Sekolah merupakan salah satu tempat bagi anak untuk mengembangkan potensi diri. Namun, apa jadinya jika anak memiliki sifat pemalu di sekolah? Sebagai orang tua, Anda harus mencari tahu bagaimana cara menghilangkan sifat pemalu anak agar ia dapat mengembangkan potensinya dengan maksimal.
Sebelum mengetahui cara mengatasi anak pemalu di sekolah, Anda perlu mengenal apa saja faktor penyebab anak pemalu. Dengan demikian, Anda dapat mengatasinya dengan mudah karena telah mengetahui akar permasalahannya. Oleh karena itu, simak penjelasannya di bawah ini!
Faktor Penyebab Anak Pemalu
Ada beberapa faktor penyebab anak pemalu di sekolah, mulai dari kepribadian si kecil hingga lingkungan sosialnya. Bahkan, terkadang satu penyebab menghasilkan penyebab lainnya.
Dari sekian banyaknya faktor, umumnya ada 5 faktor yang menyebabkan anak tumbuh menjadi anak yang pemalu. Untuk lebih jelasnya, berikut faktor penyebab anak pemalu di sekolah:
1. Kepribadian Anak
Kepribadian terbentuk sepanjang jalannya usia dan dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Dari usianya yang masih balita hingga masuk usia sekolah, anak sudah mulai membentuk kepribadiannya.
Lalu, kepribadian seperti apa yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemalu? Jawabannya ialah anak dengan kepribadian sensitif dan mudah tersinggung cenderung bertumbuh menjadi anak yang pemalu.
Mungkin Anda pernah melihat emosinya yang tidak stabil selama mendidiknya di rumah, misal seperti merajuk ketika keinginannya tidak dituruti atau sering menangis ketika dihadapkan dengan situasi baru.
2. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang anak temukan setelah lahir ke dunia. Hal ini membuat keluarga memegang peran penting dalam proses pembentukan karakter anak. Oleh karena itu, orang tua yang pemalu mungkin saja menularkan sifat pemalunya kepada si buah hati.
3. Minim Kesempatan Bersosialisasi
Faktor penyebab anak pemalu yang ketiga adalah minimnya kesempatan bersosialisasi. Bertemu dengan orang yang sama secara terus menerus tidak mengembangkan karakter sosial anak sehingga membuatnya menjadi anak yang pemalu.
4. Perasaan Takut Gagal
Anak yang kerap dipaksa untuk melakukan sesuatu di atas kemampuannya cenderung tumbuh menjadi anak yang pemalu. Sebab, ia menjadi takut akan kegagalan dan malah menghindari lingkungan karena takut tidak mencapai ekspektasi yang diharapkan orang-orang di sekitarnya.
5. Menerima Kritikan Pedas
Photo by Chinh Le Duc on Unsplash
Anak yang kerap menerima kritik pedas dari lingkungannya, baik keluarga atau teman-temannya, umumnya tumbuh menjadi anak yang pemalu. Ia menghindari teman-temannya karena takut menerima kritik yang pedas.
Anak Pemalu Juga Memiliki Kelebihan
Sifat pemalu pada anak terkadang dianggap sebagai kelemahan bagi orang tua. Padahal, sifat pemalu pada anak juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
- Berperilaku baik dan jarang mendapatkan masalah di sekolah
- Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian
- Mudah untuk dijaga
Intinya jangan anggap sifatnya tersebut sebagai kekurangan. Sifat pemalu merupakan hal yang umum terjadi di kalangan anak-anak. Sifat ini perlu menjadi perhatian jika terjadi secara terus-menerus dan ditampakkan ketika berada diantara anak-anak seusianya.
Cara Mengatasi Anak Pemalu di Sekolah
Setelah mengenal apa faktor penyebab anak pemalu di sekolah, kini Anda dapat mencari tahu cara menghilangkan sifat pemalu pada anak di sekolah. Berikut 7 caranya:
1. Tumbuhkan Sifat Terbuka pada Anak
Cara menghilangkan sifat pemalu pada anak yang pertama ialah dengan menumbuhkan sifat terbuka. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa yang sedang terjadi atau dialami oleh si kecil.
Menumbuhkan sifat terbuka pada anak dapat dimulai dari hal kecil yaitu dengan mendengarkannya. Apabila Anda mampu mendengarkan curahan hatinya, ia pun turut merasa memiliki tempat untuk bercerita.
Mengajaknya bercerita juga dapat melatih kemampuan berkomunikasinya. Mulai dengan tanya soal kegiatannya selama di sekolah. Dari situ, Anda bisa mengembangkan topik untuk berbincang lebih jauh dengannya.
Namun, sebagian besar orang tua sudah lelah duluan dengan kegiatannya sendiri sehingga tidak menyempatkan waktunya untuk ngobrol dengan anaknya. Menghindarinya justru memperbesar kemungkinan anak tumbuh menjadi anak yang pemalu.
Jika Anda memiliki jadwal yang padat, sisihkan waktu pada malam hari untuk berbagi cerita dengannya. Lagipula kini teknologi sudah canggih, Anda tetap bisa mengajaknya ngobrol meski terpaut dengan jarak yang jauh.
2. Hindari Memarahi Anak
Sebagian besar orang tua tidak mau anaknya menjadi pribadi yang pemalu. Tak jarang pula, orang tua memarahi atau mengolok-olok buah hatinya ketika ia sudah mulai menampakan sifatnya tersebut. Terkadang orang tua suka lupa bahwa anaknya belum bisa membedakan mana bercanda dan serius. Mungkin saja Anda mengoloknya dengan niat bercanda, tetapi bisa jadi ia menelan dan mengamini ucapan Anda tersebut.
Dengan memarahinya mungkin saja Anda berhasil mengatasi sifat pemalunya, namun pilihan tersebut tidak menjamin untuk jangka panjang. Sebab, anak bisa saja menjadi trauma dan makin merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain karena omelan atau ejekan Anda kepadanya.
Hindari memarahi anak, gunakan cara ia memandang orang dan lingkungan di sekitarnya agar dapat memahaminya dan mendorongnya untuk lebih berani. Berikan penjelasan mengapa tidak ada hal yang perlu ia takutkan daripada memarahi atau mengejeknya.
3. Ajak Anak Bersosialisasi
Photo by Robbert Collins on Unsplash
Cara menghilangkan sifat pemalu pada anak yang ketiga adalah dengan mengajaknya bersosialisasi. Dorong ia untuk bermain dengan anak yang seusia dengannya. Menjalin relasi atau berteman memang tidak mengenal batasan usia. Namun, sebagai cara melatih mental anak agar berani, pertemukan ia dengan anak yang seusia dengannya. Anda bisa mengajaknya ke acara-acara di luar sekolah yang terdapat anak seusianya apabila ia memang enggan mencari teman sendiri. Pancing si kecil agar ia mau bermain bersama anak seusianya ketika berada di tempat acara.
Bagaimana cara memancingnya? Anda bisa mulai percakapan dengan anak yang seusianya, lalu perkenalkan anak Anda kepada anak tersebut. Setelah itu, Anda bisa mendorong si kecil untuk melanjutkan interaksi dengan anak tersebut.
Berikan hal-hal yang perlu diperbaiki ketika ia sudah berani berinteraksi dengan orang lain. Misal, seperti cara ia menyapa orang lain, cara ia meminta tolong bantuan. Hal ini tentu tidak dapat Anda lakukan secara terus-menerus karena bisa membuatnya tidak percaya diri. Selain aktif di luar sekolah, bantu si kecil pula untuk bersosialisasi di dalam sekolah. Bertemanlah dengan sesama orang tua murid sehingga memperbesar peluang anak untuk berinteraksi dengan teman sekolahnya. Cara lain untuk meningkatkan aktivitas sosial si kecil yaitu dengan membantu mereka menemukan hobi. Melalui hobinya tersebut, anak pun dapat bersosialisasi dengan anak yang memiliki hobi yang sama dengannya.
4. Dorong Anak agar Lebih Percaya Diri
Kemampuan berkomunikasi yang baik hanya dapat terbangun jika memiliki rasa percaya diri. Oleh karena itu, membantu anak merasa lebih percaya diri merupakan salah satu peran orang tua.
Mulai dari hal-hal yang sederhana, seperti meminta tolong si kecil untuk memesan sesuatu kepada pelayan di restoran. Atau, Anda bisa mengikutsertakannya dalam perlombaan di lingkungan rumah. Perlahan anak akan terbiasa dan berani untuk berinteraksi dengan orang asing.
Upayakan lawan bicaranya adalah orang yang belum pernah ia temui sebelumnya. Hal ini dapat membentuk rasa percaya dirinya jika nantinya ia berada di lingkungan atau situasi yang baru tanpa ada Anda di sekelilingnya.
5. Beri Anak Teladan
Dalam proses pembentukan karakter, anak mencontoh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh lingkungan terdekatnya secara mentah-mentah karena ia belum bisa membedakan tindakan yang baik dan buruk.
Maka dari itu, Anda sebagai orang tua patut memberikan anak teladan yang baik agar dapat mengatasi sifat pemalunya di sekolah. Tunjukkan kepada anak bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan.
Salah satu contoh teladan yang baik yakni dengan menyapa kerabat saat berpapasan di jalan. Lakukan hal tersebut secara berulang dan anak akan mencontoh sifat Anda tersebut secara perlahan.
Cara lain yang bisa Anda lakukan yaitu bersikap ramah dengan orang-orang yang tinggal di dekat rumah. Seseorang yang ramah akan disenangi oleh orang lain. Dengan begitu, kesempatan anak untuk bersosialisasi dapat meningkat karena keluarga Anda dikenal baik oleh para tetangga.
6. Sesekali Berikan Pujian
Memberikan pujian dapat membangkitkan rasa percaya diri anak. Berikan pujian kepadanya ketika anak mulai berani menyapa atau berinteraksi dengan orang lain tanpa Anda pancing.
Ketika Anda memuji si kecil, Anda perlu mencari ketepatan waktu dan poin-poin yang Anda sampaikan dalam pujian. Pujian lebih efektif bila mengacu pada usaha anak untuk melakukan sesuatu, bukan sekadar hasilnya.
Namun begitu, terlalu sering memberikan pujian juga tidak baik bagi anak. Ia bisa saja melakukan hal tersebut untuk mendapat perhatian dari Anda dan tidak menampakkannya ketika Anda tidak berada di sekitarnya.
7. Jangan Memberi Label ‘Anak Pemalu’
Memberikan label ‘anak pemalu’ pada anak dapat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Ia akan memercayai bahwa dirinya adalah anak yang pemalu. Maka dari itu, hindari panggil ‘anak pemalu’ ketika Anda sedang bersamanya.
Anda juga dapat meminta bantuan orang-orang di sekitarnya untuk tidak memanggilnya ‘anak pemalu’. Hal ini karena lingkungan di luar keluarga juga berpengaruh dalam pembentukan karakter anak.
8. Pilih Sekolah yang Suportif
Cara mengatasi anak pemalu di sekolah adalah dengan memilih sekolah yang suportif. Sebab, sekolah juga berpengaruh dalam pendidikan karakter anak. Memilih sekolah terbaik dapat mendorong anak menjadi lebih berani.
Contoh sekolah yang suportif adalah sekolah yang tidak hanya mengembangkan kemampuan kognitif peserta didiknya, namun juga memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sosialnya.
Melihat hal tersebut, Sekolah Prestasi Global merupakan pilihan yang tepat untuk Anda dan si kecil. Dengan menerapkan konsep life balance di kehidupan sekolah, Sekolah Prestasi Global tidak hanya mengajarkan materi akademis, namun juga mengasah wawasan dan keahlian lain.
Konsep tersebut sejalan dengan tujuan Anda untuk menghilangkan sifat pemalu pada anak dengan meningkatkan kesempatan bersosialisasi. Di Sekolah Prestasi Global, anak-anak tetap dapat menghabiskan waktu luang mereka di luar sekolah untuk bermain dan berinteraksi dengan keluarga dan teman.
Itu dia cara menghilangkan sifat pemalu pada anak di sekolah. Pilih cara yang terbaik atau kombinasikan beberapa cara di atas. Berikan ia juga kesempatan untuk berkembang dengan tidak terlalu menuntut cara-cara tersebut.
Baca Juga : Cara Menjauhkan Anak Dari Sifat Introvert Dan Intoleransi!
Kepribadian seperti apa yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemalu?
Anak dengan kepribadian sensitif dan mudah tersinggung cenderung bertumbuh menjadi anak yang pemalu. Mungkin Anda pernah melihat emosinya yang tidak stabil selama mendidiknya di rumah, misal seperti merajuk ketika keinginannya tidak dituruti atau sering menangis ketika dihadapkan dengan situasi baru.
Apa saja kelebihan yang dimiliki anak dengan sifat pemalu ?
Anak yang pemalu biasanya dapat Berperilaku baik dan jarang mendapatkan masalah di sekolah, selain itu mereka juga mendengarkan orang lain dengan seksama serta anak yang pemalu lebih mudah untuk dijaga dan diawasi
Bagaimana cara mengajak anak pemalu untuk bersosialisasi ?
Orang tua dapat mengajak anaknya untuk mengikuti berbagai acara di luar sekolah yang terdapat anak seumurannya, misalnya lomba menggambar. Selain itu orang tua dapat mengenalkan hobi kepada anak