Korupsi merupakan suatu perbuatan yang tidak baik terlebih lagi saat ini memang sedang banyak sekali pemberitaan mengenai para pejabat publik yang terkena kasus korupsi. Oleh karena itu, banyak orang sepakat bahwa korupsi ini adalah perilaku yang tidak baik dan tercela, namun kenyataannya kejahatan ini masih saja terjadi dan terus terjadi sehingga menjadi permasalahan yang begitu kompleks dan sangat memalukan di mata dunia.
Perilaku memperkaya diri sendiri seperti ini tentu pada umumnya memang banyak dilakukan oleh orang dewasa serta sering sekali dikaitkan pula dengan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpin dan juga pejabat-pejabat tinggi. Namun, dari sisi lain, para masyarakat juga tidak menutup mata begitu saja dengan apa yang telah terjadi dan berbagai lembaga yakni mulai dari komunitas independen serta sebagainya tentu turut membantu untuk membangun karakter mengenai budaya anti korupsi.
Oleh karena itulah, pendidikan tentang anti korupsi ini memang harus bisa ditanamkan sejak dini sehingga para anak-anak bisa memahami dengan baik apa itu korupsi dan dampaknya. Tak hanya itu saja, Komisi Pemberantasan Korupsi atau sering disebut dengan KPK juga membuka program tali integritas melalui bahan bacaan anak-anak usia dini. Jadi, dengan adanya literasi atau bahan bacaan yang disediakan tentu akan dapat memuat pesan-pesan moral serta nilai-nilai dari integritas anti korupsi, yang mana sesuai dengan perkembangan anak-anak usia dini.
Selain itu, hal seperti ini dilakukan yaitu dengan tujuan serta harapan agar anak-anak bisa lebih paham dan menjadi senjata paling ampuh untuk dapat mencegah terjadinya kasus korupsi yang terjadi di masa akan datang. Penanaman pendidikan mengenai anti korupsi sejak dini tentu sangat baik sekali karena nantinya si anak akan memiliki karakter dan jiwa anti korupsi. Untuk itulah, cara mengajarkan anak tidak korupsi bisa dilakukan sejak dini dan tanamkan pengetahuan-pengetahuan mengenai anti korupsi. Jika sang anak telah memiliki jiwa anti korupsi maka nantinya pada saat dewasa akan dapat menjadi benteng yang kuat bagi mereka untuk tidak akan melakukan perbuatan korupsi. Oleh sebab itulah, program seperti ini yang dirancang oleh KPK tersebut tentu pantas untuk diapresiasikan serta dijadikan sebagai salah satu gerakan bersama untuk melawan korupsi dan juga membentuk generasi-generasi anti korupsi.
Tak hanya itu saja, ada hal yang harus Anda ketahui pula. Dimana inti dari adanya pendidikan antikorupsi ini yaitu dengan tujuan untuk menanamkan karakter-karakter kepada generasi muda sehingga mau berlaku jujur terlebih lagi dalam hidupnya sendiri. Hal seperti ini juga diharapkan agar nantinya mereka dapat mengontrol dirinya sendiri untuk tidak melakukan perbuatan tercela yakni dengan korupsi. Oleh karena itu, berikut ini ada 8 cara sederhana yang nantinya dapat Anda lakukan untuk menanamkan nilai integritas anti korupsi pada anak khususnya sejak usia dini.
Kemudian disinilah peran kita sebagai orang tua, pendidik, keluarga dan juga pengasuh untuk dapat menanamkan nilai-nilai integritas anti korupsi tersebut sejak sang anak masih kecil. Untuk cara sederhananya bisa Anda lihat dengan jelas seperti berikut ini dan dapat Anda terapkan di rumah ataupun disekolah.
1. Tanamkan Nilai Kejujuran Pada Diri Anak
Kejujuran ataupun sikap lurus hati, tidak curang dan juga tidak berbohong merupakan salah satu perbuatan mulia dan penting sekali untuk ditanamkan sejak usia dini. Untuk caranya, Anda bisa mengajari sang anak untuk tidak mengambil sesuatu khususnya milik orang lain, kemudian biasakan pula Anda mengajari sang anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum meminjam. Nah, dengan Anda mengajar hal seperti ini kepada anak tentu sang anak akan paham dan akan terbawa hingga dewasa. Tak hanya itu saja, Anda juga harus bisa mengajarkan kepada Anda untuk tidak mencontek dan tumbuhkan pula kebanggaan saat ia bisa berhasil dengan usaha ataupun upayanya sendiri.
Selain itu, Anda juga bisa tekankan kepada anak untuk bisa membiasakan sang anak dapat bercerita secara terbuka, ajari mereka mengakui kesalahannya serta selalu tepati janji kepada sang anak. Begitu juga dalam nilai ujiannya, apabila sang anak tidak mendapatkan nilai yang sempurna maka Anda sebagai orang tua jangan memarahinya, ada baiknya untuk Anda memberi apresiasi namun menuntunnya agar dapat lebih berusaha lagi kedepannya sehingga bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Puji dan buatlah sang anak lebih termotivasi tentu hal seperti ini akan jauh lebih baik dibandingkan Anda memarahinya.
2. Kepedulian
Peduli tentu merupakan sebuah tindakan dan perilaku yang baik. Peduli dengan orang lain tentu mengindikasikan sang anak bahwa ia dapat memahami kesusahan dari anak-anak lainnya. Disinilah Anda bisa menumbuhkan rasa empati dari sejak dini sehingga anak dapat peduli terhadap temannya ataupun orang lain. Untuk mengajarinya Anda bisa memulai untuk mengajari sang anak mengenai emosi dan menunjukkan pula bagaimana caranya agar ia paham apa yang dimaksud dengan kepedulian terhadap orang lain. Misalnya yaitu sebagai contoh menghibur temannya yang sedang sedih, kemudian menolong hewan seperti kucing yang sedang sakit, berbagi makanan kepada temannya yang tidak membawa bekal ke sekolah dan sebagainya.
3. Disiplin
Berikutnya Anda juga bisa melakukan cara yang satu ini sebagai cara menanamkan nilai karakter anti korupsi kepada anak usia dini dengan kedisiplinan. Dimana disiplin tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan terhadap sebuah aturan, baik itu dengan cara tertulis ataupun tidak tertulis. Tak hanya itu saja, disiplin ini juga memiliki arti bahwa kebiasaan dan juga tindakan yang konsisten mengenai segala bentuk peraturan yang ada ataupun berlaku. Untuk contohnya yaitu Anda bisa membuat peraturan di rumah dengan mengajarkan anak untuk membuat sampah pada tempatnya, harus bisa mengikuti peraturan yang ada baik itu dirumah maupun disekolah, kebiasaan tepat waktu dan sebagainya. Namun, penting untuk Anda ketahui bahwa dengan mengajari anak disiplin Anda harus benar-benar paham apa yang dimaksud disiplin ini dan bukan paksaan terhadap anak. Kuncinya adalah Anda harus bisa benar-benar mengajarkan konsistensi dan bukan paksaan.
4. Mandiri
Mandiri ataupun sebuah sikap yang tidak bergantung dengan orang lain tentu harus ditanamkan pula kepada sang anak. Dimana pada saat anak sedang mengalami masalah maka sebaiknya Anda jangan langsung untuk membantunya, biarkan ia menyelesaikan dengan sendiri sesuai dengan usahanya. Lalu Anda harus memberinya kepercayaan dan dukungan bahwa sang anak akan mampu untuk menghadapi masalahnya sendiri. Untuk hal seperti ini maka Anda bisa menanamkan nilai-nilai integritas dari sejak dini misalnya yaitu belajar memakai baju sendiri, memakai sepatu atau mengikat tali sepatu sendiri, makan sendiri dan sebagainya. Selain itu, biasakan pula untuk anak tidak selalu harus bisa memilih jalan pintas, yakni seperti mencontek jika ia ingin mendapatkan nilai bagus.
5. Tumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Pada Anak
Selanjutnya Anda juga bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada anak dan ini juga merupakan salah satu cara untuk perilaku dalam pencegahan korupsi di masa akan datang. Jadi, rasa tanggung jawab ataupun sikap atau perilaku anak dalam menanggung akibat terlebih lagi dari perbuatan yang dilakukannya tentu dapat Anda tanamkan dari usia dini. Untuk itu, nantinya Anda bisa menanamkan dan mengajari anak tentang konsekuensi mengenai permasalahan yang ada.
Misalnya, apabila ia menumpahkan air ke lantai maka ia harus mengelapnya segera dan beritahukan kepada ia jika sang anak tidak mau mengelapnya dan apa dampaknya. Beritahukan kepadanya dengan cara yang halus dan mudah dimengerti. Kemudian jika ia merusak mainan temannya maka beritahukan kepadanya mencoba untuk memperbaikinya dan berani untuk mengakui kesalahannya. Selain itu, Anda juga bisa mendukung sang anak untuk menyelesaikan tugasnya. Misalnya yaitu seperti mengerjakan PR, membereskan tempat tidur, membereskan mainannya, memberikan makan hewan peliharaan dan juga sebagainya.
6. Kesederhanaan
Bersikap bersahaja, tidak berlebihan dan sederhana tentu merupakan sikap yang baik serta harus Anda tanami sejak kecil. Hal ini tentunya dapat dibangun dengan mudah dan diajarkan kepada anak bahwa harus bisa merasa cukup atas apa yang dimilikinya. Setiap anak tentu ingin membeli ini dan itu setiap kali ia melihatnya. Misalnya seperti membeli mainan, maka Anda bisa memberitahukan kepadanya bahwa dirumah sudah banyak mainan. Kemudian ajarkan pula padanya untuk membeli sesuatu yang paling dibutuhkan dan bukan sesuatu yang diinginkan. Selain itu, tekankan pula mengenai pentingnya suatu hal bukan hanya baru ataupun bagusnya saja melainkan lihat juga fungsi serta manfaatnya.
7. Keberanian
Bersikap berani tentu suatu hal yang harus diacungkan jempol. Sebab tidak semua anak memiliki sifat seperti ini. Dimana berani tersebut merupakan sebuah sikap yang percaya diri, tidak takut ataupun getar dalam menghadapi bahaya dan juga kesulitan. Sikap seperti ini tentu dapat dibangun dengan mudah yakni dengan cara membiarkan sang anak bereksplorasi serta belajar dari kesalahan yang dibuatnya. Tak hanya itu saja, Anda juga harus bisa menanamkan nilai-nilai moral sejak usia dini ataupun usia kecil dan ajak sang anak untuk melakukan sesuatu hal yang ia yakini sebagai sesuatu hal yang benar. Misalnya yaitu membela temannya yang sedang diejek, berani tampil di depan umum, berani menegur temannya yang membuat sampah sembarangan dan lainnya. Anda bisa mengajak anak untuk berpergian ke area permainan yang mengasah keberaniannya sedini mungkin.
8. Keadilan dan Kerja Keras
Bersikap adil dan kerja keras tentu kedua hal yang harus ditanamkan kepada diri sang anak sejak kecil. Dimana adil ini merupakan sikap yang haknya sama dan tidak memandang pilih kasih. Sedangkan kerja keras merupakan sikap gigih serta selalu fokus dalam melakukan suatu hal. Namun, kedua hal ini sangat penting untuk diajarkan pada anak sehingga ia memilih sikap yang adil dan mau bekerja keras untuk hidupnya.
Untuk anak bisa menerapkan konsep sesuai usianya, misalnya membagikan kepada orang dengan adil seperti makanan yang dibawanya. Selain itu, Anda juga bisa menanamkan nilai bahwa setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Jadi, nantinya ajarkan anak untuk berinteraksi pula dengan bibi, pengasuhnya, tukang kebun dirumah dan keluarga dekat lainnya serta perlakukan mereka dengan sama.
Begitu juga dengan kerja keras, dimana ini merupakan nilai positif yang harus diajarkan kepada anak sehingga sang anak tidak menyerah dengan begitu saja ataupun bergantung pada orang lain. Misalnya yaitu sang anak ingin
mendapatkan nilai yang bagus, tentu Anda harus bisa mengajarkan bahwa untuk mendapatkan nilai yang bagus sang anak harus bisa belajar dengan tekun dan rajin bukan menyontek. Jadi, ajarkan ia dengan baik mengenai kerja keras sehingga sang anak tidak manja dan bergantung pada orang lain.
Jadi, itulah ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan khususnya dalam mendidik anak anti korupsi dan tanamkan dengan baik nilai-nilai integritas anti korupsi pada anak sejak usia dini sehingga ia menjadi pribadi yang lebih baik lagi pada saat dewasa.
Baca Juga : Cara Mengajarkan Anak untuk Meminta Maaf
Sebutkan 8 Cara Sederhana Untuk Menanamkan Nilai Integritas Anti Korupsi Pada Anak Usia Dini!
8 Cara Sederhana Untuk Menanamkan Nilai Integritas Anti Korupsi Pada Anak Usia Dini, yaitu : 1. Tanamkan Nilai Kejujuran Pada Diri Anak 2. Kepedulian 3. Disiplin 4. Mandiri 5. Tumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Pada Anak 6. Kesederhanaan 7. Keberanian 8. Keadilan dan Kerja Keras
Bagaimana menanamkan Nilai Kejujuran Pada Diri Anak?
Kejujuran ataupun sikap lurus hati, tidak curang dan juga tidak berbohong merupakan salah satu perbuatan mulia dan penting sekali untuk ditanamkan sejak usia dini. Untuk caranya, Anda bisa mengajari sang anak untuk tidak mengambil sesuatu khususnya milik orang lain, kemudian biasakan pula Anda mengajari sang anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum meminjam. Nah, dengan Anda mengajar hal seperti ini kepada anak tentu sang anak akan paham dan akan terbawa hingga dewasa. Tak hanya itu saja, Anda juga harus bisa mengajarkan kepada Anda untuk tidak mencontek dan tumbuhkan pula kebanggaan saat ia bisa berhasil dengan usaha ataupun upayanya sendiri. Selain itu, Anda juga bisa tekankan kepada anak untuk bisa membiasakan sang anak dapat bercerita secara terbuka, ajari mereka mengakui kesalahannya serta selalu tepati janji kepada sang anak. Begitu juga dalam nilai ujiannya, apabila sang anak tidak mendapatkan nilai yang sempurna maka Anda sebagai orang tua jangan memarahinya, ada baiknya untuk Anda memberi apresiasi namun menuntunnya agar dapat lebih berusaha lagi kedepannya sehingga bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Puji dan buatlah sang anak lebih termotivasi tentu hal seperti ini akan jauh lebih baik dibandingkan Anda memarahinya.
Bagaimana menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Pada Anak?
Jadi, rasa tanggung jawab ataupun sikap atau perilaku anak dalam menanggung akibat terlebih lagi dari perbuatan yang dilakukannya tentu dapat Anda tanamkan dari usia dini. Untuk itu, nantinya Anda bisa menanamkan dan mengajari anak tentang konsekuensi mengenai permasalahan yang ada. Misalnya, apabila ia menumpahkan air ke lantai maka ia harus mengelapnya segera dan beritahukan kepada ia jika sang anak tidak mau mengelapnya dan apa dampaknya. Beritahukan kepadanya dengan cara yang halus dan mudah dimengerti. Kemudian jika ia merusak mainan temannya maka beritahukan kepadanya mencoba untuk memperbaikinya dan berani untuk mengakui kesalahannya. Selain itu, Anda juga bisa mendukung sang anak untuk menyelesaikan tugasnya. Misalnya yaitu seperti mengerjakan PR, membereskan tempat tidur, membereskan mainannya, memberikan makan hewan peliharaan dan juga sebagainya.