Hai ayah bunda, pasti Anda menginginkan metode pembelajaran yang tepat guna mendidik anak sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati. Salah satu metode pembelajaran yang tepat diterapkan bagi anak adalah metode Montessori, belajar eksploratif untuk Anak.
Metode Montessori, diyakini sebagai metode belajar yang awalnya ditemukan oleh Maria Montessori kurang lebih 100 tahun yang lalu. Metode ini cukup populer di kalangan orang tua, apalagi jika buah hati sudah memasuki usia pra sekolah. Saat ini tak sedikit orang tua yang menerapkan metode ini di rumah. Maka untuk lebih tahu selengkapnya, simak pembahasan di dalam artikel ini !
Apa itu Metode Montessori ?
Metode Montessori adalah metode belajar yang ditujukan untuk anak-anak, dicetuskan oleh Maria Montessori di 1900. Mendasarkan pada aktivitas kemandirian anak, pembelajaran secara langsung, dan kegiatan yang sifatnya eksploratif-kolaboratif. Metode ini akan membantu anak dalam menggapai setiap potensi dan peluang yang ada.
Dalam metode ini, maka anak-anak akan menciptakan keputusan dan pilihan sesuai dengan pribadi diri mereka sendiri dalam aktivitas pembelajaran. Disisi lain guru memberi tawaran kegiatan yang sesuai dengan mereka. Selanjutnya anak-anak akan bekerja secara individu maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Prinsip-Prinsip dalam Metode Montessori
Karakteristik pada metode Montessori ini adalah anak-anak akan belajar dengan mandiri dan memilih sesuatu yang ia kehendaki sendiri tentang apa yang ingin mereka pelajari. Gambarannya yakni misalnya ada di dalam suatu kelas, maka akan terlihat pemandangan dimana anak-anak akan belajar secara mandiri dan mereka akan memilih sendiri hal apa yang akan mereka pelajari.
Kemudian guru akan memberikan tawaran berbagai macam materi yang sesuai dengan kegiatan anak, sehingga dengan begitu ada harapan pada anak akan mampu belajar eksplorasi dan mengembangkan masing-masing kemampuan akan dirinya.
Semua ini bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang siap menghadapi kehidupan bermasyarakat secara aktif serta mandiri. Anak-anak juga akan mampu dalam mengevaluasi dirinya, menjadi lebih paham akan hal yang salah dan benar. Serta menghargai seluruh hasil dan proses yang ada.
Biasanya penerapan metode ini membuat anak-anak cenderung tidak butuh motivasi dari pendidiknya maka itulah metode ini tak mengenal hadiah dan hukuman. Sebab metode ini percaya anak-anak mampu belajar menjadi pribadi yang lebih baik lewat apa yang mereka pilih dan mereka pelajari. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada anak-anak untuk menjawab rasa ingin tahu, serta meminimalisir kebosanan anak-anak. Secara sederhana berikut kami rangkum mengenai prinsip metode Montessori
Anak-Anak Belajar Secara Teratur
Anak-anak berada di fase prepared environment yang artinya mereka ada di ruang lingkup yang aman, bersih, rapi serta mendapat dukungan aturan yang disiplin, walaupun mereka masih dibebaskan dalam bereksplorasi.
Adanya konsep tersebut maka anak-anak dengan bebas diperbolehkan untuk belajar apa yang mereka kehendaki secara disiplin. Mereka diperbolehkan untuk berkreasi dengan berbagai macam benda dan alat, secara individu dengan teman ataupun berkelompok.
Anak-anak juga boleh berbicara di kelas, dengan catatan tidak mengganggu teman-temannya yang lain. Uniknya pula prinsip ini tidak hanya berlaku selama di sekolah saja, tetapi ayah dan bunda juga boleh menggunakan prinsip ini di rumah.
Prinsip Multi – Usia
Di dalam metode Montessori mengenal kelas Montessori yang mana terdiri dari multi usia. Kelas ini akan terbagi menjadi beberapa tahapan yang disebut dengan The Four Planes of Development. Dikarenakan terdiri dari multi usia, maka materi pembelajaran yang ada juga disesuaikan dengan tahapan usia atau perkembangannya. Ada 3 tahapan yang harus terlewati.
Manfaat Metode Montessori
Ada beberapa manfaat dari metode Montessori. Sementara untuk tujuan dari Montessori yakni untuk meningkatkan potensi perkembangan anak serta intelektual, emosional, sosial , fisik, dan fokus pada pencapaian akademik anak. Berikut ini beberapa manfaat dari adanya metode Montessori diantaranya yakni :
Kemandirian Anak Meningkat
Metode Montessori ini membuat anak-anak untuk memilih kegiatan yang mereka inginkan bisa dilakukan setiap hari dan berapa lamanya mereka akan menyelesaikan tugasnya secara baik. Maka dari itu metode ini memberikan kegunaaan pada pengajaran rasa disiplin pada pribadi sang anak, guna mengembangkan skill yang mereka miliki, motivasi diri serta pengendalian diri sang anak.
Anak Dapat Memecahkan Permasalahan Dirinya
Selanjutnya metode Montessori ini akan membuat anak lebih kenal, serta berusaha untuk memperbaiki diri dan belajar dari kesalahpahaman yang ada pada dirinya. Caranya tidaklah sulit, hanya dengan memberikan kebebasan pada anak untuk menanyakan dan ,membuat penyelidikan secara lebih mendalam. Maka denham beginilah, anak-anak akan merasa lebih terlibatkan serta memiliki pendekatan diri yang positif dan semakin percaya diri nantinya.
Anak-Anak akan Berusaha untuk Tertib
Manfaat metode montessori selanjutnya yakni ketertiban yang dimiliki oleh anak akan meningkat. Ini terjadi saat anak menyelesaikan aktivitas mereka, lalu mereka akan membantu dalam mengembalikan barang ke tempat seperti semula. Proses inilah yang nantinya akan membantu meningkatkan rasa tata tertib serta membentuk kebiasaan yang teratur, dan rapi pada sang anak.
Rasa Kebersamaan Akan Tumbuh
Selanjutnya dalam metode Montessori, maka saat proses pembelajaran maka anak akan dikelompokkan sesuai dengan usia serta didorong untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Struktur dari lingkungan belajar ini akan membantu anak untuk bekerja secara kooperatif., ,kolaboratif, dan saling berbagi dengan yang lain untuk mendukung kurikulum Montessori. Disini pula anaka akan berusaha untuk menghormati orang lain, serta melakukan pemecahan masalah dengan orang lain serta membangun rasa kebersamaan yang ada.
Kreativitas Anak Meningkat
Lalu kreativitas anak adalah kunci metode Montessori ini dapat dikatakan berhasil. Metode ini akan membuat anak lebih fokus pada proses daripada output yang ada, anak boleh untuk memilih kegiatan serta mengerjakan tugas sesuai dengan kemauan mereka, sehingga demikian membuat kreativita yang mereka miliki akan semakin meningkat.
Beda Metode Montessori dengan Metode Pembelajaran Biasa
Sebenarnya metode Montessori tidak jauh berbeda dengan sistem pendidikan umum atau tradisional lainnya karena masih menggunakan antara peran guru maupun peran murid. Akan tetapi di sekolah reguler, semua pelajaran ini atas dasar kurikulum yang berlaku untuk semua anak. Ini seperti halnya sistem pembelajaran sekolah full atau full day school.
Ini artinya semua anak harus mengerti semua materi yang ada pada kurikulum itu. Anak juga menjadi pembelajar yang pasif hanya dengan mendengarkan semua materi yang diajarkan guru. Guru disini akan mengelola materi yang akan dipelajari atau diajarkan.
Ini akan berbeda dengan metode Montessori yang tidak mendasarkan pada kurikulum. Materi pembelajaran menyesuaikan dengan perkembangan anak atau individu. Sehingga anak menjadi pembelajar mandiri yang aktif. Anak akan memilih dengan sendirinya materi yang akan ia pelajari. Selain itu anak-anak juga akan bermain dengan permainan yang eksploratif sesuai dengan prinsip Montessori.