Anak susah makan tentu akan membuat para orang tua khawatir. Bagaimana tidak, masa kanak-kanak menjadi masa yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus tentu tidak baik bagi perkembangan si kecil.
Anak-anak umumnya akan mulai susah makan saat mereka memasuki usia satu tahun. Pada usia ini, pertumbuhan anak memang sedikit melambat, jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Akibatnya, nafsu makan anak juga menjadi menurun. Nah, agar Anda tidak khawatir, berikut akan kami jelaskan beberapa penyebab anak menjadi susah makan.
Penyebab Anak Susah Makan yang Umum Ditemui
Anak menolak untuk makan sejatinya merupakan hal yang wajar. Hampir setiap anak akan mengalami fase ini, tak terkecuali saat mereka sudah memasuki usia 6-9 tahun. Sayangnya, hal itu justru membuat nutrisi yang masuk menjadi lebih terbatas. Akibatnya, nutrisi harian si kecil jadi tidak tercukupi. Yang menjadi Penyebab anak susah makan biasanya yaitu karena mereka merasa “takut” dengan makanan tersebut.
Entah mereka takut dengan tampilannya, teksturnya, aromanya, dan rasanya yang mungkin bagi mereka masih cukup asing. Rasa ketakutannya inilah yang kemudian membuat anak lebih pemilih. Ada kalanya anak-anak pada usia ini juga memiliki nafsu makan yang berubah-ubah. Bisa juga mereka tidak mau makan dikarenakan sedang sakit atau mengalami suatu kondisi medis. Selain beberapa faktor utama tersebut, ternyata ada lagi berbagai alasan kenapa anak susah untuk makan seperti berikut ini.
Penyebab Anak Susah Makan yang Berasal dari Faktor Internal
Berikut ini merupakan beberapa alasan anak susah makan yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri atau secara internal dari anak.
1. Tubuh Tidak Bisa Toleransi Makanan
Tubuh tidak dapat toleransi terhadap makanan atau yang umum disebut intoleransi makanan tertentu. Hal ini merupakan keadaan saat tubuh memiliki gangguan kemampuan untuk mencerna makanan tertentu karena zat yang terkandung di dalamnya. Yang harus Anda ketahui dan pahami, intoleransi makanan berbeda halnya dengan alergi terhadap suatu makanan. Hal ini dikarenakan alergi makanan adalah sebuah reaksi yang berasal dari sistem imun.
Saat tubuh tidak dapat mencerna dengan baik suatu zat tertentu, tubuh akan memberikan sinyal atau reaksi dengan berbagai cara. Misalnya timbul rasa mual, sakit pada bagian perut, dan masih banyak lagi. Karena tubuh yang intoleransi terhadap suatu zat tertentu pada makanan lah yang menyebabkan anak akan sulit atau bahkan tidak mau makan karena takut jika mengalami sakit perut. Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan intoleransi makanan pada anak seperti gluten, gandum, dan laktosa.
2. Sembelit Juga Dapat Sebabkan Anak Sulit Makan
Konstipasi atau yang lebih umum disebut dengan sembelit merupakan kondisi susah poop atau BAB. Konstipasi sendiri dapat dikatakan sebagai kebalikan dari diare. Saat anak mengalami sembelit, Frekuensi BAB nya akan menjadi sangat jarang, bahkan ada kalanya anak akan hanya bisa BAB tiga kali seminggu bahkan kurang. Saat mengalami sembelit, mungkin akan jadi lebih susah untuk makan.
3. Diare Sebabkan Susah Makan
Perlu Anda tahu, saat biasanya anak memiliki nafsu makan yang baik, namun tiba-tiba nafsu makannya berkurang drastis, bisa jadi si Anak tersebut sedang mengalami infeksi virus atau bakteri dalam sistem pencernaannya. Anda bisa mengamati gerak-gerik anak. Ketika ia mengalami diare, ia akan mudah mengeluh perut mulas dan akan bolak-balik kamar mandi. Diare inilah yang kemungkinan besar menjadi penyebab mengapa anak menjadi lebih susah makan dari biasanya.
4. Anak Mengalami Eosinophilic esophagitis
Kondisi ini dapat terjadi ketika sel darah putih atau eosinofil yang memiliki peran menangkal berbagai alergi, malah menumpuk di esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini bisa saja dipicu oleh sebuah respon terhadap alergen atau objek penyebab alergi. Umumnya, anak dengan eofagitis akan mudah mengalami alergi terhadap bahan makanan atau minuman. Bahkan, hal-hal lain, seperti susu, telur, kacang-kacangan, serbuk bunga, dan lain-lain. Gangguan ini akan ditandai dengan pembengkakan pada tenggorokan dan memberi sensasi rasa sakit saat menelan.
5. Terlalu Banyak Opsi
Jika Anda selama ini menyediakan banyak macam hidangan atau terlalu banyak pilihan hidangan, sebaiknya Anda mengurangi hal tersebut. Menurut sumber kompas.com, pilihan hidangan makanan yang ada di depan makanan ternyata membuat anak bingung dan bosan dengan banyak pilihan. Akibatnya, anak pada akhirnya enggan untuk makan. Anda dapat mempersempit pilihan pada opsi karbohidrat, pilih nasi putih, merah, atau salah satu makanan dengan kandungan karbohidrat. Baru setelah itu, siapkan makan sayur dan lauk yang sudah dibuat dalam pilihan yang cukup.
6. Pemberian Makanan Berat Terlalu Sering
Kebanyakan orang tua akan menganggap anak susah makan saat anak menolak diberi makanan. Padahal, hal tersebut sebenarnya adalah karena anak yang masih kenyang dan secara tidak sadar orang tua telah memberikan jadwal makan berat yang terlalu padat untuk anak. Untuk mengatasi hal ini, tentu saja Anda harus mulai sadar dan memahami pola makan yang baik terutama dari segi waktu. Umumnya, anak mulai merasa lapar jarak 4 sampai 5 jam setelah makan. Maka dari itu, atur waktu makan porsi berat pada waktu-waktu tertentu dengan jarak 4-5 jam.
7. Menu Makanan Tidak Sesuai Selera
Makanan kesukaan sudah pasti dimiliki oleh setiap orang. Pun begitu pada anak-anak. Saat anak menolak makan, mungkin saja makanan yang ada di depannya kurang sesuai dengan seleranya. Namun, kesukaan atau selera makan anak mungkin dapat Anda bentuk sedari kecil waktu ia belajar makan. Usahakan membuatnya suka dengan makanan sehat seperti sayuran atau buah-buahan. Dari awal, jangan sampai membiarkan anak menyukai makanan-makanan yang kurang bergizi seperti junk food atau makanan cepat saji. Jika anak sampai terlanjur menyukai makanan junk food dan sejenisnya, kemungkinan untuk tidak mau makan makanan sehat akan lebih besar hanya karena tidak sesuai dengan seleranya.
8. Gangguan Psikologis Anak
Tanpa Anda sadari, anak mungkin akan mengalami gangguan psikologis dan sulit untuk makan. Misalnya, karena Anda menetapkan aturan makan yang terlalu ketat dan berlebihan terhadap anak, atau mungkin karena ibu yang suka memaksa kehendak terhadap anak. Untuk itulah, lebih perhatian dan memahami sikap anak menjadi salah satu solusi terbaik agar anak mau makan. Jangan berikan aturan ketat dan cenderung berlebihan kepada anak karena selain mengurangi nafsu makan, masa depan anak juga ikut dipertaruhkan.
Lantas, Bagaimana Mengatasi Anak Sulit Makan?
Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi anak susah makan berbeda tergantung karakteristik dan sifat anak. Apabila orang tua dapat berbicara ke anak dengan nyaman, Anda bisa saja menanyakan apa permasalahan dan berbagai keluhan yang mungkin dimiliki anak yang mulai susah makan. Anda juga dapat memperhatikan makanan apa yang disukai dan tidak disukai anak.
Secara umum, cara mengatasi anak susah makan dirangkum dalam daftar berikut ini.
1. Atur Waktu Teratur Saat Anak Susah Makan
Kebiasaan makan secara teratur, yaitu tiga kali dalam sehari untuk makan berat dan dua kali makanan selingan bisa Anda terapkan pada anak. Apalagi, kebiasaan makan secara teratur ini secara tidak langsung akan mengajarkan kepada anak tentang rutinitas keseharian. Sederhananya, anak akan mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan setiap hari saat waktu tertentu.
2. Jangan Beri Minum Saat Sedang Makan
Umumnya, mungkin Anda tidak segan untuk memberikan minum kepada anak dan hal tersebut sudah menjadi kebiasaan. Padahal, minum saat makan, apalagi dalam porsi yang besar justru membuat kembung dan kenyang karena minum bukan karena makan.
Bila perlu, mulai sekarang hindari minum di tengah-tengah makan. Jika sulit, Anda dapat mengurangi porsi minum tersebut agar anak tidak cepat kenyang. Sebaiknya, minum dilakukan sebelum atau setelah makan. Tapi perlu Anda perhatikan juga, minum setelah makan dalam porsi yang banyak ternyata juga bisa mengganggu pencernaan, lho. Jadi, berikan jangka waktu untuk minum porsi besar beberapa saat setelah makan.
3. Makan Sering, Porsi Kecil
Biasanya, anak yang sedang susah makan cenderung tidak akan menghabiskan makanan dalam porsi biasanya. Padahal, anak juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan makan porsi biasa. Untuk itulah, membagi porsi besar ke dalam beberapa porsi kecil akan jadi solusi keren.
Namun, seperti yang dikatakan sebelumnya, jika makanan dikurangi porsinya, nutrisi harian tidak tercukupi bila waktu makannya disamakan dengan saat ia makan porsi besar. Untuk itulah, frekuensi makannya ditambah, tidak perlu khawatir akan kekenyangan karena tiap makan, porsi yang disediakan dikurangi.
4. Percantik Tampilan Makanan
Salah satu faktor sederhana yang menyebabkan anak susah makan adalah tampilan makanannya yang itu-itu saja sehingga membuatnya bosan. Untuk itulah, siasat sajian makanan yang akan dimakan pun jadi salah satu opsi cemerlangnya.Misalnya, Anda dapat membuat inovasi bentuk makanan menjadi karakter yang disukai oleh anak. Seperti membentuk nasi jadi wajah tokoh kartun. Begitu pula dengan sayur dan topping lain, buat selucu mungkin. Ide kreatif harus ditemukan oleh Anda sendiri untuk membentuk makanan menjadi lebih menarik. Ngomong-ngomong, cara ini juga bisa dilakukan saat anak sedang tidak nafsu makan karena sakit.
5. Buat Perhatian Anak Teralihkan dengan Cara Menarik
Ketika anak sedang tidak nafsu makan, beberapa kegiatan menyenangkan dan menarik yang berkaitan dengan makanan bisa jadi satu ide bagus agar anak mau makan. Misalnya seperti bermain restoran atau membantu menyiapkan makanan. Solusi anak susah makan yang satu ini bisa Anda lakukan dan bisa membantu proses pengenalan anak kepada makanan.
6. Kenalkan Dengan Makanan Baru Secara Halus dan Pelan.
Ketika anak susah makan, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah anak tersebut belum terbiasa dengan makanan yang tersaji di depannya. Saat Anda ingin memperkenalkan makanan baru, hendaknya Anda melakukannya secara halus dan bertahap. Mulai dari porsi kecil, sampai porsi yang biasa dimakan oleh anak.
Susah makan merupakan salah satu hal yang umum dialami oleh anak-anak. Sebagai orang tua, tentu seharusnya Anda tidak perlu terlalu cemas. Dengan berbagai cara di atas, diharapkan bisa membantu mengurangi rasa tidak ingin makan pada anak. Itulah tadi beberapa penyebab anak susah makan dan berbagai solusi yang dapat Anda ambil ketika anak benar-benar susah untuk makan. Jangan lupa sebarkan informasi tersebut ke orang-orang sekitar Anda, ya!
Baca Juga : 7 Makanan Tinggi Protein Nabati Untuk Anak Dan Manfaatnya
Sembelit, Diare, terlalu banyak opsi makanan
Percantik tampilan makanan, jangan beri minum saat makan, atur jadwal makan anak
Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih atau eosinofil yang memiliki peran menangkal berbagai alergi, malah menumpuk di esofagus atau kerongkongan Sebutkan 3 faktor internal penyebab anak susah makan!
Sebutkan 3 cara mengatasi anak susah makan!
Apa yang dimaksud dengan <em>Eosinophilic esophagitis?</em>