Hari raya Idul Adha merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam. Bagaimana tidak, hari raya tersebut hanya diperingati selama satu tahun sekali. Banyak sekali amalan sunnah di Hari Idul Adha sesuai anjuran Rasulullah yang dapat Anda terapkan.
Antara hari raya Idul Fitri dengan Idul Adha tentunya memiliki beberapa perbedaan dari segi keutamaanya. Misalnya saja pada Idul Fitri, sunnah yang banyak diamalkan adalah memakai pakaian terbaik. Sementara pada Idul Adha, sunnah hukumnya memakai pakaian terbaik yang Anda miliki, bahkan sejak awal bulan Dzulhijjah.
Sebenarnya hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah. Karena Allah masih memberikan nikmat dan kesempatan untuk menjalankan hari kemenangan secara berjamaah. Di Indonesia, hari raya ini juga lebih familiar dengan nama hari raya haji (lebaran haji).
Hal ini karena pelaksanaannya berbarengan dengan ibadah haji yang umat Islam jalankan di Makkah. Anda bisa berlomba-lomba meningkatkan ibadah guna memperoleh pahala yang besar. Lalu, adakah sunnah lain yang bisa Anda dan keluarga amalkan di hari raya Idul Adha?
10 Amalan Sunnah di Hari Idul Adha Sesuai Anjuran Rasulullah
Photo by Afif Kusuma on Unsplash
Mengutip dari berbagai sumber, ada beberapa sunnah sebelum atau sesudah sholat Idul Adha yang bisa kita terapkan. Beberapa amalan ini juga sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Kira-kira apa saja amalannya?
1. Melaksanakan Puasa Sunah
Bagi Anda yang ingin mendapatkan pahala berlimpah dan mendapat ampunan, Anda dapat berpuasa sebelum hari besar Idul Adha. Puasa tersebut bernama puasa tarwiyah dan arafah.
Puasa tarwiyah bisa Anda laksanakan pada hari ke-8 (tanggal delapan) bulan Dzulhijjah. Sedangkan puasa arafah dapat Anda jalankan pada hari ke-9 (tanggal sembilan) bulan Dzulhijjah. Keutamaan mengerjakan puasa ini tentunya sangat banyak sekali.
Beberapa keutamaan puasa sunnah ini antara lain mendapatkan keselamatan dari panas api neraka, mendapatkan ampunan dari Allah, hingga mendapatkan anugerah dari Allah.
Bahkan dalam hadis riwayat Imam Muslim juga menjelaskan bahwa puasa arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
2. Tidak Memotong Kuku dan Rambut
Umumnya memotong kuku dan rambut merupakan kegiatan yang sangat bagus karena bertujuan untuk menjaga kebersihan. Namun ketika memasuki bulan Dzulhijjah, bagi Anda yang akan berkurban hendaknya tidak melakukan kebiasaan baik ini.
Hal ini seperti hadis Nabi riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan bahwa ketika memasuki bulan Dzulhijjah, tidak dianjurkan untuk memotong kuku dan rambut hingga ibadah kurban selesai dilaksanakan.
Hadis tersebut tentunya menjadi perdebatan di kalangan ulama. Namun menurut Imam Syafi’i, memotong kuku dan rambut ketika bulan Dzulhijjah hingga pelaksanaan kurban bagi orang yang berkurban hukumnya makruh.
3. Mengumandangkan Takbir di Malam Idul Adha
Takbir merupakan seruan untuk mengagungkan Allah. Mengumandangkan takbir dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Umumnya takbir atau takbiran bisa Anda laksanakan ketika malam Idul Fitri untuk menyambut hari kemenangan.
Ternyata tidak hanya Idul Fitri saja yang boleh menyerukan takbir. Saat malam Idul Adha, Anda juga dapat bertakbir dan memuji keagungan Allah. Tujuannya untuk memuliakan malam Idul Adha dan berupaya mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan bertakbir, kita akan lebih mengingat kebesaran Allah.
Takbir ini bisa Anda mulai ketika terbenamnya matahari hingga imam naik ke atas mimbar untuk berkhotbah di hari raya Idul Adha. Untuk tempat pelaksanaannya, ketika malam Idul Adha Anda dapat mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushola, maupun di rumah.
Bahkan jika memungkinkan, Anda dapat melakukan takbiran di jalan komplek (asal tidak mengganggu orang lain). Takbiran ini biasa disebut dengan takbir keliling.
4. Mandi di Pagi Hari
Sunnah di Hari Idul Adha yang berikutnya adalah mandi sebelum berangkat ke masjid. Mandi bertujuan untuk membersihkan tubuh dari kotoran, najis, dan hadas. Bagi Anda yang berhadas karena telah melakukan hubungan suami istri, tentu sangat wajib untuk mandi janabah pagi hari sebelum subuh.
Kesunahan ini bisa dilaksanakan oleh siapa saja, entah itu seorang laki-laki, perempuan, maupun orang yang tidak bisa melaksanakan sholat, akibat sedang udzur. Saat mandi, sebaiknya gunakan air dingin agar tubuh lebih segar.
Mengenai waktunya, Anda dapat mandi di malam hari, kemudian sebelum melaksanakan sholat Subuh, atau sesudah melaksanakan sholat subuh. Anda dapat menyesuaikan sendiri waktu mandinya dengan kemampuan tubuh.
5. Memakai Parfum yang wangi
Photo by Siora Photography on Unsplash
Saat hendak berangkat sholat Idul Adha, memakai parfum yang wangi juga merupakan sunnah anjuran Rasulullah. Anda dapat memakai parfum yang sekiranya tidak terlalu menyengat. Parfum tersebut dapat Anda pakai agar bau yang ada di badan bisa menghilang.
Dalam agama Islam, Rasul sangat menganjurkan kaum laki-laki untuk memakai wewangian. Hal ini karena tubuh laki-laki yang mudah berkeringat dan gampang terkena bau badan. Karena itulah sunnah hukumnya bagi laki-laki untuk memakai wangi-wangian.
Berbeda lagi bagi kaum perempuan. Mereka tidak dianjurkan memakai wewangian secara berlebihan. Hal ini karena bau yang harum dapat memancing gairah laki-laki.
Selain itu, penggunaan wewangian yang berlebihan dapat menjadi fitnah. Karena itulah, bagi perempuan sebaiknya gunakan parfum sewajarnya saja.
6. Memakai Pakaian Terbaik
Sunnah Rasulullah di Idul Adha yang berikutnya yakni memakai pakaian terbaik. Definisi pakaian terbaik adalah pakaian yang paling halal yang Anda miliki. Karena tujuan utamanya bukan memamerkan pada manusia, melainkan untuk berubah kepada Allah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, pahala memakai pakaian terbaik bisa senilai dengan jihad fisabilillah.
Mengutip ceramah beliau, sunnah idul Adha, sepuluh hari pertama pahalanya senilai jihad fisabilillah. Maka jika umat Islam memakai pakaian bagus saat Idul Fitri, akan dapat pahala. Namun ketika Idul Adha, bisa mendapatkan pahala senilai jihad.
Karena pahalanya yang begitu besar, tidak ada salahnya jika Anda mempersiapkan pakaian terbaik versi diri masing-masing sejak dini. Tujuannya untuk memuliakan hari besar tahunan ini serta agar bisa mendapatkan pahala sunnah yang berlimpah.
Meski begitu, untuk kaum perempuan hendaknya tetap memakai pakaian yang terbaik namun sederhana agar tidak terlihat berlebihan yang justru dilarang Allah Swt.
7. Tidak Naik Kendaraan
Berjalan kaki merupakan aktivitas ringan yang dapat menyehatkan badan. Sebab, anggota tubuh ikut bergerak dan metabolisme pun jadi lebih lancar. Sunnah sebelum shalat Idul Adha yang berikutnya yakni tidak naik kendaraan saat menuju tempat sholat (jalan kaki).
Hal ini seperti pada hadis riwayat Ibnu Umar, bahwa ketika berangkat sholat Idul Adha, Rasul melaksanakannya dengan cara berjalan kaki. Begitu pula saat pulang, Rasul juga berjalan kaki. Hanya saja berjalan kaki menuju tempat sholat hanya dilakukan bagi mereka yang kuat.
Bagi lansia yang mungkin tidak kuat berjalan kaki, alangkah baiknya memakai kendaraan agar tidak membebani. Sementara bagi orang yang memang sudah tidak kuat berdiri, maka dapat berangkat sholat Ied dengan kendaraan.
Dengan demikian Anda dapat melaksanakan ibadah sholat Idul Adha dengan khusyuk dan mendapatkan pahala sunnah Nabi.
8. Melaksanakan Sholat Sunnah Idul Adha Berjamaah
Sunnah pada hari raya Idul Adha yang berikutnya adalah menjalankan sholatnya di masjid atau di lapangan. Sholat Idul Adha hukumnya sunnah bagi setiap muslim.
Secara umum, sholat ini dilakukan secara berjamaah. Tujuannya untuk memakmurkan masjid dan memuliakan hari raya Idul Adha. Namun bagi orang yang mungkin berhalangan datang ke masjid, apakah boleh melaksanakannya di rumah sendirian?
Mengutip dari halaman nu.or.id, Kiai Mukti Ali menjelaskan bahwa melaksanakan sholat Idul Adha sendiri di rumah hukumnya tetap boleh.
Menurut beliau, hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah, dan ini berdasarkan pendapat Imam Syafi’i. Jadi, pelaksanaannya boleh dilakukan secara munfarid (sendirian).
Jadi bagi Anda yang udzur karena sakit atau kesiangan dan tidak dapat berjamaah, maka masih bisa menunaikan sholat ini sendirian di rumah. Hukumnya juga tetap sah dan tidak berdosa.
9. Tidak Makan Pagi
Ketika hari raya Idul Fitri, sunnah hukumnya mengambil sedikit makanan kemudian memakannya sebelum berangkat sholat. Tujuannya untuk menjadi pembeda antara subuh pada hari raya dengan subuh sebelumnya (saat masih berpuasa).
Namun pada hari raya Idul Adha, sunnah hukumnya tidak makan atau menahan makan hingga selesai sholat. Jadi pada pagi hari setelah subuh hingga hendak melaksanakan sholat, alangkah baiknya tidak makan terlebih dahulu.
Hal ini juga sesuai dengan hadis Nabi riwayat Budairah, yang mengatakan bahwa saat hendak berangkat menunaikan sholat Idul Fitri, Rasul menyempatkan untuk makan terlebih dahulu.
Sementara ketika Idul Adha, Rasul makan setelah melaksanakan sholat Ied. Meski tidak boleh makan di pagi hari, tetapi Anda masih dapat minum sebagai upaya penambah energi.
10. Melaksanakan Kurban
Rangkaian ibadah sunnah di hari raya Idul Adha yang terakhir yakni melaksanakan kurban bagi setiap muslim yang mampu. Secara umum ada beberapa hewan untuk kurban, misalnya seperti kambing, domba, kerbau, sapi, hingga unta.
Dalam syariat Islam, Anda dapat memotong hewan di tanggal 10, 11, 12, atau tanggal 13 Dzulhijjah. Namun pada umumnya, pemotongan hewan kurban akan berlangsung pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelah melaksanakan ibadah sholat Idul Adha.
Hewan untuk berkurban harus hewan yang sehat dan tidak sakit. Kemudian hewan tersebut tidak memiliki cacat pada tubuhnya. Hewan kurban juga harus cukup usia. Untuk kambing, minimal gunakan kambing dengan usia 1 tahun. Untuk domba minimal berusia 6 bulan bagi.
Sementara untuk hewan sapi dan kerbau, minimal gunakan hewan yang berusia 2 tahun. Sedangkan untuk hewan unta, minimal berusia dua tahun. Persyaratan ini wajib Anda ketahui ketika hendak melaksanakan ibadah kurban.
Ibadah-ibadah yang telah kami sebutkan di atas, dapat Anda terapkan sendiri. Anda dapat memulainya dari mempersiapkan pakaian terbaik, berpuasa tarwiyah dan arafah, memakai wewangian, menjalankan ibadah sholat Ied, hingga melaksanakan ibadah kurban.
Pelaksanaan ibadah yang telah kami sebutkan di atas juga dapat Anda ikuti dengan seksama. Untuk Anda yang masih sehat bugar, mungkin bisa menerapkan semuanya. Dengan demikian, Anda bisa meraih kemuliaan dan keistimewaan dari hari raya Idul Adha.
Jadi sekarang sudah tahu apa saja amalan sunnah di Hari Idul Adha Sesuai Anjuran Rasulullah? Anda dapat mempersiapkan mulai dari sekarang. Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
1. Apa saja amalan sunnah saat idul adha?
Ada beberapa sunnah sebelum atau sesudah sholat Idul Adha yang bisa kita terapkan. Yang pertama, bagi Anda yang ingin mendapatkan pahala berlimpah dan mendapat ampunan, Anda dapat berpuasa sebelum hari besar Idul Adha. Kedua, ketika memasuki bulan Dzulhijjah, bagi Anda yang akan berkurban hendaknya tidak melakukan potong kuku dan rambut. Ketiga, umumnya takbir atau takbiran bisa Anda laksanakan ketika malam Idul Fitri untuk menyambut hari kemenangan. Sunnah pada hari raya Idul Adha yang berikutnya adalah menjalankan sholatnya di masjid atau di lapangan. Sholat Idul Adha hukumnya sunnah bagi setiap muslim. Rangkaian ibadah sunnah di hari raya Idul Adha yang terakhir yakni melaksanakan kurban bagi setiap muslim yang mampu.
2. Apa tujuan dari mengumandangkan takbir di malam idul adha?
Tujuannya adalah untuk memuliakan malam Idul Adha dan berupaya mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan bertakbir, kita akan lebih mengingat kebesaran Allah.
3. Kapan takbiran bisa dikumandangkan?
Takbir ini bisa Anda mulai ketika terbenamnya matahari hingga imam naik ke atas mimbar untuk berkhotbah di hari raya Idul Adha. Untuk tempat pelaksanaannya, ketika malam Idul Adha Anda dapat mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushola, maupun di rumah. Bahkan jika memungkinkan, Anda dapat melakukan takbiran di jalan komplek (asal tidak mengganggu orang lain). Takbiran ini biasa disebut dengan takbir keliling.
Baca Juga: Mengajarkan Anak Pengertian Rukun Islam dan Penjelasanya