Di tengah perkembangan teknologi, yang bumi butuhkan adalah perilaku hidup go green dari manusia yang tinggal di atasnya. Bagi Anda yang ingin masa depan bumi kita lebih baik, bisa mengenalkan go green pada anak sejak dini.
Perilaku go green akan membantu meminimalisir limbah dapat membantu penghijauan bumi dan meminimalisir terjadinya bencana alam.
Perilaku go green ini banyak digalakkan di sekolah-sekolah, dan para siswa dianjurkan untuk menerapkan tindakan ini dimanapun mereka berada. Namun nampaknya seruan untuk hidup go green kurang diperhatikan, sehingga perlu peran orangtua untuk mengajak anak mereka masing-masing.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa ikuti ulasan kami berikut yang akan membahas perilaku go green bersama anak.
Pentingnya Melakukan Go Green Bersama Anak
Jika dipikir kembali, sekarang bumi semakin tercemari oleh limbah yang sangat berbahaya dan tidak bisa didaur ulang. Contoh limbah tersebut adalah limbah plastik, limbah industri, limbah dari rumah tangga, dan lain sebagainya.
Dampaknya, banyak sekali bencana alam yang terjadi karena dipicu semakin meningkatnya sampah dan limbah yang unrecyclable. Dan inilah peran penting orangtua untuk menanamkan perilaku go green pada anak, tonggak kehidupan di masa depan nantinya.
Mungkin kita sebagai orang dewasa bisa berpikir mana yang baik dan buruk serta apa efek yang ditimbulkan sesuatu untuk kelangsungan hidup. Namun berbeda halnya dengan anak-anak yang belum mengerti hal yang benar dan salah.
Dengan membiasakan hidup sehat dan mengutamakan kesehatan lingkungan bersama anak, mereka bisa tumbuh menjadi anak yang peduli lingkungan. Dan orangtua yang sadar lingkungan lebih dibutuhkan untuk membentuk generasi terbaik seperti itu.
Bagi Anda yang ingin melakukan go green bersama anak, hendaknya mulai saja sejak dini. Anda bisa mengikuti berbagai saran dari kami dibawah ini untuk mengajak anak berperilaku hidup sehat sejak dini. Yuk, check it out.
3 Langkah Go Green Bersama Anak
Go green adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk meminimalisir kerusakan bumi dengan cara menghijaukan lingkungan. Namun tindakan go green sebenarnya bukan hanya menanam tanaman hijau dan memeliharanya.
Berbagai langkah untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan go green bisa dilakukan dengan berbagai langkah. Berikut ini kami berikan 3 cara menerapkan pola hidup anak yang go green untuk meminimalisir kerusakan lingkungan :
-
Budayakan membuang sampah dengan cara dipilah
“Berbeda persona, berbeda pula karakternya”, kalimat itu seakan menggambarkan pandangan orang dewasa terhadap anak-anak. Ya, benar sekali jika anak-anak memiliki karakter yang berbeda dan bisa dilihat sejak dini oleh orang tua mereka.
Ada anak yang rajin membuang sampah mereka ke tempat sampah, ada juga yang tidak suka membuang langsung sampah bahkan menumpuknya di suatu tempat. Peran orang tua sangat diperlukan untuk mendisiplinkan mereka sebagai bagian dari pemulihan lingkungan.
Bahkan menurut Dinas Pasar dan Kebersihan Palangka Raya Kalimantan Tengah, 75% orang dewasa maupun remaja sering membuang sampah sembarangan di lingkungan tersebut. Terlebih sampah tersebut tidak dipilah antara sampah plastik dan non plastik.
Berkaca dari kasus tersebut, sebaiknya orang tua megarahkan anak untuk memisahkan sampah plastik dan non plastik ketika membuangnya ke tempat sampah. Dengan demikian, sampah plastik bisa disalurkan ke pengepul sampah dan didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi.
Namun pada prakteknya memang tidak semudah itu, Anda perlu menyiapkan dua jenis tempat sampah yang berbeda dan diletakkan berdampingan. Seperti yang kita lihat di tempat sampah taman kota, tulisan “Sampah Plastik” dan “Sampah Organik” atau “Sampah Non Plastik” perlu Anda tempelkan di sana.
Dan Anda hendaknya memantau mereka ketika hendak membuang sampah yang tidak sesuai dengan tempatnya. Dengan begitu, anak akan terbiasa memilah sampah serta berperan dalam menerapkan perilaku go green dalam kehidupan sehari-hari.
-
Membeli peralatan makan yang reusable
Ketika berbicara mengenai perilaku go green, Anda pernah membayangkan jika alangkah indahnya jika hidup tidak ada pedagang di pinggir jalan, bukan? Jujur saja, itu memang ide yang cukup pamungkas untuk membuat anak-anak senantiasa hidup sehat tanpa tercemari oleh jajanan pinggir jalan.
Selain karena mereka terbiasa untuk memakan makanan dari rumah, mereka juga terhindar dari perilaku buang sampah sembarangan akibat dari kegiatan jajan tersebut. Ibarat melempar dua burung dengan satu batu, ide tersebut memang cukup cemerlang.
Namun kembali ke realita, para pembaca yang budiman. Perekonomian akan lumpuh jika pedagang makanan dan minuman –yang menggunakan wadah sekali pakai- dihilangkan sama sekali. Mau tidak mau, Anda sebagai orangtua harus hidup berdampingan dengan para penjual tersebut.
Akhirnya, kegiatan jajan di luar rumah sama sekali tidak bisa dihindarkan, terlebih jika anak Anda suka jajan. Nah, yang bisa Anda kendalikan adalah bagaimana cara agar anak Anda bisa jajan tanpa menimbulkan sampah yang merugikan bumi.
Cerdas, wadah makanan dan minuman yang reusable adalah jawabannya. Wadah makanan dan minuman ini biasanya terbuat dari stainless steel yang berkualitas dan dibuat dalam berbagai ukuran. Sehingga anak bisa membawanya kemanapun mereka pergi.
Dengan membudayakan jajan dengan wadah milik sendiri, maka Anda tidak perlu khawatir mereka mengonsumsi makanan yang tidak steril. Terlebih menimbulkan sampah plastik dimanapun mereka jajan yang tentunya bisa merusak lingkungan.
-
Melakukan penghematan di berbagai bidang
Langkah ketiga yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua untuk mengajak anak berperilaku hidup sehat dan go green adalah berhemat. Ya, Anda bisa mengajak keluarga Anda berhemat untuk menjadikan bumi lebih “sehat”.
Kita ambil dua kasus, mengenai kelistrikan dan pendidikan. Di bidang listrik, sadarkah Anda jika selama ini kita telah ikut menghambur-hamburkan sumber daya listrik untuk kepuasan kita sendiri? Dan di bidang pendidikan, sadarkah Anda sudah berapa lembar kertas (yang tentu terbuat dari kayu) dihabiskan untuk pendidikan sang anak?
Berkaca dari dua pertanyaan tersebut, mungkin Anda sudah bisa menebak apa yang akan kami bicarakan kali ini. Dan benar sekali, hendaknya kita membudayakan hidup hemat dengan mengajak anak kita peduli dengan lingkungan.
Karena jika Anda tidak suka berhemat listrik, pemanasan global akan semakin sering terjadi, yang di masa depan bisa membahayakan anak cucu kita. Ditambah lagi penghematan kertas yang oleh pemerintah baru terdengar sedikit gaungnya.
Nah, jika Anda tidak menggiring perilaku hidup sehat dan go green anak anda, mereka akan terbiasa hidup dengan menghambur-hamburkan sesuatu. Akibatnya, perilaku mereka dari waktu ke waktu bisa menjadi bagian dari kerusakan lingkungan yang pastinya terjadi secara bertahap.
Caranya cukup mudah, cukup tanamkan kebiasaan mematikan lampu ketika tidak digunakan dan menggunakan kertas seperlunya. Selain itu, meminimalisir penggunaan pendingin ruangan jika tidak diperlukan dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
Dan dengan menerapkan 3 langkah berperilaku go green bersama anak sejak dini tersebut, mereka akan berlatih hidup hemat dengan kepedulian lingkungan yang besar. Anda pun juga menjadi pahlawan lingkungan hanya dengan mendidik anak agar tidak ikut menjadi pelaku perusakan bumi.
Waktu Yang Baik Untuk Mengenalkan Go Green Pada Anak
Sudahkah Anda membaca uraian lengkap kami terkait cara mengajak anak untuk senantiasa hidup sehat dan go green di atas? Mungkin setelah itu Anda penasaran waktu yang baik melakukan ketiga langkah tersebut.
Wajar saja, karena sebagai orangtua, Anda memiliki kesibukan yang cukup padat untuk mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Namun jawaban kami untuk pertanyaan tersebut adalah : setiap waktu.
Ya, tidak perlu bertele-tele lagi, Anda bisa langsung mengajarkan ketiga hal yang telah kami sebutkan di atas sekarang juga. Sekarang, detik ini, jam ini, hari ini juga. Jangan sampai lebih lama lagi menunggu waktu yang tepat, karena waktu yang tepat adalah sekarang.
Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Lingkungan Hidup, jumlah sampah nasional tahun 2020 diperkirakan mencapai lebih dari 60 juta ton. Jumlah ini tentu saja sangat banyak, dan mampu menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah jika tidak dilakukan langkah preventif dengan segera.
Lalu siapa yang bisa merubah nasib negara kita tercinta jika bukan kita semua (termasuk para pembaca yang budiman)? Jika kondisi ini terus berlanjut, akan ada ratusan juta bahkan milyaran ton sampah berkubang di bumi nusantara.
Sampah yang menumpuk bisa menyebabkan banjir hingga pemanasan global, yang mampu berdampak pada kebakaran hutan seperti pada awal tahun 2020 silam. Kebakaran hutan menimbulkan lahan baru yang gersang, dan bisa berdampak buruk bagi pernafasan.
Mari Kita Akhiri Siklus Toxic Kerusakan Lingkungan!
Pada paragraf sebelumnya telah kita bahas betapa kerusakan yang kita lakukan bisa merusak lingkungan. Akibatnya, banyak bencana alam yang terjadi, yang seakan merupakan timbal balik dari apa yang kita lakukan pada alam.
Inilah mengapa penting bagi kita, generasi yang akan menjalankan peran penting proses penjagaan alam di masa depan, untuk mengajarkannya pada keturunan kita. Karena mau tidak mau, keturunan kita itulah yang akan meneruskan langkah kita dalam menjaga alam.
Dan seperti yang telah kami jabarkan sebelumnya, Anda bisa mulai mengajak anak untuk berperilaku go green sejak dini agar mereka terlatih dalam melakukan penjagaan alam. Memang, kita tidak akan bisa merubah dunia sepenuhnya, namun bukankah sedikit langkah perbaikan jika dilakukan orang banyak akan berbuah baik juga?
Oleh karena itu, mari mengajak anak cucu kita untuk selalu berbuat baik pada alam, tidak mengotori alam dengan sampah yang tak bisa didaur ulang, dan tidak membuang-buang energi. Karena apapun yang kita lakukan, pasti akan kembali pada kita juga nantinya.
Jangan lupa juga untuk mengajak mereka menanam pohon setiap beberapa periode sekali untuk menambah jumlah pohon di muka bumi. Karena seperti yang kita tahu, pohon adalah salah satu sarana mengurangi pemanasan global yang sangat ampuh.
Dengan begitu, siklus toxic perusakan lingkungan pasti akan bisa dikurangi suatu saat, dan membuat kehidupan yang Anda serta anak cucu jalani menjadi lebih baik. Tidak ada yang tidak mungkin, mari kita praktekkan bersama-sama langkah-langkah tersebut.
Itulah uraian panjang dari kami mengenai 3 langkah go green bersama anak dan pengaruhnya untuk lingkungan. Yuk, mari jaga lingkungan di sekitar kita agar kehidupan kita semakin berkualitas dan sehat!
Dampak apa yang ditimbulkan dari limbah yang tidak bisa didaur ulang?
Dampaknya, banyak sekali bencana alam yang terjadi karena dipicu semakin meningkatnya sampah dan limbah yang unrecyclable.
Dimana letak Prestasi Global?
Sekolah Prestasi Global merupakan sebuah Sekolah Islam Modern yang beralamat di Jalan Palem I No.1 Perumahan Mampang Indah II Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok.
Apa saja yang diajarkan di Prestasi Global?
Sekolah Prestasi Global mengusung tagline Modern Islamic School, dimana di dalammnya diajarkan berbagai macam disiplin keilmuan seperti sosial, eksak dan juga keagamaan.