Pubertas memberikan perubahan besar pada anak usia pra-remaja, terutama dari segi fisiknya. Biasanya, perubahan fisik dan hormonal terjadi pada rentang usia 8-13 tahun untuk anak perempuan, dan 9-15 tahun untuk anak laki-laki. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal seperti kulit yang berminyak hingga keringat berlebih. Karena itu, sebagai orang tua, Anda jelas perlu mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan pribadi kepada anak.
Berbeda dengan ketika anak masih lebih muda, anak usia pra-remaja sudah perlu diajari untuk tahu dan paham pentingnya kebersihan diri sendiri. Sebab, kalau Anda dulu masih harus membantu anak mandi, cuci tangan, dan sikat gigi, tentu anak sudah harus bisa melakukan hal-hal tersebut dengan benar tanpa bantuan Anda lagi, kan?
Mengapa Kebersihan Diri Penting bagi Anak Usia Pra-Remaja?
Tentu Anda ingat pepatah “bersih pangkal sehat”, kan? Nah, pada dasarnya, kebersihan sangat berkaitan dengan kesehatan tubuh, baik itu pada anak-anak maupun orang dewasa. Artinya, kebersihan diri juga penting bagi anak Anda yang sudah menginjak usia pra-remaja.
Selain hubungan antara kebersihan dan kesehatan, pentingnya membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri juga dikarenakan kondisi khusus yang dialami anak begitu ia menginjak usia pra-remaja, seperti:
- Membantu menjaga kebersihan dan menghindari risiko terpapar penyakit dan infeksi. Contohnya, kebersihan diri selama menstruasi membantu anak perempuan Anda mencegah terjadinya infeksi yang berpotensi terjadi.
- Membantu anak tetap merasa nyaman selama berada di sekitar orang lain. Hal ini juga berarti rasa percaya diri anak yang meningkat sehingga ia termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat. Dan dengan membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri, hal tersebut pun akan membantu anak menyesuaikan diri dengan norma sosial di masa dewasanya nanti, di mana kebersihan jadi kepribadian yang penting.
- Masa pra-remaja merupakan masa ketika anak melihat perubahan pada tubuh seperti munculnya rambut pada bagian-bagian tertentu dan bau badan yang meningkat. Dan dengan cara melatih anak menjaga kebersihan, Anda pun dapat membiasakan mereka melakukan kebiasaan yang dapat menjaga kebersihan area pribadi dan mencegah bau badan.
- Membantu anak mengembangkan sikap disiplin dan fokus pada tujuan yang telah mereka tetapkan bagi diri sendiri.
Jenis dan Cara Menjaga Kebersihan Diri bagi Anak Pra-Remaja
Secara umum, kebersihan diri merupakan sebuah istilah yang dinamis dan terdiri atas berbagai jenis praktik kebiasaan hidup bersih seperti mandi, cuci tangan, sikat gigi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak beragam jenis kebiasaan bersih yang baik berikut ini, beserta beberapa tips menjaga kebersihan tubuh yang dapat Anda terapkan pada buah hati.
1. Perawatan Kulit
Biasanya, kulit anak yang memasuki usia pra-remaja hingga remaja akan berubah jadi cenderung lebih berminyak karena faktor pubertas. Padahal, kulit berminyak dapat menangkap debu dan kotoran dengan lebih mudah sehingga bisa menjadi “rumah” bagi bakteri. Kondisi ini mengakibatkan berbagai masalah kulit seperti jerawat dan komedo. Karena itu, Anda perlu ajarkan anak cara merawat kulit, terutama kulit wajah, secara teratur lewat rutinitas seperti cuci muka secara rutin dengan air dan pembersih khusus wajah. Anda juga dapat mengajak anak berkonsultasi dengan dermatologis apabila terdapat masalah kulit yang relatif parah agar dokter ventolin albuterol com produk perawatan kulit yang tepat. Contohnya krim dan pembersih wajah lembut untuk kulit berjerawat.
2. Perawatan Rambut
Dibandingkan anak-anak, anak pra-remaja dan remaja cenderung lebih sering keluar rumah. Efeknya, bukan hanya kulit mereka saja yang lebih cepat kotor, tapi rambut juga. Di samping itu, faktor perubahan hormon pun bisa jadi membuat rambut jadi berminyak dan bau. Apalagi, jika rambut anak lebih tebal, masalahnya pun jadi relatif lebih parah. Karena itu, dorong anak untuk keramas sebanyak 2-3 kali per minggu. Dan jika kondisinya dianggap perlu, Anda juga bisa ajak anak untuk membiasakan diri menggunakan produk perawatan rambut buatan sendiri (homemade) yang terbuat dari buah atau bahan-bahan alami lainnya.
3. Perawatan Kuku
Biasanya, usia pra-remaja adalah usia di mana anak akan ingin memanjangkan kukunya, kemudian mengecatnya atau merawatnya agar kuku terlihat cantik. Hanya saja, ingat bahwa kuku secara alami merupakan rumah yang ideal untuk bakteri, dan bakteri tersebut dapat berpindah ke mulut, mata, atau hidung dengan mudah hanya lewat sentuhan. Karena itu, di samping cara mengajarkan kebersihan badan, pastikan pula bahwa Anda tidak lupa untuk mengajarkan anak cara menjaga kebersihan kukunya. Contohnya menggunakan sikat kuku untuk menyingkirkan kotoran dan kebiasaan memotong kuku seminggu sekali, yang bisa membantu menghilangkan kotoran dan menurunkan risiko kuku cantengan.
4. Perawatan Gigi dan Mulut (Oral)
Gigi dan mulut yang tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan masalah seperti bau mulut dan gigi berlubang. Oleh karenanya, mengajari anak untuk rajin membersihkan gigi saja tidak cukup karena anak juga harus melakukannya dengan benar. Nah, mumpung anak sudah lebih besar dan lebih mandiri, Anda bisa lanjutkan kebiasaan sikat giginya agar jadi lebih baik. Di samping itu, anda juga sangat dianjurkan untuk mengajarkan anak mencuci mulut dengan cara berkumur setelah makan untuk membantu mengurangi jumlah tumpukan sisa makanan di gigi, misalnya dengan air keran atau dengan cairan pencuci mulut (mouthwash).
5. Cuci Tangan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bakteri dapat berpindah dengan mudah dari kuku ke mulut, mata, dan hidung. Dan bakteri yang menempel pada tangan dapat berpindah tempat ke bagian tubuh lainnya, bahkan ke orang lain, hanya dengan sentuhan. Karena itu, ajari anak untuk rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah beraktivitas di luar ruangan, setelah memberi makan atau bermain dengan hewan peliharaan, setelah menggunakan toilet, atau dalam situasi apapun di mana anak berpotensi menyentuh permukaan benda yang bisa jadi terkontaminasi bakteri, bahkan virus.
6. Mandi
Kalau kebiasaan yang satu ini, pasti Anda sudah tahu kan apa manfaatnya? Di samping membersihkan badan secara menyeluruh, dalam kasus anak pra-remaja, mandi sangat penting karena satu isu lainnya: bau badan. Timbulnya bau badan ini terjadi karena perkembangan kelenjar keringat baru pada ketiak dan area kelamin. Bakteri yang secara alami terdapat pada kulit akan mendapatkan makanan dari keringat pada area tersebut dan menyebabkan bau badan. Dan oleh karena itulah Anda perlu menjelaskan kepada anak bahwa mandi, terutama setelah anak melakukan aktivitas fisik, dapat membantu menghilangkan keringat serta bakteri penyebab bau badan.
7. Kebersihan Toilet Setelah Buang Air
Kebiasaan yang satu ini tentunya sudah tak lagi jadi hal yang baru bagi anak yang sudah menginjak usa pra-remaja. Hanya saja, Anda perlu menambahkan informasi baru, mengingat anak yang telah memasuki masa pubertas, yaitu anak perlu mengelap organ kelamin mereka setelah buang air kecil serta membersihkannya pada saat mandi. Pasalnya, bukan hal yang asing bahwa anak yang berada di usia remaja akan memproduksi cairan secara alami dari organ pribadi mereka.
8. Kebersihan Saat Menstruasi
Bagi Anda yang memiliki anak perempuan, penting sekali untuk mengajarkan anak agar ia dapat memahami perubahan yang satu ini, yang biasanya juga menandai perubahan fisik serta hormonal yang paling signifikan dalam usia pra-remaja dan remaja.
Bahkan, mengajarkan kebersihan diri saat menstruasi tak hanya sebatas bagaimana cara menggunakan pembalut dan cara membuang pembalut yang benar, tapi juga memandunya soal perhitungan periode menstruasi serta manfaatnya. Meskipun kesuburan jelas bukan alasan utama mengapa anak perempuan remaja perlu menghitung siklus menstruasinya, hal ini sebenarnya penting dilakukan karena beragam alasan kesehatan lainnya, lho! Contohnya untuk mengetahui apakah siklus menstruasi anak teratur atau tidak. Dan jika tidak, Anda pun bisa memutuskan langkah tepat dengan berkonsultasi pada dokter.
Di samping itu, hal penting lain terkait dengan edukasi anak terkait menstruasi lainnya adalah memberikan informasi yang benar dan ilmiah terkait menstruasi, dan bukannya mitos-mitos yang tidak logis dan meragukan kebenarannya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda jelas juga perlu membekali diri dengan ilmu yang cukup.
9. Cara Bercukur yang Aman
Salah satu perubahan fisik yang terlihat pada anak laki-laki usia pra-remaja adalah pertumbuhan kumis atau janggut pada wajah, bergantung pada pertumbuhan rambut anak. Karena biasanya sekolah tidak mengizinkan anak untuk memelihara rambut wajah alias facial hair, tentu anak perlu bercukur, kan? Dan karena kebiasaan ini jelas perlu dilakukan anak terus-menerus sampai ia dewasa nanti, Anda tentu perlu mengajari anak bukan hanya sekadar cara bercukur, tapi cara bercukur yang benar dan aman.
Sebagai langkah awal, Anda bisa memulai dengan membeli krim cukur dan pisau cukur khusus remaja untuk mengajari anak cara bercukur tanpa takut kulit terluka. Pada awalnya, Anda bisa awasi anak saat bercukur sambil perlahan-lahan “melepaskan” anak ketika Anda merasa ia sudah bisa bercukur dengan baik.
Akan tetapi, apakah bercukur adalah urusan anak laki-laki saja? Tentu saja tidak, karena anak perempuan pun perlu diajari cara bercukur yang benar dan aman. Untuk anak perempuan pra-remaja, mereka perlu diajari dan dipandu cara mencukur rambut di area kelamin dan di ketiak.
Bukan hanya teknik bercukurnya saja, Anda pun perlu mengedukasi anak soal pentingnya menggunakan alat cukur yang steril dan kehati-hatian saat mencukur rambut di area pribadinya, mengingat area tersebut memang sangat sensitif. Kemudian, ajarkan juga soal perawatan kulit setelah bercukur dan pentingnya hanya menggunakan alat cukur pribadi, alias tidak menggunakannya secara bergantian dengan orang lain.
10. Kebersihan Baju dan Sepatu
Tak diragukan lagi, berganti pakaian setiap hari sangat penting dan berkaitan dengan kebersihan diri, terutama kaos kaki dan pakaian dalam. Pasalnya, pada baju yang dikenakan, terdapat sel-sel kulit mati, keringat, dan cairan tubuh lainnya yang menempel pada permukaan kain dan dapat menjadi rumah bagi bakteri. Kalau anak pra-remaja Anda punya masalah dengan bau badan dan kaki yang bau, Anda bisa mengatasinya dengan memastikan anak selalu memakai baju dan sepatu yang bersih di samping mandi yang teratur.
Nah, itulah 10 jenis dan cara mengajarkan kebersihan diri kepada anak Anda yang sudah menginjak usia pra-remaja. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca Juga : 11 Cara Mendidik Anak Perempuan dengan Baik
Mengapa Kebersihan Diri Penting bagi Anak Usia Pra-Remaja?
Tentu Anda ingat pepatah “bersih pangkal sehat”, kan? Nah, pada dasarnya, kebersihan sangat berkaitan dengan kesehatan tubuh, baik itu pada anak-anak maupun orang dewasa. Artinya, kebersihan diri juga penting bagi anak Anda yang sudah menginjak usia pra-remaja. Selain hubungan antara kebersihan dan kesehatan, pentingnya membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri juga dikarenakan kondisi khusus yang dialami anak begitu ia menginjak usia pra-remaja
Sebutkan tips menjaga kebersihan tubuh yang dapat Anda terapkan pada buah hati!
Perawatan kulit, Perawatan rambut, Perawatan kuku, Perawatan gigi dan mulut (oral), Cuci tangan, Mandi, Kebersihan toilet setelah buang air, Kebersihan saat menstruasi, Cara bercukur yang aman, Kebersihan baju dan sepatu.
Bagaimana cara mengajarkan remaja perempuan buah hati kita perihal kebersihan mentruasi?
mengajarkan kebersihan diri saat menstruasi tak hanya sebatas bagaimana cara menggunakan pembalut dan cara membuang pembalut yang benar, tapi juga memandunya soal perhitungan periode menstruasi serta manfaatnya. Meskipun kesuburan jelas bukan alasan utama mengapa anak perempuan remaja perlu menghitung siklus menstruasinya, hal ini sebenarnya penting dilakukan karena beragam alasan kesehatan lainnya, lho! Contohnya untuk mengetahui apakah siklus menstruasi anak teratur atau tidak. Dan jika tidak, Anda pun bisa memutuskan langkah tepat dengan berkonsultasi pada dokter. Di samping itu, hal penting lain terkait dengan edukasi anak terkait menstruasi lainnya adalah memberikan informasi yang benar dan ilmiah terkait menstruasi, dan bukannya mitos-mitos yang tidak logis dan meragukan kebenarannya. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda jelas juga perlu membekali diri dengan ilmu yang cukup.