Sejak aturan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online diberlakukan, ada banyak keluhan orang tua yang dirasakan. Meski sudah hampir satu tahun, namun para orang tua merasa khawatir jika anaknya tak bisa mengikuti sistem pembelajaran online dengan baik.
Ada pula orang tua yang mengaku, bahwa mereka juga tidak memahami sistem pembelajaran jarak jauh. Sayangnya, para orang tua hanya mengandalkan informasi dari sang anak, tetapi tidak terlalu jelas.
Akhirnya, kekhawatiran tersebut mulai dirasakan oleh sebagian besar orangtua. Lalu, apa yang menyebabkan para orangtua merasa resah dengan KBM online?
Mengapa Orang Tua Merasa Resah dengan KBM Online?
Ada beberapa alasan mengapa kesan orang tua selama belajar online terasa cukup mencemaskan. Kemungkinan ada orang tua yang kurang menyukai sistem pembelajaran online, karena belum terbiasa dengan kegiatan tersebut.
Hal itu dikarenakan kegiatan belajar online dilakukan tanpa dampingan dari guru sang anak. Meski guru tetap mengajar secara online, namun di sini peran orang tua cukup besar dalam mengajarkan buah hatinya. Sedangkan, sebagian orang tua merasa memiliki kesibukan lain, seperti bekerja.
Lalu, ada pula orang tua yang merasa bahwa belajar online kurang efektif. Mengapa begitu? Sebab, anak-anak akan malas atau tidak sungguh-sungguh belajar. Jadi, orang tua merasa terbebani dengan KBM online karena hal-hal tersebut.
Sebelum pandemi COVID-19 mewabah, waktu pagi hari hingga sore hari digunakan oleh orang tua untuk mengurus hal lain, seperti berbelanja, bekerja, atau beres-beres rumah. Selain itu, mereka juga khawatir belajar online akan mempengaruhi masa depan anaknya.
Nantinya, sang anak tidak dapat mengembangkan keterampilannya untuk mencari pekerjaan atau bersosialisasi dengan orang lain. Selain masalah sistem pembelajaran, para orang tua juga mengalami masalah sinyal.
Meski Pemerintah telah menyediakan kuota internet gratis, tetapi sinyal provider yang dimaksud belum maksimal untuk kegiatan belajar online. Hal ini juga dirasakan oleh orangtua yang tinggal di perkampungan atau pedesaan. Maka dari itu, Pemerintah diharapkan dapat mengatasi masalah sinyal yang dinilai belum optimal.
Apa Efek yang Ditimbulkan dari Keresahan Orang Tua?
Sebetulnya, ada efek yang akan ditimbulkan dari keresahan orang tua terhadap pembelajaran online. Umumnya, tanda-tanda yang akan muncul adalah Anda menjadi lebih sensitif, mudah emosi, dan menganggap KBM online adalah hal sepele.
Permasalahannya, saat anak Anda membutuhkan dukungan dan motivasi, ternyata mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Alhasil, rasa malas sang anak bakal meningkat dan membuat prestasinya di akademik jadi menurun.
Terlebih lagi, sistem pembelajaran online dianggap tidak efektif. Kemudian, anak Anda akan sering mendengar perkataan: “Ingin jadi apa kamu kalau belajarnya lewat online?”.
Nyatanya, omongan tersebut secara tidak langsung akan membuat kemampuan anak Anda menjadi menurun atau terkesan disepelekan. Padahal, Anda harus terus mendukung dan memotivasi anak ketika melakukan pembelajaran via daring.
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi keresahan orang tua terhadap KBM online. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan:
- Meyakini bahwa kondisi tersebut hanya berlangsung sementara saja. Sebab, rasa kecemasan Anda timbul karena kurangnya rasa percaya diri atau pesimis.
- Mulai memahami bahwa mengajarkan buah hati adalah kewajiban Anda.
- Memperbanyak pengetahuan atau referensi mengenai kelebihan dari belajar
- Mengatur waktu dan bagikan tugas secara maksimal. Hal ini tentunya harus dilakukan secara bergantian. Misalnya, sang anak dibimbing oleh ayah, ibu, atau kakaknya.
- Jangan lupa memposisikan diri Anda sebagai anak. Apa jadinya jika Anda ditemani dan dibimbing oleh orang yang memiliki rasa cemas? Tentunya, hal itu sulit dirasakan.
- Memotivasi dan mendukung anak saat belajar. Nantinya, mereka bisa mandiri dan memerlukan Anda di waktu tertentu saja.
- Beristirahat dengan cukup, khususnya saat akhir pekan.
- Tidak perlu memikirkan pekerjaan di rumah yang belum diselesaikan. Misalnya, Anda belum beres-beres rumah atau memasak.
Masih banyak respon orang tua terhadap belajar daring yang dirasakan. Namun, mau tidak mau hanya beberapa hal di atas yang dapat mendukung pembelajaran anak selama pandemi. Artinya, rasa cemas berlebih harus segera dikendalikan oleh Anda.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru dalam Pembelajaran Online
Melihat pembelajaran jarak jauh yang masih berlangsung hingga saat ini, peran orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan. Dalam situasi seperti sekarang ini, kegiatan belajar akan terus dilakukan dari jarak jauh.
Bagi para guru, hal ini pastinya tidak mudah dilakukan. Namun, sistem pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah tantangan untuk tetap memberikan materi dan mengajarkan murid-muridnya. Sayangnya, masih ada berbagai kendala yang ditemukan dalam proses belajar online.
Selama kegiatan belajar dilakukan secara daring, para murid lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Jadi, perilaku sang anak lebih banyak berada di bawah kendali orang tuanya.
Orang tua dan guru harus bekerja sama dalam menyelesaikan hal tersebut. Sebab, orang tua harus menggantikan sebagian peran guru dalam membimbing anak. Guru bertugas untuk memberikan tugas dan pelajaran lewat online, lalu orang tua mengambil peran sebagai pembimbing anak di rumah.
Selain itu, saran orang tua kepada guru juga perlu diperhatikan. Pada era digital sekarang ini, guru juga dituntut untuk bisa mengawasi dan membimbing anak melalui kehadiran internet. Selama guru membimbing melalui online, terdapat beberapa peran orang tua yang dibutuhkan saat anak belajar di rumah:
- Orang Tua Berperan Sebagai Guru
Pada kasus ini, Anda harus mengatur waktu dan bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Selain itu, Anda juga perlu memahami cara belajar anak, terutama ketika menerima tugas dari guru.
- Menjadi Contoh yang Baik
Selanjutnya, ketika Anda sedang mengarahkan anak untuk belajar, maka harus mendampinginya. Dengan begitu, anak akan merasa benar-benar dibimbing oleh orang tuanya dan mengerti apa yang dipelajari.
- Menyediakan Sarana yang Dibutuhkan Anak
Salah satu poin yang perlu diperhatikan adalah Anda juga harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran anak. Jadi, anak dapat belajar dengan nyaman.
- Berperan Sebagai Motivator
Sebagai orang tua, Anda harus terus memotivasi anak untuk terus meningkatkan minat belajarnya. Kemudian, Anda juga bisa membantunya dengan memberikan inspirasi jika mereka mengalami kesulitan saat belajar.
- Menjadi Pembimbing
Anda diharuskan untuk selalu membimbing dan mengajarkan anak agar dapat berhasil di masa depan. Tak hanya belajar saja, tetapi Anda juga harus membimbingnya dalam segala hal agar tak salah langkah.
Manfaat dari Sistem Pembelajaran Online
Meski terdengar cukup membosankan, tetapi belajar online memiliki berbagai manfaat untuk sang buah hati. Hal itu dikarenakan belajar daring di tengah pandemi masih menjadi alternatif terbaik. Berikut adalah manfaat dari sistem belajar online:
- Menyesuaikan dengan Gaya Belajar Anak
Selama satu semester, biasanya sekolah sudah menyiapkan berbagai materi yang akan diajarkan. Terkadang, materi yang diberikan terlalu banyak dan terkesan tidak jelas. Alhasil, anak akan tertinggal di suatu mata pelajaran karena tidak memahami materinya.
Pada sistem pembelajaran daring, cara belajarnya menjadi lebih fleksibel. Jadi, hal itu bisa menyesuaikan dengan gaya belajar dan kemampuan si buah hati.
Jika ada materi yang sulit dipahami, maka proses belajarnya bisa dilakukan dengan lambat. Ketika materinya sudah dikuasai oleh anak, tentunya proses pembelajaran dapat dipercepat atau pun melewati materinya.
- Anak Bisa Mengeksplorasi
Saat anak belajar secara online, maka mereka pun bisa memilih topik yang ingin dipelajari. Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk belajar tanpa harus dipaksa oleh orang tua.
Selain itu, pembelajaran daring juga dapat mendukung sistem yang didapatkan di sekolah. Nantinya, sang anak akan mendapatkan lebih banyak ilmu dan pengetahuan.
- Sangat Fleksibel
Sistem belajar daring memiliki waktu yang lebih fleksibel, karena bisa dilakukan di mana saja. Sang buah hati tak perlu duduk selama berjam-jam di kelas. Kemudian, belajar online bisa dilakukan di kamar, ruang tamu, atau perjalanan.
Lalu, waktu belajarnya juga tidak terlalu kaku seperti di kelas. Anda pun bisa menyesuaikannya dengan aktivitas anak sehari-hari. Apalagi, belajar daring juga dapat menghemat waktu, karena tak perlu menikmati kemacetan saat mengantarnya ke sekolah.
- Mengetahui Gaya Belajar Lainnya
Gaya belajar anak dan gaya mengajar guru di sekolah memang berbeda-beda. Maka dari itu, banyak anak yang merasa bosan, malas, dan tidak betah saat belajar. Sistem belajar online dapat memberikan banyak gaya belajar, karena adanya materi dan metode yang berbeda.
Jika Anda lebih menyukai cara belajar lewat video, tulisan, atau pun gambar, maka semuanya bisa dilakukan secara online. Ketika Anda mengetahui metode belajar sesuai keinginan anak, tentunya mereka akan lebih aktif untuk ikut terlibat di dalamnya.
- Lebih Disiplin dan Bertanggung Jawab
Seperti yang sudah dijelaskan, belajar online memang memiliki waktu yang fleksibel. Maka dari itu, ada kemampuan untuk disiplin, mengatur waktu, konsisten, dan lainnya.
Sebab, tidak ada guru yang hadir untuk mengingatkan waktu deadline tugas yang diberikan. Mau tak mau, anak harus belajar untuk mengatur jadwal dan waktunya sendiri. Jadi, mereka bisa bertanggung jawab dengan sistem pembelajarannya sendiri.
- Literasi Internet Jadi Meningkat
Pada era digital sekarang ini, kemampuan literasi internet sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Misalnya, berkomunikasi/berinteraksi, bekerja sama hingga mengakses informasi. Tak hanya dalam sistem pembelajaran saja, tetapi hal ini akan berguna ketika anak sudah bekerja nanti.
Sebenarnya, kemampuan literasi internet anak juga harus ikut dilatih oleh Anda. Hal itu disebabkan screentime yang berlebihan sangat tidak bagus untuk anak. Sikap yang harus Anda ambil adalah mengawasi berbagai konten yang akan dikonsumsi oleh anak.
- Otak Tetap Berkembang
Jika belajar secara online, maka anak harus melatih otaknya secara optimal setiap harinya. Hal itu bertujuan agar mereka tetap produktif saat belajar dan menciptakan sel di otak agar tetap berkembang di usianya.
Selain itu, belajar daring juga dapat meningkatkan kemampuan motorik si anak melalui berbagai aktivitas. Contohnya, kegiatan menulis, membaca, dan mengikuti permainan. Jadi, si buah hati secara tidak langsung melatih matanya untuk membaca dan mengikuti arahan dari gurunya.
Melihat permasalahan di atas, orang tua dan guru harus berkolaborasi dalam membimbing dan mengajarkan anak. Sebagai orang tua, Anda harus terus mendukung dan memotivasi anak untuk mencapai keberhasilannya. Meski hanya belajar online, bukan berarti hal itu tidak mempengaruhi masa depannya.
Sekolah Prestasi Global merupakan sekolah islam modern yang sangat mengedepankan keilmuan agama. Sistem pembelajaran di Prestasi Global sangat menyenangkan dan dibimbing oleh para guru yang profesional di bidangnya. Prestasi Global adalah Playgroup, TK, dan SD terbaik di Depok dan Jakarta Selatan.
Baca juga: 10 Kebiasaan Baik Diajarkan pada Anak
Apa peran orang tua yang dibutuhkan saat anak belajar?
Orang Tua berperan sebagai guru, menjadi contoh yang baik, menyediakan sarana yang dibutuhkan anak, berperan sebagai motivator, menjadi pembimbing
Bagaimana cara orang tua menjadi contoh yang baik untuk anak?
Orang tua mendampingi anak dan mengarahkannya untuk belajar. Dengan begitu anak akan merasa dibimbing oleh orang tuanya dan mengerti apa yang dipelajari
Dampak apa yang dirasakan anak dari keresahan orang tua?
Anak membtutuhkan dukungan dan motivasi dari orang tua, jika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan, rasa malas sang anak akan meningkat dan membuat prestasi akademiknya menurun