Menjadi orangtua yang baik tidak cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan fisik, namun juga membesarkannya menjadi pribadi dewasa yang baik. Dalam pola pengasuhan anak aspek penghargaan adalah bagian yang penting. Simak tips memberi reward pada anak berikut untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Alih-alih hukuman, menghargai anak-anak ketika berperilaku sesuai harapan akan memberikan dampak yang lebih baik. Penghargaan, salah satunya dengan hadiah atau reward akan mendorong mereka untuk terus melakukan perbuatan baik sehingga lambat-laun membentuk kebiasaan.
Hal ini juga merupakan satu upaya untuk menanamkan karakter baik sejak usia dini, yaitu 7 tahun pertama kehidupan buah hati. Tahapan tersebut merupakan momen terpenting karena otak anak tengah mengalami perkembangan pesat.
Tahap tumbuh kembang tersebut juga merupakan kesempatan terbaik untuk melatih keterampilan sosial si Kecil.
Orangtua yang mengajarkan kebiasaan baik kepada anak sejak usia dini melalui sistem reward yang tepat biasanya akan memetik hasil yang optimal. Pasalnya pembiasaan tersebut berpotensi untuk terus tertanam sepanjang hidup mereka.
Selain hadiah berbentuk benda, reward berupa pujian juga mempunyai dampak yang positif, yaitu meningkatkan kepercayaan diri anak. Kami di Prestasi Global sangat memahami hal ini sehingga turut menerapkan pendekatan tersebut dalam aktivitas belajar mengajar di kelas setiap hari.
Lagipula hal ini sejalan dengan misi dan visi Prestasi Global, yaitu mencetak generasi muda yang Islami, unggul, berprestasi dan percaya diri.
Tips Memberi Reward pada Anak yang Benar
Beberapa orang tua mungkin berpikir bahwa menghadiahkan mainan favorit atau gawai terbaru adalah cara untuk menghargai anak-anak. Ini tentu boleh-boleh saja asalkan orangtua mempunyai batasan agar tidak membentuk anak menjadi pribadi yang materialistis.
Manfaat reward untuk anak memang besar, namun bahayanya pun tak dapat disepelekan, salah satunya membuat mereka menjadi narsis, selain materialistis. Karena itu orangtua perlu mengetahui aturan berikut sebelum mulai mempraktekkannya kepada putra-putri Anda.
1. Anak Usia 3 – 8 Tahun
Pada usia tersebut para ahli merekomendasikan sistem reward berbentuk grafik hadiah, misalnya berupa poster dinding dengan kolom-kolom dan uraian tugas. Setiap kali si Kecil menunjukkan perilaku positif, beri tanda centang, bintang atau stiker pada kolom tersebut.
Ini misalnya saat anak bersedia membantu mama melipat pakaian, mengenakan baju sendiri, memberi makan kucing, atau membereskan tempat tidur. Selanjutnya anak dapat menukar “poin” mereka menjadi hadiah.
Yang tak kalah penting, anak-anak pada usia tersebut harus mendapatkan reward-nya sesegera mungkin begitu perilaku yang Anda inginkan sudah dijalankan. Hal ini untuk menghindari kebingungan, karena anak kecil kerap melupakan alasan mereka mendapat hadiah.
Saat melihat deretan stiker pada grafik hadiahnya, secara otomatis si Kecil akan semakin termotivasi untuk terus melakukan hal-hal yang baik.
Faktanya, grafik hadiah tak hanya berguna bagi anak, tetapi juga orangtua. Suatu saat Anda mungkin merasa frustasi dengan perilaku anak dan berniat memberi hukuman.
Sebelum melakukannya, pandangilah grafik hadiah tersebut, perhatikan bagaimana selama ini si Kecil telah bersusah-payah untuk berbuat hal-hal yang baik.
Dengan begitu orang tua bisa lebih fokus kepada hal-hal positif dalam perilaku putra-putrinya, daripada hanya melihat kenakalannya.
2. Anak Usia 9 Tahun ke Atas
Seiring dengan pertumbuhan putra-putri Anda, bentuk reward atau nilainya tentu juga harus semakin bertambah. Ini karena mereka memerlukan imbalan yang lebih besar agar tetap termotivasi.
Sebagai kompensasi atas reward yang besar, orangtua juga dapat menetapkan “tuntutan” berupa tugas-tugas yang lebih berat, sesuai usia mereka.
Cermati kepribadian buah hati untuk mengetahui hal-hal atau sesuatu yang penting bagi mereka, misalnya berkaitan dengan hobi atau kesukaan. Anda bisa memikirkan hadiah-hadiah yang tak menguras kantong atau bahkan gratis namun tetap membuat si Kecil bahagia.
Contohnya menambahkan screen time saat weekend, boleh tidur 30 menit lebih lambat, mendapatkan hidangan penutup favorit, atau pergi jalan-jalan.
Perlakukan anak sesuai usia mereka, salah satunya dengan melibatkan mereka pada pembuatan sistem reward. Tanyakan kepada mereka hadiah yang mereka inginkan, dan beri mereka pemahaman sikap seperti apa yang Anda inginkan dilakukan oleh anak.
Selanjutnya tetapkan peraturan dan mintalah pendapat mereka untuk kemudian membuat kesepakatan bersama. Ini termasuk “hukuman” jika mereka melakukan sesuatu yang tidak semestinya.
Alih-alih mencubit, menjewer, atau mengurung anak, Anda bisa mengurangi poin pada grafik hadiah yang menghilangkan atau menunda “hak-hak” istimewa mereka.
3. Praremaja
Para orang tua kerap mengeluhkan perubahan perilaku pada putra-putrinya yang memasuki usia praremaja. Misalnya malas mengerjakan tugas, atau lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya daripada orangtua dan anggota keluarga.
Orang tua perlu memahami kondisi tersebut, alih-alih memarahi anak, berikan motivasi mengenai aspek-aspek penting lainnya dalam kehidupan mereka.
Ini termasuk tugas-tugas mereka sebagai siswa dan anggota keluarga, seperti mengerjakan PR, meraih prestasi akademik, membantu pekerjaan di rumah, dan sebagainya.
Untuk mendorong perilaku positif sebagaimana yang orangtua inginkan, sistem reward juga cukup efektif untuk dicoba. Tentu saja mengumpulkan stiker, bintang, atau tanda centang mungkin terlalu kekanak-kanakan bagi mereka.
Sebagai gantinya Anda bisa berdiskusi dengan buah hati mengenai sistem poin yang harus mereka kumpulkan dan bentuk reward-nya sebagai motivasi.
Bersikaplah spesifik dan jelas tentang perilaku yang diharapkan dari anak sehingga mereka layak mendapatkan poin. Contohnya, tugas membersihkan kamar mungkin bisa diinterpretasikan berbeda-beda oleh setiap anak tergantung usia mereka.
Untuk itu Anda perlu memberi penjelasan yang lebih detail, misalnya membereskan tempat tidur, menyapu lantai, mengosongkan tempat sampah dan seterusnya. Setelah anak menjalankan tugasnya dan mencapai poin sesuai kesepakatan, tepati janji Anda dengan memberikan hadiahnya.
Konsistensi tersebut akan menjadi teladan bagi putra-putri Anda untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
4. Remaja
Apakah buah hati yang sudah memasuki usia remaja masih membutuhkan dorongan dengan imbalan reward? Jawabannya adalah ya. Para dewasa muda ini tengah berusaha untuk menjadi versi terbaik dirinya bagi masyarakat. Sebagai orangtua dukunglah hal ini dengan memberikan motivasi dan reward.
Ini misalnya saat mereka sukses dalam bidang akademik atau lainnya, atau ketika bersedia meluangkan waktu untuk membantu orang lain. Hadiah tak selalu berarti uang atau benda, tetapi bisa ucapan “terima kasih”, “kami bangga kepadamu”, dan lain-lain.
Respon positif dari orang-orang dewasa menunjukkan jika anak sudah berada di “jalan” yang benar.
Selain mendapatkan reward untuk perilaku yang baik, Anda juga boleh memberikan hadiah saat anak mengubah sikap negatifnya menjadi positif. Di antaranya tak lagi malas mengerjakan PR, lebih toleran kepada adiknya, atau bersedia membantu pekerjaan rumah.
Memberi reward atau hadiah pada anak remaja Anda bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kedekatan. Dengan begitu remaja akan menyadari bahwa orang tua tak hanya fokus pada kenakalannya, tetapi juga kebaikan mereka.
Rekomendasi Reward untuk Anak-Anak (3-12 tahun)
Photo by nnradmin on Envato
Menerapkan sistem reward seringkali membuat orang tua kebingungan memilih hadiah yang tepat dalam rangka memotivasi buah hatinya.
Berikut kami merekomendasikan beberapa hadiah untuk anak-anak yang mungkin dapat menginspirasi.
1. Memuji
Kata-kata penyemangat dan pujian merupakan salah satu bentuk perhatian yang artinya Anda mengamati upaya anak untuk menjadi lebih baik. Namun memberikan pujian secara berlebihan juga kurang bijaksana karena si Kecil jadi terlalu percaya diri.
Dampaknya, mereka jadi sulit melihat kekurangan diri sendiri, selalu merasa benar, dan sulit menerima saran orang lain. Jadi berikan pujian dalam porsi yang pas untuk membuat anak termotivasi, alih-alih membuatnya jadi sombong.
2. Hadiah Kecil
Siapkan barang-barang seperti set alat tulis dengan karakter favorit anak, mainan murah, snack, dan sejenisnya lalu masukkan dalam kotak. Tambahkan tulisan “kotak harta karun” untuk membuat putra-putri Anda bersemangat.
Jika anak sudah memenuhi poin yang ditetapkan dalam grafik hadiah, maka dia boleh memilih 1 barang dalam kotak sesuai keinginan.
3. Memperlambat Jadwal Tidur
Siapa sangka waktu tidur yang lebih lambat bisa menjadi momen yang begitu berharga bagi anak-anak. Tetapi tentu saja ini hanya boleh dilakukan pada hari libur dan jangan lebih dari 30 menit.
4. Kegiatan Favorit
Pilih aktivitas tertentu yang selama ini menjadi hobi anak dan gunakan sebagai hadiah. Misalnya tambahan waktu bersepeda, main skateboard, membaca buku cerita, atau bermain di playground.
5. Menambah Screen Time
Terlalu lama berinteraksi dengan gadget memang bukan hal yang baik untuk anak berusia dini. Namun sesekali hal tersebut tentu tak masalah. Menambahkan screen time sebagai reward bisa Anda lakukan asalkan tak terlalu lama.
Caranya, tambahkan 15 menit jika anak berbicara sopan, 15 menit lagi jika mau gosok gigi sebelum tidur, dan seterusnya.
6. Voucher Khusus Buatan Sendiri
Anda bisa membuat kartu-kartu berisi reward anak, seperti “pilih makanan favorit kamu untuk makan malam”, “bebas tugas cuci piring”, dan lain-lain. Sebagai hadiah, anak boleh menggunakan “voucher” kapanpun mereka inginkan.
Rekomendasi Reward untuk Remaja
Photo by insta_photos on Envato
Tentu saja hadiah untuk buah hati yang menginjak remaja tidak sama seperti adik-adik mereka yang berusia lebih muda. Anda bisa memperhatikan kebiasaan atau hobi putra-putri Anda dalam mencari referensi. Seperti beberapa ide berikut ini.
1. Pelukan
Ternyata gestur sederhana ini bisa memberikan dampak yang begitu besar terutama untuk para ABG yang kadang merasa canggung berdekatan dengan orangtua.
2. Hak Istimewa Menyangkut Kendaraan
Tentu saja reward ini khusus untuk remaja yang telah mengantongi SIM namun belum Anda izinkan membawa kendaraan sendiri. Sesekali izinkan mereka menyetir mobil atau motor selama 1-2 jam untuk mengunjungi teman atau pergi ke mall terdekat.
3. Ponsel
Pastikan anak memahami cara yang aman menggunakan ponselnya. Anda juga perlu menegaskan jika tanggung jawabnya terbengkalai setelah anak mempunyai ponsel, fasilitas tersebut dapat ditarik kembali.
4. Tiket Konser
Jika memang tersedia dana untuk itu, reward berupa tiket konser bisa jadi pilihan untuk pencapaian yang besar, misalnya juara kelas. Orangtua juga bisa turut serta untuk memastikan mereka tetap aman, terutama untuk anak-anak yang masih terlalu muda.
5. Barang-barang
Ada beberapa opsi yang bisa jadi pilihan, yaitu fashion item, barang yang berhubungan dengan hobi, atau dekorasi kamar. Anda juga bisa membawa anak berbelanja dan memilih sendiri barang yang mereka inginkan sesuai bujet yang orang tua tetapkan.
Kesimpulan
Menerapkan sistem reward bisa memberikan hasil yang memuaskan untuk memotivasi anak agar bersedia berperilaku baik. Pendekatan ini bisa Anda terapkan bahkan sejak usia dini (7 tahun pertama anak) sampai remaja dalam rangka menanamkan karakter yang baik.
Dengan mempraktekkan tips memberi reward pada anak di atas, diharapkan pencapaian putra-putri Anda dalam berbagai bidang akan semakin optimal demi masa depannya.
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Motivasi Remaja Untuk Mencapai Impiannya
Bagaimana tips cara memberikan reward yang benar dengan disesuaikan umurnya ?
Pada anak usia 3-8 tahun, para ahli merenkomendasikan sistem reward berbentuk grafik hadiah, misalnya berupa poster dinding dengan kolom-kolom dan uraian tugas dan pada setiap kali si kecil menunjukkan perilaku positif, beri tanda centang, bintang atau stiker pada kolom tersebut. Pada anak usia 9 tahun keatas bentuk reward atau nilainya tentu juga harus semakin bertambah. Contohnya menambahkan screen time saat weekend, boleh tidur 30 menit lebih lambat, mendapatkan hidangan penutup favorit, atau pergi jalan-jalan. Pada anak praremaja Untuk mendorong perilaku positif sebagaimana yang orangtua inginkan, sistem reward juga cukup efektif untuk dicoba. Tentu saja mengumpulkan stiker, bintang, atau tanda centang mungkin terlalu kekanak-kanakan bagi mereka. Pada anak remaja dapat memberikan motivasi dan reward. misalnya saat mereka sukses dalam bidang akademik atau lainnya, atau ketika bersedia meluangkan waktu untuk membantu orang lain. Hadiah tak selalu berarti uang atau benda, tetapi bisa ucapan “terima kasih”, “kami bangga kepadamu”, dan lain-lain.
Bentuk hadiah seperti apa kah yang dapat menginspirasikan anak usia 3-12 tahun ?
Hadiah yang dapat menginspirasikan anak bisa meliputi, dengan cara memuji, hadiah kecil, memperlambat jadwal tidur, kegiatan favorit. Menambah screen time, voucher khusus buatan sendiri
Bentuk hadiah seperti apa kah yang tepat untuk anak remaja ?
Hadiah yang tepat untuk anak remaja meliputi, pelukan, hak istimewa seperti kendaraan, pemberian ponsel, tiket konser, barang-barang