Dalam proses mendidik dan membesarkan anak, orang tua menghadapi berbagai tuntutan. Salah satunya bagaimana cara mendidik anak agar kuat mental.
Kesehatan dan keadaan mental anak merupakan satu hal yang sudah tidak boleh lagi diabaikan oleh orang tua. Anak yang sehat dan cerdas juga diharapkan memiliki keadaan mental yang kuat. Sehingga di masa depan, anak akan lebih tangguh dalam menjalani kehidupan.
Untuk melatih mental anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua. Keadaan mental pada anak juga dipengaruhi oleh banyak hal. Mulai dari kesehatan, nutrisi serta gizi yang didapatkan, hingga faktor kecerdasan anak.
Untuk itu orang tua juga harus mampu memahami dan mengetahui bagaimana cara serta langkah terbaik dalam mendidik anak agar memiliki mental yang kuat.
12 Cara Melatih Mental Tangguh Anak
Sejak masih berusia dini, anak seharusnya sudah dilatih untuk memiliki beberapa karakter, sifat, hingga mental tersendiri. Keberanian, kemandirian, hingga sifat tidak manja seharusnya mampu ditanamkan melalui didikan orang tua sedini mungkin.
Agar anak memiliki mental yang kuat, peranan pendidikan dan pembentukan karakter dari orang tua sangat penting. Anak seharusnya mendapatkan pendampingan penuh dari orang tua selama proses pembangunan karakter dan juga mental ini.
Untuk melatih mental tangguh pada anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua. Berikut ini diantaranya.
1. Melatih Kecerdasan Anak
Kecerdasan anak akan berpengaruh besar pada pembentukan karakter dan juga mental. Pendidikan yang diterima anak sejak dini serta arahan dari orang tua akan memberikan pengaruh besar untuk kecerdasan anak.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua dalam melatih kecerdasan anak antara lain dengan:
2. Pendidikan Berkualitas
Setiap orang tua tentunya ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Namun untuk memastikan agar pendidikan anak memberikan hasil positif untuk kecerdasannya, orang tua harus memastikan kualitas dan ketepatan pendidikan yang diterima anak.
Pendidikan yang berkualitas ini seperti lingkungan sekolah dan sistem belajar yang berkompetensi dan sesuai dengan perkembangan anak. Selain itu juga memberikan pendidikan tambahan yang dinilai membantu perkembangan untuk minat serta bakat yang dimiliki.
3. Kebiasaan Membaca
Anak yang terbiasa membaca dipercaya memiliki kecerdasan lebih. Orang tua juga seharusnya tidak membatasi bacaan anak pada buku-buku pelajaran atau berkaitan dengan sekolah saja.
Buku fiksi bahkan juga komik akan membangun imajinasi serta daya khayal anak sejak dini. Sehingga otak anak juga akan bekerja ketika membaca.
Untuk menanamkan kebiasaan dan hobi membaca, orang tua dapat melakukan dengan memberikan contoh. Orang tua dapat mengajak anak membaca buku bersama-sama. Selain juga membiasakan untuk membacakan buku untuk anak.
4. Metode Belajar yang Tepat
Setiap anak memiliki cara dan metode belajar berbeda. Orang tua seharusnya mampu mengenali bagaimana metode belajar yang tepat untuk anak demi meningkatkan dan melatih kecerdasannya.
Misalnya saja bila anak lebih mudah belajar dengan metode visual learning. Orang tua seharusnya tidak memaksa anak untuk belajar dengan cara menghafal atau mendengarkan penjelasan.
Selain hal tersebut akan mengganggu proses belajar. Anak juga akan lebih sulit menangkap pelajaran. Sehingga kecerdasannya justru berkurang.
5. Disiplin engan Jadwal dan Waktu Belajar
Kedisiplinan memiliki kaitan dengan kecerdasan pada anak. Salah satu cara untuk membangun kedisiplinan adalah dengan membuat dan menentukan waktu belajar.
Orang tua dapat membantu anak untuk menentukan jadwal belajar. Terutama di rumah. Selain itu orang tua juga dapat memberi dorongan serta semangat agar anak bisa mematuhi dan disiplin dengan jadwal dan waktu belajar yang mereka miliki.
6. Mengajak Berpikir Kritis
Membangun pemikiran kritis sejak dini juga menjadi salah satu cara melatih mental anak. Salah satu cara untuk mengajak anak berpikir kritis seperti membiasakan berdiskusi dengan anak.
Anak juga seharusnya diberikan kebebasan dalam menilai dan memutuskan mana hal yang baik dan tidak. Orang tua juga dianjurkan untuk bertanya pendapat anak mengenai berbagai masalah. Sehingga anak juga berlatih untuk berpikir kritis bukannya apatis.
7. Bangun Kemampuan Sosial Anak
Mental anak ditentukan oleh banyak hal. Salah satunya bagaimana kemampuan mereka dalam bersosialisasi.
Kemampuan sosial anak dapat dibangun dengan cara-cara berbeda. Tentunya, orang tua juga berperan besar dalam membangun kemampuan sosialisasi anak sejak usia sedini mungkin. Salah satu cara untuk membangun kemampuan sosial anak ialah dengan bermain bersama teman.
Anak yang sering bermain sendiri memang belum tentu tidak mampu bersosialisasi. Hanya saja, untuk memastikan anak memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, orang tua seharusnya memberikan dorongan untuk bermain bersama teman.
Pastikan orang tua juga selalu melakukan pengawasan ketika anak bermain bersama teman ya.
8. Ajarkan Cara Komunikasi yang Baik
Komunikasi anak dengan orang lain akan sangat berpengaruh dengan cara mereka bersosialisasi. Orang tua tentunya lagi-lagi memiliki peranan besar dalam mengajarkan anak bagaimana cara berkomunikasi.
Selain memastikan anak tahu cara berbicara yang baik, lemah lembut, tidak kasar dan intonasi yang tepat, orang tua juga harus memastikan tontonan anak. Anak memiliki sifat peniru yang sangat besar. Sehingga apa yang mereka tonton dan dengar sehari-hari akan terbawa dalam cara mereka berkomunikasi.
Hal ini juga berarti orang tua harus mencontohkan cara komunikasi yang baik dengan anak. Seperti tidak membentak, tidak berkata kasar pada anak atau orang lain, hingga membiasakan berkata tolong atau terima kasih.
9. Beri Kepercayaan Pada Anak
Sering kali, orang tua merasa anak masih terlalu kecil atau belum bisa dilepas begitu saja. Hal ini tentu saja wajar. Disisi lain, untuk membangun kemampuan sosialisasi anak juga berikan kepercayaan.
Kepercayaan pada anak merupakan hal penting dalam membangun keadaan mental. Bukan hanya untuk kemampuan sosial anak saja. Orang tua yang memberikan kepercayaan pada anak melatih mereka untuk mandiri dan bertanggung jawab pada diri sendiri.
Tentunya kepercayaan yang diberikan orang tua harus sesuai dengan usia, perkembangan dan kemampuan anak.
Kepercayaan kepada anak seperti mengizinkan anak bermain di rumah teman tanpa pengawasan bila usia dinilai mencukupi. Bisa juga dengan mengizinkan anak untuk bersosialisasi di lingkungan yang lebih luas untuk membangun kemampuan sosial mereka.
Interaksi dengan orang lain merupakan bagian penting dalam kemampuan sosialisasi anak. Untuk meningkatkan dan membangun mental anak, orang tua seharusnya sudah mengajarkan bagaimana bersosialisasi sedini mungkin.
Kemampuan sosial anak akan memiliki pengaruh besar pada rasa percaya diri, kemandirian, hingga bagaimana reaksi serta sikap mereka kepada orang lain. Ketangguhan mental anak juga bisa dinilai dari bagaimana mereka bersosialisasi.
10. Tingkatkan Percaya Diri
Rasa percaya diri pada anak menjadi cara mendidik anak agar kuat mental berikutnya. Seperti disebutkan di atas, kemampuan sosialisasi akan berhubungan erat dengan rasa percaya diri anak.
Dimana anak dengan rasa percaya diri tinggi akan mudah bersosialisasi. Begitu juga sebaliknya. Ketika anak mudah bersosialisasi, entah itu berkomunikasi atau berbaur dalam pertemanan, maka rasa percaya dirinya akan lebih mudah tumbuh.
Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak, orang tua bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Jangan menakut-nakuti anak
- Jangan mengatakan anak tidak bisa
- Jangan memaksakan kehendak pada anak
- Berikan pujian untuk anak
- Perhatikan ketika anak mengatakan pendapat atau bercerita mengenai suatu hal
- Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru
Cara-cara di atas akan berguna dalam meningkatkan cara percaya diri pada anak. Terutama memberikan pujian dan perhatian untuk apa yang dikatakan anak.
Orang tua sayangnya sering sekali justru tidak memperhatikan cerita atau pendapat anak. Hal ini bukan hanya akan berpengaruh pada mental anak saja. Melainkan akan menurunkan rasa percaya diri mereka.
11. Perhatikan Kesehatan Anak
Tubuh yang sehat menjadi landasan untuk mental yang kuat. Sehingga sudah pasti orang tua juga harus memastikan kesehatan anak.
Melatih mental anak salah satunya dilakukan dengan memperhatikan kesehatan mereka. Mulai dari nutrisi dan gizi pada makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari. Hingga keadaan kesehatan anak.
Bila anak mengalami demam misalnya, orang tua bisa memberikan obat penurun panas alami. Dimana akan memberikan pengaruh lebih rendah untuk anak.
Untuk memastikan anak dalam keadaan sehat, orang tua juga sebaiknya menjaga asupan vitamin serta olahraga anak. Mengajak anak untuk terus aktif bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari olahraga bersama-sama keluarga, hingga mengajak anak bermain di alam.
Mendorong anak untuk aktif bermain dan bukan terfokus pada perangkat yang dimiliki juga cara lain untuk memastikan kesehatan anak.
12. Ajari Anak Mengenal Resiko
Cara melatih mental anak berikutnya adalah dengan mengenal resiko. Orang tua sering kali tidak mengenalkan resiko atas sebuah perbuatan kepada anak. Bahkan beberapa orang tua justru membiasakan anak untuk melempar kesalahan dan resiko kepada orang atau hal lain.
Seperti misalnya ketika anak tersandung kaki meja saat berlari-larian. Orang tua justru akan menyalahkan kaki meja demi mendiamkan anak yang menangis karena jatuh kesandung. Bukannya mengatakan agar tidak tersandung dan jatuh, anak seharusnya tidak berlari-larian.
Mengenalkan anak pada resiko menguatkan mental mereka. Membuat anak paham betul akan resiko yang mungkin terjadi dari tindakan, perilaku, hingga keadaan tertentu.
Untuk mengenalkan resiko ini, orang tua juga mendidik anak agar tidak manja. Sekaligus juga mengajak anak berpikir logis dalam melakukan tindakan tertentu.
Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua seperti:
- Tidak selalu membantu
- Biarkan anak bereksplorasi
- Tidak berbohong dan menakuti-nakuti
- Beri penjelasan jelas atas resiko apa yang mungkin terjadi
- Arahkan anak berpikir secara logis untuk resiko tindakan mereka
- Izinkan anak untuk mengambil keputusan sendiri
Mengenalkan resiko suatu tindakan pada anak merupakan langkah lain demi meningkatkan dan melatih mental anak. Sehingga anak sudah mengetahui apa akibat dari tindakan mereka.
Setelah berbagai cara melatih mental anak di atas, bisa disimpulkan bahwa orang tua memiliki peranan yang sangat besar. Sejak anak berusia dini, orang tua berperan dalam membangun keadaan mental anak. Mendidik anak untuk memiliki mental kuat dan juga tangguh.
Keadaan mental anak ini nantinya akan sangat berperan penting untuk masa depan mereka. Untuk itu, orang tua sebaiknya melakukan langkah-langkah terbaik demi memastikan anak memiliki mental yang berani, tangguh dengan kemampuan bersosialisasi yang baik.
Pendidikan yang baik menjadi salah satu cara mendidik anak agar kuat mental. Untuk itu orang tua sebaiknya memilih sekolah terbaik untuk anak di Sekolah Prestasi Global
Pembelajaran dari sekolah terbaik akan membantu melatih mental tangguh anak. Jadi, tidak perlu ragu lagi, daftarkan anak bersekolah di Prestasi Global!
Bagaimana cara melatih kecerdasan pada anak?
1. Pendidikan Berkualitas 2. Kebiasaan Membaca 3. Metode Belajar yang Tepat 4. Jadwal dan Waktu Belajar 5. Mengajak Berpikir Kritis
Bagaimana cara membangun kemampuan sosial pada anak?
1. Bermain Bersama Teman 2. Ajarkan Cara Komunikasi yang Baik 3. Beri Kepercayaan Pada Anak
Bagaimana cara orang tua dapat meningkatkan kepercayaan diri anak?
1. Jangan menakut-nakuti anak 2. Jangan mengatakan anak tidak bisa 3. Jangan memaksakan kehendak pada anak 4. Berikan pujian untuk anak 5. Perhatikan ketika anak mengatakan pendapat atau bercerita mengenai suatu hal 6. Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru