Kejujuran merupakan nilai penting dalam hidup yang harus ditanamkan pada anak sedini mungkin. Lalu bagaimana cara mengajarkan kejujuran pada anak dan mengapa harus menanamkan kejujuran pada anak sejak usia dini?Sampai Jam Berapa Supermarket Terdekat Buka

Mengapa Harus Menanamkan Sikap Jujur Sejak Dini?

Mengapa sikap jujur harus diterapkan sejak usia dini?

Anak yang terbiasa berperilaku jujur sejak kecil akan terbawa hingga dewasa sehingga lebih mudah melakukannya walaupun sudah bukan anak-anak yang polos lagi.

Dengan demikian maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan dapat dipercaya. Itu mengapa sangat penting membangun karakter anak yang jujur sejak mereka masih kecil.

11 Cara Membimbing Anak Tentang Kejujuran

11 Cara Ampuh Menanamkan Kejujuran Pada Anak - Sekolah Prestasi Global

Photo by Pixabay on Unsplash

Berikut cara menanamkan kejujuran pada anak:

1. Memberikan Pemahaman Pentingnya Kejujuran

Cara pertama yang bisa Anda lakukan yaitu memberi anak pemahaman pentingnya bersikap jujur. Kemudian sampaikan buruknya berbohong baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Contohnya seperti ketika anak melakukan kebohongan, walaupun sekali maka tidak akan ada yang mempercayainya lagi.

Beri anak pemahaman kalau itu bisa membuat mereka tidak memiliki teman, karena tidak ada yang mau berteman dengan pembohong.

2. Menerapkan Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Cara mengajarkan kejujuran pada anak tidak bisa dilakukan sekali. Untuk itu diperlukan sikap dan perilaku yang jujur setiap harinya.

Semua dimulai dari rumah dan keluarga, jadi Anda bisa mulai menanamkan kejujuran dari lingkungan keluarga.

Ajak anak untuk disiplin berperilaku jujur dalam kehidupan sehari-harinya melalui ucapan dan tindakan. Untuk itu, pastikan Anda dan anggota keluarga selalu mengucapkan hal-hal yang sesuai dengan kenyataan.

3. Menjadi Teladan yang Baik

Cara ampuh ajarkan sikap jujur pada anak tidak cukup dengan perkataan. Karena anak bukan tipe yang mudah mendengarkan apa yang Anda katakan, tapi mereka adalah peniru terbaik.

Untuk itu sangat penting bagi orang tua supaya selalu memberi contoh kejujuran bagi anak-anak. Jadi, biasakan bersikap dan berbicara jujur walaupun untuk hal-hal yang sederhana.

Buat anak memahami dengan baik bahwa kejujuran adalah nilai kehidupan yang tidak boleh tinggalkan.

Selain di rumah, ajarkan juga sikap jujur ini di tempat umum saat Anda mengajak anak keluar. Tunjukkan pada anak perilaku Anda yang mencerminkan kejujuran. Karena perilaku positif Anda akan menjadi contoh bagi anak.

Contoh:

  • Di Tempat Umum

Ketika Anda menggunakan toilet umum dan tidak ada orang yang menunggu tempat pembayaran, tunjukkan pada anak bahwa Anda tetap memasukkan uang ke kotak.

  • Di Lingkungan Sekolah

Sikap jujur juga perlu diterapkan di lingkungan sekolah. Salah satu contohnya ketika anak mendapatkan pekerjaan rumah. Biasanya orang tua akan membantu atau bahkan memberikan jawaban supaya nilai anak bagus.

Apakah cara itu salah?

Salah jika Anda tidak membiarkan anak mengerjakannya sendiri atau jawaban murni jawaban Anda dan anak mengakui itu sebagai hasil pekerjaannya.

Maka dari itu, ajak anak terlibat dan Anda cukup berperan untuk membantu, bukan menemukan jawaban.

Bantu anak menemukan jawaban yang tepat dan biarkan dia berpikir. Dengan demikian anak juga akan merasa bangga dan percaya diri dengan hasil kerja kerasnya sendiri.

4. Bercerita Tentang Kejujuran

Dongeng masih menjadi media yang efektif dan menarik untuk memberitahu tentang banyak hal termasuk mengajarkan kejujuran pada anak.

Ada banyak cerita dongeng di buku dan video yang menanamkan nilai-nilai kejujuran pada anak. Termasuk cerita yang mengisahkan tentang konsekuensi atas kebohongan.

Berceritalah dengan cara yang interaktif, seolah Anda mengajak mereka terlibat dalam kisah yang Anda ceritakan.

Kemudian lakukan umpan balik dengan menanyakan apakah mereka suka dan percaya dengan karakter pembohong tersebut. Ingat, untuk selalu menutup cerita Anda dengan sebuah pesan moral yang tersirat dalam cerita tersebut.

Anda bisa membacakan dongeng yang menceritakan tentang kejujuran pada anak sebelum tidur.

Cara ini juga sekaligus bermanfaat sebagai relaksasi untuk tubuh dan otak anak. Karena pada saat gelombang pikiran anak mulai kosong dan merasa tenang, ini menjadi saat yang tepat menanamkan cerita positif tentang kejujuran.

Selain membacakan buku cerita, Anda bisa lebih kreatif dengan bercerita sambil bermain. Coba lakukan permainan bercerita ini sesekali untuk menghindari kebosanan.

Contohnya seperti menggunakan media boneka sambil bercerita dan mengajak anak terlibat dalam cerita Anda.

5. Meningkatkan Pendidikan Agama

Sangat penting mengenalkan Tuhan kepada anak sejak dini dengan menanamkan pengetahuan dan keyakinan bahwa Tuhan maha melihat. Tuhan maha mengetahui segala yang diperbuat oleh hamba-Nya.

Dengan tujuan supaya anak lebih berhati-hati dalam berbicara dan berperilaku karena Tuhan selalu mengawasi perilaku kita. Beri juga anak pemahaman bahwa jujur akan menunjukkan kepada kebaikan.

Jadi, mulai sejak dini memberikan pemahaman agama kepada anak-anak termasuk tentang kejujuran. Tanamkan bahwa salah itu akan selalu salah dan ajarkan anak untuk membela yang benar.

6. Lakukan Permainan

11 Cara Ampuh Menanamkan Kejujuran Pada Anak - Sekolah Prestasi Global

Photo by Paige Cody on Unsplash

Bermain selalu menjadi kegiatan yang menarik bagi anak-anak dan cara yang efektif untuk memberitahu banyak hal supaya anak mudah menyerap pesan yang orang tua sampaikan.

Lakukan permainan yang mengajarkan perilaku jujur. Contoh game kejujuran untuk anak seperti pernyataan benar dan salah.

Jadi, minta anak memilih pernyataan yang merupakan kebohongan atau kejujuran dengan menentukan mana pernyataan yang benar dan mana yang salah.

Tujuannya untuk mengajarkan anak tentang kebenaran dan kebohongan, berani memilih dan menentukan mana yang benar dan salah. Selanjutnya Anda yang memberitahu anak salah tidaknya jawaban mereka.

Contoh sikap jujur saat bermain bisa diajarkan dengan bermain congklak. Dengan permainan congklak mengajak anak untuk bersikap jujur selama permainan.

Mulai dengan melatih kesabaran menunggu giliran bermain, lalu melatih diri untuk tidak melakukan kecurangan supaya menang dan bermain lebih lama.

Bahkan selain melatih kejujuran juga melatih ketelitian serta mengembangkan kemampuan anak dalam berhitung. Selama permainan, awasi anak Anda dan beri pemahaman untuk selalu bersikap jujur dalam keadaan apa pun.

7. Tanamkan ‘Jujur itu Baik’

Memberi pemahaman seperti apa itu jujur tidaklah cukup. Perlu bimbingan lebih dari orang tua untuk menanamkan bahwa jujur itu baik, jujur itu nikmat.

Ajari anak bagaimana cara menanamkan kejujuran pada diri sendiri. Usaha tiada henti harus terus dilakukan dan ditanamkan kepada anak supaya tertanam dalam benak mereka sampai tumbuh dewasa.

Sampaikan prinsip kejujuran dengan memberi anak pernyataan bahwa milikmu tetap milikmu dan milik orang lain tetap milik orang lain. Jadi, anak tidak sembarangan menggunakan barang milik orang lain.

Ajarkan juga anak untuk membela yang benar dan tidak membenarkan sesuatu yang salah. Melakukan ini memang perlu keberanian, jadi harus benar-benar ditekankan pada anak untuk menumbuhkan sikap berani mereka.

Ajarkan juga supaya anak selalu menjaga perkataannya sehingga menjadi anak yang terbiasa berkata jujur. Menepati setiap apa yang dikatakan dan tetap memegang teguh ucapannya.

Jika Anda sudah terbiasa dengan sikap positif ini sejak kecil, maka akan lebih mudah baginya menyatakan kebenaran walaupun itu sulit dilakukan oleh orang dewasa sekalipun.

8. Jangan Langsung Menghukum Jika Anak Berbohong

Mengajarkan tentang kedisiplinan itu sangat penting. Jadi terapkan batas-batas peraturan dengan memberi konsekuensi ketika anak berbohong.

Namun berikan konsekuensi atas kebohongan yang dilakukan supaya anak merasa jera dan tidak melakukan kebohongan lagi.

Jadi, daripada bersikap gegabah, hindari bereaksi berlebihan dan membuat anak ketakutan. Tetaplah tenang untuk memberi mereka pelajaran bahwa berbohong itu salah.

Cukup berikan hukuman ringan dan beri anak bantuan untuk memperbaiki kesalahan. Karena saat Anda mendapati anak berbohong, itu adalah saat yang tepat untuk memberitahu seperti apa kejujuran.

Selain itu, hindari juga menyebut anak sebagai pembohong setelah mereka berbohong. Karena itu hanya akan mempengaruhi aspek biologis anak dan mengubahnya menjadi pembohong.

Maka daripada menyebut anak sebagai pembohong dan membuatnya malu, peluk dan bisikkan jika yang dilakukannya adalah salah. Satu lagi, jangan lagi membicarakan kebohongannya lagi di masa mendatang.

Dengan demikian maka anak tahu bagaimana berbicara dan berperilaku jujur kedepannya.

9. Berikan Pujian

Selalu hargai setiap perbuatan baik yang dilakukan anak walaupun dia belum berhasil melakukannya. Tetap beri pujian karena sudah melakukan perbuatan baik sebagai bentuk apresiasi untuk menumbuhkan rasa dihargai dan percaya diri.

Jadi, jangan ragu menghargai kejujuran anak dengan pelukan atau pujian supaya anak terdorong berperilaku positif.

Maka dari itu, ketika anak mencoba melakukan satu contoh sikap jujur pada anak usia dini, beri anak semangat walaupun belum melakukannya dengan baik. Hargai usahanya dan terus dorong dengan lembut untuk berani berkata jujur.

BACA JUGA: 5 Fase Pembentukan Karakter Anak Islami

10. Jangan Memojokkan Anak

Mungkin anak melakukan kesalahan, tapi jangan memojokkan anak sehingga dia merasa tertekan dan terpaksa membuat kebohongan. Lakukan dengan tenang dan beri anak kesempatan supaya mereka berani berbicara jujur.

Contohnya ketika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk tidak menegurnya dengan keras. Namun minta anak untuk memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan.

Dengan demikian maka anak tidak perlu merasa ragu antara berkata jujur atau tidak karena takut dimarahi. Biarkan anak walaupun tetap diam, yang penting dia mau membereskan kesalahan.

11. Perhatikan Lingkungan Pertemanan Anak

Anak di usia dini masih membutuhkan pengawasan yang lebih, jadi tetap awasi lingkaran pertemanan anak Anda. Karena lingkungan membawa pengaruh yang lebih cepat.

Terlebih ketika Anda menemukan anak Anda mulai berteman dengan teman yang suka berbohong, besar kemungkinan anak akan terlibat. Maka Anda bisa meminta anak menghindari teman yang memberikan pengaruh buruk.

Namun jika itu sulit, awasi dan jangan lelah menanamkan nilai kejujuran dari lingkungan keluarga. Anda sebagai orang tua adalah contoh terbesar bagi perilaku anak.

Penutup

Menanamkan kejujuran itu sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk membentuk pribadi anak yang lebih baik. Karena kejujuran merupakan kunci dari baik buruknya sikap seseorang.

Orang jujur memiliki kecenderungan bersikap baik, sedangkan pembohong sangat rentan melakukan keburukan.

Sementara untuk menanamkan kejujuran harus dilakukan sejak dini, yaitu ketika anak masih kecil dan dimulai dari lingkungan keluarga.

Saat kejujuran sudah tertanam dengan baik, maka anak tidak akan mudah terpengaruh untuk terlibat dalam kebohongan. Jadi, didik anak Anda dengan menerapkan cara mengajarkan kejujuran pada anak di atas sejak usia dini.

Bagaimana cara menanamkan kejujuran pada anak?


1. Memberikan Pemahaman Pentingnya Kejujuran
2. Menerapkan Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari
3. Menjadi Teladan yang Baik
4. Bercerita Tentang Kejujuran
5. Meningkatkan Pendidikan Agama
6. Lakukan Permainan
7. Tanamkan ‘Jujur itu Baik’
8. Jangan Langsung Menghukum Jika Anak Berbohong
9. Berikan Pujian
10. Jangan Memojokkan Anak
11. Perhatikan Lingkungan Pertemanan Anak

Mengapa harus menanamkan kejujuran pada anak sejak dini?

Anak yang terbiasa berperilaku jujur sejak kecil akan terbawa hingga dewasa sehingga lebih mudah melakukannya walaupun sudah bukan anak-anak yang polos lagi. Dengan demikian maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan dapat dipercaya. Itu mengapa sangat penting membangun karakter anak yang jujur sejak mereka masih kecil.

Bagaimana cara kreatif untuk menerapkan kejujuran pada anak?

Lakukan permainan yang mengajarkan perilaku jujur. Contoh game kejujuran untuk anak seperti pernyataan benar dan salah. Jadi, minta anak memilih pernyataan yang merupakan kebohongan atau kejujuran dengan menentukan mana pernyataan yang benar dan mana yang salah. Tujuannya untuk mengajarkan anak tentang kebenaran dan kebohongan, berani memilih dan menentukan mana yang benar dan salah. Selanjutnya Anda yang memberitahu anak salah tidaknya jawaban mereka.