Belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yaitu Nadiem Makarim, meluncurkan sebuah program sekolah motivasi Sekolah Penggerak. Tujuan sekolah penggerak ini sebagai langkah untuk bisa melakukan akselerasi dan menciptakan ekosistem pendidikan agar dapat mencapai Indonesia maju.
Fokus dari program sekolah penggerak ini adalah untuk bisa mengembangkan hasil belajar siswa. Mulai dari literasi, numerasi, dan juga karakter sistem tersebut melalui Sumber Daya Manusia yang unggul.
Sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim juga mengajak banyak sekolah untuk bisa bergerak lebih maju dengan menjadi Sekolah Penggerak.
Pengertian Sekolah Penggerak
Photo by Erika Fletcher on Unsplash
Sekolah Penggerak adalah salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang diawali dengan SDM unggul.
Program Sekolah penggerak ini terdiri dari lima jenis intervensi untuk membantu proses akselerasi sekolah agar bisa bergerak lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun.
5 Jenis Intervensi dalam Mengakselerasi Sekolah
Berikut ini lima jenis intervensi yang akan didapatkan oleh peserta Sekolah Penggerak.
1. Pendampingan Konsultatif dan Simetris
Ini merupakan program kemitraan antara Kementerian Pendidikan dan Budaya dengan Pemda. Pada jenis intervensi ini, Kemendikbud akan memberikan pendampingan implementasi sekolah penggerak.
Kemendikbud akan memberikan pendampingan kepada Pemda agar dapat memberikan solusi apabila terdapat kendala di lapangan pada saat implementasi program Sekolah Penggerak.
2. Penguatan Sumber Daya Manusia
Penguatan SDM di sekolah yaitu kepada kepala sekolah, pengawas sekolah, pemilik, dan juga guru yang mengajar melalui program pelatihan dan pendampingan dengan pelatih ahli dan Kemendikbud.
Satu pelatih akan melatih 5 sampai 7 kepala sekolah. Jadi, pelatih akan mendampingkan guru sekolah secara berkelompok.
Pelatihan implementasi pembelajaran dan leadership akan diberikan 1 kali per tahunnya kepada SDM sekolah. Pendampingan akan dilakukan dengan in-house training.
3. Pembelajaran Menggunakan Paradigma Baru
Pembelajaran di sini dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi agar siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.
Paradigma baru yang akan didapatkan adalah penguatan kompetensi dan juga pengembangan terhadap karakter agar dapat sesuai dengan Pancasila. Untuk bisa mencapai Pelajar Pancasila, siswa dapat mempelajarinya melalui program intrakurikuler dan program kokurikuler.
Yang didapatkan dari program intrakurikuler adalah pembelajaran terdiferensiasi, penyederhanaan capaian pembelajaran, cukup waktu bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi, dan guru lebih leluasa untuk memilih perangkat ajar.
Sedangkan dari program kokurikuler adalah lintas mata pelajaran, dapat mengembangkan karakter dan kompetensi umum siswa, mampu mempelajari hal yang ada di luar kegiatan kelas, keterlibatan dengan masyarakat, dan pengembangan sesuai isu nasional atau global.
4. Perencanaan Berbasis Data
Perencanaan ini berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan. Refleksi ini berdasarkan laporan kondisi mutu pendidikan agar dapat dirancang dan juga diberikan pendampingan oleh para ahli.
5. Digitalisasi Sekolah
Dan intervensi terakhir adalah digitalisasi dengan penggunaan berbagai platform digital agar dapat mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan juga pendekatan yang customized.
Penggunaan platform digital untuk Sekolah Penggerak seperti alat bantu guru untuk meningkatkan kompetensi, alat bantu pembelajaran paradigma baru, dan juga dashboard rapor pendidikan.
Syarat Sekolah untuk Menjadi Peserta Sekolah Penggerak
Photo by NeONBRAND on Unsplash
Untuk bisa menjadi peserta Sekolah Penggerak, Kemendikbud menyebutkan bahwa program ini hanya boleh 2.500 sekolah saja yang bisa berpartisipasi di 111 kabupaten atau kota pada tahun 2021.
Maka dari itu, simak beberapa syarat dibawah ini untuk bisa menjadi bagian dari Sekolah Penggerak.
1. Kriteria Umum Menjadi Peserta Sekolah Penggerak bagi Kepala Sekolah
Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus seorang Kepala Sekolah penuhi jika ingin mendaftarkan diri sebagai peserta Sekolah Penggerak. Syarat-syarat tersebut antara lain:
- Kepala sekolah masih memiliki sisa masa tugas untuk menjabat sebagai kepala sekolah, sekurang-kurangnya adalah satu kali masa tugas.
- Kepala sekolah terdaftar di dalam DAPODIK atau Data Pokok Pendidikan.
- Memiliki surat pernyataan berisikan sisa masa tugas yang bersangkutan untuk bertugas sebagai kepala sekolah dari yayasan atau badan perkumpulan jika sekolah tersebut diselenggarakan oleh masyarakat.
- Yang bersangkutan wajib memberikan surat kesehatan yang berisikan keterangan sehat secara jasmani, rohani, dan juga bebas dari narkotika, psikotropika, ataupun zat berbahaya lainnya apabila lulus pada pengumuman seleksi tahap ke 2.
- Tidak sedang menjalankan hukuman disiplin. Baik dalam kategori sedang dan/atau berat yang sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang.
- Tidak pula sedang menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang.
2. Kriteria Seleksi Menjadi Peserta Sekolah Penggerak bagi Kepala Sekolah
Selain kriteria umum, terdapat pula kriteria seleksi untuk menyeleksi kepala sekolah agar bisa menjadi peserta Sekolah Penggerak. Antara lain:
- Kepala sekolah memiliki tujuan dan visi untuk menjadi peserta Sekolah Penggerak.
- Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan strategis.
- Mampu memimpin perubahan.
- Mampu menjalani masa pelatihan dan juga bimbingan.
- Memiliki kemampuan untuk hubungan kerja sama.
- Memiliki orientasi pembelajar.
- Memiliki jiwa resilience.
- Kematangan dalam beretika.
- Dapat memimpin implementasi.
- Mampu mendorong inovasi.
Sekolah Penggerak, Solusi Tantangan Dunia Pendidikan
Meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia adalah impian setiap orang yang ada di Indonesia. Salah satu inovasi dari Kemendikbud RI adalah membuat Sekolah Penggerak. Namun, apa sebenarnya tantangan dunia pendidikan yang harus dihadapi?
1. Ekosistem
Keadaan pendidikan Indonesia saat ini cenderung membuat sekolah sebagai sebuah tugas dan keharusan dan tidak menyenangkan. Selain itu, masih terdapat pendidikan yang tidak melibatkan orang tua.
2. Guru
Saat ini peran guru di sekolah merupakan pelaksana kurikulum dan sumber pengetahuan satu-satunya. Lalu, pelatihan guru di Indonesia sejauh ini hanya tentang teori.
3. Pedagogi
Dalam kegiatan belajar mengajar, saat ini siswa berperan sebagai penerima pengetahuan dan juga fokus terhadap kegiatan tatap muka.
Padahal, di masa depan bisa saja pembelajaran berorientasi pada siswa dan juga berbasis teknologi.
4. Kurikulum
Pada saat ini, kurikulum pendidikan perkembangannya masih linear dan berdasarkan konten. Selain itu fokus kurikulum hanya pada kegiatan akademik.
Harapannya, kurikulum pendidikan dapat berkembang secara fleksibel dan berdasarkan kompetensi. Lalu, pendidikan bisa berfokus pula pada soft skill dan pengembangan karakter.
5. Sistem Penilaian
Mayoritas jenis penilaian saat ini bersifat sumatif dan juga menghukum. Harapan kedepannya sistem penilaian bisa bersifat formatif atau mendukung.
Manfaat Apa Saja yang Akan Sekolah Dapatkan Sebagai Sekolah Penggerak?
Ada banyak keuntungan bagi sekolah yang menerapkan program Sekolah Penggerak, yaitu:
- Peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun.
- Meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut.
- Mempercepat digitalisasi di sekolah.
- Mendapatkan kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lainnya.
- Mempercepat pencapaian profil pelajar Pancasila.
- Mendapatkan pendampingan yang intensif.
- Mendapatkan anggaran tambahan untuk membeli buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru.
Karakteristik Kurikulum Program Sekolah Penggerak
Melaksanakan Program Sekolah Penggerak tentu dengan kurikulum Sekolah Penggerak untuk bisa meningkatkan dan juga memperkuat mutu dari kurikulum sebelumnya.
Dengan fokus untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, berikut ini karakteristik dari kurikulum Program Sekolah Pendidikan.
1. Berbasis Kompetensi
Karena karakteristik kurikulum merdeka belajar ini berbasis kompetensi, maka ranah hasil belajar meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan dan juga sikap sebagai rangkaian dalam proses berkelanjutan.
2. Pembelajaran yang Fleksibel
Fleksibilitas yang diterapkan dalam kurikulum ini adalah pengurangan isi muatan pelajaran agar siswa memiliki waktu untuk bisa menguasai kompetensi yang akan dicapai. Dengan pembelajaran yang fleksibel juga akan memberikan kesempatan yang cukup untuk membuat siswa belajar sesuai dengan grade ketercapaian.
3. Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan dari program ini diharapkan agar dapat memiliki sinergi dengan kehidupan sehari-hari dan berorientasi pada pencapaian penumbuhan dan penguatan profil pelajar pancasila.
Peran Pelatih Ahli
Pelatih ahli pada program Sekolah Penggerak adalah sebagai pendamping SDM di sekolah untuk bisa mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid. Pelatih ini juga akan mendampingi selama tiga sampai lima sekolah dalam satu kabupaten selama minimal satu tahun.
Karena program ini erat dengan adanya pelatihan, berikut beberapa peran pelatih ahli.
- Mendorong kolaborasi ekosistem pendidikan sekolah dan juga sebagai pemangku kepentingan di kabupaten.
- Mampu mengembangkan komunitas praktisi pendidikan.
- Membantu pengembangan kompetensi praktisi pendidikan.
- Melakukan monitoring kemajuan pembelajaran terhadap praktisi pendidikan.
Syarat Menjadi Pelatih Ahli Sekolah Penggerak
Selain peserta Sekolah Penggerak, untuk menjadi pelatih ahli juga memiliki beberapa kriteria. Berikut kriterianya.
- Merupakan Warga Negara Indonesia.
- Melampirkan surat keterangan sehat dari dokter yang menandakan sehat secara jasmani dan rohani apabila lolos seleksi tahap dua.
- Usia minimal 30 tahun dan maksimal 65 tahun.
- Berpengalaman dalam melakukan pendampingan peningkatan kualitas pembelajaran minimal dua tahun.
- Sudah terbiasa dengan teknologi.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Dalam bentuk lisan dan tulisan.
- Mampu berkomitmen, memiliki semangat perbaikan berkelanjutan, jiwa kolaborasi, dan terbuka kepada hal baru.
- Siap melakukan kunjungan lapangan sebanyak 4x dalam setahun.
- Tidak berperan sebagai asesor pada Guru Penggerak atau Program Sekolah Penggerak.
- Mengisi pakta integritas.
Kemudian, ada beberapa kompetensi yang diharapkan dari seorang pelatih ahli, diantaranya:
- Memiliki tujuan dan misi.
- Mampu membangun hubungan yang positif.
- Dapat memfasilitasi perubahan.
- Memiliki jiwa resilience yang tinggi.
- Memiliki kemampuan problem solving.
- Berkemauan yang kuat sebagai pembelajar yang berkelanjutan.
- Dapat melakukan pembinaan dan pementoran.
- Memiliki etika yang baik.
Itulah beberapa syarat atau kriteria umum yang harus dimiliki seorang pelatih ahli di program Sekolah Penggerak.
Namun, ada pula kriteria pelatih ahli yang lebih spesifik. Seperti akademisi, pengawas sekolah aktif, SDM dari sekolah yang menggunakan kurikulum mandiri atau kurikulum internasional, widyaiswara aktif, praktisi dan konsultan pendidikan, dan juga pensiunan.
Kesimpulan
Sekolah Penggerak merupakan upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bisa mengatasi permasalahan dan tantangan dalam peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Selain itu, tujuan sekolah penggerak juga agar dapat membantu proses akselerasi dan menciptakan ekosistem pendidikan.
Manfaat dari menjadi sekolah penggerak juga banyak yang akan didapatkan. Seperti peningkatan kompetensi, menjadi katalis perubahan, dan juga mendapatkan pendampingan intensif.
Manfaat seperti ini juga dapat Anda rasakan dari Sekolah Prestasi Global. Dengan tagline Modern Islamic School, siswa akan belajar berbagai macam disiplin keilmuan seperti sosial, eksak dan juga keagamaan yang akan membuat anak berkembang secara keilmuan, sosial, dan keagamaannya.
Kemendikbud juga akan mempersiapkan para pelatih ahli yang sangat kompeten dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Semoga dengan adanya Program Sekolah Penggerak, sistem pendidikan di Indonesia akan semakin baik.
Baca juga : Jangan Bingung, Begini 8 Cara Menghilangkan Sifat Pemalu pada Anak di Sekolah
Apa yang dimaksud dengan sekolah penggerak?
Sekolah Penggerak adalah salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang diawali dengan SDM unggul. Program Sekolah penggerak ini terdiri dari lima jenis intervensi untuk membantu proses akselerasi sekolah agar bisa bergerak lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun.
Apa saja manfaat yang akan sekolah dapatkan sebagai sekolah penggerak?
Ada beberapa keuntungan bagi sekolah yang menerapkan program Sekolah Penggerak, diantaranya, pertama, peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun. Kedua, meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru di sekolah tersebut. Ketiga, mempercepat digitalisasi di sekolah. Keempat, mendapatkan kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lainnya. Kelima, mempercepat pencapaian profil pelajar Pancasila. Keenam, mendapatkan pendampingan yang intensif. Ketujuh, mendapatkan anggaran tambahan untuk membeli buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru.
Bagaimana karakteristik kurikulum program sekolah penggerak?
Ada tiga karakteristik kurikulum program sekolah penggerak, pertama, berbasis kompetensi dimana ranah hasil belajar meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan dan juga sikap sebagai rangkaian dalam proses berkelanjutan. Kedua, pembelajaran yang flesibel, yang akan memberikan kesempatan yang cukup untuk membuat siswa belajar sesuai dengan grade ketercapaian. Ketiga, profil pelajar pancasila. Program ini diharapkan agar dapat memiliki sinergi dengan kehidupan sehari-hari dan berorientasi pada pencapaian penumbuhan dan penguatan profil pelajar pancasila.