Anak-anak memang tidak jarang mengalami sakit kepala. Penyebab rasa sakit yang timbul di kepala yang dirasakan oleh anak pun bervariasi termasuk kondisi kesehatan pada anak itu sendiri.
Tahukah Anda? Beberapa jenis sakit kepala bahkan dapat dijadikan indikasi terjadinya sebuah penyakit yang berbahaya. Untuk itu, sebaiknya Anda tetap harus waspada saat anak merasakan sakit kepala.
Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu Anda ketahui dari sakit kepala pada anak.
Kenali Jenis Sakit Kepala yang Lazim pada Anak
Jika dilihat berdasarkan tinjauan sistematis studi berbasis populasi dunia, sekitar 60% anak-anak dan remaja mengalami sakit kepala. Dengan pembagian anak perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki di usia 12 tahun.
Adapun dua jenis sakit kepala yang biasa anak alami adalah sebagai berikut.
1. Tegang
Anak-anak ternyata juga dapat mengalami sakit kepala berupa rasa tegang, tidak hanya orang dewasa. Nyeri yang dirasakan pada kedua sisi kepala ini emang dapat menimpa siapapun yang terlalu stress atau bahkan ketika mengalami kecemasan dan depresi. Seperti penyebabnya, jenis sakit kepala tegang ini dapat dihilangkan dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Terutama melakukan berbagai aktivitas yang tidak membuat anak berpikir terlalu keras.
2. Migrain
American Migraine Foundation berpendapat jika migrain merupakan salah satu penyakit yang dapat terjadi karena faktor genetik. Salah satu jenis sakit kepala yang lazim dialami oleh semua orang ini akan menimpa anak mulai dari usia 5 sampai 8 tahun.
Seperti yang orang dewasa rasakan, anak akan mengeluh salah satu bagian kepalanya berdenyut-denyut saat migrain. Karena rasa sakit ini pula, anak jadi kehilangan nafsu makan, suasana hati yang mudah berubah, bahkan tak jarang ia juga akan merasa mual dan muntah.
Direktur Headache and pain medicine di New York bernama Mark W. Green, M.D mengatakan jika migrain yang dialami anak sering mendapatkan diagnosis infeksi sinus. Dapat dikatakan sebagai akibat dari infeksi sinus, apabila anak menunjukkan ciri fisik seperti mata berair, sakit kepala di sekitar sinus, dan anak mengalami hidung meler.
Penyebab Umum Children Headache
Seiring perkembangan teknologi di bidang kesehatan, kita juga semakin mudah dalam memahami apa saja faktor penyebab munculnya rasa sakit kepala pada anak. Salah satunya adalah infeksi oleh bakteri dan virus. Sakit kepala juga dapat disebabkan karena infeksi telinga bahkan sampai pilek.
Selain karena infeksi dan penyakit tersebut, trauma pada kepala juga bisa sebabkan sakit kepala. Misalnya karena sebuah insiden kecelakaan yang menyebabkan benjol atau memar.
Emosional juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya rasa sakit pada kepala. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahkan anak juga dapat mengalami gangguan berupa stress dan kecemasan.
Stress, kecemasan, dan bahkan depresi juga dapat membuat anak sakit kepala. Hal ini dapat terjadi apabila anak belum mengerti dan belum kenal dengan emosi sedih dan kesepian. Faktor genetik atau turunan dari orang tua juga dapat menjadi faktor anak mudah merasakan sakit kepala, terutama migrain.
Salah satu penyebab yang paling lazim mengapa anak bisa mengalami sakit kepala adalah pola tidur yang kurang baik, misalnya kurang tidur. Waktu tidur yang kurang terpenuhi memang membuat pusing sehingga orang tua harus memantau pola tidur anak.
Gejala Anak Sakit Kepala
Anak-anak umumnya akan mendapatkan sakit kepala yang mirip-mirip dengan yang dialami oleh orang dewasa. Namun, gejalanya bisa jadi sedikit berbeda seperti yang dikutip dari sumber Mayo Clinic.
Perbedaan gejala yang timbul akibat sakit kepala pada orang dewasa dan anak juga sulit dibedakan. Hal ini karena umumnya anak masih belum mengerti bagaimana cara menggambarkan rasa sakitnya.
Gejala yang dirasakan oleh anak memang sudah seharusnya diketahui terlebih dahulu sebelum memberikan pengobatan padanya. Berikut ini beberapa gejala sakit kepala yang umum ditunjukkan oleh anak yang bisa dijadikan acuan tindakan yang akan dilakukan.
1. Tidur di Tempat yang Hening dan Gelap
Cahaya berlebih dan suara berisik memang menjadi musuh bagi siapa saja yang mengalami sakit kepala.
Seperti yang Anda tahu, saat berada di tempat dengan pencahayaan sangat terang atau suasana dengan suara berisik memang membuat jengkel saat sedang sakit kepala.
Tidak hanya orang dewasa, anak juga dapat tiba-tiba menjadi sensitif dan mudah marah saat sakit kepala dan di sekitarnya bising.
2. Mudah Mabuk Kendaraan
Anak tiba-tiba mudah mual saat berada di kendaraan meskipun hanya melakukan perjalanan singkat bisa jadi salah satu tanda anak mengalami sakit kepala.
Didukung dengan studi Headache the journal of head and face pain yang menyatakan bahwa penderita migrain akan lebih mudah mengalami mabuk kendaraan. Ditambah lagi jika membaca di dalam mobil.
3. Lebih Mudah Kelelahan
Umumnya, 20 hingga 60 menit sebelum anak menderita migrain akan mengalami gangguan sensorik maupun fisik yang disebut sebagai gangguan “aura’’. Namun, aura pada tiap-tiap penderita sakit kepala migrain berbeda-beda.
4. Memukulkan Kepala
Berdasarkan situs migraine.com, anak yang mengalami migrain umumnya menunjukkan tingkah menenangkan diri. Salah satunya seperti dengan menggoyangkan badan atau memukulkan kepala berulang kali. Terutama bagi mereka yang belum bisa menjelaskan gejala yang dialami.
Cara Mengatasi Sakit kepala Anak
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi sakit kepala pada anak. Sebab, umumnya sakit kepala pada anak dapat diredakan tanpa perlu menggunakan perawatan dokter.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk pertolongan pertama pada sakit kepala anak.
1. Pastikan Istirahat Tercukupi
Tidur atau istirahat yang tercukupi sesuai kebutuhan normal setiap orang akan membantu meredakan rasa sakit kepala. Hal ini seperti yang dikatakan oleh direktur Headache and Pain Medicine di sekolah kedokteran Mount Sinai New York, Mark W. Green, M.D.
Saat mengalami stress atau gangguan pikiran anak, tidur memang menjadi salah satu solusi terbaik untuk meredakan pemikiran-pemikiran yang menumpuk. Sehingga, sakit kepala seperti migrain pun dapat reda secara perlahan-lahan.
2. Hindarkan Anak dari Pemicu Migrain
Sakit kepala migrain memang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Misalnya seperti, kebisingan, tempat dengan cahaya terang atau berkelap-kelip, kelelahan, atau salah konsumsi makanan dan minuman karena kafein, MSG, atau bahkan pengawet.
3. Obat Pereda Nyeri
Ibuprofen merupakan salah satu obat sakit kepala anak pereda rasa nyeri yang boleh dikonsumsi. Anda dapat memberikan obat pereda nyeri ini ketika sakit kepala yang dialami oleh anak tiba-tiba kambuh. Namun, meskipun obat pereda nyeri ini boleh digunakan, tetap saja Anda tidak boleh terlalu sering memberikannya kepada anak. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari bahaya lain.
Wajarnya, Anda dapat memberikan obat pereda nyeri ini setiap tiga kali dalam seminggu. Bila setelah mengkonsumsi obat pereda nyeri ini dan rasa sakit kepala yang anak alami tidak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter.
4. Ajak Anak Mempelajari Teknik Relaksasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu penyebab yang paling umum rasa sakit kepala pada anak adalah stress maupun cemas berlebih. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda mengajarkan beberapa teknik relaksasi yang bantu menenangkan pikiran.
Saat pikiran dalam keadaan tenang, maka kemungkinan anak mengalami sakit kepala akibat kecemasan berlebih akan berkurang. Anda dapat mengajarkan beberapa teknik tarik dan hembuskan nafas maupun teknik lainnya yang bantu menenangkan pikiran.
Ciri Sakit Kepala Sebagai Gejala Penyakit Serius
Tidak dapat menutup fakta jika terdapat beberapa jenis sakit kepala yang ternyata merupakan sebuah gejala penyakit lainnya yang lebih serius. Oleh sebab itu, Anda perlu mengenali betul apa ciri-cirinya, seperti yang dipaparkan berikut ini.
Ngomong-ngomong, beberapa ciri sakit kepala yang disebutkan berikut ini memang bukan selalu menjadi gejala penyakit berbahaya. Namun, tetap alangkah baiknya jika diperiksakan ke pusat kesehatan agar mengetahui apa yang sedang terjadi.
1. Sakit Kepala disertai Demam dan Leher Kaku
Saat anak mengeluh sakit kepala dan terasa demam, coba suruh anak untuk melihat keatas lalu menyentuh dagu. Kemudian dilanjutkan geleng-geleng kepala. Jika anak kesulitan atau tidak bisa melakukannya, jangan panik dan segera bawa ia ke pusat kesehatan untuk memastikan ia tidak menderita meningitis.
2. Rasa Sakit Sangat Parah dan Tidak Berhenti Meski Telah Mengkonsumsi Obat
Saat rasa sakit kepala semakin parah dan tidak berhenti bahkan setelah konsumsi obat pereda nyeri, sebaiknya segera bawa ke pusat kesehatan. Beberapa hal memang sangat mungkin terjadi, tapi setidaknya Anda harus mengetahui apa diagnosa yang diberikan untuk anak.
3. Anak Sering Muntah Saat Sedang Sakit Kepala
Segera hubungi dokter saat anak sering mengalami muntah atau mual pada saat ia mengalami sakit kepala. Tentu saja jika mual dan muntah pada anak tersebut terjadi ketika anak tidak sedang demam atau mengalami diare.
4. Kesulitan Melakukan Aktivitas Normal
Saat anak mengeluh sakit kepala namun setelahnya anak mengalami rasa kantuk berlebih atau berbeda dari biasanya bahkan kesulitan berjalan, segera periksa. Hal ini bisa saja disebabkan oleh infeksi virus. Sebaiknya, Anda segera membawanya ke dokter.
5. Sakit Kepala Justru Lebih Parah saat Berbaring
Segera hubungi dokter saat rasa sakit kepala anak semakin menjadi ketika ditidurkan. Umumnya, rasa sakit akan mereda saat dibaringkan. Tapi jika dibaringkan saja justru membuat rasa sakit lebih parah, kemungkinannya anak mengalami gejala penyakit lain. Sakit kepala yang justru makin parah saat anak sedang rebahan merupakan salah satu tanda bahwa adanya tekanan berat di otak.
6. Sakit Kepala dengan Frekuensi Sering
Sakit kepala yang satu dan berikutnya umumnya tidak berdekatan waktunya. Namun, saat anak mudah mengeluh sakit kepala, bahkan dalam jangka waktu yang sering, seperti dua atau tiga kali dalam seminggu, Anda bisa segera membawanya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Terlebih jika sakit kepala yang dirasakan oleh anak berpengaruh terhadap kesehariannya, termasuk saat belajar, bahkan saat bermain yang biasanya ia akan riang. Sakit kepala yang dialami oleh anak dapat disebabkan oleh beberapa hal yang umum. Seperti salah posisi tidur, stress, demam, kondisi kesehatan mental, bahkan hingga faktor genetik. Bahkan beberapa di antara sakit kepala tersebut merupakan gejala penyakit serius.
Kondisi kesehatananak memang perlu dipantau sedemikian rupa oleh orang tua. Segera kenali berbagai gejala sakit kepala dan tindakannya untuk melakukan pencegahan dan pengobatan yang diambil.
Di Prestasi Global, masalah kesehatan anak akan betul-betul diperhatikan, terlebih saat anak mulai menunjukkan gejala sakit kepala. Jika Anda memiliki pengalaman dalam mengobati anak sakit kepala yang tak kunjung sembuh, yuk share di kolom komentar! Kita akan sama-sama belajar agar kondisi kesehatan anak selalu terjaga.
1.Tidur di tempat yang hening dan gelap 2.Mudah Mabuk Kendaraan 3.Lebih mudah kelelahan 4.Memukulkan kepala
1.Pastikan Istirahat Tercukupi 2.Hindarkan Anak dari Pemicu Migrain 3.Memberikan Obat Pereda Nyeri 4.Ajak Anak Mempelajari Teknik Relaksasi
1.Sakit kepala disertai demam dan leher kaku 2.Rasa sakit sangat parah dan tidak berhenti meski telah mengkonsumsi obat 3.Anak sering muntah saat sedang sakit kepala 4.Kesulitan melakukan aktivitas normal 5.Sakit kepala justru lebih parah saat berbaring 6.Sakit kepala dengan frekuensi sering Apa saja beberapa gejala sakit kepala yang umum ditunjukkan oleh anak?
Bagaimana cara mengatasi sakit kepala pada anak?
Bagaimana Ciri Sakit Kepala Sebagai Gejala Penyakit Serius?
Wisata alam bali, jelajahi bali, visit Indonesia bersama blublub, rekomendasi tempat dive Indonesia, daftar dive blublub, diving spots di Indonesia, rute dan destinasi liveaboard di Indonesia, dive trips pantai padang bai, keunggulan lob, spot snorkeling tebaik indonesia, dapatkan setifikat open water di dive centers blublub, dive license versi blublub