku. Bagi anak-anak yang aktif bergerak, kuku yang panjang bisa membuat cedera. Selain itu, memotong kuku juga bisa mengurangi risiko infeksi bakteri.
Ini adalah bagian terakhir dalam membiasakan anak menjaga kebersihan diri. Sembari mengajarkan kebersihan diri, Anda juga bisa sekaligus menyadarkan mereka untuk mulai peduli dengan kebersihan lingkungan. Ini menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
5. Kenalkan pada Alam
Sebelum ikut serta menjaga kebersihan lingkungan, orang tua perlu mengenalkan alam sekitar pada anak. Mereka harus paham dulu mengapa alam semesta atau lingkungan sekitar perlu dijaga. Pemahaman konsep dasar ini penting sebelum melakukan aksi-aksi nyata lainnya untuk menjaga kebersihan.
Pengenalan alam bisa dimulai dengan sering-sering mengajak anak berjalan-jalan menikmati keindahan alam terbuka. Berikan contoh nyata.
Misalnya, Anda sedang berjalan-jalan melewati sungai dan sungai tersebut penuh sampah. Berikan pemahaman bahwa seandainya sungai tersebut tidak dipenuhi sampah, pemandangannya pasti akan indah. Lalu, ikan-ikan kecil di dalam sungai pun bisa hidup dengan baik.
Anda bisa menunjukkan lingkungan alam yang ideal, yakni yang bersih, sehat, dan tidak ada polusi. Lingkungan seperti ini pasti lebih nyaman untuk ditinggali.
6. Mencintai Alam dengan Membuang Sampah pada Tempatnya
Jangan biarkan anak-anak meniru kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang sering membuang sampah sembarangan. Entah itu hanya sampah permen yang kecil, anak-anak tetap harus membuangnya di tempat sampah.
Jika pada saat itu anak-anak tidak menemukan tempat sampah, minta mereka untuk menyimpannya terlebih dahulu. Lalu, buang sampah tersebut ketika sudah menemukan tempat sampah.
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus dibangun sejak kecil. Jangan memberikan toleransi apa pun untuk hal ini. Sampah sekecil apa pun harus tetap dibuang di tempat sampah.
7. Kurangi Penggunaan Plastik
Salah satu upaya menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Seperti yang kita ketahui bersama, sampah plastik memberikan kontribusi yang besar terhadap produksi sampah. Sampah plastik juga sulit terurai sehingga tidak baik untuk bumi.
Untuk menguranginya, perlu ada kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik. Hal ini bisa dimulai dengan cara membawa tempat minum atau tempat makan sendiri. Jadi, ketika ingin membeli makanan dan minuman, kita tidak perlu wadah plastik sekali pakai.
8. Kenalkan Konsep 3R
Konsep 3R yang dimaksud di sini adalah reduce, reuse, & recycle. Apa maksudnya? Mari kita bahas satu per satu.
Reduce berarti berusaha mengurangi penggunaan hal-hal yang menghasilkan sampah. Reuse secara eksplisit bermakna ‘menggunakan kembali’. Jadi, sebelum barang tidak dipakai disebut sebagai sampah, kita berusaha untuk menggunakan kembali barang tersebut.
Terakhir, recycle berarti ‘mendaur ulang’ sampah. Barang-barang yang sudah tidak memiliki nilai diolah kembali menjadi sesuatu yang berharga. Misalnya, mengolah sedotan plastic bekas menjadi hiasan dinding atau bunga.
Sekilas, konsep 3R ini terlihat susah untuk dilakukan. Namun, jika Anda sudah membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari, menjalankan konsep 3R tidak sesusah yang dibayangkan.
Contoh sederhananya, Anda bisa membawakan si kecil botol minuman sendiri sehingga mereka tidak perlu membeli minuman kemasan di warung. Selain mengurangi sampah, makanan anak pun lebih terjaga.
Kemudian, jika terpaksa menggunakan minuman kemasan, Anda bisa mendaur ulang kemasan plastik tersebut menjadi pot bunga atau hal lainnya.
Berkaitan dengan pakaian, buku, dan mainan anak pun bisa dikelola dengan konsep 3R. Barang-barang yang sudah tidak terpakai, tetapi masih layak pakai, Anda bisa menyumbangkannya ke orang-orang yang lebih membutuhkan.
Jadi, rumah tidak akan penuh dengan barang yang sudah tak terpakai. Lingkungan rumah pun akan terlihat lebih bersih dan rapi.
Konsep 3R tidak hanya berkaitan dengan kebersihan lingkungan, tetapi juga berkaitan dengan penjagaan alam semesta. Jika sampah plastic berkurang, alam semesta akan bisa lestari dan tetap nyaman untuk ditinggali.
9. Ajak Berkebun
Kemudian, cara agar anak menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan mengajak mereka untuk pergi berkebun. Berkebun yang dimaksud di sini bukan hal-hal yang besar, ya.
Anda bisa memulainya dengan cara yang sederhana, seperti mengajak anak untuk menanam bunga di halaman rumah. Ajari mereka untuk merawat bunga tersebut.
Selain menyiram secara rutin, minta anak bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan taman. Jika ada daun yang berguguran, anak harus membersihkannya. Dengan begitu, kebun bunga pun akan selalu terlihat indah.
10. Beri Contoh Perilaku Hidup Bersih
Bagian terakhir ini menjadi yang paling penting dan paling perlu untuk diperhatikan. Ketika mengajari anak-anak untuk melakukan sesuatu, Anda tidak boleh hanya memberikan perintah. Agar mereka mau mengikuti arahan Anda, dibutuhkan contoh langsung.
Oleh karena itu, dalam melakukan sembilan cara yang sudah disebutkan di atas, mulailah dari diri Anda terlebih dahulu. Biasakan melakukan hal-hal baik di atas, lalu mintalah anak untuk ikut berpartisipasi dalam hal tersebut.
Kapan Anak Harus Belajar Menjaga Kebersihan Lingkungan?
Pengetahuan tentang kebersihan lingkungan seharusnya sudah diberikan sejak dini. Secara sederhana, menumbuhkan kesadaran tentang menjaga kebersihan bisa dimulai dari diri sendiri.
Mandi dua kali sehari secara teratur, menggosok gigi, membersihkan tempat tidur, adalah hal-hal kecil yang bisa dilakukan anak-anak sejak dini. Anda bisa memulainya dengan hal ini.
Setelah kesadaran tentang kebersihan diri terbangun, Anda bisa mulai membiasakan anak untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk hal ini, ada banyak cara yang bisa kamu coba, di antaranya adalah membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
Kami juga menerapkan metode ini untuk mengajarkan anak kebersihan lingkungan di rumah. Meskipun sebagian besar cara terlihat sepele, tetapi Anda tetap perlu menjalaninya dengan serius. Konsistensi dari orang tua akan membentuk pola pikir yang sesuai pada anak.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan kapan anak harus belajar menjaga kebersihan lingkungan, jawabannya adalah sedini mungkin. Semakin sadar si kecil tentang kebersihan, efeknya pun akan baik untuk dirinya sendiri dan juga lingkungan.
Untuk para orang tua, dari sepuluh cara yang sudah dijelaskan di atas, manakah yang menurut Anda paling efektif? Bisa tulis pendapatnya di kolom komentar, ya!
Semoga pembahasan tentang kebersihan lingkungan bermanfaat untuk Anda. Selalu konsisten dan semangat untuk memberikan pemahaman yang jelas pada anak, ya! Happy parenting.
Baca juga : 7 Langkah Cerdas Mengedukasi Anak Remaja Tentang Pandemi Covid-19
Mengapa kita harus mengajarkan anak untuk mandi dua kali sehari?
Di negara tropis, mandi dua kali sehari adalah keharusan. Mengapa demikian? Karena cuaca yang cenderung terik, kita lebih banyak mengeluarkan keringat. Untuk menghindari bau badan, bakteri yang menempel pada tubuh, dan yang lainnya, kita perlu mandi setidaknya dua kali sehari. Mandi juga memiliki beberapa manfaat lainnya, seperti memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan sel darah putih, mengurangi risiko darah tinggi, dan lain sebagainya.
Apakah konsep 3R itu?
Konsep 3R yang dimaksud di sini adalah reduce, reuse, & recycle. Reduce berarti berusaha mengurangi penggunaan hal-hal yang menghasilkan sampah. Reuse secara eksplisit bermakna ‘menggunakan kembali’. Jadi, sebelum barang tidak dipakai disebut sebagai sampah, kita berusaha untuk menggunakan kembali barang tersebut. recycle berarti ‘mendaur ulang’ sampah. Barang-barang yang sudah tidak memiliki nilai diolah kembali menjadi sesuatu yang berharga. Misalnya, mengolah sedotan plastic bekas menjadi hiasan dinding atau bunga.
Kapan anak harus menjaga kebersihan lingkungan?
Pengetahuan tentang kebersihan lingkungan seharusnya sudah diberikan sejak dini. Secara sederhana, menumbuhkan kesadaran tentang menjaga kebersihan bisa dimulai dari diri sendiri. Mandi dua kali sehari secara teratur, menggosok gigi, membersihkan tempat tidur, adalah hal-hal kecil yang bisa dilakukan anak-anak sejak dini. Dan setelah mereka mengetahui cara melakukan kebersihan, hal selanjutnya adalah menjaganya sebagai bagian dari menumbuhkan rasa tanggung jawab anak sedari kecil. Semakin sadar si kecil tentang kebersihan, efeknya pun akan baik untuk dirinya sendiri dan juga lingkungan.