“Jangan makan sebelum tidur, ya!”
Ucapan ini mungkin sudah sering Anda dengar sejak kecil. Baik itu mendengar dari orang tua, saudara, maupun dari kerabat terdekat. Sebenarnya, anjuran yang melarang untuk tidur setelah makan memang benar adanya. Bahaya ini berlaku bagi siapa saja, tak terkecuali juga anak-anak.
Bahaya makan sebelum tidur ini pun sudah terbukti oleh banyak sekali penelitian ilmiah yang berbeda-beda. Dampaknya pun juga beragam. Mulai dari yang sangat ringan, hingga yang bisa memberikan dampak serius bagi tubuh.
Apakah Anda ingin mengetahui apa saja efek tidur setelah makan untuk anak? Jika iya, maka baca artikel ini sampai habis ya. Sebab, kami akan memberikan berbagai dampak bahaya tersebut agar hal ini tidak terjadi kepada anak Anda.
Bahaya Makan Sebelum Tidur Bagi Anak
Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash
Berikut adalah beberapa bahaya yang sangat mungkin bisa terjadi kepada anak Anda bila membiasakan untuk makan sebelum tidur bagi anak :
1. Peningkatan Berat Badan
Bahaya pertama yang bisa terjadi kepada anak adalah peningkatan berat badan. Tentu, berat badan yang ideal adalah kunci dari kesehatan yang utama, begitu pula untuk anak-anak. Dengan makan sebelum tidur, maka bisa meningkatkan berat badan hingga dua kali lipat.
Memang, sebenarnya hal ini juga tergantung dari jenis makanan yang anak Anda konsumsi. Tapi, biasanya yang kerap orang tua berikan dan anak-anak sukai adalah camilan yang memiliki kandungan kalori serta gula yang cukup tinggi. Seperti makanan ringan, kue, biskuit, maupun permen.
Jika anak Anda mengonsumsi makanan tersebut sebelum tidur, maka pengolahan makanan tersebut pada tubuh akan disimpan menjadi lemak. Tentu ini akan membuat berat badan naik jika dilakukan dengan sering. Dari segi penampilan, ini juga bisa membuat anak Anda tidak percaya diri.
Studi dari Departemen Fisiologi Universitas Murcia Spanyol menunjukkan kalau keinginan untuk makan berlebih ini bisa terjadi karena kurang cukup makan pada siang hari. Jadi, nafsu makan anak di malam hari akan jauh lebih besar, bahkan sampai sebelum tidur.
2. Berisiko Membahayakan Kesehatan
Photo by Chinh Le Duc on Unsplash
Masih berkaitan dengan poin yang sebelumnya, berat badan yang semakin meningkat tentunya menjadi “pintu” dari berbagai penyakit. Anda tidak mau kan kalau anak Anda sejak dini sudah memiliki indikasi berbagai penyakit? Apalagi obesitas ini memiliki kaitan dengan penyakit berbahaya.
Mengacu dari situs Rumah Sakit Siloam, obesitas pada anak ini bisa memberikan dampak kepada pembuluh darah. Sebab, lemak yang ada akan menyumbat saluran yang bertugas menyebarkan darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini nantinya juga akan berdampak pada jantung dan otak.
Oleh karena itu, biasakan anak Anda untuk tidak makan sebelum tidur. Sebab dampak yang satu ini tidak main-main bahayanya.
3. Menjadi Kebiasaan yang Buruk
Hal yang terus menerus seseorang lakukan tentu akan menjadi kebiasaan. Jika pada suatu waktu ia tidak melaksanakan kebiasaan tersebut, maka akan terasa ada yang kurang. Sehingga akhirnya ia berusaha mencari cara untuk melakukannya.
Kasus ini berlaku pula dalam konteks makan sebelum tidur pada anak. Jika ia hampir setiap hari Anda izinkan untuk mengonsumsi makanan saat ia hendak terlelap, maka ini bisa mengarah pada kebiasaan buruk. Di mindset anak, seakan-akan hal tersebut adalah “ritual” wajib sebelum tidur.
Kalau ini sudah terjadi, pastinya akan sulit untuk Anda melakukan kontrol terhadap konsumsi makanan anak. Di waktu-waktu yang lain, anak juga akan terbiasa untuk mengonsumsi makanan dengan berlebihan.
Sebagaimana kami kutip dari popmama.com, Eileen Behan, penulis dan ahli nutrisi, menyebutkan kalau obesitas pada orang dewasa bermula sejak kecil. Yang mana hal ini terjadi karena kebiasaan konsumsi makanan yang tidak sehat tersebut.
Oleh sebab itu, jangan pernah membuat anak terus mengonsumsi makanan ketika itu sudah jam tidurnya.
4. Membuat Tidur Anak Terganggu
Tidak hanya dari segi kesehatan badan saja, namun dengan membiarkan anak makan sebelum tidur juga bisa membuat tidurnya terganggu. Apalagi kalau makanan tersebut mengandung kalori tinggi, tentunya masalah yang mengintai si anak bisa jauh lebih meningkat.
Kalau ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, berarti tubuh harus melakukan pengolahan dalam proses pencernaan lagi kepada tubuh. Padahal, tubuh sudah seharusnya beristirahat, tetapi karena makanan masuk, kondisi badan akan sulit avodart dutasteride com segera tidur.
Akibatnya, kualitas tidur anak bisa terganggu. Bisa-bisa anak Anda akan merasa kurang fit setelah bangun. Jika hal ini Anda biarkan, lagi-lagi hal ini kembali kepada masalah kesehatan. Sebab, tidur yang kurang baik juga bisa berpotensi membuat anak mengalami penyakit tertentu.
5. Membuat Anak Merasa Tidak Nyaman setelah Terbangun
Pola kerja tubuh yang seharusnya beristirahat tetapi malah tetap mencerna makanan akan memiliki pengaruh kepada anak setelah terbangun. Tidak cuma masalah penyakit dan fisik saja seperti yang sudah poin sebelumnya sebutkan, tetapi juga berkaitan dengan kondisi mental.
Tubuh yang kurang fit tentunya membuat psikis anak terganggu karena adanya rasa tidak nyaman. Ketika hendak melakukan aktivitas, semangat anak akan berkurang. Kondisi ini akan berpengaruh pula pada hal yang hendak anak lakukan di hari tersebut.
Contohnya seperti kurang merasa fokus ketika sekolah karena tidak memiliki semangat yang tinggi. Dalam jangka panjang, ini akan memengaruhi bagaimana anak bersosial dengan teman-temannya dan juga prestasi akademiknya.
6. Berpotensi Membuat Asam Lambung Naik
Tidak hanya pada orang dewasa saja, penyakit yang juga populer sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD) ini juga bisa terjadi kepada anak.
Bahkan potensi terjadinya GERD ini pada anak-anak cenderung lebih besar. Faktor utama yang membuat anak bisa mengalami hal ini adalah karena organ tubuhnya masih belum berkembang sepenuhnya seperti orang dewasa. Khususnya pada bagian kerongkongan atau esophagus sphincter yang tergolong masih lemah
Ketika makanan masih berada dalam lambung dan anak langsung ke posisi berbaring, hal ini akan membuat asam lambung mudah naik. Bila GERD sudah terjadi, maka anak akan merasa mual, tidak nafsu makan, sulit bernapas, bahkan dalam jangka panjang bisa memicu kanker esofagus.
Dilansir dari health,kompas.com, cokelat, permen, serta makanan berlemak tinggi yang anak konsumsi sebelum tidur bisa semakin meningkatkan potensi GERD.
Batas Waktu untuk Makan sebelum Tidur
Pada sebagian orang, masih banyak yang menyepelekan untuk anak mereka tetap makan sebelum tidur. Bahkan ketika sudah waktunya jam tidur, masih saja ada yang memberikan anak makanan tertentu.
Tetapi, apakah sebenarnya ada batasan atau patokan dari makan sebelum tidur ini untuk anak?
Jawabannya tentu ada.
Para ahli memberikan patokan aman untuk anak Anda terakhir mengonsumsi makanan sebelum tidur adalah sekitar 2-3 jam sebelum tidur. Salah satu penelitian yang terkait dengan saran ini adalah studi dari Osaka City University.
Itu pun tentunya dengan makan makanan yang sehat dengan porsi yang seimbang pula. Studi tersebut juga membuktikan kalau membatasi waktu makan pada saat tersebut bisa membuat potensi GERD bisa teratasi.
Apakah Makan sebelum Tidur Ini Punya Dampak Positif?
Photo by Providence Doucet on Unsplash
Mungkin ada pula sebagian dari Anda yang tidak percaya sepenuhnya kalau mengonsumsi makanan sebelum tidur tidak memberikan dampak apa-apa. Argumen yang kerap orang-orang berikan adalah tubuh si anak tetap sehat-sehat saja sampai sekarang.
Namun, selain dari dampak negatif yang tadi sudah artikel ini sebutkan, adakah dampak positifnya?
Sebenarnya, studi mengenai hal ini memiliki hasil yang sangat variatif. Ada pula penelitian yang menyebutkan kalau makan sebelum tidur memberikan dampak yang positif.
Salah satu contoh dari efek positif tersebut adalah gula darah yang stabil yang terbukti pada penelitian dari Institut de Recherches Cliniques de Montréal.
Ada pula studi yang menunjukkan bila makan sebelum tidur bisa membuat lebih mudah terlelap.
Tetapi kalau untuk urusan kualitas tidur, makanan yang anak Anda makan juga punya kriteria tersendiri. Tentu makanan cemilan yang tidak sehat dengan kandungan gula dan kalori tinggi adalah sebuah pengecualian.
Pada saat malam hari, ada kecenderungan yang lebih besar untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Namun bila Anda lihat dampak negatifnya yang bisa lebih membahayakan, ada baiknya untuk menghindari hal ini. Apalagi itu berhubungan dengan kesehatan anak Anda.
Pastinya Anda setuju kalau mencegah lebih baik daripada mengobati kan?
Bagaimana Bila Masih Tetap Merasa Lapar?
Lalu, bagaimana jika tubuh memang merasa benar-benar lapar ketika hendak tidur? Kadang hal ini juga membuat anak merasa gelisah karena perutnya yang terasa kosong.
Jika memang kasusnya demikian, coba ingat lagi apakah anak Anda sudah makan malam pada 3 jam sebelumnya. Apabila memang sudah, ingat lagi apakah si anak sudah minum air putih dengan cukup atau belum.
Sebab, terkadang sinyal kekurangan cairan dari tubuh kerap disalahartikan sebagai rasa lapar. Oleh karena itu, cobalah untuk memberi anak minum untuk menghilangkan sinyal palsu dari otak tersebut.
Kalau memang si anak masih meminta makanan, ada baiknya untuk memberinya makanan camilan yang sifanya menyehatkan. Untuk rekomendasinya, Anda bisa memberi anak sayuran hijau atau berbagai jenis buah-buahan seperti pisang, alpukat, dan pepaya
Sebagai saran tambahan, ada baiknya pula bagi Anda untuk memberikan anak waktu makan yang teratur dan menyesuaikan dengan jam tidurnya. Misalnya bila si anak tidur jam 10, maka 3 jam sebelumnya adalah jam 7. Itu berarti, setidaknya Anda harus memberikan anak makan malam pada jam tersebut.
Penutup
Dari apa yang sudah artikel ini berikan, sangat jelas bahwa makan sebelum tidur memberikan dampak negatif yang lebih banyak kepada si kecil. Meskipun ada pula studi yang menunjukkan mengenai dampak positifnya untuk tubuh.
Sebagai orangtua, Anda adalah pemegang kontrol kesehatan utama dari seorang anak. Jangan pernah membiasakan kepada anak Anda untuk makan sebelum tidur karena efeknya bisa memberi dampak yang merugikan. Tentunya tidak hanya dalam jangka pendek saja, namun juga jangka panjang.
Penting pula untuk memberinya makan tepat waktu agar anak tak merasa lapar setelah terlelap.
Cegahlah kebiasaan tersebut sejak dini kepada anak dan berikan edukasi baik-baik agar ia paham. Kalau anak Anda sudah terbiasa makan sebelum tidur, maka secara perlahan hilangkan kebiasaan itu.
Semoga Anda dan si buah hati tetap sehat dan bahagia selalu ya.
BACA JUGA: 14 Bahaya Terlalu Sering Memakan Mie Instan Pada Anak
Apakah Bahaya Jika Anak Makan Saat Sebelum Tidur?
Ya, berbahaya jika terlalu sering. Bahaya makan sebelum tidur ini sudah terbukti oleh banyak sekali penelitian ilmiah yang berbeda-beda. Dampaknya pun juga beragam. Mulai dari yang sangat ringan, hingga yang bisa memberikan dampak serius bagi tubuh.
Apa Saja Bahaya Makan Sebelum Tidur Bagi Anak?
Berikut adalah beberapa bahaya makan sebelum tidur bagi anak: 1. Peningkatan Berat Badan 2. Berisiko Membahayakan Kesehatan 3. Menjadi Kebiasaan yang Buruk 4. Membuat Tidur Anak Terganggu 5. Membuat Anak Merasa Tidak Nyaman setelah Terbangun 6. Berpotensi Membuat Asam Lambung Naik
Apakah Ada Batasan Waktu Makan Sebelum Tidur?
Ya, Jawabannya ada. Para ahli memberikan patokan aman untuk anak Anda terakhir mengonsumsi makanan sebelum tidur adalah sekitar 2-3 jam sebelum tidur. Salah satu penelitian yang terkait dengan saran ini adalah studi dari Osaka City University.