Saat ini internet seolah menjadi hal penting yang selalu terkait dengan kehidupan manusia milenial. Namun, tentu saja muncul dampak internet pada remaja, lantaran mereka dapat dengan mudah mengaksesnya untuk kebutuhan sekolah atau hiburan. Internet memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Apabila mampu memanfaatkan dengan baik, tentu saja bisa mendapatkan beragam keuntungan. Sebaliknya, penggunaan yang tidak tepat membawa dampak buruk bagi penggunanya.

Pengertian Internet Menurut Para Ahli

Apakah pengertian internet itu? Secara bahasa, sebenarnya internet merupakan singkatan dari interconnection networking. Istilah ini menggambarkan konsep jaringan nyaris tak terbatas yang dapat menghubungkan seluruh komputer di dunia. Onno W. Purbo menjelaskan bahwa internet merupakan media untuk efisiensi komunikasi dengan membuat koneksi pada berbagai aplikasi.

Adapun Strauss, El-Ansary, dan Frost menyebutkan bahwa internet merupakan jaringan yang menghubungkan antara beberapa komputer. Perangkat yang saling terhubung ini memiliki akses suatu file, contohnya seperti yang ada pada website. Jadi, dapat dapat disimpulkan bahwa pengertian jaringan internet adalah suatu sistem yang dapat menghubungkan beragam perangkat di seluruh dunia. Tujuan dari koneksi ini untuk dapat mengakses file yang diperlukan tanpa terkendala jarak dan waktu Jaringan ini bersifat global dan memerlukan suatu sistem standar berupa TCP/IP untuk dapat saling terhubung. Pengguna dapat melakukan pertukaran data, informasi, dan pengetahuan dengan mudah, cepat, dan lintas negara.

Dampak Negatif Internet di Kalangan Remaja

Keberadaan internet membuat pertukaran informasi lebih cepat, sehingga mendukung perkembangan dunia pendidikan, ekonomi, bisnis, dan sebagainya. Namun, sayangnya semakin banyak dampak internet pada remaja yang bersifat negatif, seperti berikut ini.

1. Kecanduan Game Online

Dampak Kecanduan Internet Pada Remaja dan Cara Mengatasinya - Prestasi Global

Tidak hanya untuk pertukaran informasi saja, pengguna juga dapat memanfaatkan internet sebagai media hiburan. Contohnya menonton streaming video, membaca e-book, hingga main game online. Fungsi yang disebut belakangan itu sering membuat remaja usia sekolah menjadi kecanduan. Para pelajar ini bahkan sampai mengabaikan tugas sekolah karena terlalu asyik main game online.

Pesona permainan melalui internet ini memang tidak hanya memikat pelajar dan mahasiswa saja. Kini, bahkan anak usia pra sekolah pun banyak yang sudah terpapar dan mengalami ketergantungan pada game yang bisa dimainkan secara multiplayer ini. Kecanduan gameonline dapat memiliki dampak pada prestasi anak di sekolah. Nilainya menjadi turun, sering membolos, dan abai pada semua kegiatan sekolah. Tak jarang, anak menjadi tertutup dan menarik diri dari pergaulan.

2. Terpapar Konten Porno

Pengaruh kecanduan internet terhadap psikologi remaja juga cukup tinggi. Lantaran akses internet tidak terbatas, remaja dapat mengakses konten yang sebenarnya tidak sesuai dengan usianya. Contohnya konten bermuatan pornografi. Hal tersebut dapat mengganggu kondisi psikologis mereka. Rasa ingin tahu, dibarengi dengan kondisi pubertas yang dialami memicu kondisi kecanduan terhadap konten porno.

Kecanduan internet pada remaja yang suka mengakses konten pornografi ini dapat mengakibatkan perubahan perilakunya. Mereka memiliki pandangan yang salah terhadap seks, yaitu hanya melihat wanita dan anak-anak sekadar objek semata. Konten dewasa yang menjadi candu ini juga dapat memicu perilaku seks bebas pada remaja. Tak jarang kondisi ini dapat mengakibatkan munculnya penyimpangan seksual sebagai akibat dari minimnya pengetahuan mereka terhadap seks education. Pada akhirnya, penyimpangan ini tidak hanya memiliki dampak langsung pada mereka, melainkan juga terhadap tatanan kehidupan masyarakat secara umum. Norma-norma yang ada dalam kehidupan menjadi rusak dan tidak berfungsi.

3. Mengalami Gangguan Kesehatan Mata

Dampak negatif lain dari kecanduan internet adalah mengalami gangguan kesehatan mata. Lantaran terlalu lama menatap layar ponsel atau laptop, mata menjadi lelah dan lambat laun mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang memaksa mata untuk mengakomodasi kecerahan layar. Pada dasarnya, cahaya membantu mata untuk dapat melihat benda. Namun, pada gadget, mata dipaksa untuk melihat sumber cahaya, yaitu lampu pada layar. Kondisi ini dapat memicu menurunnya kemampuan penglihatan. Bagi pelajar usia remaja atau yang lebih muda, risiko ini semakin meningkat. Itulah sebabnya, banyak yang mengalami mata minus sejak usia dini.

4. Kesehatan Tubuh Menurun

Tidak hanya mata, kesehatan tubuh secara keseluruhan juga bisa menurun akibat kecanduan internet pada remaja. Mereka menjadi hanya fokus pada ponselnya, sehingga enggan melakukan aktivitas fisik. Akibatnya, otot tubuh menjadi kurang terlatih, kemudian muncul timbunan lemak yang dapat mengganggu laju darah. Kondisi lain yang mungkin terjadi adalah enggan makan, sehingga kebutuhan nutrisi tubuh kurang terpenuhi. Hal ini akan semakin memburuk jika anak berada di luar pengawasan orang tua. Lambat laun mereka menjadi kurang gizi, atau mengalami gangguan kesehatan lainnya yang dapat berbahaya.

5. Kemampuan Bersosialisasi Menurun

Selanjutnya, dampak lain yang sangat mungkin terjadi adalah menurunnya kemampuan bersosialisasi. Remaja yang kecanduan internet cenderung menarik diri dari kehidupan sosial di dunia nyata. Mereka lebih nyaman melakukan interaksi di dunia maya. Memang di internet ada media sosial sebagai ajang interaksi dengan sesama pengguna. Bahkan, saat memainkan gameonline pun, para pemain dapat saling berkomunikasi.

Namun, pola interaksi ini tidak sama dengan dunia nyata yang memiliki aturan berupa norma. Komunikasi di dunia maya yang bersifat anonim membuat banyak remaja menyalahgunakannya dengan berkomunikasi secara bebas tanpa batasan. Saat ini banyak remaja yang dengan entengnya mengucapkan kata kasar atau menyumpah. Perilaku tersebut ditirunya dari konten-konten yang ada di internet. Jika diteruskan, mereka akan kesulitan bersosialisasi di dunia nyata berdasarkan norma.

6. Cenderung Bersikap Kasar

Anak usia remaja yang terpapar dan mengalami ketergantungan pada gameonline memiliki kecenderungan bersikap kasar. Bisa jadi hal ini akibat dari banyaknya permainan internet yang mengandung konten kekerasan. Selain itu, permainan dengan mode multiplayer memungkinkan para pengguna saling berkomunikasi. Sayangnya, jenis komunikasinya sering vulgar dan kasar. Inilah yang kemudian mempengaruhi remaja untuk menirunya.

7. Menjadi Suka Berbohong

Gameonline mudah menjadi candu bagi anak remaja. Jika ini terjadi, tak jarang mereka mau melakukan apa saja asalkan tetap bisa memainkannya. Salah satunya adalah berbohong kepada orang tua. Tak jarang para remaja beralasan mengerjakan tugas kelompok, padahal mereka mendatangi warnet untuk memainkan multiplayergame. Orang tua yang terlalu sibuk, bisa jadi luput menyadari bahwa anaknya tidak berkata sejujurnya.

Dampak lain dari ketidakjujuran ini adalah timbulnya kecurangan, terutama dalam hal mencuri. Ada beberapa kasus saat anak usia remaja mencuri uang orang tuanya untuk dapat membayar biaya warnet atau membeli token game-nya. Itulah sebabnya, orang tua perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi kecanduan internet agar hal ini tidak berlarut-larut dan semakin parah. Dukungan orang tua dan lingkungan sangat penting dalam mengatasi ketergantungan pada internet.

Cara Mengatasi Kecanduan Internet Pada Remaja

Dampak Kecanduan Internet Pada Remaja dan Cara Mengatasinya - Prestasi Global

Melihat dampak buruk internet tersebut, sangat penting bagi orang tua untuk segera menerapkan cara mengatasi kecanduan internet pada anaknya. Para orang tua dapat mencoba beberapa tips yang ada di bawah ini.

1. Membatasi Akses Internet

Saat ini, pelajar sering harus mengakses internet untuk mendukung proses belajarnya. Oleh sebab itu, beri batasan kepada mereka, yaitu hanya dapat mengakses internet untuk keperluan pendidikan saja. Jelaskan kepada mereka tentang pengertian internet yang seharusnya digunakan dengan bijaksana. Sebaiknya, jangan berikan toleransi, sehingga anak dapat segera bebas dari ketergantungannya.

Toleransi yang dimaksud adalah mengalah dan akhirnya mengizinkan mereka kembali main game online. Biasanya, anak yang sudah terlanjur kecanduan akan mudah marah apabila tidak bisa memainkannya. Namun, orang tua harus tetap teguh pada aturannya. Ada baiknya membuat kesepakatan dengan anak untuk menghapus aplikasi game online yang ada pada smartphone mereka. Tujuannya adalah agar tidak tergoda untuk mengaksesnya kembali.

2. Memperbaiki Nutrisi Anak

Anak yang kecanduan game online umumnya mengalami gangguan asupan nutrisi. Lantaran terlalu asyik mengoperasikan permainan tersebut, mereka cenderung malas atau bahkan makan sekadarnya saja. Oleh sebab itu, saat mengatasi kecanduan tersebut, dukung dengan asupan nutrisi seimbang sesuai kebutuhannya. Cara ini dapat membantu mengembalikan kondisi kesehatan mereka.

3. Imbangi Dengan Aktivitas Fisik

Salah satu cara dalam mengatasi kecanduan internet adalah menambah aktivitas fisik anak usia remaja. Ajak mereka bergabung dengan klub olahraga, atau komunitas lain sesuai minatnya. Tambah kegiatan yang melibatkan seluruh keluarga dan teman-temannya. Hal ini penting untuk mengembalikan kemampuan mereka dalam berinteraksi secara fisik dengan sekitarnya. Pada awalnya mungkin sulit, tetapi lama-kelamaan mereka akan terbiasa dan merasa nyaman. Pada akhirnya, ketergantungan pada internet dapat berkurang.

4. Melakukan Konsultasi Dengan Para Ahli

Pada suatu kondisi kecanduan internet yang sudah akut, mungkin memerlukan bantuan dari spesialis. Hal ini lantaran beberapa kasus kecanduan sudah mengarah pada gangguan mental. Beberapa ahli menyarankan penggunaan obat-obatan anti depresi untuk mengatasi kecanduan internet. Namun, sebaiknya memang melakukan konsultasi terlebih dahulu agar penanganan menjadi tepat dan efektif.

5. Mengasah Kreativitas

Cara mengatasi kecanduan gameonline pada anak yang selanjutnya adalah mengasah keterampilan. Contohnya adalah mengajak mereka berlatih menggambar, membuat desain, menciptakan kerajinan tangan, dan sebagainya. Aktivitas ini selain dapat membuat mereka melupakan game-nya, juga mengembalikan daya kreativitas yang menurun saat kecanduan internet. Temukan minat anak agar dapat mengasahnya, sehingga mereka merasa nyaman melakukannya.

Kesimpulan

Internet bagaikan pisau bermata dua yang memiliki sisi positif dan negatif bagi penggunanya, terutama remaja. Kemampuan yang masih rendah dalam menentukan baik dan buruk membuat mereka mudah terpapar sisi negatif produk globalisasi ini. Beberapa efek buruk yang ditimbulkan dari ketergantungan pada internet adalah prestasi belajar menurun, perubahan sikap dan perilaku, dan pelanggaran norma. Tak jarang remaja tergerak untuk melakukan kejahatan.

Pola asuh dan dukungan lingkungan sangat penting dalam mengatasi kecanduan internet ini. Salah satu contohnya adalah yang ada pada Sekolah Prestasi Global. Lingkungan belajar yang kondusif, aktif, dan dinamis membuat anak merasa nyaman. Beragam aktivitas yang bisa dilakukan para siswa membuat mereka produktif dan lebih memilih kegiatan di dunia nyata dibandingkan gaming di internet. Selain itu, dukungan guru yang komunikatif juga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

Demikianlah dampak internet pada remaja dan tips untuk mengatasinya agar tidak menjadi kecanduan yang negatif dan berlebihan. Peran orang tua dan dukungan lingkungan sangat perlu untuk membantu mengalihkan mereka dari ketergantungannya.

Baca juga : 12 Tips Guru Mendisiplinkan Anak Di Kelas

Apa itu internet?

Internet merupakan singkatan dari interconnection networking. Istilah ini menggambarkan konsep jaringan nyaris tak terbatas yang dapat menghubungkan seluruh komputer di dunia.

Apa saja dampak negatif internet di kalangan remaja?

Bagaimana cara mengatasi kecanduan internet pada remaja?